Skip to main content

Catatan Lorong Hati ( Teruntuk Anak Indonesia )

Lelaki tua itu masih memegangi lembaran kertas yang ada ditangannya. Sungguh, ia pantas dipanggil "kakek", daripada dipanggil "bapak". Perlahan.... keluarlah butiran - butiran air bening dari matanya.... Tangannya yang keriput masih saja bergetar memegang lembaran kertas itu.... yaaa....  kertas.... yang disitu tercantum  angka yang menunjukkan nama seorang perempuan...

Perempuan yang tak asing baginya, perempuan yang senantiasa menghiburnya dikala ia sedih... Perempuan yang senantiasa memberikan senyuman dikala ia susah....

Masih segar betul dalam ingatanya, ketika musim hujan kemarin... Waktu itu hujan turun dengan derasnya. Badannya yang renta mulai merasakan rasa aneh, rasa yang sudah biasa ia rasakan.... Aneh ?? Yaa karena ia menganggap aneh pada dirinya sendiri... " Kenapa orang setua aku bisa terjatuh sakit, padahal aku harus menanggung isteriku, anak-anakku... Bukankah Tuhan tahu itu ??? Tuhan benar-benar aneh.. Kenapa ia memberikanku sakit ???"

Terkadang ia merasa Tuhan tidak adi, namun ia bukanlah lelaki seperti itu... Ia adalah lelaki yang tahu betul tentang hakikat kehambaan... Sedangkan keluhannya, adalah bukti bahwa ia adalah manusia sebenarnya....

Angin berdesir sangat kuat... Tubuhnya mulai menggigil... Namun ia berusaha menutupi itu ditengah kesunyian jiwanya.... Sang isteri yang sedari tadi berdiri didepan pintu mulai beranjak dari tempatnya. " Ndhuk...ndhuk... semoga Gusti Pengeran menjagamu dari hujan angin yang besar ini.".

Belum lama sang isteri menutup pintu, terdengar suara ketukan pintu disertai salam yang cukup parau....

"Akhirnya kau pulang juga ndhuk..... "


Sembari batuk, si anak mencium tangan ibunya yang keriput itu... ia pun beranjak menemui sang ayah yang sedari tadi melihatnya dengan penuh kerinduan.....

Dengan manja dan keceriaan, si anak memeluk ayahnya..... " Bapak, Gusti Allah selalu menyayangi kita... jangan pernah takut kehilangan apapun dan siapapun." Lantas dengan penuh kasih sayang, sang bapak mencium kening anaknya.... Badannya yang menggigil perlahan sirna diterjang aroma kebahagiaan tatkala mendengar puterinya bercerita tentang cita-citanya..................

 "Pak, gemana... Yanti diterima kan di sekolah ini ???" Teriakan yang tiba - tiba  itu membangunkan kesadaran si lelaki tua.

Diberikannya lembaran kertas yang sedari tadi dipegangnya, lembaran kertas yang mulai basah terkena siraman air matanya... Lembaran kertas yang membuatnya bahagia sekaligus berduka.... Bagaimana ia tidak bahagia ??? puterinya diterima... dan yang membuatnya berduka adalah lembaran berikutnya.... Lembaran yang berisi sederetan biaya....

 "Pak..... Bapak jangan berduka ya ??? Yanti akan bekerja... Bukankah Allah mencintai hamba-Nya yang bekerja ???".

Tangispun pecah.... Menyambar siapa saja yang berada disekitarnya....

Perlahan, mentari yang sedari tadi tersenyum, mulai meredupkan sunggingnya.... Namun bibir senja memapah kedua manusia itu pulang kerumah.... mencoba meraih hari yang kian terbebani....

Popular posts from this blog

Dream of My Heart

Duhai dewiku yang lembut.... Dengarlah sapaan hatiku.... Masuklah engkau ke tungku asmaraku.... kan kubakar engkau dengan senyum cintaku...... ... ahhh..... Matamu yang sayu, bibirmu yang lembut mengguncang rinduku.... Hoooaaammmhhh……. Aku terbangun dari mimpiku.... Banyumas, 22 Agustus 2011 Dacho Darsono

MENANGGAPI MARAKNYA MINI MARKET

Kurang lebih 10 tahun yang lalu, saya bersama salah satu rekan kerja saya yang berprofesi sebagai guru membicarakan perihal peluang usaha yang sebenarnya masih terbentang luas di negeri ini. Berhubung kami tinggal di kampung, maka kamipun membicarakan peluang-peluang usaha yang bisa kami jalankan di kampung. Nah, waktu itu belum banyak mini market-mini market seperti saat ini. Kemudian timbul ide, kenapa tidak mendirikan mini market saja, bahkan kalau bisa super market? Apa bisa? Lha wong namanya juga ide... Maka dalam ide kami itupun tentu saja sangat bisa untuk mendirikan mini market. Pokok permasalahan awalnya adalah pada dana. Dari mana dananya? Nah lho.... Marilah kita berhitung dengan cara yang bodoh saja.... Hehehe... Misalkan dalam satu kampung ada 3.000 WARGA... lalu setiap warga "urunan" 1.000 rupiah saja, sudah berapa dana yang didapat? 3.000 x 1.000 = 3.000.000 TIGA JUTA RUPIAH Itu baru "urunan" seribuan ... Bagaimana jika 10.000? Tingal kalikan saja...

Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia

Mempunyai tempat tinggal dan hunian mewah tentu menjadi idaman setiap orang, selain indah untuk dilihat juga terasa nyaman untuk ditinggali. mempercantik sebuah hunian banyak cara dilakukan oleh setiap orang. agar terlihat wah, biasanya digunakan beragam pernak pernik untuk menghias, seperti batu, keramik, bahkan marmer. Bicara mengenai Marmer, di Indonesia ada sebuah perusahaan bernama Fagetti yang merupakan perusahaan supplier marmer berkualitas yang sudah malang melintang diberbagai proyek besar di banyak kota di Indonesia. Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia Sekilas Mengenai Fagetti Didirikan oleh Ferdinand Gumanti, satu-satunya orang di Asia yang menerima gelar "Master of Art Stone" oleh Antica Libera Corporazione Dell'Arte Della Pietra yang bergengsi di Italia, komitmen Fagetti adalah untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggan, menyediakan peralatan dengan kualitas terbaik , manufaktur, bahan dan layanan batu. Di pabrik dan gudang seluas 23 hektar di Cibit