Wednesday, January 9, 2013

BUDAYAWAN ATAU SENIMAN

Waahh lama sekali tidak berbagi cinta, eh berbagi pendapat di blogku ini. Lumayan ada waktu senggang buat menulis di blog ini, jadi ya .... sikat mas brooo !!! :)

Budayawan atau seniman ? hmmm... jujur tadinya bingung mau nulis apa, tiba-tiba teringat pada kicauannya mbah Djiwo (Sudjiwo tedjo ) di akun twitternya,@sudjiwotedjo. Dalam kicauannya, mbah Djiwo bilang kalau ada orang yang menstempel dirinya sebagai seniman, bukan budayawan. Akhirnya mbah Djiwo pun bilang kalau budayawan berbeda dengan seniman, tentu saja dengan gaya kicauan ber IQ nya yang lumayan bisa bikin orang bingung.... hehee.

Okelah kalo begitu, saya lanjutkan lagi tulisan saya yang tentu saja sekehendak saya sendiri. Ketika saya SD, kebetulan waktu itu saya mengikuti lomba Mata Pelajaran antar siswa di tingkat kecamatan, dalam babak 3 (tiga) besar ada pertanyaan dari juri seperti ini : " Indonesia dan Malaysia mempunya berbagai macam kerja sama. Salah satunya adalah acara Titian Muhibah yang disiarkan langsung di TVRI. Pertanyaannya, Titian Muhibah adalah kerjasama dalam bidang apa ?" Kontan saja saya langsung mengacungkan jempol, eh jari saya sambil menjawab (tentu saja seteah diizinkan juri), "KESENIAN PAK !" begitu jawabanku.

Apa yang terjadi para pemirsa ??? apakah juri langsung mengiyakan, atau langsung menolak. Jujur saja, dalam hati saya berteriak pasti benar ( soalnya hobiku waktu kecil kan nonton tivi di tetangga sebelah... maklum ga punya tivi.. hehee ). Yang terjadi malah.... JURINYA PADA BERISIK SENDIRI....  Ealaahhh...

Sayup kudengar diskusi diantara juri-juri tersebut. Ada yang bilang salah, itu bukan kesenian pak, tapi budaya... Ada yang bilang benar, benar itu bu, itu adalah kesenian. Ada yang bilang, ahhh sama saja budaya atau seni itu sama... kita benarkan saja (padahal itu adalah pertanyaan penentuan setelah 4 pertanyaan tak ada yang menjawab satupun). Alhasil, setelah kurang lebih hampir 5 menit juri "berbisik-bisik", sang juri pertamapun membenarkan... Yaa benar, itu adalah bidang kesenian atau kebudayaan... Sontan saja Guru pembimbingku yang juga wali kelasku waktu SD teriak kegirangan....  "Kamu juara !!!"....  Singkat cerita akupun juara 1 (satu) dan harus mewakili lomba mapel PMP, IPS dan PSPB di tingkat Kabupaten Banyumas... Gara-gara "Kegalauan seni atau budaya"... hihihi... Dan semenjak itu tertanam di benakku bahwa kebudayaan atau kesenian adalah sama.

Hal itu berlangsung sampai aku mendapatkan pengertian tentang seni dan budaya waktu SMP. Waktu SMP malah aku yang galau (bingung, kok beda ya waktu jaman SD tidak seperti itu). Apa gurunya yang salah ya ??? hihihihi.... Sotoy bangedh....

Terpuaskan ketika aku mendapatkan hadiah buku "Primitive Culture" karya Edward B. Taylor ( Kebetulan sedang ada diskusi budaya). Dalam bukunya tersebut, Edward memberikan pengertian tentang kebudayaan. Bahwa Kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lainnya yang didapatkan seseorang sebagai anggota masyarakat. Naaah lo. Berdasarkan pengertian tersebut di atas maka jelaslah, bahwa penyandang gelar "Budayawan" bukanlah gelar sembarang gelar.

Budayawan harus paham seni, religi, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lainnya dalam kehidupan bermasyarakat. Berat kan ???

Naahh ketika kita menggadang-gadang bahkan memproklamirkan diri sebagai bangsa yang berbudaya, maka sepantasnyalah kita harus berupaya untuk mendalami berbagai macam pengetahuan yang termaktub dalam pengetahuan kebudayaan menurut Edward Taylor tadi. Berarti kita harus memiliki seni, religi, hukum, adat isitidat yang jelas, serta kemampuan pengetahuan lainnya yang tentu saja hidup di masyarakat ini. Sudahkah ???

Nahh lalu apa itu seni ? dan siapa itu seniman ?

Lain kali kita bahas bersama-sama yah...  heheee....

Bagi yang mau berkomentar, silahkan, gratis dan tidak berbayar....

Semangat Indonesia !!!





Tuesday, November 29, 2011

Dream of My Heart

Duhai dewiku yang lembut....
Dengarlah sapaan hatiku....
Masuklah engkau ke tungku asmaraku....
kan kubakar engkau dengan senyum cintaku......

... ahhh.....
Matamu yang sayu, bibirmu yang lembut
mengguncang rinduku....

Hoooaaammmhhh…….
Aku terbangun dari mimpiku....



Banyumas, 22 Agustus 2011

Dacho Darsono

Wednesday, August 24, 2011

Masih tentangmu

Embun pagi masih mengurai sajak malam yang bercerita tentang sebuah rindu
Sementara kabut masih menyelimuti sebagian tubuhmu yang merona...
menggigil....
tanpa dekapan rindu...
dari pemburu rindu.....

Namun......

senyum manis masih tersungging dari bibirmu yang lembut...

Dan harum tubuhmu masih mewangi..... menelusup kedalam pori - pori hati....

Duhai bidadari....
Masuklah ke perjamuan rinduku...
berkelilinglah engkau di taman cintaku....
Biar mereka tahu....
betapa anggunnya dirimu.....
betapa cantiknya senyummu....

Wajahmu

seuntai kata terungkap dari jiwa
seulas senyum memberi pesona
ku alun nada tapi tak bersuara
hanya lewat kata ku berikanmu rasa ..
ahhh jiwa...
akankah ini akan berlalu ???
sedangkan wajahmu temani sepiku....

untukmu

Angin menyepuh wajahmu yang anggun

langit memburu senyummu yang ranum

dan rembulan selimuti matamu yang syahdu

tak ada kata yg terucap

kecuali indah ada padamu

dan aku hanya bisa menatapmu

dari bayang-bayang tidurku

karena jiwaku

pergi bersama rinduku

Duhai bidadari

Maafkan aku

karena mengganggu  cintamu

Maafkan aku

maafkan aku

karena engkau bukanlah milikku

Friday, May 13, 2011

sajak gerimis senja

Rintihan gerimis membangunkanku dari mimpi
Tentang sajak – sajak hidup yang berangsur berdiri
Memenuhi ....
Rongga – rongga hati

Dan gerimis perlahan membesar
Nyanyian petirpun bersahutan
Silih berganti

Kini....
Giliranmu yang terbangun dari mimpi.....
Tentang cita.....
Tentang cinta....
Tentang rasa .......
Yang kan membawamu pergi
Membumbung tinggi
Ditemani bidadari – bidadari llahi
Yang mengajakmu menari
menikmati.......
Indahnya surgawi...


Dacho “Ali” Darsono
Gentawangi, Januari 2010

SEPENGGAL KISAH TUA

Segala puji bagi Engkau yaa Robb yg tlah memberikan kenikmatan pd hamba shg bisa kembali menginjakan kaki di musholla ini...
di musholla ini, sedari kecil, ustadz - ustadz dan kyai - kya ku memberiku pencerahan dan pengajaran tentang warna hidup... hadouwh benar - benar malu diri ini ketika didaulat menjadi imam... sungguh ... tak pantas untukku....
dan kerinduan ini pun memuncak manakala santri - santri yang dulu mengaji padaku, satu demi satu mencium tanganku yg penuh dosa ini... tak terasa air mata ini menetes... kalian sudah besar... aku masih ingat ketika kalian satu demi satu menghafalkan doa - doa yang ku ajarkan... ahh... begitu cepat waktu berlalu... bahkan ada diantara kalian yang sudah mulai kuliah... padahal waktu itu kalian msh duduk di bangku taman kanak2- kanak... dan kesyahduan pun bertambah, ketika menyempatkan diri untuk berkumpul bersama Majelis Dzikir Al ikhLas melafadzkan kalimat - kalimat Mu yaa Robb...

Maafkan aku jamaah.... Aku tidak bisa kembali seperti dulu... bukankah hidup adalah pilihan ??? tetapi... tenanglah jamaah... karena hatiku selalu ada untuk kalian... walau raga ini tidak bersama kalian.... sebab kalian adalah ikhwahku.... dan sebab Allah lah yg mengajari kita untuk seperti itu... inilah persaudaraan yang diajarkan pada setiap muslim... persaudaraan yang tak dibatasi oleh apapun... imanlah yg mengikat persaudaraan kita...
dan teruslah berjuang santri - santriku... selagi mentari masih bersinar,teruslah engkau menghunus pedang !!!



05 Agustus 2010

Featured Post

Karakteristik Meeting Room yang Sesuai untuk Meeting

Karakteristik Meeting Room - Menjamurnya bisnis startup mendorong bermunculannya perusahaan pelayanan coworking space dan private space. Be...