Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2014

G30/S- Lupa ..............

Tak seperti pagi biasanya, hari ini aku bangun siang. Yupz, jam 6 ! Hebat kan ? Lha kok bisa ? Ya bisa sajalah. Burung saja bisa terbang. Ya kan ? #garuk celana Pekerjaan mungkin bukan alasan, tapi memang itulah kenyataannya. Sebagai petugas pendataan sekolah alias DAPODIK, tanggal 30 September ini merupakan garis mati ( dead line ) batas waktu pengiriman data. So (to babat), kemarin berkejar-kejaran dengan waktu. #anjing kali main kejar Lembur di sekolah sampai jam delapan malam. Dilanjut di rumah mungilku sampai pagi. Menjelang subuh masih belum kelar juga. Sehabis sholat subuh, mungkin saking lelahnya, tertidur sampai jam enam. Wah ! Alhasil, berangkat kerja pun telat. Yes !  #bathukmu. Sembari menaiki si jengki, Yamaha RS 100 thn 74 ku tercinta, aku berangkat. Ugh, asyik juga berangkat kesiangan. Tak terlalu banyak, terutama sepeda motor yang dikendarai oleh manusia-manusia yang kerjanya jam 7 pagi dan juga anak-anak sekolah tentunya. Semrawut ! Mungkin itu kata yang tepat untuk me

PINTAR = SUKSES ? Sstttt... Tunggu Dulu bro !

Sebenarnya saya malu untuk menulis hal-hal seperti ini. Tapi tak pikir-pikir rasanya saya harus menulis ini. Bukankah takdir bergerak mengikuti pergerakan orang yang bergerak menentukan takdirnya sendiri ? Hah, bilang saja, Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang jika orang itu tidak mau merubah nasibnya sendiri. Gitu aja kok berbelut-belut, eh berbelit-belit. He he. Begini ceritanya, semoga tidak menjadi sombong, sedari SD sampai SMA saya adalah bintang kelas. Ketika SD dari kelas 1 sampai kelas 6 saya selalu ranking pertama, kemudian SMP seingatku hanya kelas 1 catur wulan (dulu pakai sistem catur wulan bukan semester ) 1 dan 2 saya ranking 2, setelah itu mulai dari kelas 1 catur wulan 3 sampai kelas 3, berturut-turut saya ranking 1. Lain lagi cerita waktu SMA, kelas 1 masih bisa ranking 1. Kelas 2, haha, ampun dach, amburadul ! Maklum lah lagi masa muda. Masa-masa SMA yang penuh dengan perbuatan-perbuatan nekad dan konyol. Vivere veri colloso , begitu kata guruku dulu. Kelas 3

KURIKULUM BARU........ SOLUSIKAH ?

Gonta ganti kelamin, eh kurikulum. Ini sekadar opiniku saja. Yang suka silahkan baca, yang ndak suka silahkan baca juga. Hi hi. Yupz, mulai tahun pelajaran 2013/2014 ini, Pemerintah akan menerapkan kurikulum baru, Kurikulum 2013. Untuk nama kurikulumnya sich, kata pejabat di Kemendikbud masih belum ditentukan secara pasti. Yang jelas, kurikulumnya baru. Gituuuuuu. Jujur saya heran, kenapa ya kurikulum di Negeri ini kok gonta-ganti melulu. Coba hitung, sudah berapa kali kurikulum di negeri ini mengalami perubahan ? “Susah bos ngitungnya ?.” “Gampang kok, tinggal ngitung jumlah menterinya sampai sekarang sudah berapa ? He he.” Ya namanya juga opini, boleh kan ? Perasaan hampir tiap ganti menteri kurikulumnya juga ikut berganti. Hayo, pada berlomba-lomba pengin masuk sejarah Indonesia ya ? He he. Tapi sebagai warga negara yang baik, aku ikut mendukung dech. Apalagi, katanya, kurikulum ini akan berbasis bukan hanya pada IQ saja, tapi juga kecerdasan-kecerdasan lainnya. Soalnya, kalau te

Jika sekarang Anda merasa terpuruk, yakinlah bahwa masih ada jalanuntuk mengobati keterpurukan Anda....

Kang Kisam, begitu orang-orang di kampungku memanggil namanya. Tubuhnya pendek, hampir sama dengan tubuhku, kira-kira 155 cm. Bentuk mukanya sedikit bundar, sorot matanya teduh dengan dua alis tebal di atasnya. Kulitnya sedikit kehitaman, suaranya kecil tapi lantang. Yang khas adalah cara berjalannya, sedikit ngegeng kata orang Banyumas. Hehe. Ya kalau Anda pernah melihat pertunjukkan wayang orang, jalannya seperti salah satu panakawan , Bawor alias Bagong. Ya maklumlah, perutnya sedikit buncit dan kalau jalan, perutnya agak membusung ke depan. Kaya wanita hamil. Hehe. Tapi tunggu dulu, ada sesuatu yang hebat dari seorang kang Kisam ini. Sesuatu yang belum tentu dimiliki oleh setiap orang. Penasaran ? Okey , begini ceritanya. Ketika aku masih kecil, aku masih ingat betul pekerjaan kang Kisam ini, tukang becak. Ya, tukang becak. Aku dan ibuku biasa mbecak ke kampung ayahku yang jaraknya kurang lebih 10 km dari kampungku. Ada beberapa tukang becak yang waktu itu menjadi langganan keluarg

MENCINTAI ORANG TUA, THE WAY TO BE SUCCESS

Rindu, ya rindu. Jadi inget salah satu lagu jawa, Gethuk judul lagu itu. Dinyanyikan oleh Manthous dan, emm... siapa ya yang perempuan, lupa tuh. Hehe. Maklum sudah lama banget tuh lagunya. Seperti ini penggalan syair dalam lagu itu, rindu-rindu tambane kudu ketemu . Artinya, rindu-rindu (jika rindu) obatnya ya harus bertemu. Wuih, cakep dech tuh lagu. Hehe. Eh, ngomong-ngomong masalah rindu, beberapa bulan yang lalu aku merindukan salah satu sahabat lamaku. Sahabat ketika masih SMP dulu. Dia satu kelas denganku. Anaknya jangkung, rambutnya agak kriting, dan yang paling menonjol dari sahabatku ini adalah kerutan wajahnya yang kelihatan sedikit tua. Hehe. Memang begitu keadaanya, dia dua atau tiga tahun lebih tua dibanding usiaku. Harusnya sih dia SMA tapi biasalah, keadaan oikos nomos alias ekonomilah yang akhirnya membuat ia satu angkatan denganku. Eng ing oong . Rindu yang tepat pada waktunya, begitu gumamku. Kenapa ? karena disaat aku ingin bertemu dengannya, secara tiba-tiba a

JENDELA RUMAH SANG USTADZ

03.30 WIB Gelap masih membungkus dinginnya pagi. Sementara embun masih bercengkrama dalam pelukan cemara jingga. Semak–semak pun mulai mengibaskan kaki–kakinya yang ranum diantara butiran tanah yang teronggok merekah. Cahaya lampu mulai terlihat dari beberapa rumah mungil yang tersusun rapi. Berderet sepanjang jalan kecil. Rumah–rumah cerah di tengah keangkuhan dunia yang megah. Syahdan, di salah satu rumah mungil.“ Mas, sudah pagi. Sudah hampir jam 4.” Suara perempuan terdengar merdu dari arah bibir pintu kamar  rumah itu. Brak ! “Astaghfirullah !” “Rizki !” Haaaa.... mamaaa ! Mamaaaaaaaaaa ! “ Ada apa de ?” “I..ini mas, Rizki jatuh.” “Apa?” 06.45 WIB Pagi yang cerah, namun tak secerah wajah lelaki ini. Perkenalkan, namanya Sastro. Sastro Juwono lengkapnya. Badannya kecil dengan otot yang cukup kekar. Kulitnya sawo matang, bahkan cenderung hitam. Rambutnya hitam pekat, lurus namun agak kaku. Dengan potongan rambut ala penyanyi gaek , Koes Hendratmo. Matanya tajam, siap menusuk siapa s

MASIH ADA CINTA DI LANGIT SANA

Ruang ICU “Kak, aku mencintai suamiku.” Suara itu masih terdengar jelas di telingaku. Suara itu lembut, selembut wajah wanita yang mengucapkannya padaku. Tapi matanya tak bisa membohongi kegundahan hatinya. Ada luka yang sedang menari–nari di jiwanya. Aku melihatnya.Ya aku melihatnya dibalik rona matanya yang menitikkan air bening yang sampai ke pipinya itu. **************************** 10 Tahun yang lalu “Satu dua satu dua satu dua, berhenti grak !” “Haduh, maaf !” “Heh kamu ! Hallo ! Kupingnya masih terpasang kan ?” “I..iii ya kak saya.” “Ambil posisi push up ! Cepat !. “Siap kak. Kerjakan !” “Ada apa nih Ron ?” “Ini Zal, tadi kan aba–abanya berhenti, eh ni anak malah nylonong aja seenaknya. Tak kasih hadiah tuh. Biar nyaho sekalian. Ngapain lihat – lihat. push up 10 kali lagi !” “i..ii ya kak !” “Wah, bisa langsing tuh anak. Sudah Ron jangan banyak–banyak. Kasihan juga.” “Wah, kalau sang ketua OSIS yang nyuruh, sebagai anak buah yang baik, pasti aku nurut nih. hehee. Eh, Kamu gak

Belajar jujur yuuk....

“Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana.” Hayo masih ingat tidak dengan kalimat itu ? Bagi kalian yang hidup di zaman ’90 an dan hobi banget dengan dunia Pramuka, pasti sering membaca, minimal melihat kalimat seperti itu. Yupz, kalimat tersebut ada dalam buku saku pramuka (coba dech cek kalau masih ada bukunya. Buku bersejarah tuch gan... hikz). Ternyata eh ternyata dizaman serba canggih dan ruwet saat ini, menerapkan kejujuran terkadang serba salah, bahkan makan ati, begitu kata mpok Ati, eh salah... Kataku dhing. Mungkin agan-agan juga ngalamin hal seperti itu. Entah itu di rumah, di kantor, di sekolah, atau bahkan di lingkungan agan sendiri. Hmmmm... Saya nulis ini bukan berarti saya orang yang selalu jujur, saya nulis ini karena tiba-tiba saja saya teringat dengan almarhum ayah saya yang wafat pada Ramadhan 1 tahun kemarin. Nah lo.. kok BISA ? Yaaa... Karena Beliau adalah orang yang pertama kali mengajarkan kejujuran, bukan dari kata-kata saja, tapi dari tindakan

Ooh my street ....

Jalan raya ibarat areal pertempuran sengit, banyak korban berjatuhan. Wah begitu mengerikankah jalanan di negeri ini ? Hmmm, hiperbola ? Mungkin ya, mungkin juga tidak. Nah lho. Sebagai biker , ceileh, keren banget tuh bahasanya. Saya ulangi, sebagai biker , yang namanya melihat kecelakaan, hampir tiap bulan, bahkan terkadang setiap minggu saya melihatnya. Ya, maklumlah saban hari saya naik si Janggo (nama motor Mega Proku tercinta, sorry sebut merk, siapa tahu dapat honor dari pabrikannya, ha ha ha) dengan jarak kurang lebih 90 kilo meter pulang pergi. Daerah yang kulewati terbilang berbahaya. Mungkin mas bro dan mbak bro yang pernah lewat atau mengenal daerah Pageralang ( Wilayah sekitar kota Banyumas lama ke selatan ) cukup memahaminya. Entah berapa kali terjadi kecelakaan disitu. Suatu pagi, saya melihat kecelakaan bus yang menghantam salah satu tebing. (Fotonya saya unggah di Facebook ). Kebanyakan penumpang yang waktu itu adalah anak-anak sekolah, banyak diantara mereka y

English in Galau......

Burung pipit masih bernyanyi di pohon mirah belakang rumah si Panjul. Suaranya melengking indah. Masih di tempat yang sama, si Panjul sedang menyirami beberapa tanaman cabe yang ia tanam beberapa minggu yang lalu. Tak henti-hentinya ia bersiul menyaingi nyanyian indah si pipit indah ningrum, eh... burungnya pipit...  ealahhh...  burung pipit maksudnya. Siulannya tak kalah merdu. Kadang terdengar.... kadang, tidak terdengar sama sekali. Mblebek , begitu orang Banyumas bilang. "Njul.... tolong nyokap dong !" Tiba-tiba terdengar suara wanita dari dalam rumah. Oh, ternyata nyokapnya si Panjul. "Sebentar mam, nanggung nih. Masih ada beberapa tanaman cabe yang belum Panjul siram !" "Cepetan ! ini kan sudah siang.... Berasnya abis. Tolong ke warungnya yu Jum. Beli beras sana !" "Okey mami.... I'm coming...." Balas Panjul dengan nada yang aneh.... #kaya yang lagi baca.... hikz "Gaya banget kamu njul... pake coming comingan segala.... Wong bahasa

SUDAHLAH.........

Masih bercakap denganmu dari balik tirai menjemukan Tapi bagaimana lagi Dari situlah aku dapat melihat keindahan matamu yang sesungguhnya Kelak, ketika tirai itu dibawa ke reruntuhan malam Aku harap, masih ada sedikit sisa cahaya yang bisa kau bagi dengan dunia Sisa cahaya .... dari matamu yang melengkuh indah itu Ah, sudahlah Kita tinggalkan saja cerita itu Karena siang masih saja bergumam Sudahlah .........

Welcome to the world my son :)

Empat tahun, yups empat tahun bukanlah waktu yang sebentar. Setelah menunggu dengan (insya Allah), sabar dan ikhtiar, alhamdulillah akhirnya Tuhan memberikan kado yang super special teruntuk saya dan isteri saya. Yupz, seorang anak :) Pada minggu yang lalu, tepatnya Selasa, 16 September 2014 saya mengantar isteri untuk USG. Setelah proses USG selesai, kami menemui dokter. Upz, tanpa dinyana, ternyata isteri saya langsung disuruh opname hari itu juga karena Rabunya (17 September), isteri saya harus di operasi caesar. Hah ??????????? Kaget, senang, dan rasa tak percaya bercampur menjadi satu. Karena perkiraan lahir anak kami adalah tgl. 07 Oktober 2014. Hmmm.... Eng ing oong.... Singkat cerita, akhirnya isteri saya opname di RS Siaga Medika Banyumas. Dan pagi harinya jam 07.00 WIB isteri saya, dengan terburu-buru langsung dibawa ke ruang operasi. Kenapa ? Nah inilah yang akan saya bagi buat teman-teman semua. Siapa tahu, kelak dikemudian hari berguna, khususnya bagi pasangan suami isteri

Jembatan Comal Putus.... #apa ? dia yg putus lalu gue yang harussengsara gitu ?

Seperti biasa, setiap pagi bergelut dengan jalanan. Untung saja jalanan tidak melawan, kalau melawan....  Aku TONJOK dia ! #pisang kaleee. Namun dalam beberapa bulan ini ada sesuatu yang berbeda di jalanan yang biasa aku lalui. Apa itu ? Cewek cantik ? Bukan ! Cowok cantik ? Iiihhh.... amit-amit ! Kambing lepas ? Bukan ! Kolor lepas ? Idiiih maluuuu ! Jalan berlubang ? Ihhh... udah biasa kaleee.  #sambil megang ember So, apa sih  yang berbeda ? Okey... Sembari menunggu jawabannya kita ikuti dulu pesan-pesan berikut ini ! Cekidot....  #eng ing ooong Ini dia yang berbeda dari biasanya : Banyak truk besar berseliweran. Nah lho, bukannya itu biasa ada di jalan ? Iya sih, tapi yang ini spesial. Ya gara-gara jembatan Comal yang putus itu. Hah putus ? #dia yang putus, trus gue yang susah gitu ? Yupz, di jalan yang biasa aku lalui memang truk-truk besar setiap hari ada. Tapi ketika jembatan Comal putus, maka ini menjadi sesuatu yang luar biasa. Keluarbiasaan itu bukan hanya dari segi jumlah ke

BBM oh BBM

Pagi ini si Panjul Baidewe kembali beraksi. Dengan sepatu mlisning dan gaya rambut barunya yang semok , ia nongkrong di salah satu POM BENSIN terkenal di kampungnya. Ya dimana lagi kalau bukan di warungnya yu Jum. Kebetulan yu Jum jualan bensin dan solar. Anak-anak muda di dusun si Panjul biasa menyebut warung yu Jum dengan banyak istilah. Ada yang nyebut dengan istilah POM BENSIN, warjok (warung pojok), mabes, cafe gaul, kantor cinta (maklum biasa ada pasangan yang hanya pacaran di pojok warung, tanpa membeli apapun, walau hanya sekedar beli orson  sekalipun... wkwkwk), ada juga yang menyebutnya sebagai kantor rektorat. wuihhh... Pokoknya julukannya gemuk abis. yaa seperti yang jualan. Bulet mas broh :) Sebagai tongkrongan favorit, warung yu Jum menyediakan berbagai makanan yang lagi digandrungi sama anak-anak gaul. Misalnya : rengginang, sempeleok, leper, pilus, dan themlek. Minuman yang dijualpun beraneka rasa, mulai dari rasa yang manis, sampai rasaku pada rasamu yang tak pernah

Telaga Cinta

Ketika orang-orang bertanya tentang aku, katakan saja pada mereka bahwa aku hanyalah lelaki. Ya, lelaki ! Lelaki yang masih memburu sisa-sisa senja dalam beberapa kosa kata. Sekali lagi, aku hanyalah lelaki. Suatu pagi aku mendapati serombongan burung pritganthil muda yang sedang bernyanyi tentang angkuhnya cinta. Lalu aku bertanya kepadanya, "Sudahkah kalian mampir disebuah telaga yang bernama cinta?' Lantas, salah satu dari pritganthil muda itu menjawab, "Aku pernah terbang di atasnya, bahkan aku juga pernah berenang didalamnya. Bukan hanya sekali. Namun berkali-kali aku terbang dan berenang di telaga itu, berkali-kali pula aku tenggelam di dalamnya." Lantas,sembari mengepakkan sayapnya yang ranum,  ia pun kembali menyambung perkataannya. "Sungguh aku tidak tahu wahai tuan. Kenapa aku selalu saja tenggelam didasarnya. Sedangkan aku adalah pritganthil muda yang paling perkasa diantara mereka. Sungguh, telaga yang bernama cinta itu menyimpan berjuta misteri !&qu