Skip to main content

G30/S- Lupa ..............

Tak seperti pagi biasanya, hari ini aku bangun siang. Yupz, jam 6 ! Hebat kan ?

Lha kok bisa ? Ya bisa sajalah. Burung saja bisa terbang. Ya kan ? #garuk celana

Pekerjaan mungkin bukan alasan, tapi memang itulah kenyataannya. Sebagai petugas pendataan sekolah alias DAPODIK, tanggal 30 September ini merupakan garis mati ( dead line ) batas waktu pengiriman data. So (to babat), kemarin berkejar-kejaran dengan waktu. #anjing kali main kejar

Lembur di sekolah sampai jam delapan malam. Dilanjut di rumah mungilku sampai pagi. Menjelang subuh masih belum kelar juga. Sehabis sholat subuh, mungkin saking lelahnya, tertidur sampai jam enam. Wah !

Alhasil, berangkat kerja pun telat. Yes !  #bathukmu.

Sembari menaiki si jengki, Yamaha RS 100 thn 74 ku tercinta, aku berangkat. Ugh, asyik juga berangkat kesiangan. Tak terlalu banyak, terutama sepeda motor yang dikendarai oleh manusia-manusia yang kerjanya jam 7 pagi dan juga anak-anak sekolah tentunya. Semrawut ! Mungkin itu kata yang tepat untuk melukiskan gambaran pagi di jalanan raya yang biasa aku lewati.

Ada pemandangan menarik ketika aku berada di sekitar Patikraja sebelum Bendung Gerak Serayu. Di pinggir jalan, di depan salah satu rumah, terlihat seorang wanita setengah baya memasang bendera. Sejenak aku terhenyak dan bertanya-tanya. Pertanyaanku kali ini tidak begitu banyak. Bukan pilihan ganda, apalagi essay yang ndak jelas jawabannya. #dhizyeg

Hari apa ini ? Perasaan, sedari aku berangkat dari rumah (berangkat pukul 08.00 Waktu bagian dompetku... wkwkkwkwwk) tak satupun bendera terpasang. Dan melihat cara memasangnya, sepertinya wanita itu akan memasang bendera setengah tiang. Hari apa ini ? Tanggal berapa ini ?

Oalah, hari ini tanggal 30 September. Apa pula ini ? Tanggal apa ini ? Apa harus memasang bendera setengah tiang ? Apa yang pernah terjadi di tanggal 30 September di negeri ini ?

Ough, entahlah...... lupa !

Ya lupa ! Bukankah salah satu sifat bangsa ini adalah pelupa ?

Lupa sama ... Ahhh... Sudahlah..... Setidaknya dengan lupa, kita bisa mengobati sedikit luka.

Popular posts from this blog

Dream of My Heart

Duhai dewiku yang lembut.... Dengarlah sapaan hatiku.... Masuklah engkau ke tungku asmaraku.... kan kubakar engkau dengan senyum cintaku...... ... ahhh..... Matamu yang sayu, bibirmu yang lembut mengguncang rinduku.... Hoooaaammmhhh……. Aku terbangun dari mimpiku.... Banyumas, 22 Agustus 2011 Dacho Darsono

MENANGGAPI MARAKNYA MINI MARKET

Kurang lebih 10 tahun yang lalu, saya bersama salah satu rekan kerja saya yang berprofesi sebagai guru membicarakan perihal peluang usaha yang sebenarnya masih terbentang luas di negeri ini. Berhubung kami tinggal di kampung, maka kamipun membicarakan peluang-peluang usaha yang bisa kami jalankan di kampung. Nah, waktu itu belum banyak mini market-mini market seperti saat ini. Kemudian timbul ide, kenapa tidak mendirikan mini market saja, bahkan kalau bisa super market? Apa bisa? Lha wong namanya juga ide... Maka dalam ide kami itupun tentu saja sangat bisa untuk mendirikan mini market. Pokok permasalahan awalnya adalah pada dana. Dari mana dananya? Nah lho.... Marilah kita berhitung dengan cara yang bodoh saja.... Hehehe... Misalkan dalam satu kampung ada 3.000 WARGA... lalu setiap warga "urunan" 1.000 rupiah saja, sudah berapa dana yang didapat? 3.000 x 1.000 = 3.000.000 TIGA JUTA RUPIAH Itu baru "urunan" seribuan ... Bagaimana jika 10.000? Tingal kalikan saja...

Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia

Mempunyai tempat tinggal dan hunian mewah tentu menjadi idaman setiap orang, selain indah untuk dilihat juga terasa nyaman untuk ditinggali. mempercantik sebuah hunian banyak cara dilakukan oleh setiap orang. agar terlihat wah, biasanya digunakan beragam pernak pernik untuk menghias, seperti batu, keramik, bahkan marmer. Bicara mengenai Marmer, di Indonesia ada sebuah perusahaan bernama Fagetti yang merupakan perusahaan supplier marmer berkualitas yang sudah malang melintang diberbagai proyek besar di banyak kota di Indonesia. Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia Sekilas Mengenai Fagetti Didirikan oleh Ferdinand Gumanti, satu-satunya orang di Asia yang menerima gelar "Master of Art Stone" oleh Antica Libera Corporazione Dell'Arte Della Pietra yang bergengsi di Italia, komitmen Fagetti adalah untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggan, menyediakan peralatan dengan kualitas terbaik , manufaktur, bahan dan layanan batu. Di pabrik dan gudang seluas 23 hektar di Cibit