Pagi ini masih membayangkan pertemuan itu...
Pertemuan dimana sebuah kata rindu bertemu
satu.......
kau dan aku hanyalah untaian biru
Diantara sekian embun yang berada di dedaunan itu
Sadarkah kamu?
Showing posts with label Puisi. Show all posts
Showing posts with label Puisi. Show all posts
Wednesday, December 2, 2015
Saturday, November 7, 2015
MALAM DI SEBUAH JALAN
Kali ini, tak hanya puisi yg bercerita tentang dirimu....
Semalam, di jalan itu... jalan yang 18 tahun lalu pertama kita bertemu, menghidangkan kembali dirimu yang sayu....
Aku, hanya bisa memandang deretan kata yang tersusun darimu melalui android miniku...
Semalam dijalan itu...
jalan pertama kali kita bertemu...
dalam balutan seragam putih abu-abu...
Masih ingatkah kamu...
Semalam, di jalan itu... jalan yang 18 tahun lalu pertama kita bertemu, menghidangkan kembali dirimu yang sayu....
Aku, hanya bisa memandang deretan kata yang tersusun darimu melalui android miniku...
Semalam dijalan itu...
jalan pertama kali kita bertemu...
dalam balutan seragam putih abu-abu...
Masih ingatkah kamu...
Friday, August 7, 2015
Karena Cinta Memang Begitu
Tadi, sekilas melihat wajahmu di ruangan itu...
Dan matamu yang indah itu,
sedikit beberbenturan dengan hatiku
Bagaimana perasaanmu ketika itu?
Oh ya, kemarinpun aku berusaha mengintip wajahmu
Maafkan aku, karena cinta memang begitu
Thursday, August 6, 2015
Semenjak Bertemu Denganmu
Tuesday, August 4, 2015
KASIH TAK SAMPAI
Masih menatap sedikit guratan awan di langit sana
Sekilas, tampak membentuk seperti gambar wajahmu
ah kamu......
sudah berapa lama singgah di beranda hatiku?
Sekilas, tampak membentuk seperti gambar wajahmu
ah kamu......
sudah berapa lama singgah di beranda hatiku?
Tuesday, July 28, 2015
Sedikit Bertanya
Sedikit bertanya padamu,
"Adakah semerbak cinta menghantuimu?"
Sedikit bertanya padamu,
"Apakah semerbak cintaku memabukkanmu?"
Sedikit bertanya padamu,
"Apakah segumpal rindu masih menganga dalam hatimu?"
Sedikit bertanya padamu,
"Apakah kebencianmu masih bersemayam dalam sukmamu?"
Sedikit bertanya padamu.........
Ah, maafkan aku
sedikit-sedikit bertanya padamu
karena cintaku,
memang sedikit untukmu
"Adakah semerbak cinta menghantuimu?"
Sedikit bertanya padamu,
"Apakah semerbak cintaku memabukkanmu?"
Sedikit bertanya padamu,
"Apakah segumpal rindu masih menganga dalam hatimu?"
Sedikit bertanya padamu,
"Apakah kebencianmu masih bersemayam dalam sukmamu?"
Sedikit bertanya padamu.........
Ah, maafkan aku
sedikit-sedikit bertanya padamu
karena cintaku,
memang sedikit untukmu
Wednesday, May 27, 2015
Antara Kau, Aku dan Beras
Marilah kita membeli beras di trotoar-trotoar itu
selagi murah
selagi lumrah
Marilah kita membeli beras di trotoar-trotoar itu
selagi ada
selagi bisa
Marilah kita membeli beras di trotoar-trotoar itu
selagi asyik
selagi plastik
Terakhir, marilah kita menjual harga diri ini
selagi sepi
selagi ada pembeli
sejenak, lupakanlah berdikari
Karena berdikari
hanyalah milik para pemimpi
Kau
Aku
Kita
Hanyalah cerminan semata
Selamat datang dusta
selagi murah
selagi lumrah
Marilah kita membeli beras di trotoar-trotoar itu
selagi ada
selagi bisa
Marilah kita membeli beras di trotoar-trotoar itu
selagi asyik
selagi plastik
Terakhir, marilah kita menjual harga diri ini
selagi sepi
selagi ada pembeli
sejenak, lupakanlah berdikari
Karena berdikari
hanyalah milik para pemimpi
Kau
Aku
Kita
Hanyalah cerminan semata
Selamat datang dusta
BAIT MALAM
Malam kembali menancapkan kaki-kakinya
Sementara itu....
rembulan muda pun mulai menggoda dengan sedikit senyumnya
Ah dia,
Kenapa tak muncul dari balik jendela
Sementara itu....
rembulan muda pun mulai menggoda dengan sedikit senyumnya
Ah dia,
Kenapa tak muncul dari balik jendela
Kau
Kau tahu, ada sedikit rindu yang membebani pikiranku...
kau?
Entahlah...
Sekarang, aku hanya bisa menatap angsa-angsa itu dari kejauhan
Angsa-angsa yang biasa kita beri makan setiap sorenya
kala itu
kelu
kau?
Entahlah...
Sekarang, aku hanya bisa menatap angsa-angsa itu dari kejauhan
Angsa-angsa yang biasa kita beri makan setiap sorenya
kala itu
kelu
Tuesday, May 12, 2015
Gerimis
Malam berdiri tegak menjunjung langit
Keangkuhannya ...... membelah congkak di hatiku
Tiba-tiba gerimis membuyarkan semua itu
Ah, kamu.....
Kau tahu......
Kau tahu.... dalam gelap ini aku masih mengingat wajahmu
Kau tahu... dalam sunyi ini aku masih mengenang janjimu
Kau tahu... dalam sakit ini aku masih menulis namamu
Kau tahu... dalam cinta ini, aku tak lagi dapat membencimu
walau.... aku sudah tak lagi menginginkanmu...
Kejam!
Kau tahu... dalam sunyi ini aku masih mengenang janjimu
Kau tahu... dalam sakit ini aku masih menulis namamu
Kau tahu... dalam cinta ini, aku tak lagi dapat membencimu
walau.... aku sudah tak lagi menginginkanmu...
Kejam!
Friday, May 8, 2015
AKU BERHARAP TAK ADA HUJAN DI SORE INI

Aku berharap tak ada hujan di sore ini. Karena pucuk-pucuk benci ini akan aku biarkan membumbung tinggi sampai ke langit sana... Sungguh, aku berharap tak ada hujan di sore ini. Karena hanya dia yang akan menjungkalkanku pada dekap-dekap kepedihan yang semakin menghitam... Lebam...
Aku berharap tak ada hujan sore ini. Karena pucuk-pucuk rindu mulai hadir membelah waktu. Bosan! Sungguh bosan dengan kata yang satu itu. Rindu? Ya rindu... Karena dialah yang menjadikanku berayun ayu pada titik-titik kebencian...
Aku berharap tak ada hujan di sore ini... Bagaimana dengan kamu?
Apa Kabar Waktu?
Apa kabar waktu?
Terima kasih masih menyempatkan bersua denganku.
Sekian lama aku bercumbu denganmu, kuharap engkau tahu betapa manisnya aku.
Kemarin dan sekarang hanyalah kamu.
Pun demikian besok....
Aku berharap masih bersanding denganmu ditemani langit-langit rumah yang mulai membiru.
Apa kabar waktu? Aku bersyukur masih melihat wajahmu.
Tatih-tatih langkahku masih tegap mengarah ke jiwamu.
Oh rasa....
Begitu warna langit teramat indah ketika bercanda denganmu.
Apa kabar waktu?
Semoga sisa-sisa rindu ini berakhir dengan manis di pojok sungai itu.
Sungai yang didalamnya mengalir air-air putih.
Ditemani bidadari-bidadari yang masih perawan itu.
Oh... apa kabar waktu?
Marilah kita bercinta disela rindu itu.... Syahdu....
Terima kasih masih menyempatkan bersua denganku.
Sekian lama aku bercumbu denganmu, kuharap engkau tahu betapa manisnya aku.
Kemarin dan sekarang hanyalah kamu.
Pun demikian besok....
Aku berharap masih bersanding denganmu ditemani langit-langit rumah yang mulai membiru.
Apa kabar waktu? Aku bersyukur masih melihat wajahmu.
Tatih-tatih langkahku masih tegap mengarah ke jiwamu.
Oh rasa....
Begitu warna langit teramat indah ketika bercanda denganmu.
Apa kabar waktu?
Semoga sisa-sisa rindu ini berakhir dengan manis di pojok sungai itu.
Sungai yang didalamnya mengalir air-air putih.
Ditemani bidadari-bidadari yang masih perawan itu.
Oh... apa kabar waktu?
Marilah kita bercinta disela rindu itu.... Syahdu....
Wednesday, April 22, 2015
WANITA MALAM DAN LELAKI-LELAKI HILANG YANG TERJUNGKAL DALAM PERADUAN
Guratan malam masih berjajar di trotoar cinta
Satu persatu, wanita-wanita penjaja kenikmatan mulai terlelap dalam rencana selanjutnya
Tak ada keangkuhan,
tak ada kesombongan
Mereka hanya berharap
agar pagi tak memberi sedikit mimpi
agar pagi tak sekadar pagi
Begitulah mereka,
senantiasa mengharap pagi
Setelah malam-malam keangkuhan
mereka harus tersenyum pada lelaki-lelaki riang
Lelaki-lelaki hilang yang terjungkal dalam peraduan
Mungkin menjemukan
Tapi apalah arti menjemukan bila dibanding dengan rencana siang
bukankah setiap insan perlu santapan
Ah, dimanakah kau iman?
Friday, April 17, 2015
Aku, kau, dan kegilaanku
Aku masih memandang malam. Bagaimana dengan engkau duhai perempuanku?
Adakah engkau sama denganku?
Satu demi satu bintang mulai mengasingkan diri. Sementara mataku masih tajam menatap awan buritan.
Ah, dimana kata-kataku gerangan. Sedangkan bibir ini semakin berpagutan.
Liar!
Sorak sorai kelelawar makin mengantarku pada kesunyian. Ah, ramai kan? Bukan!
Itu hanya khayalan yang bertengger dalam jagat kegilaanku.
Biar!
Adakah engkau sama denganku?
Satu demi satu bintang mulai mengasingkan diri. Sementara mataku masih tajam menatap awan buritan.
Ah, dimana kata-kataku gerangan. Sedangkan bibir ini semakin berpagutan.
Liar!
Sorak sorai kelelawar makin mengantarku pada kesunyian. Ah, ramai kan? Bukan!
Itu hanya khayalan yang bertengger dalam jagat kegilaanku.
Biar!
Wednesday, April 8, 2015
Tuesday, April 7, 2015
Seperti halnya kemarin
Seperti halnya kemarin,
malam ini aku masih menunggu janjimu
Janji adalah pelepasan jiwa
Ia tersandar pada kukusan waktu
Adakah kau tahu itu?
Seperti halnya kemarin,
Malam ini aku masih menghitung sisa-sisa rindu yang semakin menghujung
dalam pekatnya nafas
dalam bekunya swarga
Seperti halnya kemarin,
Rangkaian-rangkaian ucap masih kusimpan rapi dalam almari hati
Sakitkah ini?
malam ini aku masih menunggu janjimu
Janji adalah pelepasan jiwa
Ia tersandar pada kukusan waktu
Adakah kau tahu itu?
Seperti halnya kemarin,
Malam ini aku masih menghitung sisa-sisa rindu yang semakin menghujung
dalam pekatnya nafas
dalam bekunya swarga
Seperti halnya kemarin,
Rangkaian-rangkaian ucap masih kusimpan rapi dalam almari hati
Sakitkah ini?
Thursday, March 12, 2015
RISALAH RINDU
Seperti halnya malam-malam yang tlah lalu
Aku hanya bisa memandangimu
dari tumpukan rindu yang semakin bertalu
Entah sampai kapan
aku pun tak tahu
Hanya sedikit asa membuatku bertahan
dari semua itu
Rindu yang menggebu,
Cinta yang membelenggu,
hanyalah bagian dari benalu kaku
yang membujur lurus
seperti garis-garis cakrawala di sore ini
Ah sudahlah....
Lebih baik aku bernyanyi bersama
manyar-manyar yang mulai menghilang
tanpa bekas, tanpa sisa
hampa......
Aku hanya bisa memandangimu
dari tumpukan rindu yang semakin bertalu
Entah sampai kapan
aku pun tak tahu
Hanya sedikit asa membuatku bertahan
dari semua itu
Rindu yang menggebu,
Cinta yang membelenggu,
hanyalah bagian dari benalu kaku
yang membujur lurus
seperti garis-garis cakrawala di sore ini
Ah sudahlah....
Lebih baik aku bernyanyi bersama
manyar-manyar yang mulai menghilang
tanpa bekas, tanpa sisa
hampa......
Subscribe to:
Posts (Atom)
Featured Post
Karakteristik Meeting Room yang Sesuai untuk Meeting
Karakteristik Meeting Room - Menjamurnya bisnis startup mendorong bermunculannya perusahaan pelayanan coworking space dan private space. Be...
