Yupz, untuk menjadi manusia modern, sepertinya kita harus menjadi "pelahap" berita yang senantiasa muncul dimana-mana.
Dimana-mana? Ya, dimana-mana. Bahkan ketika kita bangun tidurpun kita langsung disuguhi berita, langsung masuk ke mata kita via smartphone maupun phone-phone yang tidak smart, SMS BERANTAI misalnya. Ha ha ha.
Puluhan, atau bahkan mungkin ratusan hingga ribuan berita begitu derasnya masuk ke seharian kita. Celakanya, apakah berita yang setiap detik masuk ke mata dan telinga kita itu adalah berita yang sesungguhnya? Atau, mari kita ubah pertanyaannya. Siapa yang menjamin kalau setiap berita yang beredar di tengah kita adalah berita yang sebenarnya?
Sungguh, diantara berita-berita itu, berita-berita yang saban hari kita baca, adalah berita-berita yang memerlukan konfirmasi kebenarannya.
Tapi sayangnya, apakah di setiap berita yang kita baca itu sudah diuji atau minimal diteliti kebenarannya oleh yang menulisnya? Oleh Media yang memuatnya? Atau ... Ah, bagaimana menurut kalian?
Lalu yang menjadi permasalahan lagi adalah, apakah kita akan percaya pada berita yang ditulis oleh penulis yang akunnya sendiri adalah akun palsu?
Sungguh, diantara berita-berita yang gelap itu diperlukan suatu penjelasan yang terang. Bukankah disetiap kegelapan harus ada penerangan?
Nah, melalui postingan ini, gue mengajak pada diri gue sendiri dan kalian tentunya sob, untuk menjadi penerang dari berbagai macam berita-berita yang gelap itu.
Setidaknya, kita tidak menjadi manusia yang sekadar ikut-ikutan latah, ikut-ikutan mencaci, gara-gara termakan berita yang masih gelap itu.
Jadilah "pembaca" berita yang cerdas :) Jangan mau dijajah oleh berita, apalagi media... He he he he...