Skip to main content

THANKS FOR THE MEMORIES

Aku tak tahu, apa lagi yang harus aku lakukan setelah melepasmu pergi. Dahan cemara masih basah waktu itu. Sementara dedaunan limau masih menunggui embun dengan cantiknya. Oh sungguh mengharukan. Tak terasa butiran air jernih menetes di pipi mungilku. Sekali lagi, apa yang harus aku lakukan setelah aku melepas kepergianmu?

Bukit di utara sana berdiri dengan tegarnya. Ingin sekali aku menirunya. Tapi.... bisakah aku?

Seperti merpati yang kehilangan satu sayapnya, begitulah gambaran jiwaku waktu itu. Perlahan namun pasti, kau bunuh sisa-sisa rindu yang terkadang masih menyapaku. Begitu kejamkah dirimu? Dan untuk kesekian kalinya, apa yang harus aku lakukan setelah melepas kepergianmu?

Lukisan wanita yang berjudul "Violet" itu masih menempel di dinding kamarku. Lukisan yang kau berikan sepuluh tahun yang lalu. Lukisan yang kau buat sendiri dengan jari-jari indahmu itu. Masih ingatkah kamu?

Sepasang sapu tangan dengan bordir "hati" ditengahya masih kulihat di almari pakaianku. Sapu tangan yang dulu kau beli dengan keringatmu sendiri. Sapu tangan yang memikat hati siapa saja yang melihatnya. Masih ingatkah kamu?

Sementara di sisi ruangan lain di rumahku, masih saja kulihat bonsai indah yang mulai mengering. Bonsai yang kau bawa sendiri dengan sepeda motor bututmu yang dulu. Masih ingatkah kamu?

Setiap pagi, kicauan kenari masih terdengar dari rumah sebelah. Kicauan yang dulu kau banggakan dengan segenap perkataan manismu. Masih ingatkah kamu?

Ah, terlalu banyak hal yang semestinya aku buang jauh ke telaga sana. Apalagi sekarang, ketika aku melihatmu dipelaminan itu. Pelaminan yang dulu kau harapkan, sekarang terkabul jua. Hanya satu yang membuatku terluka. Sangat terluka.....

Aku...... tak ada disampingnya.

Popular posts from this blog

Dream of My Heart

Duhai dewiku yang lembut.... Dengarlah sapaan hatiku.... Masuklah engkau ke tungku asmaraku.... kan kubakar engkau dengan senyum cintaku...... ... ahhh..... Matamu yang sayu, bibirmu yang lembut mengguncang rinduku.... Hoooaaammmhhh……. Aku terbangun dari mimpiku.... Banyumas, 22 Agustus 2011 Dacho Darsono

MENANGGAPI MARAKNYA MINI MARKET

Kurang lebih 10 tahun yang lalu, saya bersama salah satu rekan kerja saya yang berprofesi sebagai guru membicarakan perihal peluang usaha yang sebenarnya masih terbentang luas di negeri ini. Berhubung kami tinggal di kampung, maka kamipun membicarakan peluang-peluang usaha yang bisa kami jalankan di kampung. Nah, waktu itu belum banyak mini market-mini market seperti saat ini. Kemudian timbul ide, kenapa tidak mendirikan mini market saja, bahkan kalau bisa super market? Apa bisa? Lha wong namanya juga ide... Maka dalam ide kami itupun tentu saja sangat bisa untuk mendirikan mini market. Pokok permasalahan awalnya adalah pada dana. Dari mana dananya? Nah lho.... Marilah kita berhitung dengan cara yang bodoh saja.... Hehehe... Misalkan dalam satu kampung ada 3.000 WARGA... lalu setiap warga "urunan" 1.000 rupiah saja, sudah berapa dana yang didapat? 3.000 x 1.000 = 3.000.000 TIGA JUTA RUPIAH Itu baru "urunan" seribuan ... Bagaimana jika 10.000? Tingal kalikan saja...

Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia

Mempunyai tempat tinggal dan hunian mewah tentu menjadi idaman setiap orang, selain indah untuk dilihat juga terasa nyaman untuk ditinggali. mempercantik sebuah hunian banyak cara dilakukan oleh setiap orang. agar terlihat wah, biasanya digunakan beragam pernak pernik untuk menghias, seperti batu, keramik, bahkan marmer. Bicara mengenai Marmer, di Indonesia ada sebuah perusahaan bernama Fagetti yang merupakan perusahaan supplier marmer berkualitas yang sudah malang melintang diberbagai proyek besar di banyak kota di Indonesia. Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia Sekilas Mengenai Fagetti Didirikan oleh Ferdinand Gumanti, satu-satunya orang di Asia yang menerima gelar "Master of Art Stone" oleh Antica Libera Corporazione Dell'Arte Della Pietra yang bergengsi di Italia, komitmen Fagetti adalah untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggan, menyediakan peralatan dengan kualitas terbaik , manufaktur, bahan dan layanan batu. Di pabrik dan gudang seluas 23 hektar di Cibit