30 Agustus 2015
Mencintaimu adalah kutukan terindah dalam lembaran hidupku. Mencintaimu, hanyalah mengenang luka-luka lama. Luka yang masih berjejer rapi dalam dinding kamarku.
Nun jauh disana, dilubuk hatiku yang terdalam, engkau hanyalah samudera perih yang memuakkan. Sungguh!
Apatah ada lagi sesuatu yang lebih memuakkan selain mencintaimu? Tak ada!
Sekarang..... Ketika jampi-jampi cinta itu mulai sirna, ternyata berkebalikan dengan apa yang aku harapkan.
Kau.... benar-benar mencintaiku.
Apa yang harus aku lakukan? Sedangkan ranum kebencian masih bersemayam mesra dalam ingatanku.
2006
"Maaf mas.... Aku hanya menganggapmu sebagai kakak... Maafkan aku...."
Mencintaimu adalah kutukan terindah dalam lembaran hidupku. Mencintaimu, hanyalah mengenang luka-luka lama. Luka yang masih berjejer rapi dalam dinding kamarku.
Nun jauh disana, dilubuk hatiku yang terdalam, engkau hanyalah samudera perih yang memuakkan. Sungguh!
Apatah ada lagi sesuatu yang lebih memuakkan selain mencintaimu? Tak ada!
Sekarang..... Ketika jampi-jampi cinta itu mulai sirna, ternyata berkebalikan dengan apa yang aku harapkan.
Kau.... benar-benar mencintaiku.
Apa yang harus aku lakukan? Sedangkan ranum kebencian masih bersemayam mesra dalam ingatanku.
2006
"Maaf mas.... Aku hanya menganggapmu sebagai kakak... Maafkan aku...."