Skip to main content

Posts

Showing posts from 2013

Sudah jatuh, tertimpa cinta....

Upz, pagi tlah tiba... pagi tlah tiba... Hatiku sengsara !!  :P Nyanyian itu terdengar merdu, walau dari balik gardu yang tak berpenjaga itu. Hmmm, siapa sih yang tak suka pagi ? Mungkin hanya para jomblo yang masih mempersulit bertemu pagi (mikir). Bukan kenapa, karena aku pernah merasakannya. Bangun pagi, sholat shubuh, kerja, kerja, kerja. Sehabis kerja paling hanya nonton tivi atau nongkrong digardu itu bersama "kesebelasan" jomblowan (gubrak). Begituuuu tiap hari, sampai-sampai jadwalku dihafal betul oleh ibu-ibu yang suka ngerumpi di warung pojok rumah temanku (maklum artis). Keadaan berubah ketika tiba-tiba aku terjatuh dari langit kesepian menuju langit kebahagiaan(apa pula ini). Seiring berjalannya pak pos, eh waktu akhirnya aku bisa jatuh cinta juga (sok bangedz). Ya namanya juga cinta, dia kan datang tak diundang dan pulangpun tak diantar, seperti pantun lama, dari mana datangnya lintah, dari sawah turun ke kali, disitulah lintahnya mandi. Wkwkwkwkwkk.... Oh ya sin

Pliss lah.... Pergi dari Hatiku (Essay Cinta)

Dewa Amor, mungkin kau kejam kali ini. Namun aku tidak bisa begitu saja mengumpatmu dari balik jendela hati ini. Bukankah aku yang menarik panahmu ? Hmmm, cinta memang sulit diterka, tapi ia datang bukan tanpa alasan (termangu). Sekali lagi, aku tidak menggerutu atau menjadikan Panah Sang Amor sebagai kambing hitamku, aku hanya bercerita disini, bercerita tentang sepotong cinta yang terlalu kuat untuk dilunakkan. Sepotong cinta yang seharusnya telah berlalu, namun belum berkesudahan. Menyebalkan memang. Tapi ... bukankah musafir harus berjalan menuju tujuannya ? Masih dalam potongan-potongan kisah itu. Ketika kapal sudah tertambat di dermaga, maka tak mungkin ia akan pergi kemana. Namun, bukankah tsunami bisa saja merubah takdir tambatan itu ? Hmmm.... sekali lagi, menyebalkan ! Khawatir ? tidak ! sekali lagi kukatakan, Tidak ! Aku tidak perlu khawatir akan "kecurangan-kecurangan" cinta. Karena jiwaku sudah terpaut dalam... dalam... sangat dalam... Disana, dirongga hati sang

Banyak Orang Miskin di Indonesia ? Kata Siapa ?

Kata siapa orang Indonesia miskin ? Tiap tahun mall-mall megah dibangun, toh banyak orang yang belanja disana, atau sekedar cuci mata kesana Bukankah cuci mata kesana juga butuh biaya ? Kata siapa orang Indonesia miskin ? Tiap tahun mobil-mobil dengan harga yang fantastis selalu saja meningkat penjualannya, Bahkan mobil-mobil yang "katanya" harganya milyaranpun banyak bertebaran di jalan-jalan aspal yang bergelombang Aneh bukan ? Lalu, kata siapa kalau orang Indonesia miskin ? Properti yang harganya mulai puluhan sampai ratusan jutapun banyak yang memiliki bahkan milyaranpun sanggup dibeli ? Kata siapa orang Indonesia miskin ? Disini, dikampungku yang rumahnya masih terbuat dari bambu, bahkan lantainyapun masih berdebu setiap pagi ada dering telepon berbunyi dan penyanyi menari di televisi Bajupun setiap hari berganti Hmmm... Lalu sebenarnya siapa yang miskin ? #Ditulis dalam rangka menenangkan dan menyenangkan diri sendiri selaku rakyat biasa yang sering terbebani dan terboh

UZUR TAPI MANJUR

Wah kangen rasanya saya menulis di blog ini. Alhamdulillah kesampaian juga untuk kembali menuliskan sesuatu yang semoga bermanfaat untuk sobat blogger semua. Pada mulanya saya ingin menulis pada awal Ramadhan tahun ini. Tapi saya diberi hadiah spesial oleh Allah SWT berupa operasi usus buntu pada hari ke-5 Ramadhan lalu. Kebetulan (mungkin kata ini lebih enak, he he) usus buntu saya sudah pecah. Alhasil operasi yang saya lakukan seperti operasi caesar, dan harus rest total sampai kondisi saya membaik sebagaimana semula. Disamping itu saya disarankan untuk tidak mengangkat barang/sesuatu yang tergolong berat agar kondisi usus yang habis dioperasi tidak berakibat fatal bagi tubuh saya. Karena kondisi kesehatan itulah, pulang dan berangkat kerja saya putuskan untuk naik angkutan umum. Tiga kali naik angkutan, angkutan pedesaan (maklum wong ndeso), Bus, dan angkutan desa lagi alias trayek. Sebenarnya itu bukan pengalaman baru buat saya, lah wong dari SMA sampai saya kuliah sudah terbiasa n

Mengapa Malu Pakai "Baju" Indonesia ?

Wah lama juga saya tidak memposting di blog tercinta ini. Pekerjaan dan "impian" yang membuat saya belum bisa memposting di blog ini. Pekerjan, ya pekerjaan, maklumlah sebagai petugas pendataan Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Sekolah, menjelang pergantian Tahun Pelajaran Baru harus sesegera mungkin meng up date data-data yang ada. hehee... Dan "impian", saya sebut impian karena sudah lama sekali mimpi-mimpi saya ini ingin segera terealisasi dalam kehidupan nyata. Wahh cetar banged kayaknya... hehee. Salah satunya adalah membuat Novel, alhamdulillah  hari ini mulai ditulis... heheee... Selain pekerjaan dan impian, ada juga beberapa tulisan yang belum saya selesaikan (bagi yang merasa, mohon maaf yahhh... hihihihi). Sengaja saya tulis judul : Mengapa Malu Pakai "Baju" Indonesia ?, karena keprihatinan saya kepada anak-anak muda di Negeri ini yang seakan-akan "lupa" dan "malu" pada budaya sendiri. Sebagai contoh, betapa anak-anak muda neger

Catatan Lorong Hati ( Teruntuk Anak Indonesia )

Lelaki tua itu masih memegangi lembaran kertas yang ada ditangannya. Sungguh, ia pantas dipanggil "kakek", daripada dipanggil "bapak". Perlahan.... keluarlah butiran - butiran air bening dari matanya.... Tangannya yang keriput masih saja bergetar memegang lembaran kertas itu.... yaaa....  kertas.... yang disitu tercantum  angka yang menunjukkan nama seorang perempuan... Perempuan yang tak asing baginya, perempuan yang senantiasa menghiburnya dikala ia sedih... Perempuan yang senantiasa memberikan senyuman dikala ia susah.... Masih segar betul dalam ingatanya, ketika musim hujan kemarin... Waktu itu hujan turun dengan derasnya. Badannya yang renta mulai merasakan rasa aneh, rasa yang sudah biasa ia rasakan.... Aneh ?? Yaa karena ia menganggap aneh pada dirinya sendiri... " Kenapa orang setua aku bisa terjatuh sakit, padahal aku harus menanggung isteriku, anak-anakku... Bukankah Tuhan tahu itu ??? Tuhan benar-benar aneh.. Kenapa ia memberikanku sakit ???" Te

wONG gEMBLUNG ( CRAZY PEOPLE )

Lelaki itu bernama Kasuko... Tubuhnya tegap, kekar... Tidak lebih tinggi dari orang yang berperawakan tinggi, tidak lebih pendek dari orang yang berperawakan pendek... Kulitnya sawo matang, tapi jika dilihat sekilas, cenderung menuju ke warna hitam... Rambutnya kusam, sekusam harapannya yang kian padam... Giginya putih kekuning-kuningan... Hidungnya mancung seperti halnya Petruk, tokoh punakawan dalam cerita wayang... Hanya saja, yang ia bawa bukan pethel... Tapi bilah panjang yang mulai mengering... dan seutas tali rafia yang menjungkal dari balik saku celananya.... Suaranya keras menggelegar... Sesekali, ingus keluar dari hidungnya yang masam... Pekerjaannya adalah menghitung setiap jengkal tanah yang ia lalui.... Bersiul adalah kegemarannya.... Namun yang paling aku sukai dari dia adalah ketika ia bergumam.... Tak jelas tapi aku suka... Orang-orang memanggil dia si gila.... Tapi aku pikir, dia bukan orang gila.... Masih kuingat jelas ketika dia menghiba pada tetangga sebelah untuk m

TESTIMONI PAGI

Pagi melepuh ... membunuh sisa - sisa malam yang masih bergantung pada dahan rembulan kusam... Kicau burung tak terdengar merdu.... Hening.... Sementara awan masih meronta dijejali cerita - cerita perawan yang diculik ganasnya menjangan...  Ugh, secangkir harap kuhirup erat membujur pekat.... Siapa tahu pagi ini aku berjumpa dengan sederetan malaikat yang memberi salam hangat pada jiwaku yang pekat..... Eitt.... Seraut wajah menyunggingkan senyum diatas lamunanku yang kaku.... Aku tidak tahu, mengapa ia selalu memburu setiap helaan nafasku.... Takdir, ya takdir menjadikanku bertemu dengannya... Dan takdir pula yang menjatuhkanku pada setiap kisah - kisahnya yang syahdu.... Kali ini ia bercerita tentang kekokohan karang..... bla....bla......bla......bla..... bla......  Aku tidak tahu apakah aku sedang mendengarkannya, menyimaknya, atau bahkan tak memperdulikaannya.... Karena sedari tadi aku sedang memandangi foto diri yang kian lama tercuri... Ahhh... sudahlah..... Karena cinta ini buka

TAMU SPESIAL

Kedatangan seorang tamu spesial.... Ia masih punya satu garis keturunan denganku.... Usianya 30-an,mendekati 40, kisaran 6 atau 7 an lebih tua di atasku. Sekilas, tak ada yang terlihat "istimewa", bahkan sangat biasa.... Ia punya seorang isteri dan 3 orang anak. Setiap pagi ia bangun sebelum kumandang adzan shubuh menggema di pelosok kampungnya.... Sholat di rumah, lalu ia pergi ke Masjid. Terkadang ia menjadi muadzin dan imam di masjid kampungnya.... Sekembalinya dari masjid, ia membantu isterinya, mencuci peralatan masak.... Dan terkadang, disela kesibukan isterinya yang juga bekerja, tak canggung ia mencuci popok dan pakaian seisi rumah.... hihihihi.... Pagi harinya ia berangkat berangkat kerja... Sholat Dhuha, hampir menjadi menu makanannya setiap hari... Apakah di rumah, ataupun di masjid2/musholla disela perjalanannya..... Pulangnya sore, bahkan lebih sering ia pulang di malam hari.... "Wis wengi kyeh son, aku rep bali." ( Sudah malam nih son, aku mau pulang).

ENGGANE INYONG

Enggane inyong dadi Pak RT, Duit kas tek bagi senajan langka jaminane Kon ora padha ngutang maring rentenire Enggane inyong dadi Pak Bau, Warga-warga padha tek latih gawe tahu Kon ora padha rubungan dopokan sing wagu-wagu Enggane inyong dadi pak lurah, Warga desa tek warahi nandur wit mirah Sekang duit desa sing mambrah-mambrah kon wargane lega ora patia gerah Enggane inyong dadi Pak Camat, Desa-desa rutin tek tiliki Kon masyarakate katon padha kerumat Enggane inyong dadi Pak Bupati, dalan-dalan tek alusi kon gampang deliwati Enggane inyong dadi Pak Gubernur, Kabeh warga tak gawe makmur jibar jibur senajan inyong teles kejebur-jebur Enggane inyong dadi Pak Presiden Rakyat tek dadekna kaya raden Ora usah maring kuburan, ora usah aweh sajen... Dacho Darsono Ndesa Gentawangi, Kecamatan Jatilawang, Kab. Banyumas thn. 2003. ( Dimuat di majalah basa banyumasan ANCAS Nomer 28///Taun3 Juli 2012 ).

BUDAYAWAN ATAU SENIMAN

Waahh lama sekali tidak berbagi cinta, eh berbagi pendapat di blogku ini. Lumayan ada waktu senggang buat menulis di blog ini, jadi ya .... sikat mas brooo !!! :) Budayawan atau seniman ? hmmm... jujur tadinya bingung mau nulis apa, tiba-tiba teringat pada kicauannya mbah Djiwo (Sudjiwo tedjo ) di akun twitternya,@sudjiwotedjo. Dalam kicauannya, mbah Djiwo bilang kalau ada orang yang menstempel dirinya sebagai seniman, bukan budayawan. Akhirnya mbah Djiwo pun bilang kalau budayawan berbeda dengan seniman, tentu saja dengan gaya kicauan ber IQ nya yang lumayan bisa bikin orang bingung.... hehee. Okelah kalo begitu, saya lanjutkan lagi tulisan saya yang tentu saja sekehendak saya sendiri. Ketika saya SD, kebetulan waktu itu saya mengikuti lomba Mata Pelajaran antar siswa di tingkat kecamatan, dalam babak 3 (tiga) besar ada pertanyaan dari juri seperti ini : " Indonesia dan Malaysia mempunya berbagai macam kerja sama. Salah satunya adalah acara Titian Muhibah yang disiarkan langsung