Skip to main content

BUZZER

Selamat malem sob :)

Bagaimana kabar kalian di malam yang gerimis ini? Menderita? Ah..sudahlah... Hidup di dunia ini hanya sekali.Selebihnya, kita akan hidup di dunia keabadian. So, bersedih boleh, tapi jangan terlalu lama. Nanti rugi sendiri. Hehehe.

Ramai. Mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan di televisi-televisi, koran-koran dan di media-media sosial lainnya.

Ramai yang bukan tanpa sebab tentu saja. Kalau boleh saya pilah nih, keramaian yang teramat ramai itu diantaranya adalah PILKADA DKI dan AKSI DAMAI 212.

Lihatlah di trending topik twitter, hampir setiap hari trending topiknya tak jauh-jauh dari itu. Di televisi apalagi. Bahkan di hari ini saja , ada salah satu televisi swasta nasional yang secara beruntun, dari pagi sampai sore menyiarkan berita yang itu-itu saja. Membosankan :)

Tapi namanya juga televisi swasta... Selain beritanya harus yang ramai-ramai, berita yang ditayangkan juga harus layak dan bisa dijual. Kalau tidak, mau dapat iklan dari mana? Mbuehehe...

Yang menarik lagi, hampir disetiap peristiwa-peristiwa yang ramai itu ada celah pekerjaan yang dapat menghasilkan duit banyak. Coba tebak? Pekerjaan apakah itu?

BUZZER!

Yupz, buzzer...  Kalian tahu kan pekerjaan yang satu ini? Pokoknya, enak ndak enak, suka ndak suka, buzzer adalah sosok yang hampir dikatakan senantiasa harus diadakan. Terpaksanya sekali, harus diada-adakan.

Yupz, buzzer dan pemodal yang membayarnya ibarat dua sisi mata uang. Saling terhubung dan saling menguntungkan.

Beberapa malam yang lalu, ada salah seorang buzzer yang diundang oleh salah satu televisi swasta nasional. Konon, bayarannya mencapai puluhan juta rupiah... WOW!

Bisa saja mereka mendapatkan lebih dari itu. Wong yang namanya buzzer itu ibarat intelejen yang kelihatan, tapi ndak juga kelihatan. Wah, maksudnya apa? Yaaa gituuu dech ;)

Munculnya hatter dan loverer yang secara tiba-tiba akhir-akhir ini juga tak lepas dari peran para buzzer. Jadi, biar bagaimanapun juga, sebenci-bencinya kita terhadap hatter, toh mereka manusia juga. Butuh makan dan butuh uang... Jangan dibenci yah? Mbuehehe...

Nah, untuk mengakhiri postingan ini... Biarpun dimana-mana lagi kelihatannya ramai, toh di kampungku sini adem ayem tentrem marem :)

Memang pemandangan yang ramai itu terlihat di televisi, namun bagi kami yang orang kampung, keramaian itu masih kalah ramai dengan menonton pertandingan AFF secara beramai-ramai di warung sederhana sebelah rumahku. Biar cuman kacang sama segelas kopi, toh masih ada sisi keceriaan di hati kami. Keep calm gaes....  Hahaha...

Wassalam...


Popular posts from this blog

Dream of My Heart

Duhai dewiku yang lembut.... Dengarlah sapaan hatiku.... Masuklah engkau ke tungku asmaraku.... kan kubakar engkau dengan senyum cintaku...... ... ahhh..... Matamu yang sayu, bibirmu yang lembut mengguncang rinduku.... Hoooaaammmhhh……. Aku terbangun dari mimpiku.... Banyumas, 22 Agustus 2011 Dacho Darsono

MENANGGAPI MARAKNYA MINI MARKET

Kurang lebih 10 tahun yang lalu, saya bersama salah satu rekan kerja saya yang berprofesi sebagai guru membicarakan perihal peluang usaha yang sebenarnya masih terbentang luas di negeri ini. Berhubung kami tinggal di kampung, maka kamipun membicarakan peluang-peluang usaha yang bisa kami jalankan di kampung. Nah, waktu itu belum banyak mini market-mini market seperti saat ini. Kemudian timbul ide, kenapa tidak mendirikan mini market saja, bahkan kalau bisa super market? Apa bisa? Lha wong namanya juga ide... Maka dalam ide kami itupun tentu saja sangat bisa untuk mendirikan mini market. Pokok permasalahan awalnya adalah pada dana. Dari mana dananya? Nah lho.... Marilah kita berhitung dengan cara yang bodoh saja.... Hehehe... Misalkan dalam satu kampung ada 3.000 WARGA... lalu setiap warga "urunan" 1.000 rupiah saja, sudah berapa dana yang didapat? 3.000 x 1.000 = 3.000.000 TIGA JUTA RUPIAH Itu baru "urunan" seribuan ... Bagaimana jika 10.000? Tingal kalikan saja...

Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia

Mempunyai tempat tinggal dan hunian mewah tentu menjadi idaman setiap orang, selain indah untuk dilihat juga terasa nyaman untuk ditinggali. mempercantik sebuah hunian banyak cara dilakukan oleh setiap orang. agar terlihat wah, biasanya digunakan beragam pernak pernik untuk menghias, seperti batu, keramik, bahkan marmer. Bicara mengenai Marmer, di Indonesia ada sebuah perusahaan bernama Fagetti yang merupakan perusahaan supplier marmer berkualitas yang sudah malang melintang diberbagai proyek besar di banyak kota di Indonesia. Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia Sekilas Mengenai Fagetti Didirikan oleh Ferdinand Gumanti, satu-satunya orang di Asia yang menerima gelar "Master of Art Stone" oleh Antica Libera Corporazione Dell'Arte Della Pietra yang bergengsi di Italia, komitmen Fagetti adalah untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggan, menyediakan peralatan dengan kualitas terbaik , manufaktur, bahan dan layanan batu. Di pabrik dan gudang seluas 23 hektar di Cibit