Skip to main content

MENJAUHI TAKDIR

Dengan lumayan ngantuk, aku tulis postingan ini sembari bolak balik ngelirik page sebelah. Ah, ga sinkron-sinkron. Daripada melototin sinkron menyinkron yang nggak sinkron sinkron, lebih baik melototin wajahnya mbah kamu yang lebih tua dari diriku ? Masalah buat gue ?

Oh ya masih dalam posisi sedikit mengantuk, aku mulai menulis kata demi kata, kalimat demi kalimat, sembari melirik rekan-rekan kerjaku yang cantik-cantik. Masa melototin rekan kerjaku yang tampan ? Ga mungkin lah yaw ! Soalnya, dikantor ini, yang tampan ya cuman aku seorang. Ini berdasarkan survey kecil-kecilan yang aku buat, aku bagi, aku isi, dan aku simpulkan sendiri. Kaget ya ?Tenang, ga usah kaget ! Wong aku aja nyantai banget kok. :P Masalah buat gue ? wkwkwkwk.

Jujur saja, salah satu masalah pria yang bekerja di kantor (termasuk aku) adalah melihat teman-teman se kantor yang berdandan sedemikian cantiknya, namun ketika kembali ke rumah, ternyata sang isteri  LEBIH CANTIK ketimbang teman se kantor tadi. Padahal dia tidak berndandan. Benar-benar masalah... Marah ya ? Sudahlah, ga usah marah ! Santai saja....

Kembali ke tangtop, eh... hardtop.... Sebagai pasangan baru (baru setahun lebih 3 tahun) ,yang juga hidup di lingkungan baru maka sesuatu yang disebut adaptasi pun berlaku bagi aku dan isteriku. Termasuk bergaul dengan tetangga-tetangga baruku. Bagi isteriku mungkin tidak begitu masalah, karena rumah baru kami hanya berjarak puluhan meter dari rumah ibunya (mertuaku). Namun bagiku, perlu kekuatan khusus untuk beradaptasi. Ya maklumlah, sudah pindah kewarganegaraan desa. He he he.

Tapi sebagaimana pepatah, kemanapun tukang mabuk merantau,maka ia akan bertemu dengan tukang jamu. Halah ! Ya, percaya atau tidak, terkadang hal-hal yang menjadi kebiasaan kita, suatu saat, walaupun kita telah pergi jauh dari tempat asal kita, akan bertemu juga dengan hal-hal yang sudah menjadi kebiasaan tadi. Panjang banget kalimatnya. Baiklah, tanpa mengurangi konten dan maksud kalimat yang panjang tadi, langsung saja saya beri contohnya. Ingat, ini bukan bocoran soal UN, hanya contoh saja.

Biasanya, kalau tukang pijet pergi, maka dia akan bernyanyi... Nggak nyambung kan ? Cobalah sekali-kali Kalian bertanya pada tetangga kalian yang masih senang mengikuti kegiatan organisasi. Sebentar, sebelum kalian bertanya, pastikan bahwa tetangga yang kalian tanya itu adalah bukan "asli" warga kampung kalian. Alias pendatang. Biasanya orang yang rajin berorganisasi, kemanapun dia pergi atawa pindah tempat maka dia pun akan terlibat kegiatan organisasi di tempat baru itu. Seperti "ditakdirkan"... kira-kira seperti itu pendapatku.

Seperti almarhum ayahku. Hampir setiap ada keluarga yang meninggal, entah kenapa seakan-akan Beliau ditakdirkan sebagai orang yang senantiasa memandikan jenazah keluarga tadi. Padahal masih banyak anggota keluarga yang lain. Dan contoh yang paling aktual adalah aku. Biasanya, orang yang tampan sepertiku, akan dijauhi oleh orang-orang yang sedikit tampan seperti kalian. Hahahahaha.

Kembali ke tangtop, eh hardtop ;)

Dilingkungan yang baru ini, dengan sedemikian "liciknya" aku berusaha untuk menghindari kegiatan-kegiatan yang berbau organisasi kemasyarakatan. Bukan karena apa, aku hanya bosan dengan kegiatan-kegiatan yang sudah biasa aku lakukan sedari SD dulu. Rapat RT aku hindari, rapat RW aku hindari, rapat desa aku hindari, janda cantik aku dekati. Pokoknya dengan "super" liciknya aku menghindar dari kegiatan-kegiatan tersebut di atas. Namun apalah daya, sepandai-pandainya tupai melompat, ia pasti kawin juga. Akhirnya, takdirpun berkata, "Jadi sekretaris Pengajian ya mas?".... Jreeeng....................

Hmmm... ternyata sulit ya menghindar dari takdir ? Eh, ngomong-ngomong, kalian percaya ga sih sama takdir ? Bagi kalian yang percaya, berarti jika kalian membaca tulisan ini maka sudah seharusnyalah kalian percaya bahwa takdirlah yang menuntun kalian untuk membaca tulisan ini.

Bagi yang tidak percaya takdir, terima kasih.... Karena sudah membaca tulisan ini. Dan itu artinya, kalian lebih mempercayai ketampananku ketimbang takdir ? Hahahahhaaaa..... Pokoke joged !

Ngopi ah.....

;)

Popular posts from this blog

Dream of My Heart

Duhai dewiku yang lembut.... Dengarlah sapaan hatiku.... Masuklah engkau ke tungku asmaraku.... kan kubakar engkau dengan senyum cintaku...... ... ahhh..... Matamu yang sayu, bibirmu yang lembut mengguncang rinduku.... Hoooaaammmhhh……. Aku terbangun dari mimpiku.... Banyumas, 22 Agustus 2011 Dacho Darsono

MENANGGAPI MARAKNYA MINI MARKET

Kurang lebih 10 tahun yang lalu, saya bersama salah satu rekan kerja saya yang berprofesi sebagai guru membicarakan perihal peluang usaha yang sebenarnya masih terbentang luas di negeri ini. Berhubung kami tinggal di kampung, maka kamipun membicarakan peluang-peluang usaha yang bisa kami jalankan di kampung. Nah, waktu itu belum banyak mini market-mini market seperti saat ini. Kemudian timbul ide, kenapa tidak mendirikan mini market saja, bahkan kalau bisa super market? Apa bisa? Lha wong namanya juga ide... Maka dalam ide kami itupun tentu saja sangat bisa untuk mendirikan mini market. Pokok permasalahan awalnya adalah pada dana. Dari mana dananya? Nah lho.... Marilah kita berhitung dengan cara yang bodoh saja.... Hehehe... Misalkan dalam satu kampung ada 3.000 WARGA... lalu setiap warga "urunan" 1.000 rupiah saja, sudah berapa dana yang didapat? 3.000 x 1.000 = 3.000.000 TIGA JUTA RUPIAH Itu baru "urunan" seribuan ... Bagaimana jika 10.000? Tingal kalikan saja...

Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia

Mempunyai tempat tinggal dan hunian mewah tentu menjadi idaman setiap orang, selain indah untuk dilihat juga terasa nyaman untuk ditinggali. mempercantik sebuah hunian banyak cara dilakukan oleh setiap orang. agar terlihat wah, biasanya digunakan beragam pernak pernik untuk menghias, seperti batu, keramik, bahkan marmer. Bicara mengenai Marmer, di Indonesia ada sebuah perusahaan bernama Fagetti yang merupakan perusahaan supplier marmer berkualitas yang sudah malang melintang diberbagai proyek besar di banyak kota di Indonesia. Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia Sekilas Mengenai Fagetti Didirikan oleh Ferdinand Gumanti, satu-satunya orang di Asia yang menerima gelar "Master of Art Stone" oleh Antica Libera Corporazione Dell'Arte Della Pietra yang bergengsi di Italia, komitmen Fagetti adalah untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggan, menyediakan peralatan dengan kualitas terbaik , manufaktur, bahan dan layanan batu. Di pabrik dan gudang seluas 23 hektar di Cibit