Saturday, December 23, 2017

Terimakasih Blogger

Sumber gambar

Pojok Darsono-Terimakasih Blogger


Ada beberapa teman yg nanya, blog sampeyan banyak juga yah? Ndak bingung diisi apa?

Jujur saja Kadang saya blank mo nulis apa...
Bahkan bisa dua minggu lebih blog blog saya Kadang tak ada postingan terbaru.


Disaat itulah saya harus muter otak mau nulis apa.

Sampai suatu ketika saya membaca salah satu personal blog milik teman blogger asal Bandung yang menurut saya begitu "polos".

Polos? 

Yupz, isinya begitu enak dibaca... Gaya bahasanya pun teramat sederhana...
Disertai humor humor yg menurut saya terlihat spt Bukan sesuatu yg lucu. Tapi lucu... Ah sudahlah tidak perlu kita perpanjang....
Hampir setiap minggu 2 atau 3 postingan terbaru selalu muncul di Blognya....
Dan yg komen.... Hadeuhhhh... Bejibun mak!
Saya belum pernah "pertamax " di Kolom komentar nya. Hihihiy...

Isi postinganya apa?
Hanya rutinitas sehari hari...

Walaupun begitu, ada saja pembelajaran yg saya dapat sehabis membaca postingan nya.
Jadi inget tulisan nya mas Defri di telegramnya...

........Def kalau kamu ingin memberikan manfaat kebanyak orang maka MENULISLAH.
-Tulislah apapun yang kamu pelajari.
-Tulislah pengalaman hidupmu.
-Tulislah perjalanan hidup mu.
Karena selalu ada yang bisa orang lain pelajari dari itu..........



Dari situlah muncul ide untuk membuat blog baru mengenai pengalaman saya selama menjadi karyawan....


Saya pikir, 15 tahun lebih adalah waktu yg tidak sedikit.
Yupz,, saya menjadi karyawan sejak tahun 2001...
Semoga blog saya bisa bermanfaat buat teman teman yang saat ini masih menjadi karyawan ataupun siapa saja yang mengunjungi dan membaca blog tersebut...

Akhir kata, terimakasih Blogger.... ðŸ˜Š

Saturday, December 16, 2017

Kelucuan yang Tidak Lucu

Selamat sore prends. Gemana kabar nih?
Yah, saya harap sampeyan lagi adem ayem tak mikirin utang apalagi belepotan nyari mantan kesana kesini. Sudahlah.. Disini saja.. Nyatanya... Nyegerin men! Mbuehehe....

Kelucuan yang tidak lucu. Itulah judul postingan saya kali ini.

Postingan ini terinspirasi dari beberapa kejadian yang menurut saya lucu tapi tidak lucu.

Maksudnya gemana?

Yaaa... Gitu dah!
:)

Sebelumnya saya tegaskan disini bahwa postingan ini tidak ditujukan atau bahkan dimaksudkan untuk menyindir apalagi menghina komunitas tertentu.

Intinya, saya berharap agar anak-anak di negeri ini pada hidup damai tidak saling caci dan gontok-gontokan untuk sesuatu yang justru merugikan diri kita sendiri dan bangsa ini pada umumnya. Bahkan Negara...

Kayaknya gawat inih?

Bisa jadi ;)

Okey, ini saya kasih gambaran sesuatu yang lucu tapi tidak lucu.

Jika di media sosial, Youtube misalnya, ada Ustadz yang sedang berdakwah, kira-kira dakwah itu sebenarnya untuk siapa?

Muslim?
Nasrani?
Hindu?
Buddha?
Konghucu?
atau Komunis?

Jika di media sosial, lagi-lagi Youtube misalnya, ada Pendeta yang sedang berceramah, kira-kira ceramah itu sebenarnya untuk siapa?

Muslim?
Nasrani?
Hindu?
Buddha?
Konghucu?
atau Komunis?

Jika di media sosial, lagi-lagi Youtube misalnya, ada Bhiksu yang sedang berceramah, kira-kira ceramah itu sebenarnya untuk siapa?

Muslim?
Nasrani?
Hindu?
Buddha?
Konghucu?
atau Komunis?

Tidak usah dijawab dengan sebegitu idealis... Santai saja....


Istilah kafir misalnya....
Sepengetahuan saya, masing-masing agama mempunyai istilah yang kurang lebih sama maknanya, hanya berbeda penyebutan. Kebetulan saudara saya kan ada yang Nasrani (Kuliah di seminari malah), dan teman ada yang Buddha bahkan atheis.

Kelucuan yang tidak lucu tentang terminologi kafir ini pun terjadi.

Sekali lagi, semua Agama mempunyai istilah yang maknanya kurang lebih sama.

Anehnya, jika ada masalah kafir, ada tuh komentator yang nggak rela dikatain seperti itu, bahkan mearah-marah di kolom komentar. Padahal jelas-jelas dia non muslim.

Sungguh, media sosial, selain membuat kita pintar, ternyata juga membuat kita membodoh-bodohkan diri sendiri.

Kalau muslim menyebut non muslim kafir, karena itu memang keyakinannya.

Nasrani menyebut orang yang berada diluar agamanya sebagai domba yang tersesat pun sah-sah saja.

Hindu, Buddha ya sama...

Kenapa ini menjadi lucu?

Ini kan ranah keyakinan... Kenapa harus dibawa-bawa dalam ranah sosial bahkan politik...

Kita harus sama-sama rela dikafir-kafirkan atau apalah itu namanya oleh orang yang berbeda Agama dengan kita. Karena itu keyakinan.

Namun membawa ranah keyakinan tersebut bahkan mempermasalahkanya, terlebih masuk ke ranah politik, jadinya lucu ini.


Keyakinan itu kan yakin.

Biar saja orang lain mau bilang apa tentang kita, yang penting adalah tidak merasa paling benar dihadapan semua orang.

Toleransi menjadi kata yang tidak suci lagi saat ini.

Semoga kita tidak terjebak dalam permainan ini.

NKRI harga mati!






Monday, December 4, 2017

LOLOS DARI KEMATIAN

Selamat sore teman-teman. Apa kabar nih? Saya harap kalian dalam keadaan baik-baik saja.

Untuk kali ini saya akan cuap-cuap pengalaman pribadi yang lumayan menegangkan tapi juga ajaib. Setidaknya itu menurut saya.

Peristiwa apakah itu?

Lolos dari kematian. ngeri-ngeri sedap yak?




Lolos kok dari kematian. Coba dong lolos dari jebakan janda cantik nan bahenol, kayaknya kagak banget yah? Hahaha...

Berikut beberapa cerita tentang lolosnya saya dari kematian. Ya tentu saja ini yang saya ingat. Yang lupa ya maafkanlah. Tuhan Maha Pengampun, masa kamu tidak. Mbeuhehe...

Pertama ketika saya SD dulu. 

Waktu itu saya mandi di kali Tajum. Namanya juga anak-anak dan belum lihai berenang. Saya pun hanya bermain-main di tepian kali saja.


Entah apa yang terjadi, seakan ada yang menyeret saya ke tengah. Dan. laaappppp.............

Saya tidak bisa berkata apa-apa. Tenggelam!

Yang saya ingat, waktu itu saya mengangkat tangan saya tinggi-tinggi dengan nafas yang tersengal. Alhamdulillah ada teman yang lebih dewasa melihat saya tenggelam.

Seingat saya, bokong saya di dorong sedemikian rupa ke arah pinggir kali. Alhamdulillah selamat. Dan setelah peristiwa itu apakah saya kapok mandi di kali? TIDAK!

Justru saya semakin berani mandi di kali. Dan karena saya ingin sekali bisa berenang, alhamdulillah dari aktivitas lumban (mandi di kali) saya akhirnya bisa berenang.


Kejadian lolos dari kematian selanjutnya adalah ketika saya terserempet salah satu bus malam di daerah Buntu, Banyumas.


Waktu itu saya berangkat kerja. Tiba-tiba terserempet bus besar. Bus malam. Saya tidak akan nyebut PO  nya. Malessssss....

Begitu terserempet, saya jatuh ke tengah. Motonya yang ke pinggir. Alhamdulillah tidak ada kendaraan di depan saya. Untungnya juga, kendaraan yang dibelakang saya juga melambat.

Apesnya, ndak ada yang nolong gaesss... Kamfretttttt....

Untunglah hanya lecet saja.

Kejadian serupa terjadi beberapa minggu yang lalu di gunung tugel. Hanya saja kali ini saya kecelakaan tunggal.

Jatuh di tengah jalan gara-garanya banyak material pembangunan yang teronggok begitu saja di tepi jalan. Kamfrett itu dinas atau perusahaan yang punya proyek. Ngawur banget.


Untunglah kendaraan yang di depan saya pada berhenti persis di depan kepala gue!

Njir....


Akhirnya, dengan dibantu orang yang sampai saat ini tidak tahu siapa namanya, saya berhasil lolos dari kecelakaan yang lebih mengenaskan.

Ada lagi?

Ada... tapi saya simpan untuk kenangan ah... Hahahaa...


Salam satu aspal!

Featured Post

Karakteristik Meeting Room yang Sesuai untuk Meeting

Karakteristik Meeting Room - Menjamurnya bisnis startup mendorong bermunculannya perusahaan pelayanan coworking space dan private space. Be...