Manfaat dan Tantangan CRM
Ada banyak manfaat bisnis yang potensial dari manajemen hubungan pelanggan. Sebagai contoh, CRM memungkinka sebuah bisnis untuk mengidentifikasi dan membuat target bagi pelanggan yang terbaik, mereka yang paling menguntungkan bisnis, sehingga mereka dapat di pertahankan sebagai pelanggan abadi. CRM memungkinkan kustomisasi seketika dan personalisasi dari produk dan layan berdasarkan keinginan, kebutuhan, dan kebiasaan membeli dari pelanggan, dan siklus hidupnya. CRM juga dapat melacak kapan pelanggan menghubungi perusahaan. Sistem CRM juga memudahkan sebuah perusahaan untuk menyediakan pengalaman pelanggan yang konsisten dan layanan dukungan superior di seluruh titik kontak yang di pilih pelanggan.
Ada beberapa tantanga dalam kegagalan CRM. Manfaat bisnis dari manajemen hubungan pelanggan tidak dijamin dan bahkan telah terbuki sukar di pahami di banyak perusahaan. Yang menjadi alasan utama kegagalan atau ketidak puasan dari gagasan CRM adalah kurangnya pemahaman dan persiapan. Terlalu sering, manajer bisnis bergantung pada aplikasi baru untuk menyelesaikan masalah bisnis tanpa terlebih dahulu mengembangkan perubahan proses bisnis dan mengubah program manajemen yang di butuhkan. Proyek CRM yang gagal di terapkan tanpa adanya keikutsertaan pemangku kepentingan bisnis. Karyawan dan pelanggan tidak di persiapkann terhadap proses baru atau tantangan yang merupakan bagian dari implementasi CRM baru.
Ada beberapa tantanga dalam kegagalan CRM. Manfaat bisnis dari manajemen hubungan pelanggan tidak dijamin dan bahkan telah terbuki sukar di pahami di banyak perusahaan. Yang menjadi alasan utama kegagalan atau ketidak puasan dari gagasan CRM adalah kurangnya pemahaman dan persiapan. Terlalu sering, manajer bisnis bergantung pada aplikasi baru untuk menyelesaikan masalah bisnis tanpa terlebih dahulu mengembangkan perubahan proses bisnis dan mengubah program manajemen yang di butuhkan. Proyek CRM yang gagal di terapkan tanpa adanya keikutsertaan pemangku kepentingan bisnis. Karyawan dan pelanggan tidak di persiapkann terhadap proses baru atau tantangan yang merupakan bagian dari implementasi CRM baru.
![]() |
Apa manfaat dan tantangan SCM, CRM, dan ERP? |
Manfaat dan Tantangan ERP
Sistem ERP dapat menghasilkan manfaat bisnis yang signifikan bagi perusahaan. Banyak perusahaan yang telah menemukan nilai bisnis utama dalam penggunaan ERP pada beberapa cara dasar :
Kualitas dan efesiensi
ERP membuat sebuah kerangka kerja untuk mengintegrasikan dan meningkatka proses bisnis internal perusahaan yang menghasilkan perbaikan yang signifkan dalam kualitas dan efesiensi layanan pelanggan, produksi, dan distribusi.
Berkurangnya biaya
Banyak perusahaan melaporkan penguragan yang signifikan dalam biaya pengolahan transaksi dan perangkat keras, perangkat lunak, dan staf pendukung TI di bandingkan dengan warisan sistem yang tidak terintegrasi yang telah digantikan oleh sistem ERP mereka yang baru.
Pendukung keputusan
ERP menyediakan informasi lintas fungsional yang penting atas kinerja bisnis bagi manajer dengan epat untuk memperbaiki kemampuan mereka dalam membuat keputusan yang lebih baik dengan cara yang terjadwal di seluruh bisnis perusahaan
Ketangkapan perusahaan
Mengimplementasikan sistem ERP memecah banyak departemen terdahulu dan halangan fungsional atau “silos” dari proses bisni, sistem informasi, dan sumberdaya informasi. Menghasilkan struktur organisasi yang lebig fleksible, tanggung jawab manajerial dan aturan kerja dan untuk organisasi yang lebih tangkas dan adaptif serta tenaga kerja yang lebih memanfaatkan kesempatan bisnis baru.
Penyebab kegagalanutama dalam proyek ERP adalah manajer bisnis dan pelaku TI dari perusahaan perusahaan ini meremehkan kompleksitas dari perencanaan, pengembangan, dan pelatihan yang di butuhkan untuk menyiapkan sistem ERP baru yang akan mengubah bisnis dan sistem informasi secara radikal. Kegagalan dalam melibatan kayawan yang terkena dampak dalam tahapan perencanaan dan pengembangan untuk merubah program manjemen. Pelatihan yang tidak mencukupi dalam tugas pekerjaan baru yang di butuhkan oleh siste ERP dan kegagalan melakukan konversi dan pengetesan data yang memadai merupakan salah satu penyebab kegagalan ERP.
Penyebab kegagalanutama dalam proyek ERP adalah manajer bisnis dan pelaku TI dari perusahaan perusahaan ini meremehkan kompleksitas dari perencanaan, pengembangan, dan pelatihan yang di butuhkan untuk menyiapkan sistem ERP baru yang akan mengubah bisnis dan sistem informasi secara radikal. Kegagalan dalam melibatan kayawan yang terkena dampak dalam tahapan perencanaan dan pengembangan untuk merubah program manjemen. Pelatihan yang tidak mencukupi dalam tugas pekerjaan baru yang di butuhkan oleh siste ERP dan kegagalan melakukan konversi dan pengetesan data yang memadai merupakan salah satu penyebab kegagalan ERP.
Manfaat dan tantangan SCM
Menciptakan SCM seketika adalah hal yang menakutkan dab berkelanjutan serta seringkali menjadi kegagalan karena beberapa alasan. Alasan utama bahwa perencanaan seleksi dan implementasi solusi SCM menjadi lebih kompleks saat kecepatan teknologi mengubah penepatan dan jumah mitra perusahaan yang bertambah. Perusahaan mengetahui bahwa sistem SCM dapat memberikan kunci manfaat bisnis seperti pengolahan pesanan yang lebih cepat dan lebih akurat; pengurangan level persediaan; percepatan waktu ke pasar; biaya transaksi dan bahan yang lebih rendah; dan hubungan strategis dengan pemasok. Manfaat SCM ditujukan untuk membantu perusahaan mencapai ketangkasan dan kepekaan dalam memenuhi permintaan pelanggan dan kebutuhan mitra bisnisnya. Mengembangkan sistem SCM telah terbukti menjadi aplikasi teknologi informasi yang kompleks. Jadi mencapai nilai bisnis dan sasaran nilai pelanggan serta tujuan manajemen rantai pasokan menjadi sebuah tantangan utama bagi kebanyakan perusahaan.
Penyebab masalah dalam manajemen rantai pasokan adalah kurangnya pengetahuan perencanaan permintaan yang tepat, alat dan petunjuk adalah sumber utama dari kegagalan SCM. Perkiraan permintaan yang tidak akurat dan terlalu optimis menyebabkan produksi utama, persediaan, dan masalah bisnis lainnya, tidak peduli seberapa efesien seluruh proses manajemen rantai pasokan telah di bangun. Produksi yang akurat, produksi, dan data bisnis yang disediakan oleh sistem informasi perusahaan lainnya sering kali menjadi penyebab dari masalah SCM. Selain itu, kurangnya kolaborasi yang cukup antara pemasaran, produksi, dan departemen manajemen persediaan dalam sebuah perusahaan, dan dengan pemasok, distributor,dan lain-lain akan merusak sistem SCM apapun. Banyak perusahaan yang memasang sistem SCM mengganggap alat perangkat lunak SCM miliknya belum matang, tedak lengkap, dan sulit di implementasikan.
Penyebab masalah dalam manajemen rantai pasokan adalah kurangnya pengetahuan perencanaan permintaan yang tepat, alat dan petunjuk adalah sumber utama dari kegagalan SCM. Perkiraan permintaan yang tidak akurat dan terlalu optimis menyebabkan produksi utama, persediaan, dan masalah bisnis lainnya, tidak peduli seberapa efesien seluruh proses manajemen rantai pasokan telah di bangun. Produksi yang akurat, produksi, dan data bisnis yang disediakan oleh sistem informasi perusahaan lainnya sering kali menjadi penyebab dari masalah SCM. Selain itu, kurangnya kolaborasi yang cukup antara pemasaran, produksi, dan departemen manajemen persediaan dalam sebuah perusahaan, dan dengan pemasok, distributor,dan lain-lain akan merusak sistem SCM apapun. Banyak perusahaan yang memasang sistem SCM mengganggap alat perangkat lunak SCM miliknya belum matang, tedak lengkap, dan sulit di implementasikan.
Trend scm
Arena pemasok yang menghadapi aplikasi akan melihat pertumbuhan yang berkelanjutan dari publik sebagaimana jaringan pribadi yang mengubah rantai pasokan yang linier dan tidak fleksibel menjadi nonlinier dan jaringan-jaringan pemenuhan yang dinamis jugga berkembang sepanjang dimensi lain: dari rantai pasokan yang terotomatisasi dan terintegrasi ke pembelian, perencanaan, dan desain yang kolaboratif di seluruh jaringan pemasok mereka.