Skip to main content

Gak Nyambung

Hari ini si Panjul Baidewe benar-benar marah. Bagaimana tidak marah, baru saja ia dibully habis-habisan di dunianya Luna Maya, eh dunia maya maksudnya. Walaupun dunia maya bukanlah dunia yang  sesungguhnya, namun bully tetaplah bully. Dan sakitnya tuh disini ! #pantat. Wkwkwkwk.

Begini ceritanya. Sebagai pengacara, alias pengangguran banyak acara, si Panjul pastilah mempunyai banyak waktu luang. Nah, disela-sela waktu tersebut, sebagai generasi gadget tentu saja si Panjul tidak ingin menghabiskan waktu begitu saja. Sayang, begitu gumam si Panjul dalam hati. Singkat cerita, si Panjul mulai browsing menggunakan gadget barunya yang sudah berusia puluhan tahun. #fitnah !

Dasar lagi banyak pulsa, tanpa menunggu komando dari pembantu di rumah sebelah, si Panjul membuka salah satu portal yang berisi sesuatu yang menurutnya menarik. Yupz, berita tentang rencana kenaikan BBM ditengah turunnya harga minyak dunia. Hebat, gumam si Panjul. Bagaimana tidak hebat, di tengah merosotnya harga minyak dunia, di negaranya yang konon katanya juga negara penghasil minyak, ternyata harga minyak atawa BBM nya akan dinaikkan. Sungguh hebat ! #nah lho.

Sebagai lelaki cerdas dan berparas ketampan-tampanan, si Panjul pun berkomentar di portal berita tersebut. Begini komentar si Panjul :

“Yang lain turun, kok yang disini naik. Aneh ! Apakah mereka tidak berpikir bahwa dengan kenaikan BBM maka rakyat kecil yang terkena imbasnya. Ini contohnya (sembari mengupload gambar kutu rambut). Hayo para pejabat, bijaklah .”

Wah, seperti yang aku bilang, si Panjul memang cowok cerdas. Selain komentarnya panjang, kata-katanya juga sama sekali tidak bisa dimengerti oleh anak-anak yang buta huruf. Mengesalkan sekali. #salto.

Tapi Panjul ya Panjul. Ia merasa bangga dan puas dengan komentarnya. Ia merasa kalau komentarnya sudah sesuai dengan standard ISO. ISO ngopo to awakmu ? (bisa apa sih dirimu ?).

Tanpa dinyana, baru beberapa detik ia membuat komentar, ada reply atau balasan atas komentarnya dari sebuah akun yang bernama Blacan Kuburan. #ngeri-ngeri sedap nih namanya.

Begini balasannya :

“Lo tau apa sich ? Belagu amat  ! Mandi dulu sana di trotoar ! Yang namanya pemerintah pastilah memikirkan rakyatnya. Pemerintah akan memberikan kompensasi atas kenaikan BBM ini. Dasar kutu kupret ! kudisen, korengan ! Belajar lagi sono ama emak lo !”

Dhisyeg ! Serasa ditusuk jarum beracun, darah Panjul mulai berdesir membaca balasan komentarnya. Selain darahnya berdesir, rambut dikepalanya pun ikut berdiri. Tidak itu saja, rambut-rambutnya yang lainpun ikut berdiri. Termasuk, tetangganya si rambut pun ikut berdiri. #eh !

Belum sempat si Panjul membalas komentar yang menyakitkan itu, muncul lagi tanggapan atas komentarnya. Kali ini dari pemilik akun yang bernama pencari jablay sejati. Wuih, sadis !

Begini komentar dari pencari jablay sejati :

“Bego !”

Kembali darah Panjul mulai mendidih. Saking panasnya, bajunya mulai gosong. Bahkan celana si panjulpun mulai keluar asap. #sialan, ternyata si Panjul kentut.

Kalimatnya sedikit, tapi jlep banget ke uluh hati. Kembali si Panjul bermaksud untuk membalas tanggapan komentarnya itu. Namun, tanpa diundang dan tanpa melalui tes, tiba-tiba muncul lagi komentar dibawahnya. Kali ini dari pemilik akun yang bernama Malaikat Pencabut Daon.

Begini komentarnya :

“ Lo tu yah. Udah untung dikasih hidup di negeri ini. Jangan banyak bacot. Kalau lo ndak suka BBM naik, sana buat BBM tandingan ! Ga tau malu. Urat malu lo mana ? udah digadein yah sama capres lo yang ga jadi. Hallo...... sini gue cabut nyawa lo (sembari mengupload gambar kucing yang lagi kawin). Kampungan lo !”

Sembari meremas-remas paku, Panjul mulai beraksi. Tapi, lagi-lagi muncul lagi kalimat dalam kolom reply komentarnya. Cabe-caben yuuk. Begitu nama si pemilik akun itu.

“Udah dech cyin, ngapain mikirin BBM. Nekong ya panteslah. #naik maksudnya. Wong eke ajah kalau dicubit juga harus bayar kok. Cap cuss yuuk” (sembari mengupload gambar sapi yang lagi mabok).

Beruturut-turut, bully demi bully muncul :

 “Ndeso !” (dari akun yang bernama BANDAR TOGEL)

“Sana, lo aja yang jadi presiden ! Kamfret !” (Dari akun yang bernama SETIA SENGSARA)

“Makanya jangan jadi orang miskin. Mati aja lo !” (Dari akun yang bernama BAJINGAN LO)

“Orang gila... Orang gila.... Kaburrrrrrr..... “ (dari akun yang bernama Lontheku Terima Kasih)

“pilemnya dah dimulai tuh mas !” (Dari akun yang bernama RENTAL CD PORNO)

Ingin cepat kaya ? Sukses dalam berbisnis ? dapatkan tips-tipsnya melalui e-book ini. Dijamin dalam satu minggu Anda akan mendapatkan hasilnya. Satu kata, AMAZING !”  (Dari akun Master Sejahtera)

“Kucingnya mati tuh mas ! Sabar yah.... “ (Dari akun PERAWAT KUCING GARONG)

“Anda susah buang air besar ? Inilah solusinya ! Obat pencahar cap KODOK ! rasakan manfaatnya.” (dari akun bisnis sukses)

Si Panjul benar-benar sewot. Tanpa pikir panjang, si Panjul langsung membuat balasan di kolom reply. Begini balasannya :

“ SAYA LAGI BERAK. TOLONG JANGAN BERISIK. KARENA KUCING SAYA LAGI MAKAN, SAYA BOBO DULUAN. DISAMPING ITU, SAYA LAGI BETULIN GENTENG YANG RUSAK. TIBA-TIBA ADA NYAMUK MASUK SAMBIL BERNYANYI.... TRALALA TRILILI. BERAKNYA DI ATAP RUMAH. TAHU GAK SIH, KEMAREN ADA NENEK-NENEK MAKAN SIRIH MAKAN KAMBING. SATU NUSA SATU CELANA SATU DERITA SATU SATUNYA CINTAKU PADANYA. YANG BAHWASANYA AKU MULAI BERPIKIR, TIBA-TIBA ADA LAYANG-LAYANGN PUTUS EH AKIHFEYFGDVBDI7464T574DBVZDBVDVHIU94T894WNVKNDVKZDKV HDSB049 !!!!MGLB09MDVNDJVJDVJDHV !!!! “

Benar-benar gak nyambung !

Tapi memang hal-hal yang gak nyambung lagi ngetrend di negaranya si Panjul Baidewe. Kalau nyambung malah jadi ga KEREN !

Apa yang terlintas dalam pikiran kalian setelah membaca kisah ini ? Jangan-jangan gak nyambung juga ya ?

#Hahahahahaha



 picture by : everythingalsocomplain.com

Popular posts from this blog

Dream of My Heart

Duhai dewiku yang lembut.... Dengarlah sapaan hatiku.... Masuklah engkau ke tungku asmaraku.... kan kubakar engkau dengan senyum cintaku...... ... ahhh..... Matamu yang sayu, bibirmu yang lembut mengguncang rinduku.... Hoooaaammmhhh……. Aku terbangun dari mimpiku.... Banyumas, 22 Agustus 2011 Dacho Darsono

MENANGGAPI MARAKNYA MINI MARKET

Kurang lebih 10 tahun yang lalu, saya bersama salah satu rekan kerja saya yang berprofesi sebagai guru membicarakan perihal peluang usaha yang sebenarnya masih terbentang luas di negeri ini. Berhubung kami tinggal di kampung, maka kamipun membicarakan peluang-peluang usaha yang bisa kami jalankan di kampung. Nah, waktu itu belum banyak mini market-mini market seperti saat ini. Kemudian timbul ide, kenapa tidak mendirikan mini market saja, bahkan kalau bisa super market? Apa bisa? Lha wong namanya juga ide... Maka dalam ide kami itupun tentu saja sangat bisa untuk mendirikan mini market. Pokok permasalahan awalnya adalah pada dana. Dari mana dananya? Nah lho.... Marilah kita berhitung dengan cara yang bodoh saja.... Hehehe... Misalkan dalam satu kampung ada 3.000 WARGA... lalu setiap warga "urunan" 1.000 rupiah saja, sudah berapa dana yang didapat? 3.000 x 1.000 = 3.000.000 TIGA JUTA RUPIAH Itu baru "urunan" seribuan ... Bagaimana jika 10.000? Tingal kalikan saja...

Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia

Mempunyai tempat tinggal dan hunian mewah tentu menjadi idaman setiap orang, selain indah untuk dilihat juga terasa nyaman untuk ditinggali. mempercantik sebuah hunian banyak cara dilakukan oleh setiap orang. agar terlihat wah, biasanya digunakan beragam pernak pernik untuk menghias, seperti batu, keramik, bahkan marmer. Bicara mengenai Marmer, di Indonesia ada sebuah perusahaan bernama Fagetti yang merupakan perusahaan supplier marmer berkualitas yang sudah malang melintang diberbagai proyek besar di banyak kota di Indonesia. Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia Sekilas Mengenai Fagetti Didirikan oleh Ferdinand Gumanti, satu-satunya orang di Asia yang menerima gelar "Master of Art Stone" oleh Antica Libera Corporazione Dell'Arte Della Pietra yang bergengsi di Italia, komitmen Fagetti adalah untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggan, menyediakan peralatan dengan kualitas terbaik , manufaktur, bahan dan layanan batu. Di pabrik dan gudang seluas 23 hektar di Cibit