Skip to main content

Posts

MAU NULIS APA YA ?

Selamat siang sobat semua :) Selamat berjumpa kembali dalam acara live ini :) Disiarkan langsung melalui sotodio-sotodio enternasional. Hikz..... Mau nulis apa ya ? Sengaja postingan kali ini aku beri judul seperti itu. Jujur saja, terkadang ketika ada hasrat untuk menulis, eh salah..... memencet tuts-tuts keyboard maksudku :) terkadang bingung mau nulis apa. Hasrat ada tapi kadang ide tidak muncul begitu saja. Dan kadang kebalikannya. Ide ada, tapi ketika mau nulis, ya ampyun..... malasnya luar bi n asa :P  Seperti mau mendaki gunung Slamet.  Slamet Rahardjo mbok !  :P Yupz, hasrat dan ide, apakah hanya sebatas itu ? ternyata tidak ! Pernah mau nulis, eh ternyata ide yang bermunculan membludak..... Akhirnya tambah bingung mau nulis yang mana dulu. Kadung udah semangat, ealah.... malah bingung mau nulis yang mana dulu. Ternyata, otak inipun harus memiliki keputusan yang cepat dalam mengamputasi keputusan.  Ngeri-ngeri mual mendengar kata amputasi ini. Ha ha ha haaa..............

CATATAN CINTA

Setelah kepulanganku ini, mungkin aku tidak lagi dapat melihatmu. Entah besok atau lusa ketika aku singgah disini, ya disini, mungkin aku bisa menikmati lagi segelas teh manis buatanmu. Atau sekedar melepaskan pandanganku ke arah wajahmu yang ayu itu. Sungguh aku merindukan semua itu. Aku tak dapat lagi berkata-kata. Hanya catatan kecil ini yang bisa kutinggalkan untukmu. Catatan kecil yang entah akan kau baca atau tidak. Sungguh, aku tidak bisa meninggalkan apa-apa kecuali catatan ini. Cinta memang sulit diterka. Seperti anak panah yang lepas tertiup angin nan kejam. Ia bisa menembus siapa saja, tak terkecuali aku dan .... kamu. Aku tidak tahu, bagaimana bisa keacuhanku menjadi cinta di jiwaku. Aku hanyalah lelaki kecil yang tak beralas kaki, dan kaupun tahu itu. Kenapa dan untuk apa aku mencintaimu ? Akupun tak tahu. Yang aku tahu, bahwa cinta tak pernah salah. Itu saja ! Adakah pertanyaan seperti itu dalam hatimu ? Saat ini aku harus pergi. Sudah lama aku tak melakukan perjalanan se

PERIHAL HUJAN DAN JIWAKU

Alhamdulillah akhirnya bisa nulis lagi di blog tercinta ini. Bagaimana kabar agan-agan/wati hari ini ? Semoga dalam keadaan sehat, sukses, dan dilimpahi rezeki yang banyak. Amiin. Bagi yang sedang sakit, rasain lu ! hahahaha.....   *pisssss Musim hujan terkadang membuat kita sedikit malas untuk beraktivitas. Bayangkan saja, mau berangkat kuliah, hujan. Mau berangkat sekolah, hujan. Mau berangkat bekerja, hujan. Mau ke kamar pengantin, hujan. *eh ! Namun bagi orang-orang yang berkualitas seperti kamu, iyaaa kamu, aku yakin hujan tidak menjadi penghalang yang begitu berarti. Dan ngomong-ngomong soal hujan, coba jawab tebakanku : "Hujan, hujan apa yang sering dinanti para jombloers ? " Kirim jawaban kamu via SMS. SMS ke siapa saja, boleh sahabat, pacar, suami, isteri ataupun selingkuhan.  #halah Mari kita lanjutkan perihal hujan. Pernah aku ditanya oleh temanku. Begini pertanyaannya : " Bro, gemana sih caranya bisa punya anak ? gue dah nunggu lama. Udah berusaha bikin tiap

CERITA TENTANG KATAK YANG TULI

Seperti biasa, sehabis pengajian rutin pekanan, aku bersama beberapa temanku ngobrol santai di dalam musholla. Obrolan yang menarik. Malam itu yang diobrolkan adalah hal-hal yang berhubungan dengan motivasi. Upz, dari salah satu laptop temanku, kulihat ada file yang menurutku menarik. File dalam bentuk power point itu akhirnya aku copy . Wuih, benar juga. Ternyata isinya roti, eh bukan ! File tersebut berisi cerita tentang perlombaan bagi kaum katak (he he he). Gambar-gambar katak dan berbagai ilustrasi yang menyertainya cukup membuatku mengernyitkan dahi :) Tanpa berpanjang tangan dan berpanjang lebar, akan aku ceritakan perihal perlombaan bagi kaum katak tersebut (tanpa mengubah maksud dan tujuan cerita, ada beberapa yang aku edit biar tambah seru :)  ). Begini ceritanya.................. Syahdan disuatu negeri antah barantah diadakanlah perlombaan memanjat tiang pemancar  yang tingginya 50 meter bagi kaum katak. Banyak diantara para katak yang tak peduli dengan lom

SAKITNYA TUH DISINI ====> DOMPET

Seperti yang sudah-sudah, jika BBM naik, maka menjadi bahan pembicaraan yang ramai bahkan kelewat ramai menurut saya. Ha ha ha. Ya maklumlah, dengan kenaikan BBM ini, harga-harga kebutuhan pokokpun akan ikut naik. Bagi sebagian orang yang kantongnya tebal, mungkin tidak begitu masalah. Tapi bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, tentu saja harus bersiap-siap untuk lebih mengencangkan ikat pinggang. Bagi yang ikatannya sudah kuat, bersiap-siaplah untuk menguatkannya lagi. Jika sudah sangat kuat, maka bersiap-siaplah untuk mendendangkan lagu ini , "SAKITNYA TUH DISINI..... DIDALAM DOMPETKU !"We he he he he. Berhubung sudah banyak yang beropini dan menulis perihal kenaikan BBM ini, maka saya tidak akan  bertele-tele untuk menulis kembali berbagai alasan dan berbagai akibat dari kenaikan harga ini. Cukup satu kalimat, "Let's move on !"  Bukan berarti saya menyetujui kenaikan harga BBM ini. Sebagai warga negara, kita juga mempunyai hak politik untuk beropini per

REVIEW NOVEL CINTA NAIK TANGGA

Indra Defandra, mungkin masih cukup asing ditelinga para penggila novel di negeri ini. Namun, novelis yang juga musisi ini sudah berhasil membuat satu karya novel yang menurut saya bagus. CINTA NAIK TANGGA, begitu judul novel perdananya yang bergenre komedi ini. Dari Judulnya bisa ditebak, kalau novel ini berisi tentang lika-liku percintaan manusia. Novel yang terdiri dari Prolog, bagian satu sampai dua puluh empat, epilog, epilog 2, penuh dengan kisah-kisah seru dan romantis. Dan tentu saja, karena novel ini bergenre komedi, maka bersiap-siaplah untuk tertawa, minimal tersenyum-senyum sendiri sambil memukul-mukulkan tangan Anda ke ke kepala, eh kaki. He he he. Cerita ini diawali dari sepasang suami isteri yang mendapati sesuatu tergeletak di depan rumah mereka. Sesuatu yang ternyata adalah anak manusia berumur sekitar sebelas atau dua belas tahun dalam keadaan lupa ingatan. Akhirnya, anak tersebut diasuh sebagaimana anak mereka sendiri dan diberi nama Wasis Bagus Rupawan. Nama yang me

DON'T JUDGE THE BOOK FROM THE KOPER

"Panjul ! Bangun ! " Seperti geledek di pojok rumah janda muda, eh di atas daun telinga maksudnya, teriakan yang sangat familiar  di telinga si Panjul itu menggelegar keras. Terpampang nyata ! Begitu kata Princess-princessan yang sering sering nongol di acara televisi. Ya, suara nyokapnya si Panjul memang cetar menggoda. Kontan si Panjul yang sedang asyik-asyiknya mimpi basah (mimpi dikencingi sapi :P  ) akhirnya terbangun. " Wadaauh , udah jam setengah delapan ! Modiar gue !" Gerutu Panjul dalam kamarnya. Akhirnya dengan jurus kucing mencuri dendeng , si Panjul segera berganti pakaian, langsung meluncur ke halaman depan nungguin angkutan pedesaan. Kira-kira, si Panjul mau ngapain yah ? Baiklah kita dulu ikuti pesan-pesan berikut ini. Cekidot ! Ceritanya, sejak malam tadi beras di rumahnya si Panjul habis. So, sebagai satu-satunya anak lelaki di rumahnya, si Panjul merasa ikut bertanggung jawab. Lah wong saban hari yang sering ngabisin nasi ya si Panjul. Bayan

LELAKI TERLUKA

Aku hanyalah lelaki yang terluka di ujung senja. Seperti malaikat yang rapuh tanpa sayapnya. Namun, aku tetaplah lelaki. Dan sifat kelelakianku ini akan selalu menuntunku untuk bergerak, walau dengan ribuan luka. Sudah puluhan wanita aku taklukkan, tapi kali ini sungguh aku tak berdaya melawan keperkasaanmu,wahai pujaanku. Ribuan kata manis dan berderet-deret gurindam cinta tak lagi kau hiraukan. Bahkan, guna-guna asmarakupun tak lagi berguna. Sia -sia ! Sungguh mengenaskan. Kau kukenal dari balik jeruji itu. Jeruji hitam yang mulai tenggelam dimakan zaman. Kau wanita itu. Ya, wanita dari balik jeruji. Mungkin karena itulah engkau ditakdirkan perkasa. Namun aku bukanlah Yudhistira, yang begitu saja menyerahkan Drupadi kepada Kurawa karena kekalahan dadu-dadu durjana. Bukan ! Bahkan aku ingin seperti Rahwana. Menculik Shinta bukan karena nafsu birahi semata, tapi karena pengetahun yang merupakan wisik dari pada Dewa. Bukankah kesaktian adalah pengetahuan? Ah sudahlah, kita tinggalkan sa

BANGKU DI POJOK TAMAN ITU (sebuah essay cinta)

Aku tidak tahu bagaimana rasanya mencicipi cintamu. Yang kutahu, bahwasanya aku mencintaimu. Itu saja ! Seperti aroma dahlia di waktu itu. Aku hanya terpaku menatap keindahannya dari bangku di pojok taman itu. Wanginya semerbak, menyeruak masuk ke relung jiwaku. Ah, mencintaimu memang melelahkan. Tapi adakah sesuatu yang lebih baik dari sesuatu yang bernama mencintaimu ? Seperti biasanya, pagi ini aku menikmati keindahan wajahmu. Masih sama, dari pojok taman itu. Taman yang dihiasi beraneka rupa bunga dan tanaman hijau didalamnya. Ada gemericik air dari air terjun kecil buatan sang maestro. Masih didalamnya, beraneka bebatuan berwarna berjajar rapi bertautan. Upz, sesekali kupu-kupu yang nakal mencubit sedikit lentiknya mata sang bunga. Ah, taman yang manis. Dan selalu dari sanalah aku memandangi keelokan wajahmu. Di suatu malam, aku dapati ceceran kertas jingga. Oh, ada tulisanmu disana. Kembali aku merindukanmu. Sedangkan sisa-sisa cintaku mulai habis terkikis duri-duri sadis. Untuk

TENTANG CAHAYA TUHAN YANG MASUK KE HATI

Cerita ini terjadi beberapa tahun silam ketika saya belum menikmati sesuatu yang bernama "pernikahan". He he he. Maghrib yang indah berlalu dengan cepatnya. Sungguh, waktu yang sia-sia jika saya hanya duduk-duduk saja tanpa menikmati untaian ilmu dari kyai saya. Atas kehendak Allah SWT, hari itu saya sholat berjamaah dengan guru yang begitu saya hormati. Dua gelas teh manis dan beberapa nyamikan khas banyumasan ala kadarnya menemani obrolan santai kami. Ya, obrolan. Bagi sebagian orang mungkin obrolan adalah sesuatu yang biasa, tapi bagi saya, ketika obrolan itu melibatkan Beliau guru saya, maka itu menjadi obrolan yang istimewa. Dan berdasarkan pengalaman saya selama ini, hampir tak ada obrolan yang sia-sia ketika berbicara dengan Beliau. Waktu itu, sedang ramai-ramainya perbincangan tentang berbagai macam aliran dan organisasi dalam Islam selain NU dan Muhammadiyah. Pergerakan mereka yang bisa dikatakan luar biasa mulai membumbui berita-berita di berbagai media m

MASIH SAMA

Tak seperti biasanya, hari ini si Panjul tampak lusuh. Minum tak bergairah, makanpun tak enak. Bayangkan, sehari dia hanya makan delapan kali dan minum hanya menghabiskan sedikitnya empat galon mineral ukuran jumbo. Hanya dalam sehari. Sungguh mengenaskan. #loncat tembok "Njul, lusuh amat kamu ? Makanya kalau mandi di irigasi, jangan di WC. Biar mukamu keren kayak artis Korea... Mmmm siapa tuh namanya.... Oh ya aku ingat... namanya.....JIAND BUSUK ! Hahahahahahha......." #loncat tembok lagi... kali ini temboknya tinggi, akhirnya lo pade nyungseb semua... wkwkwkwk... "Bercanda saja kau Lun. Mukaku lusuh bukan karena keseringen mandi di WC putri, tapi karena aku jarang mandi saja. Ya paling seminggu sekali dalam lima bulan. Maklumlah, lagi pusing mikirin nasib bangsa." Jawab Panjul dengan gaya ke nenek nenekkan... #kali ini temboknya yang ngeloncat. Oh ya, hampir lupa. Lelaki yang sedang bercakap-cakap dengan Panjul itu namanya Dailun. Dia sebaya dengan Panjul. Satu S