Skip to main content

Posts

Showing posts with the label DIARY SI PANJUL

Lapangan Cabe

Sore itu, tak seperti biasanya si Panjul mengenakan pakaian lengkap ala pemain bola. Kaos, celana, sepatu, kasut, deker ia kenakan lengkap. Tak lupa ia juga membawa bola sepak yang baru saja ia beli di pasar loak terkenal di kecamatannya. Wah, pokoknya mantap murantap dech penampilan Panjul kali ini. Kayak pemain sepak bola ternama asal negeri tetangga, Dapid Bekam ! Mbuehehehe. "Mau kemana lu njul? tumben makai pakaian renang kek gitu. Ndak salah alamat kan elu?" Baru beberapa meter Panjul keluar dari rumahnya, terdengar suara cempreng yang sudah sangat ia hafal sedari ia masih jadi orok. Siapa lagi kalau bukan suaranya si John Dhegle. Teman karibnya yang telah lama hilang. Namun seiring dengan banyaknya dupa dan mantra-mantra yang dibacakan kambing dan kucingnya, alhasil si John Dhegle berhasil pulang ke kampungnya dengan menaiki ojek monyet. Huh! " Kampret lu john! Ini bukan pakaian renang, tapi pakaian petugas penyedot tinja. Puas?" Panjul

Gak Nyambung

Hari ini si Panjul Baidewe benar-benar marah. Bagaimana tidak marah, baru saja ia dibully habis-habisan di dunianya Luna Maya, eh dunia maya maksudnya. Walaupun dunia maya bukanlah dunia yang  sesungguhnya, namun bully tetaplah bully . Dan sakitnya tuh disini ! #pantat. Wkwkwkwk. Begini ceritanya. Sebagai pengacara, alias pengangguran banyak acara, si Panjul pastilah mempunyai banyak waktu luang. Nah, disela-sela waktu tersebut, sebagai generasi gadge t tentu saja si Panjul tidak ingin menghabiskan waktu begitu saja. Sayang, begitu gumam si Panjul dalam hati. Singkat cerita, si Panjul mulai browsing menggunakan gadget barunya yang sudah berusia puluhan tahun. #fitnah ! Dasar lagi banyak pulsa, tanpa menunggu komando dari pembantu di rumah sebelah, si Panjul membuka salah satu portal yang berisi sesuatu yang menurutnya menarik. Yupz, berita tentang rencana kenaikan BBM ditengah turunnya harga minyak dunia. Hebat, gumam si Panjul. Bagaimana tidak hebat, di tengah merosotnya harga min

DON'T JUDGE THE BOOK FROM THE KOPER

"Panjul ! Bangun ! " Seperti geledek di pojok rumah janda muda, eh di atas daun telinga maksudnya, teriakan yang sangat familiar  di telinga si Panjul itu menggelegar keras. Terpampang nyata ! Begitu kata Princess-princessan yang sering sering nongol di acara televisi. Ya, suara nyokapnya si Panjul memang cetar menggoda. Kontan si Panjul yang sedang asyik-asyiknya mimpi basah (mimpi dikencingi sapi :P  ) akhirnya terbangun. " Wadaauh , udah jam setengah delapan ! Modiar gue !" Gerutu Panjul dalam kamarnya. Akhirnya dengan jurus kucing mencuri dendeng , si Panjul segera berganti pakaian, langsung meluncur ke halaman depan nungguin angkutan pedesaan. Kira-kira, si Panjul mau ngapain yah ? Baiklah kita dulu ikuti pesan-pesan berikut ini. Cekidot ! Ceritanya, sejak malam tadi beras di rumahnya si Panjul habis. So, sebagai satu-satunya anak lelaki di rumahnya, si Panjul merasa ikut bertanggung jawab. Lah wong saban hari yang sering ngabisin nasi ya si Panjul. Bayan

MASIH SAMA

Tak seperti biasanya, hari ini si Panjul tampak lusuh. Minum tak bergairah, makanpun tak enak. Bayangkan, sehari dia hanya makan delapan kali dan minum hanya menghabiskan sedikitnya empat galon mineral ukuran jumbo. Hanya dalam sehari. Sungguh mengenaskan. #loncat tembok "Njul, lusuh amat kamu ? Makanya kalau mandi di irigasi, jangan di WC. Biar mukamu keren kayak artis Korea... Mmmm siapa tuh namanya.... Oh ya aku ingat... namanya.....JIAND BUSUK ! Hahahahahahha......." #loncat tembok lagi... kali ini temboknya tinggi, akhirnya lo pade nyungseb semua... wkwkwkwk... "Bercanda saja kau Lun. Mukaku lusuh bukan karena keseringen mandi di WC putri, tapi karena aku jarang mandi saja. Ya paling seminggu sekali dalam lima bulan. Maklumlah, lagi pusing mikirin nasib bangsa." Jawab Panjul dengan gaya ke nenek nenekkan... #kali ini temboknya yang ngeloncat. Oh ya, hampir lupa. Lelaki yang sedang bercakap-cakap dengan Panjul itu namanya Dailun. Dia sebaya dengan Panjul. Satu S

English in Galau......

Burung pipit masih bernyanyi di pohon mirah belakang rumah si Panjul. Suaranya melengking indah. Masih di tempat yang sama, si Panjul sedang menyirami beberapa tanaman cabe yang ia tanam beberapa minggu yang lalu. Tak henti-hentinya ia bersiul menyaingi nyanyian indah si pipit indah ningrum, eh... burungnya pipit...  ealahhh...  burung pipit maksudnya. Siulannya tak kalah merdu. Kadang terdengar.... kadang, tidak terdengar sama sekali. Mblebek , begitu orang Banyumas bilang. "Njul.... tolong nyokap dong !" Tiba-tiba terdengar suara wanita dari dalam rumah. Oh, ternyata nyokapnya si Panjul. "Sebentar mam, nanggung nih. Masih ada beberapa tanaman cabe yang belum Panjul siram !" "Cepetan ! ini kan sudah siang.... Berasnya abis. Tolong ke warungnya yu Jum. Beli beras sana !" "Okey mami.... I'm coming...." Balas Panjul dengan nada yang aneh.... #kaya yang lagi baca.... hikz "Gaya banget kamu njul... pake coming comingan segala.... Wong bahasa

BBM oh BBM

Pagi ini si Panjul Baidewe kembali beraksi. Dengan sepatu mlisning dan gaya rambut barunya yang semok , ia nongkrong di salah satu POM BENSIN terkenal di kampungnya. Ya dimana lagi kalau bukan di warungnya yu Jum. Kebetulan yu Jum jualan bensin dan solar. Anak-anak muda di dusun si Panjul biasa menyebut warung yu Jum dengan banyak istilah. Ada yang nyebut dengan istilah POM BENSIN, warjok (warung pojok), mabes, cafe gaul, kantor cinta (maklum biasa ada pasangan yang hanya pacaran di pojok warung, tanpa membeli apapun, walau hanya sekedar beli orson  sekalipun... wkwkwk), ada juga yang menyebutnya sebagai kantor rektorat. wuihhh... Pokoknya julukannya gemuk abis. yaa seperti yang jualan. Bulet mas broh :) Sebagai tongkrongan favorit, warung yu Jum menyediakan berbagai makanan yang lagi digandrungi sama anak-anak gaul. Misalnya : rengginang, sempeleok, leper, pilus, dan themlek. Minuman yang dijualpun beraneka rasa, mulai dari rasa yang manis, sampai rasaku pada rasamu yang tak pernah

PILPRES, PILIH SIAPA YAA ???

Seperti yang sudah sudah, menjelang pemilihan presiden (pilpres) berbagai media massa memberitakan informasi seputar pemilihan presiden. Mulai dari capresnya, cawapresnya, partai pengusung, tim suksesnya, relawannya maupun lain-lainnya. Pokoknya yang berakhiran "nya". Spanduk dan baliho mulai bertebaran di beberapa tempat yang dianggap strategis dan....... angker (hahahahaha). Perempatan jalan, depan pasar, di "atas" jalan raya, pohon besar, pohon kecil, tengah-tengah kuburan (hiiiiii), sampai dinding WC pun tak ketinggalan dijajah (hueekkkkkk). Bila perlu, dalam-dalamnya sekalian..... Hadeuh, emangnya kecoak mau NYOBLOS ? Wkwkwkwkkwk. #masbuloh? Yang "hebat" dari pilpres kali ini adalah setiap orang, baik capres, cawapres, timses, maupun masyarakat biasa, bebas ngomong apa saja. Ya bebas... Namanya juga negara demokrasi.... Begitu seloroh beberapa orang yang berkomentar perihal pilpres. Karena demokrasi menjunjung tinggi kebebasan berekspresi. Mau ngomong

KENTANG SI PANJUL

Hari ini si Panjul membawa sekeranjang kentang. Tak seperti biasanya, kali ini ia membawa begitu banyak kentang. Mengapa tak seperti biasanya ? Karena ia tak pernah membawa kentang. Mau di jualkah ? Ternyata tidak ! Bagaimana ia mau jualan, wong kerjanya saja sebagai montir di bengkel sepeda onthel yang tak laris-laris itu hampir tiap hari pulangnya s ore. Weehhh ...... Wuih, ternyata si Panjul punya aktivitas baru. Seperti yang tadi sudah diberitakan di media sosial, bahwa bengkel sepeda onthel tempatnya bekerja adalah bengkel yang kurang laku.... Naaah disaat "nganggur" itulah si Panjul mengukir kentang yang ia bawa tadi. Namanya juga montir, maka ukirannya pun berisi gambar-gambar alat2 bengkel. Contohnya : Baut, Mur, Tang, Kunci inggris, dan Paijem... Untuk yang terakhir saya sebut, adalah nama mantan pacarnya yang memutuskannya tiga abad yang lalu. Dengan begitu bengis dan sedikit putus nafas, akhirnya selesai juga karya-karya si Panjul yang luar binasa itu. Setelah sele