Friday, March 20, 2015

RISALAH CINTA


Cinta bukanlah dagangan yang dijajakan di pinggir-pinggir trotoar jalan. Tapi bukan berarti ia tak ada di trotoar-trotoar itu. Ia senantiasa bertebaran dimana saja. Ia senantiasa berlabuh di mana saja, walau betapa perihnya luka pada suatu jiwa. Cinta... tetaplah cinta. Ia tak mengenal kasta. Jika kalian bertanya kenapa Drupadi tak mau dinikahi Karna? Sungguh itu bukan permainan cinta. Dan juga bukan permainan kasta. Ini hanyalah sedikit permainan dalam suatu cinta yang ditakdirkan.

Ketahuilah, cinta selalu ditakdirkan. Karena ia lahir dari Sang Maha Pemberi Takdir. Dan ketika engkau dipermainkan oleh cinta yang ditakdikan ini, santai saja. Karena takdir tak pernah salah. Dan Tuhan selalu saja memberikan pilihan dalam setiap takdir-Nya kepada kita.

Ah, cinta hanyalah cinta. Sekuntum rasa yang tak pernah lekang dimakan usia. Dan ranumnya ia akan selalu menarik siapa saja yang telah dibiusnya.

Ah cinta.... terlalu banyak pemahaman dan pembelajaran akan engkau. Yang aku tahu, cinta tidaklah pernah memberikan penderitaan. Jika engkau merasa menderita, maka itu hanyalah kesalahan kecil darimu saja. Kesalahan jiwamu yang tak mengetahui hakikat cinta. Ketahuilah, cinta itu membahagiakan. Karena ia diciptakan dari Sang Maha Pemberi Kebahagiaan. Sang Penyayang sejati telah menciptakan cinta itu dengan sedemikian rupa.

Lantas, kemanakah gerangan cinta ketika engkau terluka? Ah, terlalu naif untuk menanyakan itu kepadanya. Tanya saja dirimu, kenapa engkau terluka. Jangan pernah membawa cinta dalam setiap penderitaanmu.

Wednesday, March 18, 2015

Safety First!

Entah sudah berapa kali aku melewati jalan ini. Dan entah berapa kali juga ada tanda yang dibuat oleh polisi. Garis-garis putih dan beberapa coretan dan simbol yang juga berwarna putih. Gambar apa pula itu? Pocong? Mbuehehe. Ya bukanlah. Masa polisi pada nggambar pocong di jalan raya? Dimarahi pak presiden nanti. Wahahaha.

Gambar atau simbol atau apalah itu aku kurang tahu  istilah tepatnya itu apa, adalah tanda proses terjadinya kecelakaan.

Wah, hampir berapa bulan, bahkan minggu ada saja kecelakaan yang terjadi di jalan yang aku lewati. Salah siapa? Entahlah.... Yang jelas setiap pengendara harus bisa menjaga diri terutama "emosi" ketika berada di jalan raya. Setidaknya dengan menjaga itu, kecelakaan di jalan raya bisa dikurangi, syukur tidak ada lagi.

Sering kali aku melihat umpatan, cacian, bahkan ada yang mau bekelahi gara-gara masalah di jalanan. Biasanya sih ada pengendara yang ngawur atau ugal-ugalan. Sungguh hal-hal seperti ini adalah hal yang biasa terjadi. Kadang bikin mangkel juga melihat mereka. Sudah seperti cowboy di film-film Jepang sana, eh, Amrik sana.

Tapi setelah direnungkan, eh ternyata kadang kala aku juga sering mengumpat pada mereka yang ugal-ugalan di jalan. Bahkan pernah ada yang tak tendang, tapi tidak kena... ANDA KURANG BERUNTUNG! Mbuehehehehe.... Ya gak marah gemana, udah keluar dari marka jalan dia, ngebut, eh udah tahu ada kendaraan banyak di depannya, termasuk aku, masih ngebut juga. Huh!

Tapi lama kelamaan, apalagi ketika ingat anak isteri di rumah, emosi dijalanan mulai berkurang. Belum sepenuhnya sih. Tapi setidaknya sudah berkurang banyak. Sekarang kalau ada yang ugal-ugalan, paling aku cuman tersenyum. Apalagi kalau yang ugal-ugalan cewek cantik. Selain aku berikan senyuman dan kedipan mata genit, ia juga aku kasih sepasang ember cantik. Wkwkwkwkwk.

Ternyata menghadapi sesuatu yang mengesalkan, ya para bikers ugal-ugalan itu, jika dihadapi dengan suasana hati yang rileks dan senang (kasih senyuman),hati kita lebih sejuk. Otomatis jika hati kita sejuk dalam menghadapi bikers ugal-ugalan itu, kita tidak terpengaruh untuk berbuat sesuatu yang tidak baik atau bahkan lebih buruk dari bikers itu.

Keep you heart on the street :)

Tuesday, March 17, 2015

10 TAHUN

10 THNTak terasa, hampir sepuluh tahun aku bekerja di tempat ini. Rasanya baru kemarin. Bahkan hari pertama kerja disini aku masih ingat.

Waktu itu aku memakai celana hitam dan hem warna jingga. Hikz. Mau berangkat naik bus, disangka gila. Mau naik ojek, disangka nggak waras.

Lah kok bisa?

Ya karena jarak rumahku ketempat kerja cuman beberapa puluh meter saja kok. Coz, waktu itu harta kekayaanku cuman sepeda mini buntut yang dibeli ketika aku kelas 3 SD dulu. Wah, kebayangkan betapa jadulnya sepedaku waktu itu. Mbuehehehe.

Lambat laun, akhirnya aku bisa membeli motor sendiri. Ya tentu saja dengan cara kredit. Soalnya kalau tidak kredit alias tidak utang, dianggap kurang keren. Mbuehehehe..... #asal.

Namun ditengah perjalanan kredit itu, motor itu aku lunasin dan langsung tak jual. Buat kuliah lagi coy :)

Beberapa bulan setelah itu, aku membeli motor lagi. Ya, namanya juga sering dinas luar, maka sepeda motor adalah kebutuhan primer. Malu juga minjem terus. Selain itu, kuliahku juga terkadang sampai sore.

Kembali ke dunia pekerjaan. Di akhir bulan ini, genap sudah aku bekerja selama sepuluh tahun disini. Sampai kapan boy? Entahlah. Yang jelas, Tuhan selalu memberikan sesuatu yang terkadang "mengejutkan" hamba-Nya. Aku tidak tahu betapa lama lagi aku bekerja disini.

Hmmm.... Sepuluh tahun. Lumayan lama juga. Bersyukur bisa melalui berbagai hal di tempat ini. Sepuluh tahun, teman datang dan pergi dari tempat ini.

Wah, sudah pukul 14.00. Saatnya pulang, eh salah ke Purwokerto. Ngambil plat motor lagi coy? Beli motor lagi boy? Bukan!

Ini sepeda motor kakak iparku. STNK-nya atas nama isteriku, nah sedangkan  kreditnya atas namaku. Wah, mbundhet kiyeh! Mbuehehehehehe.....

Monday, March 16, 2015

HUJAN DI MUSIM KEMARAU

Pernahkah kalian mengalami kegersangan hati yang begitu dalam? Kegalauan hati yang begitu luar biasa dahsyatnya sehingga kalian merasa bahwa dunia ini tak berbuat adil padamu? Pernahkah kalian alami itu?

Setiap jalan adalah pilihan. Pada akhir semua itu adalah sebuah tujuan. Pertanyaannya sekarang adalah, tahukah kalian bahwa masing-masing jalan mempunyai kerikil-kerikil yang berbeda? Kerikil-kerikil yang seandainya engkau bisa melewatinya maka engkau akan sampai pada tujuan akhir perjalanan.

Jika kalian hendak berlayar ke samudera sana, bukankah engkau akan membawa bekal sebanyak-banyaknya. Bukankah engkau akan berdo’a seikhlas-ikhlasnya? Apalagi ketika kapal yang kau naiki itu diterjang ombak yang begitu dahsyatnya. Nama siapakah yang pertama kali dan akan sering kali kau sebut? Tuhankah? Atau justru nama kekasihmu yang engkaupun yakin tak akan bisa menolongmu disaat itu. Walapun kalian sedang berdua di atas kapal itu.

Tuhan memang memberikan makanan pada burung-burung di pohon sana. Tapi, apakah ia memberikan makanan itu begitu saja kepada mereka? Lalu, kenapa Tuhan tega berbuat seperti itu?

Bukankah dengan kekuasaan Tangan-Nya, ia bisa memberikan makanan itu langsung pada mereka? Tapi kenapa Ia tak melakukannya?

Pernahkah kalian melihat pengemis tua di perempatan-perempatan lampu merah? Badannya yang kurus, usianya yang uzur, dan sudah entah berapa jam ia rela kepanasan meminta-minta di tepian jalan demi sesuap makan.

Lalu, dimanakah Tuhan? Bukankah dengan keMaha Murahan-Nya Ia pasti mampu untuk mencukupkan makan pada pengemis tua itu? Lantas, kenapa Tuhan membiarkan pengemis tua itu terlunta-lunta meminta di tepian jalan raya? Kenapa? Mengapa?

Pernahkah kalian merasakan hujan di musim kemarau? Kenapa Tuhan membiarkan itu terjadi?Bukankah bisa menyebabkan gangguan terhadap siklus alam? Ada apa dengan Tuhan?

Sudahlah, marilah kita tinggalkan tentang “kebiasaan” Tuhan yang terkadang sulit diterka. Marilah kita merenung, apakah Tuhan masih berada di pihak kita?

Jika tidak, marilah kita merapat. Buatlah pesan walau sekedar satu ayat. Sampaikan pada-Nya, bahwa engkau masih memerlukannya.

PETRUK DADI RATU (Bag. 2)

Selamat pagi sahabat-sahabat blogger semua. Sesuai dengan janji saya pada postingan sebelumnya, kali ini saya akan melanjutkan cerita Petruk dadi Ratu bagian kedua.

Pada tulisan sebelumnya dikisahkan bahwa Petruk sudah menjadikan jimat jamus kalimasada sebagai piyandel atau agemannya. Akibatnya, kini Petruk menjadi orang yang sakti mandraguna.

Dengan kesaktiannya inilah satu demi satu kerajaan ia taklukan. Tak seorangpun mampu mengalahkannya. Berbekal jamus kalimasada, kini Petruk menjadi orang yang teramat sakti dan penuh wibawa. Ia ditakuti oleh siapapun.

Salah satu kerajaan yang berhasil Petruk kuasai ada kerajaan Sanyowibowo. Di kerjaan inilah akhirnya Petruk menobatkan dirinya menjadi raja dengan gelar Prabu Belgeduwelbeh Tongtongsot.

Kini atas kesaktian dan kekuasaan sang Raja Belgeduwelbeh Tongtongsot yang luar biasa mashurnya, beberapa kerajaan tetangga mulai takut pada kebesaran kerajaan Sanyowibowo. Mereka takut kalau-kalau suatu waktu kerajaan mereka diserang oleh kerajaan Sanyowibowo yang dipimpin oleh Raja yang sakti luar biasa tersebut.

Akhirnya kerajaan-kerajaan tetangga tersebut, diantaranya kerajaan Astina, Dwarawati, dan Amarta berencana untuk menyerang terlebih dahulu ke kerajaan Sanyowibowo.

Tanpa dinyana, para ksatria dari tiga kerajaan tersebut ternyata tidak mampu mengalahkan Raja Belgeduwelbeh alias si Petruk. Bayangkan saja, Kurawa dan Pandawa saja tidak mampu mengalahkan raja jelmaan Petruk itu. Lantas, siapa lagi yang bisa mengalahkan raja sakti tersebut? Padahal kesaktian para Pandawa dan Kurawa sudah tidak diragukan lagi di zamannya.

Akhirnya, Prabu Kresna meminta bantuan kepada ki Lurah Semar yang juga bapaknya Petruk untuk membantu kerajaan-kerajaan yang menyerang Sanyowibowo. Prabu Kresna membujuk ki lurah Semar untuk menaklukan Raja Belgeduwelbeh yang sudah mulai jumawa dengan kesaktiannya.

petruk2

Atas kesaktian ki lurah Semar dibantu oleh salah satu anaknya yang juga masih saudara Petruk, Gareng, akhirnya Raja Belgeduwelbeh Tongtongsot alias si Petruk berhasil dikalahkan. Kesaktian Raja Belgeduwulbeh seketika itu juga hilang. Bersama hilangnya kesaktian itu, wajah Raja Belgeduwelbeh kembali berubah ke wujud asal. Wujud asli dari ki lurah Petruk.

Setelah semua peristiwa itu terjadi, akhirnya “biang kerok” dari semua kejadian nongol juga. Mereka adalah Batara Guru dan Batara Narada. Kedua Dewa itulah yang merekayasa Petruk menjadi Ratu. Ya bisa disebut sebagai otak dibalik layar lah. Mbuehehe.

Lalu kenapa kedua Batara itu tega melakukan rekayasa menjadikan Petruk menjadi seorang yang sakti pilih tanding? Mereka melakukan rekayasa semua itu adalah dalam rangka menyelamatkan jimat Jamus Kalimasada. Dengan kesaktian yang diberikan kepada Petruk itulah jimat jamus Kalimasada yang waktu itu mulai dijauhi oleh kerajaan Amarta dan segenap rakyatnya berhasil diselamatkan.

Nah, dalam kajian Islam, cerita Petruk jadi raja ini menggambarkan kepada kita bahwa derajat dan kemuliaan seseorang bukan diukur dari harta dan kedudukan, melainkan dari taat dan kukuhnya mengamalkan ajaran agama dari siapapun orangnya baik hamba sahaya, penguasa,
maupun para pejabat kaya. Danraja sekalipun.

Hal ini sebagaimana digambarkan tokoh Petruk seorang panakawan rakyat jelata, ia bisa menjadi besar, orang terpandang karena memegang Jimat Kalimasada.

Lalu apa sih sebenarnya jimat Kalimasada itu?

Kalimasada berasal dari bahasa Arab = Kalimat Syahadat. Lho kok? Ya iya lah, tokoh pewayangan di Jawa kan kanjeng Sunan Kalijaga. Hehehehe. Dan konon, cerita ini dibuat oleh para wali dalam rangka menyebarkan ajaran Islam :)

Jadi, Petruk seorang panakawan rakyat jelata, ia bisa menjadi besar, orang terpandang karena memegang kalimat syahadat.

Hal ini seperti ditulis dalam Al- Quran, Surat Alhujaraat:13 yang artinya :
“Wahai manusia, sesungguhnya Aku (Allah) ciptakan engkau dari lelaki dan perempuan, dan Aku (Allah) jadikan berbangsa-bangsa, dan bersuku-suku, agar saling kenal mengenal. Sesungguhnya yang lebih mulia di antara kamu adalah yang lebih taqwa”.
Dan sebagaimana Hadis Nabi :
“Manusia itu sama seperti gerigi sisir, tiada kemuliaan bagi orang Arab lebih daripada orang
(bangsa) lainnya kecuali taqwanya”.

Semoga kaum muslim bisa menjadikan kalimat syahadat ini sebagai ageman atau pakaian dalam kehidupan sehari-hari sehingga bisa menjadi orang yang memiliki derajat tinggi serta mampu menebarkan keselamatan dan kedamaian di alam semesta.

Namun jangan sampai kita menjadi jumawa atawa sombong seperti si Petruk. Lho kok bisa? Bukankah yang dipakai si Petruk adalah kalimat Tuhan?

Ya itu sih betul. Tapi ingat-ingat ini, jumawa atawa sombong itu biasanya muncul dari kebiasan-kebiasaan yang kita lakukan. Contohnya : Orang yang pandai melukis biasanya akan sombong karena lukisannya. Orang pintar biasanya akan sombong karena kepintarannya.

Dan yang ini harus dicamkan! Orang yang rajin shalat justeru  biasanya juga sombong karena shalatnya. Orang yang rajin berceramah biasanya akan sombong karena ceramahnya atawa ketenanarannya. Orang yang rajin ngaji bisa sombong karena ngajinya itu. Be careful!

Karena setan selalu tidak suka melihat kita melakukan kebaikan-kebaikan yang diajarkan oleh Tuhan.



Jaga hati dan pikiran. Syukur-syukur mau belajar tentang tasawuf. Wuih.... emangnya kamu belajar tasawuf boy? Ya sekadar menyarankan kan ndak apa-apa coy.... Hehehe.

Selamat berjuang mereguk manisnya takwa :)

Saturday, March 14, 2015

PETRUK DADI RATU, SEBUAH HIKMAH TENTANG MANISNYA TAQWA

Sebagai orang yang dilahirkan dan dibesarkan di Banyumas, tentu saja saya menyukai berbagai macam budaya banyumasan, termasuk wayang kulit.

Dan kebetulan sedari kecil saya sudah terbiasa menonton wayang kulit sampai pagi hari. Seringnya bersama almarhum kakek saya. Saya digendong. Saya masih ingat betul waktu itu saya masih kecil. Jam sembilanan saya digendong kakek saya untuk menonton wayang kulit. Sedangkan tokoh idola saya adalah Bratasena/Bima, Antareja, Wisanggeni, dan tentu saja ikon Banyumas, ki Lurah Bawor. Hehehe....

Salah satu dalang favorit saya adalah Ki Sugino Siswo Carito swargi.

Wayang yang berarti bayang/bayangan/bayang-bayang mengandung maksud bahwa kisah dalam dunia pewayangan adalah bayangan atau gambaran dari kehidupan manusia. Cerita wayang diambil dari kisah Mahabharata yang berasal dari India. Namun, sebagai bangsa yang juga telah memiliki akar budaya sendiri, cerita Mahabharata tersebut telah diolah sedemikian rupa. Disesuaikan dengan budaya Jawa yang adiluhung.

Secara keilmuan maka bisa kita simpulkan bahwasanya orang-orang jawa pada waktu itu telah menguasai kasusastran. Buktinya mereka dapat merubah cerita asli Mahabharata versi India menjadi cerita Mahabharata versi jawa itu sendiri.

Kalau saat ini kita pernah menyaksikan film Mahabharata di televisi swasta, maka itulah Mahabharata versi Indianya. Sedangkan kalau kita ingin mengetahui cerita Mahabharata versi Jawa, maka rajin-rajinlah menonton wayang kulit. Hehehe.

Yang jelas, cerita Petruk Dadi Ratu (Petruk Menjadi Ratu/Raja) hanya ada di cerita wayang kulit saja. Di India? Ndak ada tuh.

Kalau versi India terlalu mengedepankan TAHTA/KEKUASAAN, KASTA, HARTA, dan WANITA. Bukankah salah satu sebab terjadinya perang besar Mahabharata adalah karena sumpah seorang wanita? Siapa hayo?  :)

Berikut nukilan cerita Petruk dadi Ratu. Jika ada yang kurang tepat, mohon dikoreksi yah :)

Alkisah, terjadilah pertempuran yang sengit antara Bambang Priambodo melawan Dewi Mustokoweni. Keduanya sama-sama saktinya, sama-sama pilih tanding. Pertempuran yang berlangsung lama tersebut tidak ada yang mengalahkan dan tidak ada juga yang memenangkannya.

Lalu, apa yang menyebabkan mereka bertempur sedemikian sengitnya? Mereka memperebutkan pusaka jimat yang teramat sakti, Jamus Kalimosodo.

Jimat Jamus Kalimosodo terkadang berada di tangan Bambang Priambodo, kadang pindah di tangan sang Dewi Mustokoweni. mereka sama-sam saktinya. Suatu ketika ketika Bambang Priambodo berhasil merebut jimat kalimosodo itu, diserahkannya jimat itu kepada Petruk, salah satu Panakawan anak Kyai Lurah Semar Bodronoyo.

Oleh Bambang priambodo, Petruk disuruh menjaga jimat itu agar tidak jatuh ke tangan orang lain. Maka digunakanlah jimat tersebut oleh petruk sebagai piyandel atau ageman.

Dengan pusaka Jimat Kalimusodo ditangannya yang kemudian mengamalkannya, dengan bantuan Batara Guru dan Batara Narada yang ingin membantu petruk agar mampu menyimpan dan menyelamatkan pusaka Jimat Kalimusodo, maka jadilah Petruk seorang yang sakti mandraguna, gagah perkasa, tanpa tanding.

Berhubung waktu sudah sore dan saya kudu pulang ke rumah, ceritanya tak sambung lain waktu yah? Hehehe.

Selamat berakhir pekan bersama orang-orang terkasih :)



SABTU RASA MINGGU

Akhirnya malam minggu datang lagi. Malam Minggu yang sepi, malam Minggu sendiri. Weleh malah nyanyiin lagunya Slank :)

Ndak tahu kenapa, setiap hari Sabtu tiba, perasaan tuh udah Minggu aja. Berangkat kerja malas, habis shubuh pengennya tidur lagi, lihat tumpukan cucian hawanya pengen nabok tuh ember :) pokoknya rasanya Minggu bingiiiiiiit. #kelakuan

Apakah kalian mengalami hal yang serupa? Kalau tidak, berarti beda. Mbuehehe.

Sabtu rasa Minggu, begitu mungkin kalimat yang tepat untuk menggambarkan suasana hatiku saat ini. Lihat air di kali Serayu, pengennya nyemplung disitu. Byurrr... kayaknya seger banget mandi pagi-pagi di kali :) Lihat cucian menumpuk, pengennya langsung peluk tuh pakaian. Cubit-cubit, banting-banting, guling-gulingin tuh pakaian di kamar mandi. Nyuci booooo :)

Nah, apa reaksiku ketika melihat cewek cantik di depanku di hari Sabtu kek gini. Pengennya ngepelin eh ngapelin....  #dilempar kursi sama isteri baru tahu rasa lu boy! Mbuehehehe.

Ya intinya, berasa minggu banget.

Mungkin karena ada sedikit kejenuhan. Maklumlah seminggu ini banyak banget aktivitas. Mulai dari tidur, mandi, makan, pesbukan, ngeblog, tidur lagi. #dasar!

Rutinitas terkadang memerlukan refreshing. Tak ayal, disela-sela kerja, saya menyempatkan diri untuk sekedar nengok blog. Ya tentu saja kalau ada kesempatan. Tapi yang namanya kesempatan memang musti kudu dicuri kali ye? Hahahaha.

Tapi benar banget nih bro, kerja tanpa gairah itu ibarat makan sate tapi rasanya tempe. Serasa ada yang kurang gitu. Oleh sebab itulah terkadang aku menyempatkan diri untuk sejenak merefresh otak. Apalagi pekerjaan sehari-hariku berhubungan dengan data-data yang konon kudu valid. Nah lo. Makanya hampir tiap hari ketelitian dan kesabaran harus ada dalam diri ini. Apalagi kalau koneksi internet tiba-tiba saja mengalami gangguan. Hmmmm... Diperlukan kesabaran tingkat dewa. Ya maklumlah, pekerjaan utamaku berhubungan dengan dunianya luna maya. Eh, dunia maya. Serba on line, tapi serba ribet juga. Apalagi server di  kementrian sana juga sering down. Wah ngentry datanya kudu sabar. Belum lagi kalau ada pertanyaan seputar data yang berhubungan dengan tunjangan profesional dari rekan-rekan kerja. Wah kudu sabar bro :)

Mungkin karena berbagai masalah itu, terkadang ketika hari Sabtu tiba hawanya sudah main Minggu saja. Pengen pulang cepat, jadi agak malas, dan sebagainya dan sebagainya. Hehehe. Tapi untunglah, jam kerja di hari Sabtu cuman sampai jam 13.00 WIB. Walaupun pada prakteknya terkadang aku harus pulang sore. Ya itu, menunggu koneksi internet yang jos. Hehehe.

Selamat berakhir pekan :)



Featured Post

Karakteristik Meeting Room yang Sesuai untuk Meeting

Karakteristik Meeting Room - Menjamurnya bisnis startup mendorong bermunculannya perusahaan pelayanan coworking space dan private space. Be...