Skip to main content

Telaga Cinta

Ketika orang-orang bertanya tentang aku, katakan saja pada mereka bahwa aku hanyalah lelaki. Ya, lelaki ! Lelaki yang masih memburu sisa-sisa senja dalam beberapa kosa kata. Sekali lagi, aku hanyalah lelaki.

Suatu pagi aku mendapati serombongan burung pritganthil muda yang sedang bernyanyi tentang angkuhnya cinta. Lalu aku bertanya kepadanya, "Sudahkah kalian mampir disebuah telaga yang bernama cinta?'

Lantas, salah satu dari pritganthil muda itu menjawab, "Aku pernah terbang di atasnya, bahkan aku juga pernah berenang didalamnya. Bukan hanya sekali. Namun berkali-kali aku terbang dan berenang di telaga itu, berkali-kali pula aku tenggelam di dalamnya."

Lantas,sembari mengepakkan sayapnya yang ranum,  ia pun kembali menyambung perkataannya.

"Sungguh aku tidak tahu wahai tuan. Kenapa aku selalu saja tenggelam didasarnya. Sedangkan aku adalah pritganthil muda yang paling perkasa diantara mereka. Sungguh, telaga yang bernama cinta itu menyimpan berjuta misteri !"

" Hahahahaha.... Bagaimana bisa aku mempercayaimu wahai pritganthil muda ? Mana mungkin engkau berenang di dalamnya ? Kalau terbang di atasnya, bisa saja aku mempercayainya. Tapi berenang didalamnya ? Ahh, kau sungguh menjemukan !"

"Wahai lelaki muda. Begitulah telaga  cinta. Ia akan menyihir siapa saja yang tertarik kepadanya. Dan begitulah ia. Ia mampu mengubah kelemahan menjadi kekuatan. Mengubah kemustahilan menjadi kenyataan. Bukankah kau pernah mendengar cerita tentang Jonggrang ? Atau cerita tentang taj Mahal ?

Ah kau....  jangan pernah bertanya tentang cinta kepada makhluk yang tak pernah merasakannya."



Popular posts from this blog

Dream of My Heart

Duhai dewiku yang lembut.... Dengarlah sapaan hatiku.... Masuklah engkau ke tungku asmaraku.... kan kubakar engkau dengan senyum cintaku...... ... ahhh..... Matamu yang sayu, bibirmu yang lembut mengguncang rinduku.... Hoooaaammmhhh……. Aku terbangun dari mimpiku.... Banyumas, 22 Agustus 2011 Dacho Darsono

MENANGGAPI MARAKNYA MINI MARKET

Kurang lebih 10 tahun yang lalu, saya bersama salah satu rekan kerja saya yang berprofesi sebagai guru membicarakan perihal peluang usaha yang sebenarnya masih terbentang luas di negeri ini. Berhubung kami tinggal di kampung, maka kamipun membicarakan peluang-peluang usaha yang bisa kami jalankan di kampung. Nah, waktu itu belum banyak mini market-mini market seperti saat ini. Kemudian timbul ide, kenapa tidak mendirikan mini market saja, bahkan kalau bisa super market? Apa bisa? Lha wong namanya juga ide... Maka dalam ide kami itupun tentu saja sangat bisa untuk mendirikan mini market. Pokok permasalahan awalnya adalah pada dana. Dari mana dananya? Nah lho.... Marilah kita berhitung dengan cara yang bodoh saja.... Hehehe... Misalkan dalam satu kampung ada 3.000 WARGA... lalu setiap warga "urunan" 1.000 rupiah saja, sudah berapa dana yang didapat? 3.000 x 1.000 = 3.000.000 TIGA JUTA RUPIAH Itu baru "urunan" seribuan ... Bagaimana jika 10.000? Tingal kalikan saja...

Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia

Mempunyai tempat tinggal dan hunian mewah tentu menjadi idaman setiap orang, selain indah untuk dilihat juga terasa nyaman untuk ditinggali. mempercantik sebuah hunian banyak cara dilakukan oleh setiap orang. agar terlihat wah, biasanya digunakan beragam pernak pernik untuk menghias, seperti batu, keramik, bahkan marmer. Bicara mengenai Marmer, di Indonesia ada sebuah perusahaan bernama Fagetti yang merupakan perusahaan supplier marmer berkualitas yang sudah malang melintang diberbagai proyek besar di banyak kota di Indonesia. Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia Sekilas Mengenai Fagetti Didirikan oleh Ferdinand Gumanti, satu-satunya orang di Asia yang menerima gelar "Master of Art Stone" oleh Antica Libera Corporazione Dell'Arte Della Pietra yang bergengsi di Italia, komitmen Fagetti adalah untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggan, menyediakan peralatan dengan kualitas terbaik , manufaktur, bahan dan layanan batu. Di pabrik dan gudang seluas 23 hektar di Cibit