Guratan malam masih berjajar di trotoar cinta
Satu persatu, wanita-wanita penjaja kenikmatan mulai terlelap dalam rencana selanjutnya
Tak ada keangkuhan,
tak ada kesombongan
Mereka hanya berharap
agar pagi tak memberi sedikit mimpi
agar pagi tak sekadar pagi
Begitulah mereka,
senantiasa mengharap pagi
Setelah malam-malam keangkuhan
mereka harus tersenyum pada lelaki-lelaki riang
Lelaki-lelaki hilang yang terjungkal dalam peraduan
Mungkin menjemukan
Tapi apalah arti menjemukan bila dibanding dengan rencana siang
bukankah setiap insan perlu santapan
Ah, dimanakah kau iman?