Skip to main content

PROSTITUSI ARTIS INDONESIA, BENARKAH?

Sebenarnya saya tidak begitu tertarik untuk membahas prostitusi online yang konon dilakukan oleh artis Indonesia yang berinisial AA. Kenapa? Karena ini bukan kali pertamanya saya mendengar prostitusi yang dihubungkan dengan para pelaku di dunia entertainment di Indonesia. Sudah beberapa kali saya mendengar masalah tersebut.

Walaupun kebenarannya, tentu saja saya tidak tahu secara pasti. Namun dari beberapa media yang menurut saya bisa dipercaya, bisa jadi prostitusi yang melibatkan artis itu benar-benar terjadi. #usap2 dada :(

Dan di zaman serba canggih seperti  ini, modus operandi yang digunakanpun mengikuti zaman. On line bos! Via media sosial bisa. Bahkan ampuh! Wah wah wah.... Gemana ndak keren? #Don't try at home!

Media sosial yang beraneka wujudnya itu sungguh ibarat pisau yang bermata dua. Ia bisa digunakan untuk kebaikan, tapi juga bisa digunakan untuk keburukan/kejahatan. Tergantung pada si pemegang :)

Nah, prostitusi yang melibatkan artis yang baru saja dibongkar oleh pihak kepolisian kali ini memang lumayan mencengangkan. Bagaimana tidak mencengangkan... Tarif para pelaku prostitusi alias para pelacur itu bernilai sampai ratusan juta rupiah sekali kencan. #cuman nglirik kayaknya you musti bayar Lima jutah yah bro? Mbuehehehe....

Sungguh angka yang fantastis. Saya jadi ingat ketika membaca salah satu koran yang membahas  prostitusi di Paris sono....Wuihhh.... Mahal juga broh!  Tapi eh tapi.... Ternyata, harga kencan artis Indonesia yang berprofesi sebagai pelacur itu bisa melebihi orang-orang Eropa sana. Weh!  #geleng2 celana.... eh kepala

Sungguh apa yang dilakukan oleh oknum artis tersebut, selain merugikan diri sendiri, pun dapat merugikan orang lain. Dalam hal ini adalah untuk mereka-mereka yang berprofesi sebagai artis.

Apalagi saat ini banyak ditayangkan di televisi-televisi perihal pundi-pundi kekayaan yang dimiliki oleh para artis yang notabene justru sering jarang nongol di media. Tas, sepatu, cincin dan mobil yang harganya sangat fantastis "dipamerkan" di acara televisi tersebut. Jujur saja saya tidak keberatan dengan acara-acara yang memamerkan kekayan para artis itu. Hanya saja, ada suatu pengalaman yang membuat saya jadi berpikir keras gara-gara tontonan itu.

Begini ceritanya....

Pada suatu sore saya menonton acara di slaah satu televisi swasta. Acara infotainment...

Nah, pada acara infotainment tersebut dipertontonkan harta-harta kekayaan yang bernilai milyaran rupiah dari beberapa artis yang diundang pada acara televisi itu. Eh, tiba-tiba saja ada penonton yang bilang kek gini....

"Halah, paling-paling dia jualan tubuh untuk mendapatkan harta-harta itu. Bagaimana tidak, lah mereka kan bukan artis yang terkenal. Dari mana mereka mendapatkan barang-barang mewah itu. Iya kan mas?"  

Begitu dia berujar sembari bertanya kepada saya.

Ah, saya bingung mau jawab apa.... Yang jelas, saya malah jadi pusing tujuh belas keliling gara-gara kalimat yang diucapkan orang itu. Kenapa pusing? Ya itu dia... Dari mana ya mereka mendapatkan kekayan yang fantastis itu. Bukankah mereka bukan artis yang terkenal. Bahkan saya pribadi baru tahu artis-artis itu ketika tontonan itu berlangsung. Maaf, bukan beprasangka buruk...... Saya cuman mikir kok :)  Makanya saya jadi pusing......    :P

Nah, lebih pusing lagi ketika saya menonton acara televisi yang membahas muahalnya harga kencan pelacur yang konon berprofesi sebagai artis tersebut. Kenapa lebih pusing? Bukankah dia sudah bekerja sebagai artis? Kok mau-maunya jadi pelacur kek gitu? Apa bayaran artis kurang tinggi? Atau..... Ingin mencari kekayaan dengan cara cepat,singkat dan enak? Walah.....  #salto

Saya kurang paham atas maksud dan tujuan si artis yang menjadi pelacur itu. Saya cuman berharap, semoga tidak ada lagi artis-artis yang berprofesi sebagai pelacur.... Ndak enak kan dikata-katain pelacur seperti ini.....

Makanya, jangan jadi PELACUR miss... Jadi PRAMURIA saja... kayaknya lebih maknyos!  Mbuehehehe......

Oh bahasa.... Ternyata engkau dapat mempercantik suasana.....

Popular posts from this blog

Dream of My Heart

Duhai dewiku yang lembut.... Dengarlah sapaan hatiku.... Masuklah engkau ke tungku asmaraku.... kan kubakar engkau dengan senyum cintaku...... ... ahhh..... Matamu yang sayu, bibirmu yang lembut mengguncang rinduku.... Hoooaaammmhhh……. Aku terbangun dari mimpiku.... Banyumas, 22 Agustus 2011 Dacho Darsono

MENANGGAPI MARAKNYA MINI MARKET

Kurang lebih 10 tahun yang lalu, saya bersama salah satu rekan kerja saya yang berprofesi sebagai guru membicarakan perihal peluang usaha yang sebenarnya masih terbentang luas di negeri ini. Berhubung kami tinggal di kampung, maka kamipun membicarakan peluang-peluang usaha yang bisa kami jalankan di kampung. Nah, waktu itu belum banyak mini market-mini market seperti saat ini. Kemudian timbul ide, kenapa tidak mendirikan mini market saja, bahkan kalau bisa super market? Apa bisa? Lha wong namanya juga ide... Maka dalam ide kami itupun tentu saja sangat bisa untuk mendirikan mini market. Pokok permasalahan awalnya adalah pada dana. Dari mana dananya? Nah lho.... Marilah kita berhitung dengan cara yang bodoh saja.... Hehehe... Misalkan dalam satu kampung ada 3.000 WARGA... lalu setiap warga "urunan" 1.000 rupiah saja, sudah berapa dana yang didapat? 3.000 x 1.000 = 3.000.000 TIGA JUTA RUPIAH Itu baru "urunan" seribuan ... Bagaimana jika 10.000? Tingal kalikan saja...

Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia

Mempunyai tempat tinggal dan hunian mewah tentu menjadi idaman setiap orang, selain indah untuk dilihat juga terasa nyaman untuk ditinggali. mempercantik sebuah hunian banyak cara dilakukan oleh setiap orang. agar terlihat wah, biasanya digunakan beragam pernak pernik untuk menghias, seperti batu, keramik, bahkan marmer. Bicara mengenai Marmer, di Indonesia ada sebuah perusahaan bernama Fagetti yang merupakan perusahaan supplier marmer berkualitas yang sudah malang melintang diberbagai proyek besar di banyak kota di Indonesia. Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia Sekilas Mengenai Fagetti Didirikan oleh Ferdinand Gumanti, satu-satunya orang di Asia yang menerima gelar "Master of Art Stone" oleh Antica Libera Corporazione Dell'Arte Della Pietra yang bergengsi di Italia, komitmen Fagetti adalah untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggan, menyediakan peralatan dengan kualitas terbaik , manufaktur, bahan dan layanan batu. Di pabrik dan gudang seluas 23 hektar di Cibit