Thursday, November 13, 2014

DON'T JUDGE THE BOOK FROM THE KOPER

"Panjul ! Bangun ! "

Seperti geledek di pojok rumah janda muda, eh di atas daun telinga maksudnya, teriakan yang sangat familiar di telinga si Panjul itu menggelegar keras. Terpampang nyata ! Begitu kata Princess-princessan yang sering sering nongol di acara televisi. Ya, suara nyokapnya si Panjul memang cetar menggoda. Kontan si Panjul yang sedang asyik-asyiknya mimpi basah (mimpi dikencingi sapi :P  ) akhirnya terbangun.

"Wadaauh, udah jam setengah delapan ! Modiar gue !" Gerutu Panjul dalam kamarnya. Akhirnya dengan jurus kucing mencuri dendeng, si Panjul segera berganti pakaian, langsung meluncur ke halaman depan nungguin angkutan pedesaan. Kira-kira, si Panjul mau ngapain yah ? Baiklah kita dulu ikuti pesan-pesan berikut ini. Cekidot !

Ceritanya, sejak malam tadi beras di rumahnya si Panjul habis. So, sebagai satu-satunya anak lelaki di rumahnya, si Panjul merasa ikut bertanggung jawab. Lah wong saban hari yang sering ngabisin nasi ya si Panjul. Bayangin saja, makannya 3 kali sehari. Tiga kali tiga, begitu rumus aslinya. Boros banget pokoknya. Kayak motor Binter. Ha ha ha. Nah, kebetulan si Panjul kemarin dapat uang dari hasil mancingnya di kolam tetangga sebelah ( walah, don't try at home...  biar lucu nih ceritanya... wkwkwkwk). Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab, pagi ini si Panjul berencana untuk nempur alias beli beras. Dasar si Panjul, karena semalaman begadang nonton liga Champion antara Manchester vs Kalibener, akhirnya si Panjulpun kesiangan.... #Rasain Lu !

Akhirnya, angkutan pedesaan yang ditunggu nongol juga. Tanpa babibu dan babu babu, si Panjul langsung naik kedalam angkot tersebut. Beraneka macam penumpang yang ada didalamnya (buah-buahan kaleeee beraneka macam). Ada bakul gorengan, mbah-mbah yang mau nengokin cucunya, bapak-bapak berkumis yang berpita, ibu-ibu yang berdandan rock 'n roll, mahasiswi yang pulang kampung, ABG yang mau ngamen, sampai anak sekolah yang bolos yang sengaja lagi muter-muter kampung karena baru kali ini bisa naik mobil. Pokoknya beraneka macam bingit dech.

Dasar hari sudah siang, disertai si Panjul belum mandi, hawa panaspun mulai merasuk ke dalam mobil angkutan yang penuh sesak tersebut. Alhasil, keringatpun bercucuran di sekitar badan para penumpang. Tak terkecuali si Panjul. Dengan kekuatan datang bulan, eh kekuatan bulan si Panjul langsung mengusap keringat yang ada di sekitar wajahnya. Namun, apa yang terjadi pemirsa ? Ketika si Panjul mulai mengelap wajahnya, awalnya, salah satu cewek yang duduk disamping Panjul cuman tertawa lirih. Lama kelamaan seluruh penumpangpun tertawa terbahak-bahak. Keras sekali. Sampai si supirpun menghentikan laju kendaraannya karena saking ramainya penumpang.

"Kok Ramai, ada apa nih saudara-saudara ?"

"Ini lho mas, lihat. Masa si Panjul mengelap mukanya makai celana dalam ? Sobek lagi !"

Gleg !

"Hahahahhaha...............!"

Kontan suara yang tertawapun bertambah banyak dan semakin riuh saja seperti suara penonton di lapangan karambol. Wkwkwkwkwk....

Gara-gara kesiangan, si panjul yang berniat mengambil sapu tangan, malah keliru mengambil celana dalam alias cawet alias cangcut. Huuuureeee......

Tapi, bukan si Panjul namanya kalau tidak cerdas. Dengan tenang, ia berkata pada seluruh penumpang di dalam angkutan tersebut.

"Inilah kebanyakan orang Indonesia, selalu menilai sesuatu dari yang tampak saja. Memang ini celana dalam, tapi bukankah ini adalah juga kain. Ya, bentuknya memang celana dalam, tapi bukankah ini adalah kain juga ? Dan bukankah kain bisa digunakan untuk mengelap apa saja. Termasuk mengelap gelapnya cinta yang ada dalam hati kamu kan de ? (Sambil ngelirik cewek cantik yang duduk disebelahnya.... #jlep banget ). Sebagai generasi muda, saya sangat menyayangkan kebanyakan orang Indonesia yang kalau menilai sesuatu hanya dari luarnya saja. Sebagai contoh kalau mau milih anggota Dewan. Milihnya anggota dewan, yang cantiklah, yang gantenglah kaya saya, yang banyak duitnyalah, yang pakai sepatu mlisning lah. Padahal hatinya bengis. Sungguh ironis."

Begitu panjang ceramah si Panjul. Sampai akhirnya seluruh penumpang bertambah gerah. Dan panjulpun hilang arah. Karena angkutan yang ia naiki, ternyata salah jurusan. Tidak menuju ke mini market dimana ia mau membeli beras, tapi menuju ke kampung sebelah yang sama sekali tak ada warungnya. #Rasain lu Njul ! Hahahahaha.....

Featured Post

Karakteristik Meeting Room yang Sesuai untuk Meeting

Karakteristik Meeting Room - Menjamurnya bisnis startup mendorong bermunculannya perusahaan pelayanan coworking space dan private space. Be...