Skip to main content

BBM oh BBM

Pagi ini si Panjul Baidewe kembali beraksi. Dengan sepatu mlisning dan gaya rambut barunya yang semok, ia nongkrong di salah satu POM BENSIN terkenal di kampungnya. Ya dimana lagi kalau bukan di warungnya yu Jum. Kebetulan yu Jum jualan bensin dan solar. Anak-anak muda di dusun si Panjul biasa menyebut warung yu Jum dengan banyak istilah. Ada yang nyebut dengan istilah POM BENSIN, warjok (warung pojok), mabes, cafe gaul, kantor cinta (maklum biasa ada pasangan yang hanya pacaran di pojok warung, tanpa membeli apapun, walau hanya sekedar beli orson sekalipun... wkwkwk), ada juga yang menyebutnya sebagai kantor rektorat. wuihhh... Pokoknya julukannya gemuk abis. yaa seperti yang jualan. Bulet mas broh :)

Sebagai tongkrongan favorit, warung yu Jum menyediakan berbagai makanan yang lagi digandrungi sama anak-anak gaul. Misalnya : rengginang, sempeleok, leper, pilus, dan themlek. Minuman yang dijualpun beraneka rasa, mulai dari rasa yang manis, sampai rasaku pada rasamu yang tak pernah hilang... cie cie ciee...

Seperti biasa, sebagai ketua Gank ICCAS ( Ikatan Cowok Cewek Cacat Asmara ), si Panjul langsung menyambar koran. Maklumlah sebagai komunitas gaul, si Panjul harus senantiasa baca koran, walaupun koran minggu lalu. Bahkan kadang-kadang koran bulan lalu. Maklumlah koran yang di baca si Panjul di warungnya yu Jum adalah koran bekas bungkus tempe. Weelaahhh...

"Wah, berita bagus nih yu..." Si Panjul memulai percakapan dengan teman dekat wanitanya, yaa siapa lagi kalau bukan yu Jum. Wanita setengah baya yang masih tampak kecantikannya seperti MaKdonna. Eh !

"Berita apa njul ?" tanya yu Jum.

"Harga BBM naik yu ! Ini kan berita gembira. Secara otomatis pendapatan di warung yu Jum, khususnya dari penjualan bensin akan bertambah. Bagus kan yu ?"

"Bagus bathukmu ! Kamu ini sok tahu bingit kaya wartawan yang nulis berita tanpa datang ke rumahnya mbah dukun bayi. Jika harga BBM naik, otomatis harga-harga lainnya ya naik. Mulai dari harga beras, gula, sayur mayur sampai harga celana kolorpun ikut naik plun. Gak ngaruh kelessssssss !"

"Wuih, gaul juga yu Jum ini... Pakai bahasa ale ale, coba yu Jum pakai bahasa sprite atau fanta ? wuihhh.... #minuman kali.

Bawa celana kolor segala. Buat ipi in ? " Seloroh Panjul dengan gaya yang tentunya, lebih "tragis" lagi.

"Buat makan kamu njul ! Coba kalau kamu gak pakai kolor ? bisa mati mendadak aku ngelihat gergaji kamu !  Eh, njul kira-kira kamu punya solusi ndak untuk ngatasin kenaikan BBM ini ? Kamu kan cerdas, pintar, dan penyayang binatang. Coba njul, kasih masukan !"

"Gampang kok yu. Kalau BBM naik, ya SMS aja !" Jawab Panjul sambil berlalu meninggalkan warung yu Jum.

"Oalah.... CAH EDAN !"

Popular posts from this blog

Dream of My Heart

Duhai dewiku yang lembut.... Dengarlah sapaan hatiku.... Masuklah engkau ke tungku asmaraku.... kan kubakar engkau dengan senyum cintaku...... ... ahhh..... Matamu yang sayu, bibirmu yang lembut mengguncang rinduku.... Hoooaaammmhhh……. Aku terbangun dari mimpiku.... Banyumas, 22 Agustus 2011 Dacho Darsono

MENANGGAPI MARAKNYA MINI MARKET

Kurang lebih 10 tahun yang lalu, saya bersama salah satu rekan kerja saya yang berprofesi sebagai guru membicarakan perihal peluang usaha yang sebenarnya masih terbentang luas di negeri ini. Berhubung kami tinggal di kampung, maka kamipun membicarakan peluang-peluang usaha yang bisa kami jalankan di kampung. Nah, waktu itu belum banyak mini market-mini market seperti saat ini. Kemudian timbul ide, kenapa tidak mendirikan mini market saja, bahkan kalau bisa super market? Apa bisa? Lha wong namanya juga ide... Maka dalam ide kami itupun tentu saja sangat bisa untuk mendirikan mini market. Pokok permasalahan awalnya adalah pada dana. Dari mana dananya? Nah lho.... Marilah kita berhitung dengan cara yang bodoh saja.... Hehehe... Misalkan dalam satu kampung ada 3.000 WARGA... lalu setiap warga "urunan" 1.000 rupiah saja, sudah berapa dana yang didapat? 3.000 x 1.000 = 3.000.000 TIGA JUTA RUPIAH Itu baru "urunan" seribuan ... Bagaimana jika 10.000? Tingal kalikan saja...

Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia

Mempunyai tempat tinggal dan hunian mewah tentu menjadi idaman setiap orang, selain indah untuk dilihat juga terasa nyaman untuk ditinggali. mempercantik sebuah hunian banyak cara dilakukan oleh setiap orang. agar terlihat wah, biasanya digunakan beragam pernak pernik untuk menghias, seperti batu, keramik, bahkan marmer. Bicara mengenai Marmer, di Indonesia ada sebuah perusahaan bernama Fagetti yang merupakan perusahaan supplier marmer berkualitas yang sudah malang melintang diberbagai proyek besar di banyak kota di Indonesia. Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia Sekilas Mengenai Fagetti Didirikan oleh Ferdinand Gumanti, satu-satunya orang di Asia yang menerima gelar "Master of Art Stone" oleh Antica Libera Corporazione Dell'Arte Della Pietra yang bergengsi di Italia, komitmen Fagetti adalah untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggan, menyediakan peralatan dengan kualitas terbaik , manufaktur, bahan dan layanan batu. Di pabrik dan gudang seluas 23 hektar di Cibit