Skip to main content

Posts

Antara Kau, Aku dan Beras

Marilah kita membeli beras di trotoar-trotoar itu selagi murah selagi lumrah Marilah kita membeli beras di trotoar-trotoar itu selagi ada selagi bisa Marilah kita membeli beras di trotoar-trotoar itu selagi asyik selagi plastik Terakhir, marilah kita menjual harga diri ini selagi sepi selagi ada pembeli sejenak, lupakanlah berdikari Karena berdikari hanyalah milik para pemimpi Kau Aku Kita Hanyalah cerminan semata Selamat datang dusta

BAIT MALAM

Malam kembali menancapkan kaki-kakinya Sementara itu.... rembulan muda pun mulai menggoda dengan sedikit senyumnya Ah dia, Kenapa tak muncul dari balik jendela

Kau

Kau tahu, ada sedikit rindu yang membebani pikiranku... kau? Entahlah... Sekarang, aku hanya bisa menatap angsa-angsa itu dari kejauhan Angsa-angsa yang biasa kita beri makan setiap sorenya kala itu kelu

PADA SUATU MALAM DI HUTAN SUATU PULAU

"Syarif, terserah kau sekarang! Yang jelas, aku bukanlah lelaki pengecut yang menembak seseorang tanpa senjata. Aku adalah lelaki yang memiliki harga diri. Dan perjuangankupun ini adalah dalam rangka menegakkan harga diri kami selaku muslim yang selama ini teraniaya. Syarif, aku memang saudaramu. Dan tidak sepantasnyalah kita saling berhadapan seperti ini. Tapi inilah jalan hidupku. Aku tak mungkin mengikutimu, pun sebaliknya. Syarif, aku berharap, diakhirat nanti kita berbagi kebahagiaan bersama. Sama seperti dua puluh tahun yang lalu. Masih ingatkah kau Syarif?" Aku hanya terpaku mendengar perkataan sahabat baikku itu. Dua puluh tahun yang lalu..... Dua puluh tahun yang terasa singkat bagi kami. Aku masih ingat kala terakhir bertemu dengan sahabatku ini. Pagi itu, dengan dihantarkan kedua orang tuaku, aku berpamitan pada guru kami tercinta, almarhum romo kyai Muslim. Di kediaman Beliaulah terakhir aku bertemu dengan Rusmin, sahabatku itu. Baru dua minggu ia menjadi khodam d

STATUS BERHADIAH DI FACEBOOK SAYA

Tralalalala..... Akhirnya bisa kembali menulis di blog manis ini. Lumayan lama juga tidak nengok blog ini. Kesibukan dan kejutan-kejutan datang dengan tiba-tiba dalam hidup saya. Ceilehhh.... Kejutan? Iya kejutan :) Mulai dari isteri saya yang ternyata hamil lagi (Padahal anak pertamaku, Muhammad Al Kindi baru berusia 8 bulan ), kakek saya yang sakit dan harus dioperasi di RSUD Margono Purwokerto, dan diberi kenikmatan berupa sedikit sakit pada hidung dan tenggorokan :) Selain itu, pekerjaan yang menumpuk sungguh membuat diri ini laksana kuda. Dicambuk dan di dera... LEBAYYYYY! Padahal, di minggu-minggu ini saya sedang mempersiapkan toko online saya. Alhasil, rencana launching yang sekiranya akan saya lakukan pada tanggal 20 Mei kemarin, akhirnya gagal dan saya hanya sekedar mengenalkan. Maklumlah, saya sudah berjanji via fesbuk untuk memberikan kejutan berupa bonus/hadiah kepada sahabat-sahabat saya di fesbuk yang bersedia menjawab pertanyaan saya di fesbuk. Berikut copasan saya yang

Gerimis

Malam berdiri tegak menjunjung langit Keangkuhannya ...... membelah congkak di hatiku Tiba-tiba gerimis membuyarkan semua itu Ah, kamu.....

Kau tahu......

Kau tahu.... dalam gelap ini aku masih mengingat wajahmu Kau tahu... dalam sunyi ini aku masih mengenang janjimu Kau tahu... dalam sakit ini aku masih menulis namamu Kau tahu... dalam cinta ini, aku tak lagi dapat membencimu walau.... aku sudah tak lagi menginginkanmu... Kejam!