
Pagi di tempat kerja kali ini dimulai dengan percakapan mengenai aplikasi baru yang harus diisi oleh masing-masing pegawai. Aplikasi lagi aplikasi lagi.... Hmmm.... Urip kok isine gur aplikasi thok! Mbuehehe....
Sebagai orang yang bekerja di salah satu instansi pemerintah, terang saja saya mendukung kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan dunia teknologi. Apalagi jika salah satu tujuan penerapan teknologi itu untuk mempermudah berbagai hal yang pada ujungnya adalah membuat kinerja lebih efektif dan efisien.
Sayangnya, ada beberapa aplikasi yang menurut saya tidak perlu diadakan lagi. Cukup direvisi saja. Sebagai contoh dulu ada aplikasi PADAMU NEGERI. Padahal sebelumnya sudah ada DAPODIK (Data Pokok Pendidikan). Tinggal direvisi saja menurut saya DAPODIK nya. Tapi entah pertimbangan apa, web PADAMU NEGERI itu diterapkan di instansi pendidikan (Sekolah).
Sebagian besar isian di PADAMU NEGERI sudah ada di program DAPODIK. Nah, ndak efisien kan? Apalagi web yang semestinya dikerjakan oleh masing-masing individu dilimpahkan kepada operator sekolah yang notabene merupakan petugas DAPODIK. Memang sih tidak semua sekolah melimpahkan pengisian PADAMU NEGERI ke operator, namun pada intinya, pekerjaan yang menurut saya bisa dikerjakan melalui DAPODIK (Tentu saja dengan merevisi web DAPODIK nya) akhirnya dikerjakan pada dua aplikasi yang berbeda. Padahal sebagian besar datanya sama.
Memang banyak penjelasan demi penjelasan tentang dua aplikasi tersebut. Namun pada akhirnya PROGRAM PADAMU NEGERI untuk saat ini dihentikan. Salut untuk pak Menteri Anies Baswedan :)
Kembali ke masalah aplikasi yang baru. Ketika saya melihat alamat situsnya, ternyata situs-situs tersebut merupakan situs pemerintahan. Hanya saja departemennya berbeda.
Saya sih positif thinking saja untuk aplikasi-aplikasi yang baru ini. Hanya saja, seandainya... ini sih sendainya.. sekali lagi, seandainya..... Seandainya ada pengintegrasian data yang dilakukan oleh pusat, saya pikir masing-masing departemen tidak perlu membuat beragam aplikasi data yang justru bermuara pada ketidakefektifan kinerja para aparatur negaranya. Ya termasuk saya ini yang berlum ber-NIP... mbuehehehe...
Harapan saya, semoga kedepan negara kita mempunyai sistem database yang bagus. Toh sudah banyak sarjana-sarjana IT di negara ini. Siapa lagi yang akan mengurus negeri sebesar ini kalau bukan kita sendiri.
BRAVO NKRI!