Skip to main content

Posts

Blog lain yang tak terawat

Singkat saja ah.... Soalnya gue mau pulang dari tempat kerjaan gue... Beberapa blog yang gue buat dengan berdarah-darah dan bernanah-nanah akhirnya banyak yang terbengkelai... Disamping gue asyik dengan usaha gue saat ini, yaitu jualan pakaian distro, kesibukan kerja di kantor juga cukup menguras waktu. Akhirnya beberapa blog yang baru dan sudah gue bangun terbengkelai begitu saja. So, beberapa postingan di blog gue yang lain gue copas ke blog ini. Karena untuk saat ini sepertinya gue sangat nyaman untuk ngeblog di wordpress ini. Disamping karena blog ini adalah blog bersejarah dalam hidup gue, gue pikir wordpress adalah juga sarana yang cukup jitu untuk membangun bisnis online gue. Jadinya ya isinya gado-gado kek gini. Maaf buat sobat-sobat yang merasa kurang nyaman dengan tampilan blog gue saat ini :) Ya namanya juga usaha pak bro, bu sis...Setelah turun naik tensi, akhirnya blog ini selain gue gunakan untuk menampung segala pikiran gue berupa karya-karya yang bisa kalian lihat dan n

Night Blue

“Mas, tolong jemput ade. Sepeda motor ade dipakai oleh ibu sore tadi. Jadinya ade tak bisa pulang. Kan sudah tidak ada angkutan umum kalau malam-malam seperti ini  mas. Tolong banget ya mas!” Begitu membaca pesan singkat di handphone yang sudah mulai buram ini, aku langsung memacu motor matic kesayanganku menuju kota kecil itu. Kota dimana terdapat ribuan cerita tentang aku dan kehidupanku. Ah, namanya juga kota kecil. Jika jarum jam sudah menunjuk ke angka lima, maka mustahil ada angkutan umum yang masih berlalu lalang. Hanya menghambur-hamburkan bensin saja. Di sore seperti itu, mana ada para calon penumpang. Sekali lagi, maklumlah kota kecil. Selang setengah jam akhirnya aku sampai di tempat kerja wanita pujaanku itu. Kekasih? Belum! Kakak adik? Apalagi itu! Entahlah, aku bingung untuk menamai apa perihal hubungan kami berdua ini. “Sudah makan mas?” “Wah, kebetulan belum de! Ade sudah makan?” Hmm, wanita manis dihadapanku ini hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. “Baiklah, kita maka

Tidurlah Hen!

Sehabis bertemu denganmu, entah kenapa aku selalu lupa bahwa aku pernah berjumpa denganmu. Aneh? Tidak juga! Karena itu hampir terjadi berulang-ulang. Sama halnya dengan yang terjadi pada sore tadi, "Kak, tadi malam aku lupa mengembalikan bunga ini padamu!" Tadi malam? Apa yang terjadi semalam? Bukankah aku tak kemana-mana? Tapi kenapa tadi sore Rara berkata seolah-olah semalam dia berjumpa denganku. Bawa bunga segala. Aku benar-benar heran dibuatnya. "Hen, apa yang sedang kau pikirkan? Hari sudah menjelang pagi. Tapi kenapa engkau masih belum tidur juga?" "Mak, apakah semalam aku bepergian keluar rumah? Perasaan aku hanya berbaring disini semalaman. Tolong mak jawab pertanyaanku ini! Aku benar-benar bingung dengan keadaanku saat ini." "Kau tidak kemana-mana Hen! Hanya pikiranmu saja yang kemana-mana. Sudahlah, tidur sana! Besok, pagi-pagi sekali kita harus ke rumah sakit lagi. Istirahat sana!" Ke rumah sakit lagi? Ah, apa-apaan pula ini. Menurut

5 Fakta Tentang Hujan

Yeah, setelah sekian lama menunggu dan menunggu, akhirnya musim hujan datang juga. Seminggu sebelum hujan turun di kampung gue, para penduduk (ceileh penduduk) di kampung gue pada shalat istisqa di lapangan kampung yang kering kerontang kayak mendoan yang di taruh di bara api cinta... #huekkk Betapa bahagianya warga kampung dan tentunya juga kalian semua kan? Saking bahagianya, mereka meluapkan rasa senang itu dengan berbagai cara. Ada yang bersujud sambil komat kamit (gak tahu baca apa), loncat-loncat di atas kandang, teriak-teriak kaya lagi jualan jamu gendong, berpelukan sesama jenis (jiih! ), ada juga yang cuek kayak bebek yang baru saja ketahuan berselingkuh sama majikannya (Elu tuh! ). Pokoknya, aneka ria kegembiraan diluapkan dengan berbagai cara oleh para warga. Baik yang ber KTP maupun yang hanya ber STNK saja. Halah! Baiklah, demi memperjelas masalah hujan, berikut 5 fakta tentang hujan yang wajib kamu catat dalam toilet rumahmu. Hujan itu turun dari langit, bukan d

TULISAN-TULISAN "ANEH"

Tadi pagi pas berangkat kerja, ada sesuatu yang bikin perut gue tercetuk-cetuk... #halah apa pula ini! Yupz, sebagai manusia yang biasa lalu lalang di jalan ada saja hal-hal unik, lucu, dan menyebalkan yang terjadi di jalan. Untuk yang menyebalkan sudah gue posting tadi pagi. Jadi nggak usah dibahas pada perkuliahan kita siang ini.... #huekkkk.... Gue ditakdirkan tinggal di Banyumas (Sebelah timur California). Halah... Nah, karena gue tinggal di Banyumas, maka banyak segala sesuatunya yang berwarna Banyumas, termasuk tulisan di sepeda motor gue. DABLONGAN, begitu stiker yang ada pada slekbor belakang motor gue. Kalau kalian pengen tahu maknanya, gampang! Mandi kembang tengah malam. #jangan kau lakukan.... wkwkkwkwk Nah, tadi pagi pas gue berangkat ada tulisan seperti ini. Oh ya, tulisan ini ada di bagian belakang sebuah truk yang biasa digunakan untuk ngangkut banci... eh, pasir. Tulisannya seperti ini : Duh Gusti, kula mboten ngeluh... Ningen madan mikir akeh butuh.  Nah, tulisan ters

ORANG-ORANG "MENGGEMASKAN" DI JALANAN

Sebagai pekerja yang saban hari bolak-balik kaya baling-baling bambunya Doraemon, salah satu hal yang terkadang membikin pusiang kepala adalah ketika berada diperjalanan, baik ketika berangkat maupun pulang. Bagaimana tidak pusiang, hampir tiap hari ada saja pengendara yang ngawur ketika berada di jalan. Mulai dari para alay yang mengganti knalpaot orisinil menjadi knalpot yang bunyinya kayak kentut gajah sampai para sopir-sopir tua yang sempet-sempetnya kasih siulan jika ada pengendara motor yang moncer kayak artis ragunan sono. Kampret! Masih banyak lagi nih kelakuan-kelakuan yang biasa gue tonton (emangnya pilem Bokep, pake ditonton segala... huekkkk) yang mencerminkan perilaku kurang baik ketika berada di jalan. Nih beberapa contoh kelakuan negatip yang aku rangkum dari bibir-bibir dower yang biasa ngoceh di media SOKSIAL. INGAT! DON'T TRY AT HOME... eh,  AT STREET!!! Maen hape sambil motoran. Mending hapenya bagus, hape udah kagak ada hurupnya ajah masih dipakai... Bu

KALI KELUK

Geger kembali terjadi di kampung Sangga. Kali ini, Tosin, berandal kampung Sangga yang terkenal memiliki ajian welut putih ditemukan tewas bersimbah darah. Mayatnya ditemukan di pinggiran kali Keluk. Mengenaskan! Mungkin begitu kalimat yang tepat untuk menggambarkan keadaan mayat si Tosin. Bagaimana tidak mengenaskan, kepalanya hancur. Seluruh isi kepala si Tosin keluar berhamburan. Lehernya nyaris putus. Lengan sebelah kirinya hilang. Dan bukan itu saja, alat kelamin si Tosin hilang entah kemana. Seluruh warga yang penasaran berhamburan menuju tepi kali Keluk. Kali yang membelah desa Sangga menjadi dua dukuh itu memang selalu menyimpan misteri. Dan pagi ini, ditepian kali itu, si Tosin ditemukan tewas secara mengenaskan. "Kang, apa benar dia si Tosin?" "Iya Ja. Dia memang  Tosin. Gelang yang ia pakai dan tentu saja tatto berbentuk huruf jawa itu tak bisa membohongi kita!" "Hmmm.... Kira-kira, siapa yang mebunuhnya kang? Atau jangan-jangan...." "Entah

MALAM DI SEBUAH JALAN

Kali ini, tak hanya puisi yg bercerita tentang dirimu.... Semalam, di jalan itu... jalan yang 18 tahun lalu pertama kita bertemu, menghidangkan kembali dirimu yang sayu.... Aku, hanya bisa memandang deretan kata yang tersusun darimu melalui android miniku... Semalam dijalan itu... jalan pertama kali kita bertemu... dalam balutan seragam putih abu-abu... Masih ingatkah kamu...

BERKUNJUNG KE KEDIAMAN SANG MAESTRO, AHMAD TOHARI

Tanggal 22 Oktober 2015 kemarin, merupakan hari bersejarah bagi bangsa ini dan saya pribadi tentunya :) Berbincang santai bersama sang Budayawan, Kyai Ahmad Tohari... ssttt... saya yg makai batik coklat di pojok itu... manis kan? xixixixi Bersejarah bagi bangsa ini karena tanggal 22 Oktober tersebut dijadikan sebagai HARI SANTRI. Wuih, keren :) Bersejarah bagi saya pribadi karena di tanggal tersebut (kemarin), saya berkesempatan berkunjung ke kediaman Kyai Ahmad Tohari, sang penulis "Ronggeng Dukuh Paruk." Dua kali saya kesana dalam hari itu. Yang pertama di pagi hari sekitar jam 7-an. Begitu sampai di rumah Beliau saya melihat Beliau sedang tertidur di ruang tamu. Kebetulan pintu rumah Beliau terbuka lebar. Rumah dengan halaman yang cukup luas disertai beraneka ragam tumbuhan yang lumayan lebat menjadikan suasana di teras rumah Beliau sangat sejuk. Nyaman dan damai. Begitu kesan ketika saya menginjakan kaki saya di depan kediaman Beliau. Sungguh suatu kesempata

MEMBUNUHMU

Gadis berkacamata itu masih saja menyunggingkan senyumnya. Ah, jilbabnya yang anggun mulai mengusik ketentraman hatiku. Masih seperti kemarin... Aku hanya bisa menatapmu dari balik jeruji kamar ini. "Siapakah engkau?" Begitu gumamku dalam hati. Namun apalah artinya pertanyaan tanpa sebuah jawaban. Bukankah itu hanya menyakitkanku saja. Ya, sakit. Sama seperti takdirku yang meringkuk di kamar biadab ini. "Saudara Bondan, ada yang ingin menemuimu. Silahkan bersiap-bersiap menemui tamumu itu. Oh ya, wajahnya boleh juga!" Sipir bermata sipit ini sepertinya mengejekku. Ah, sudahlah! Tak ada gunanya pula bermusuhan dengan anjing seperti dia. "Assalaamu alaikum...." Deg! Ternyata tamuku kali ini adalah gadis itu. Gadis berkaca mata dengan kerudung lebar yang aku curi wajahnya dari jeruji besi itu kemarin pagi. "Maaf pak. Sedari kemarin saya mencari Bapak. Ketika kemarin saya hendak menemui Bapak, tiba-tiba isteri Bapak menyuruh saya untuk menemuinya terlebih

LOVE STORY

30 Agustus 2015 Mencintaimu adalah kutukan terindah dalam lembaran hidupku. Mencintaimu, hanyalah mengenang luka-luka lama. Luka yang masih berjejer rapi dalam dinding kamarku. Nun jauh disana, dilubuk hatiku yang terdalam, engkau hanyalah samudera perih yang memuakkan. Sungguh! Apatah ada lagi sesuatu yang lebih memuakkan selain mencintaimu? Tak ada! Sekarang..... Ketika jampi-jampi cinta itu mulai sirna, ternyata berkebalikan dengan apa yang aku harapkan. Kau.... benar-benar mencintaiku. Apa yang harus aku lakukan? Sedangkan ranum kebencian masih bersemayam mesra dalam ingatanku. 2006 "Maaf mas.... Aku hanya menganggapmu sebagai kakak... Maafkan aku...."