Skip to main content

Posts

MENDADAK APLIKASI

Pagi di tempat kerja kali ini dimulai dengan percakapan mengenai aplikasi baru yang harus diisi oleh masing-masing pegawai. Aplikasi lagi aplikasi lagi.... Hmmm.... Urip kok isine gur aplikasi thok! Mbuehehe.... Sebagai orang yang bekerja di salah satu instansi pemerintah, terang saja saya mendukung kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan dunia teknologi. Apalagi jika salah satu tujuan penerapan teknologi itu untuk mempermudah berbagai hal yang pada ujungnya adalah membuat kinerja lebih efektif dan efisien. Sayangnya, ada beberapa aplikasi yang menurut saya tidak perlu diadakan lagi. Cukup direvisi saja. Sebagai contoh dulu ada aplikasi PADAMU NEGERI. Padahal sebelumnya sudah ada DAPODIK (Data Pokok Pendidikan). Tinggal direvisi saja menurut saya DAPODIK nya. Tapi entah pertimbangan apa, web PADAMU NEGERI itu diterapkan di instansi pendidikan (Sekolah). Sebagian besar isian di PADAMU NEGERI sudah ada di program DAPODIK. Nah, ndak efisien kan? Apalagi web yang semestinya dikerjakan

SPIRITUALITAS, UNTUK APA ENGKAU KINI?

Sebagai orang Jawa, dan kebetulan saya hidup dan dibesarkan di lingkungan kejawen tentunya saya sudah terbiasa dengan kehidupan para penganut aliran kejawen ini. Satu minggu, bahkan satu tahun tidaklah cukup untuk mengkaji para penganut aliran kejawen ini. Namun secara umum, para penganut aliran ini memiliki suatu "keistimewaan" berupa kebijaksanaan hidup yang menurut saya luar biasa dalam kehidupan merek a sehari-hari. Kebetulan juga, saya memiliki keluarga yang menganut aliran kejawen ini. Jarang sekali mereka melakukan keburukan-keburukan berupa tindakan maupun kata-kata. Tentu saja penilaian ini disandarkan pada sistem nilai yang ada pada masyarakat Jawa pada umumnya. Ora ngenyek, ora ngomeih, ora ngece, ora maling, ora madon , dan toleransi yang sangat tinggi terhadap orang lain (tepa slira) serta beberapa kebaikan lainnya mereka terapkan dalam kehidupan mereka. Kebijaksanaan hidup yang sudah tertanam dalam hati menjadikan para penganut kejawen ini menjadi pribadi-p

Karena Cinta Memang Begitu

Tadi, sekilas melihat wajahmu di ruangan itu... Dan matamu yang indah itu, sedikit beberbenturan dengan hatiku Bagaimana perasaanmu ketika itu? Oh ya, kemarinpun aku berusaha mengintip wajahmu Maafkan aku, karena cinta memang begitu

Inlander

Sungguh, untuk kesekian kalinya aku merasa dibohongi oleh para petinggiku di Holland sana. Hmm, inlander yang ada di depanku ini adalah bukti nyata kalau petinggi-petinggi di negeriku benar-benar pembual. "Apa yang Tuan pikirkan? Silahkan Tuan ambil nyawa saya ini. Tapi sekali lagi, jawab dulu pertanyaan saya tadi! Apakah tindakan Tuan di tanah kami ini sudah sesuai dengan ajaran Agama Tuan?" Untuk kesekian kalinya, perkataan inlander ini benar-benar mencabik-cabik jiwaku. Dia benar, sebagai penganut Kristen, aku memang tidak diajarkan untuk mengambil milik orang lain dengan semena-mena. Walaupun aku merasa bahwa tanah ini adalah milik kami, namun cara kami untuk mendapatkan tanah ini sungguh tak sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada pada ajaran agamaku. Aku percaya bahwa karena kekuasaan Tuhanlah kami dapat menaklukan negeri ini. Tapi sungguh ironi. Penaklukan yang konon oleh para penguasa di negeriku sana sudah dimulai sejak lama, namun pada hakikatnya pe

Semenjak Bertemu Denganmu

Tahukah kau... semenjak bertemu denganmu, aku hanya termangu menatap gambar diriku Tiba-tiba aku merasa ragu untuk kembali menemuimu di balik rerumputan itu... Satu atau bahkan dua minggu yang lalu, aku merasa rindu... namun rasaku menenggelamkan semua itu.. haru...

PENGUNGSI (BANJIR DARAH DI KAMPUNG JATI)

Malam benar-benar mencekam di kampung Glagah. Penyerangan dan pembunuhan yang dilakukan oleh pasukan Belanda dan antek-antek mereka pada malam sebelumnya benar-benar membuat warga kampung trauma. Bahkan sebagian besar dari mereka sudah mulai mengungsi semenjak pagi tadi. Dengan dikawal beberapa pemuda kampung yang masih hidup, sebagian warga kampung Glagah diungsikan ke tempat yang lebih aman. Kampung Jati tujuan mereka. Selama ini kampung Jati adalah kampung yang dianggap paling aman. Entah kekuatan apa yang melindungi kampung itu. Yang jelas, setiap laskar pejuang yang masuk ke kampung itu, dapat dipastikan aman dari tentara-tentara Belanda dan antek-anteknya yang memuakkan itu. "Kang, sebentar lagi tugas kita selesai. Lihatlah bukit itu! Dibalik bukit itulah tujuan perjalanan kita. Kampung penyelamat, kampung Jati." Suara pemuda yang berparas tampan dengan kumis tipis yang membentang lebar itu sedikit memecahkan suasana. Sementara yang diajak berbicara hanya m

KASIH TAK SAMPAI

Masih menatap sedikit guratan awan di langit sana Sekilas, tampak membentuk seperti gambar wajahmu ah kamu...... sudah berapa lama singgah di beranda hatiku?

HARAP DISENTOR!

Entah sudah yang keberapa kalinya ketika aku masuk ke WC itu ada saja kotoran yang belum disentor alias disiram. Perasaan, itu bukanlah WC umum, melainkan WC yang dikhususkan untuk manusia-manusia dengan tingkat pendidikan yang terbilang tinggi di negeri ini. Hihihiy.... Bukannya lagi ngumpat-ngumpat nih, cuman heran saja. Apa sih susahnya nyentor kotoran sendiri? Apalagi airnya melimpah. Dan gayungnya juga belum lenyap kok :) Serius! Gayungnya masih ada. Ada gambar kartun yang lucu-lucu pula. Pokoknya manis dech gayungnya ;) Sekali lagi, entah yang keberapa kalinya aku menyentor kotoran orang lain. Ndak apa-apa kok. Sungguh! Apalagi sakit hati.... Gak sama sekali. #koprol sambil minum kopi Jujur saja, saya itu orang yang sangat risih ketika ada kotoran yang belum disentor di WC. Ada memang beberapa temanku yang ndak jadi masuk gara-gara masih ada kotoran yang tersisa. Jangan ditanya bau apa tidak. Apalagi pertanyaannya multiple choice. Please dech jangan....... Jawabannya cuman satu k

Sedikit Bertanya

Sedikit bertanya padamu, "Adakah semerbak cinta menghantuimu?" Sedikit bertanya padamu, "Apakah semerbak cintaku memabukkanmu?" Sedikit bertanya padamu, "Apakah segumpal rindu masih menganga dalam hatimu?" Sedikit bertanya padamu, "Apakah kebencianmu masih bersemayam dalam sukmamu?" Sedikit bertanya padamu......... Ah, maafkan aku sedikit-sedikit bertanya padamu karena cintaku, memang sedikit untukmu

Adakah Sisa THR di hatimu? eh, kantongmu?

Akhirnya bisa nongol lagi disini... Maklum, sepersekian detik saya menghilang dari jagat persilatan dunianya si maya karena saking sibuknya saya di dunianya si nyata ;) Oh ya, ngomong-ngomong walaupun sangat telat, saya beserta keluarga kecil saya mengucapkan happy idul fitri, mohon maaf lahir dan batin. Dimaapin ya?  ;) Bicara soal lebaran alias idul fitri, maka pembicaraan kita kali ini juga tidak akan lepas dengan yang namanya baju baru, sepatu baru, celana baru, sendal baru, isteri baru..#eh! Disamping itu, ada juga yang namanya ketupat lebaran, opor, soto, roti, dan sirup. Apa lagi coba? Mbuehehe. Entah siapa yang mengajari hal-hal tersebut di atas. Perasaan guru-guru saya waktu sekolah, dan dosen-dosen saya juga tidak mengajari harus beli sesuatu yang serba baru di hari raya idul fitri. Tapi ternyata, ketika saya masih kecil dan imut (sekarang juga sama, cuman tambah ganteng) orang tua saya senantiasa membelikan baju baru untuk menyambut hari raya :) Jadi orang tua dong yang ngaj

KOMEDI PAGI

Tak seperti biasanya , jam tiga pagi kurang beberapa menit dan sepersekian detik gue harus bangun. Wah tumben pakai kata gue? Ya iyalah, ini kan musim mudik... Biasanya banyak kata gue dan elo yang tiba-tiba muncul di perkampungan "gue"  ;) Lha itu, kok makai kata tak seperti biasanya , emangnya elo biasa bangun jam berapa sih kang? Hehehe... Biasanya ya jam segituan gue udah bangun. Gue makai kata tak seperti biasanya karena pagi itu gue sahurnya sendirian. Kenapa? *(sambil ter-Komar-Komar....) Karena isteri gue lagi cuti puasa, biasalah perempuan. Mbuehehe....... Baiklah langsung ke TKP..... Bagitu bangun langsung gue meluncur ke dapur mungil rumah kami. Langsung saja gue buka wadah nasi  yang dulunya adalah kado pernikahan dari teman-teman kami :)... Dan... Alangkah terseok-seoknya hati gue. Ketika gue buka, ternyata ZOOONK! Ndak ada nasi mas bro! Walah.... Baru keingetan kalau malamnya isteri gue bilang kalau belum menanak nasi. Karena lagi agak sakit juga, akhirny