Skip to main content

BULLY MEMBULLY............. #sedikit bicara politik

Jujur saya rada malas untuk membicarakan masalah yang bersentuhan dengan politik. Bukan berarti saya anti politik. Bukan! Saya hanya kecewa karena hakikat dari politik itu seakan hilang di negeri ini.

Bagi saya, hakikat politik adalah mensejahterakan manusia dan aneka rupa kehidupan yang menyertai manusia itu sendiri. Ndak tahu menurut kalian politik itu apa. Tapi menurut saya, itulah hakikat dari politik yang sebenarnya.

Politik, yang konon berasal dari bahasa luar sana (ndak tahu bahasa mana... wkwkwkwk), menurut saya adalah sesuatu yang mulia. Ia bukan sesuatu yang kotor. Ibarat pisau, maka ia tergantung pada si pemegang pisau tersebut. Mau digunakan buat ngiris bawang, atau justeru ngiris tangan orang lain. Hiy... ngeri!

Tulisan ini terinpirasi dari berbagai macam kasus yang sedang menjadi pembicaraan orang di negeri ini. Sudah cukup lama. Karena kelamaan itulah akhirnya saya menulis postingan ini. Kasus apakah itu? Kasus KPK dan POLRI. Kok tadi bilangnya berbagai macam kasus? Kan cuma satu. Hmmm, aku bilang berbagai macam kasus, karena banyaknya kasus yang menyertainya.

Tapi bukankah kasus tersebut adalah kasus hukum, bukanlah kasus politik? Ah, bagiku itu hanyalah pepesan kosong belaka. Sama seperti pencuri yang menasihati temannya untuk tidak mencuri. VERDONSEH!  :)

Bagi saya selaku rakyat biasa, kasus KPK dan POLRI plus para politisi busuk itu sangat menyedihkan dan juga memalukan. Saling bully diantara mereka menjadi bahan pemberitaan bahkan headline di berbagai macam media. Saling serang dan tinju diantara mereka sungguh-sungguh memilukan. Ketika pukulan tepat mengenai kepala lawannya, lantas lawannya itu jatuh, maka teriakan yes akan bergema dimana-mana. Lucunya, bukan hanya teriakan mereka yang betarung saja yang terdengar, tapi teriakan dari semua orang termasuk media. Benar-benar menyedihkan!

Rasa puas ketika berhasil menjatuhkan lawan terekspos sedemikian rupa dimana-mana. Bukan hanya batin mereka saja yang bertarung yang mengatakan, "Rasain Lu", tapi juga batin-batin yang lain yang menonton mereka diluar ring pertandingan. Bayangkan, hanya penonton!

Sejenak, pandangan manusia tertuju pada kasus itu. Bukan hanya pandangan saja, tapi cacian, makian, hinaan, dan alibi-alibi lain ikut meramaikan kasus tersebut. Sungguh bully membully diantara mereka dan KITA menjadi hal yang seolah-olah biasa saja.

Lantas pertanyaannya, siapakah sesungguhnya musuh diantara kita? Siapakah sesungguhnya yang paling benar diantara kita?

Pertarungan "derby" sesama anak bangsa ini sungguh harus segera dihentikan. Ingatlah, kita sudah miskin, bodoh, dan tak punya apa-apa lagi untuk dibanggakan. Lantas, kenapa kita harus berkelahi dengan anak-anak bangsa sendiri?

Tunggu dulu, tadi kau bilang kita miskin, bodoh, dan tak punya apa-apa lagi, apa maksudmu? Sudahlah, aku tak mau membahas disini. Tapi pertanyaan saya, Apakah Anda sudah merasa menjadi bangsa yang kaya? Jika kaya, apa yang kau punya?

Minyak?

Emas?

Tembaga?

Pasir laut?

Atau mobil-mobil yang berseliweran itu?

Milik kaliankah?

Itu baru beberapa bagian yang aku sebutkan. Bagian yang konon adalah milik kalian, wahai bangsa Nusantara!

Sudahlah, kita sudah beperang (maaf saya ndak mau bilang "kita dijajah") dengan bangsa-bangsa Eropa selama ratusan tahun, dengan Dai Nipon 3,5 tahun. Dan sampai sekarang pun kita masih berperang melawan hegemoni-hegemoni kekuasaan jahat yang tidak rela agar bangsa nusantara ini menjadi bangsa yang makmur. Marilah kita sudahi "permusuhan" ini. Lihatlah di depan sana, masih banyak "musuh-musuh" lainnya yang membelenggu kita. Sudahlah..... Kita sudah terlalu capek untuk bertengkar dengan saudara sendiri. Ingatlah, masih ada anak cucu kita yang harus kita besarkan menjadi manusia-manusia merdeka. Malulah pada mereka! Malulah!

Dan ingatlah....... Ketika kematian itu tiba, apakah engkau mengira tidak ada pertanggungan jawab atasnya?



Nb. Sorry guys, gue udah gak tahan buat ngelanjutin ini tulisan :(

Popular posts from this blog

Dream of My Heart

Duhai dewiku yang lembut.... Dengarlah sapaan hatiku.... Masuklah engkau ke tungku asmaraku.... kan kubakar engkau dengan senyum cintaku...... ... ahhh..... Matamu yang sayu, bibirmu yang lembut mengguncang rinduku.... Hoooaaammmhhh……. Aku terbangun dari mimpiku.... Banyumas, 22 Agustus 2011 Dacho Darsono

MENANGGAPI MARAKNYA MINI MARKET

Kurang lebih 10 tahun yang lalu, saya bersama salah satu rekan kerja saya yang berprofesi sebagai guru membicarakan perihal peluang usaha yang sebenarnya masih terbentang luas di negeri ini. Berhubung kami tinggal di kampung, maka kamipun membicarakan peluang-peluang usaha yang bisa kami jalankan di kampung. Nah, waktu itu belum banyak mini market-mini market seperti saat ini. Kemudian timbul ide, kenapa tidak mendirikan mini market saja, bahkan kalau bisa super market? Apa bisa? Lha wong namanya juga ide... Maka dalam ide kami itupun tentu saja sangat bisa untuk mendirikan mini market. Pokok permasalahan awalnya adalah pada dana. Dari mana dananya? Nah lho.... Marilah kita berhitung dengan cara yang bodoh saja.... Hehehe... Misalkan dalam satu kampung ada 3.000 WARGA... lalu setiap warga "urunan" 1.000 rupiah saja, sudah berapa dana yang didapat? 3.000 x 1.000 = 3.000.000 TIGA JUTA RUPIAH Itu baru "urunan" seribuan ... Bagaimana jika 10.000? Tingal kalikan saja...

Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia

Mempunyai tempat tinggal dan hunian mewah tentu menjadi idaman setiap orang, selain indah untuk dilihat juga terasa nyaman untuk ditinggali. mempercantik sebuah hunian banyak cara dilakukan oleh setiap orang. agar terlihat wah, biasanya digunakan beragam pernak pernik untuk menghias, seperti batu, keramik, bahkan marmer. Bicara mengenai Marmer, di Indonesia ada sebuah perusahaan bernama Fagetti yang merupakan perusahaan supplier marmer berkualitas yang sudah malang melintang diberbagai proyek besar di banyak kota di Indonesia. Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia Sekilas Mengenai Fagetti Didirikan oleh Ferdinand Gumanti, satu-satunya orang di Asia yang menerima gelar "Master of Art Stone" oleh Antica Libera Corporazione Dell'Arte Della Pietra yang bergengsi di Italia, komitmen Fagetti adalah untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggan, menyediakan peralatan dengan kualitas terbaik , manufaktur, bahan dan layanan batu. Di pabrik dan gudang seluas 23 hektar di Cibit