Skip to main content

PILPRES, PILIH SIAPA YAA ???

Seperti yang sudah sudah, menjelang pemilihan presiden (pilpres) berbagai media massa memberitakan informasi seputar pemilihan presiden. Mulai dari capresnya, cawapresnya, partai pengusung, tim suksesnya, relawannya maupun lain-lainnya. Pokoknya yang berakhiran "nya".

Spanduk dan baliho mulai bertebaran di beberapa tempat yang dianggap strategis dan....... angker (hahahahaha). Perempatan jalan, depan pasar, di "atas" jalan raya, pohon besar, pohon kecil, tengah-tengah kuburan (hiiiiii), sampai dinding WC pun tak ketinggalan dijajah (hueekkkkkk). Bila perlu, dalam-dalamnya sekalian..... Hadeuh, emangnya kecoak mau NYOBLOS ? Wkwkwkwkkwk. #masbuloh?

Yang "hebat" dari pilpres kali ini adalah setiap orang, baik capres, cawapres, timses, maupun masyarakat biasa, bebas ngomong apa saja. Ya bebas... Namanya juga negara demokrasi.... Begitu seloroh beberapa orang yang berkomentar perihal pilpres. Karena demokrasi menjunjung tinggi kebebasan berekspresi. Mau ngomong? silakan.... Mau kampanye? silakan.... Mau bagi uang? silakan.... Mau terima uang? silakan.... Mau pipis ? silakan.... Bebas ! Wkwkwkwkwkk...

Tak terkecuali si Panjul BTW (Baca= Bai de we ), sebagai ketua ICCAS (Ikatan Cowok Cewek Cacat Asmara) si Panjul Baidewe mempunyai kesan tersendiri tentang pilpres. Ia pernah kencing di bilik suara. Pada waktu itu usianya baru 8 bulan. Ia pernah merusak  kotak suara. Waktu itu ia sedang memotong daging lalat. Nah, daging lalat itu ia taruh di atas kotak suara. Alhasil, cincangannya bukan hanya lalat, tapi juga kotak suaranya. Wkwkwkwkk....

Di tahun ini si Panjul Baidewe menatap pilpres dengan sangat optimis. Saking optimisnya, ia berucap pada Kang Karjo (tukang becak yang biasa mangkal di pasar kampungnya), bahwa yang akan menjadi Presiden adalah yang dapat suara terbanyak... #tendang sisan!

Sebagai ketua ICCAS (Ikatan Cowok Cewek Cacat Asmara), Panjul memang sangat disegani di kampungnya, bahkan sampai kecamatan (terutama oleh kaum jomblowan/wati). Anggota ICCAS yang fantastis jumlahnya, MENCAPAI 3 Orang saja dan tersebar dalam satu wilayah RT menjadikan Panjul ditunjuk sebagai salah satu tokoh pemuda yang sengsara... HAHAHAHA. Oleh karena itu, dalam Pilpres nanti, ia berharap agar Presiden yang terpilih mampu membahagiakan bangsanya (bangsa jomblo tentunya)....

Sebagai orang Jawa, ia pun menggunakan filosofi jawa, "WITING TRESNO JALARAN SOKO KULINO" (Cinta bisa muncul karena faktor kebiasaan) dalam menentukan pilihannya nanti. Ya, cinta memang begitu, dari dulu deritanya tiada pernah berakhir... CUPATKAI mbok !

Nah, dari filosofi tadi, Panjul Baidewe menyimpulkan bahwa cinta pada sang calon presiden/wakilnya bisa timbul karena "kebiasaan". Biasa janji-janji, biasa kasih kaos, biasa kasih sembako, biasa bagi amplop, de..... el.......el...... Pokoknya yang biasa-biasa kek gitu lah....

Bukan tanpa alasan, pada PILEG kemarin, tetangga-tetangga si Panjul pada nyoblos CALEG yang bagi-bagi "sesuatu". Apakah itu ? Yaaaa... yang "biasa-biasa" seperti yang tlah dicantumkan tadi.... Hehehe.



Akhirnya, di depan anggota ICCAS, Panjul Baidewe berpidato......

" Wahai rakyatku.... sebangsa tanah dan sebangsa air, menjelang pilpres ini, saya akan memberikan instruksi khusus, singkat, dan tidak penting kepada kalian semua perihal pilpres di tahun ini. Sebelumnya, saya telah menginventarisir data-data yang berhubungan dengan PILEG kemarin. Data-data itu, yang kemudian akan saya singkat dengan DADA, akan menjadi acuan kita dalam proses democrazy ini. DADA penting yang saya salin dari berbagai mass media, termasuk juga mas Sodrun adalah DADA yang akurat dan tidak perlu dipertanyakan lagi keshahihannya. Berdasarkan PILEG kemarin, PILEG yang dipenuhi dengan ujian berupa "amplop cinta" adalah PILEG yang kelam bagi sejarah kampung kita. Bayangkan, biasanya, hanya ketika PILKADES saja ada amplop-amplop kayak gituan! dan sekarang dijaman repotnasi ini, ternyata "amplop cinta" juga digunakan oleh para CALEG agar dicoblos mukanya, eh gambarnya..... Suram, benar-benar suram............

Tapi sebagai bangsa yang andhap asor dan luhur wekasane (Ngomong opoooooooo) kita harus legowo atas setiap pilihan masyarakat ini. Apapun yang terjadi, kita sebagai anggota ICCAS harus tetap berpegang teguh pada ADAGIUM DEMOCRAZY kita.... Bahwa kebenaran bukan terletak pada banyaknya suara ! ........................."

Untuk beberapa saat, anggota ICCAS terdiam..... dan akhirnya....tertidur........ Termasuk si Panjul Baidewe.

Karena si Panjul Baidewe tertidur, maka saya pun bingung mau nulis apa. Lah wong yang pidato lagi tidur... Apa perlu saya bangunkan si Panjul? Ndak perlu kan ? Malah berabe nantinya... Soalnya nanti dianggap melanggar HAM dan mendeskreditkan Demokrasi... Hahahahhaha..... #masbuloh?





Popular posts from this blog

Dream of My Heart

Duhai dewiku yang lembut.... Dengarlah sapaan hatiku.... Masuklah engkau ke tungku asmaraku.... kan kubakar engkau dengan senyum cintaku...... ... ahhh..... Matamu yang sayu, bibirmu yang lembut mengguncang rinduku.... Hoooaaammmhhh……. Aku terbangun dari mimpiku.... Banyumas, 22 Agustus 2011 Dacho Darsono

MENANGGAPI MARAKNYA MINI MARKET

Kurang lebih 10 tahun yang lalu, saya bersama salah satu rekan kerja saya yang berprofesi sebagai guru membicarakan perihal peluang usaha yang sebenarnya masih terbentang luas di negeri ini. Berhubung kami tinggal di kampung, maka kamipun membicarakan peluang-peluang usaha yang bisa kami jalankan di kampung. Nah, waktu itu belum banyak mini market-mini market seperti saat ini. Kemudian timbul ide, kenapa tidak mendirikan mini market saja, bahkan kalau bisa super market? Apa bisa? Lha wong namanya juga ide... Maka dalam ide kami itupun tentu saja sangat bisa untuk mendirikan mini market. Pokok permasalahan awalnya adalah pada dana. Dari mana dananya? Nah lho.... Marilah kita berhitung dengan cara yang bodoh saja.... Hehehe... Misalkan dalam satu kampung ada 3.000 WARGA... lalu setiap warga "urunan" 1.000 rupiah saja, sudah berapa dana yang didapat? 3.000 x 1.000 = 3.000.000 TIGA JUTA RUPIAH Itu baru "urunan" seribuan ... Bagaimana jika 10.000? Tingal kalikan saja...

Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia

Mempunyai tempat tinggal dan hunian mewah tentu menjadi idaman setiap orang, selain indah untuk dilihat juga terasa nyaman untuk ditinggali. mempercantik sebuah hunian banyak cara dilakukan oleh setiap orang. agar terlihat wah, biasanya digunakan beragam pernak pernik untuk menghias, seperti batu, keramik, bahkan marmer. Bicara mengenai Marmer, di Indonesia ada sebuah perusahaan bernama Fagetti yang merupakan perusahaan supplier marmer berkualitas yang sudah malang melintang diberbagai proyek besar di banyak kota di Indonesia. Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia Sekilas Mengenai Fagetti Didirikan oleh Ferdinand Gumanti, satu-satunya orang di Asia yang menerima gelar "Master of Art Stone" oleh Antica Libera Corporazione Dell'Arte Della Pietra yang bergengsi di Italia, komitmen Fagetti adalah untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggan, menyediakan peralatan dengan kualitas terbaik , manufaktur, bahan dan layanan batu. Di pabrik dan gudang seluas 23 hektar di Cibit