Friday, April 17, 2015
Aku, kau, dan kegilaanku
Aku masih memandang malam. Bagaimana dengan engkau duhai perempuanku?
Adakah engkau sama denganku?
Satu demi satu bintang mulai mengasingkan diri. Sementara mataku masih tajam menatap awan buritan.
Ah, dimana kata-kataku gerangan. Sedangkan bibir ini semakin berpagutan.
Liar!
Sorak sorai kelelawar makin mengantarku pada kesunyian. Ah, ramai kan? Bukan!
Itu hanya khayalan yang bertengger dalam jagat kegilaanku.
Biar!
Adakah engkau sama denganku?
Satu demi satu bintang mulai mengasingkan diri. Sementara mataku masih tajam menatap awan buritan.
Ah, dimana kata-kataku gerangan. Sedangkan bibir ini semakin berpagutan.
Liar!
Sorak sorai kelelawar makin mengantarku pada kesunyian. Ah, ramai kan? Bukan!
Itu hanya khayalan yang bertengger dalam jagat kegilaanku.
Biar!
Tuesday, April 14, 2015
WAH, TERNYATA PENGHASILAN CLIENT SAYA ADA YANG TEMBUS SAMPAI RP. 20 JTPERBULANNYA!
Bismillah...
Postingan malam ini, saya sedikit mengoprek materi webminar yang telah saya sampaikan dulu yang masih berhubungan dengan pekerjaan "rahasia" saya. Hehehe.
Baiklah, kita mulai saja. Tapi sebelum agan-agan membaca postingan ini lebih lanjut, apa salahnya agan-agan rileks terlebih dahulu. Yang seneng ngopi, silakan nikmati kopi beserta ampas-ampasnya. Hahaha. Sedangakan yang tidak seneng ngopi, ya udah, paste saja. Mbuehehehe.
Saya katakan bahwasanya pekerjaan saya rahasia karena memang saya tidak mengekspos pekerjaan online saya secara masif, baik di media sosial maupun di media yang ndak sosial, bahkan isteri sayapun tidak tahu pekerjaan saya yang satu ini. Ngetrtinya ya kalau malam suaminya di depan laptop melulu. Hehehehe. Saya rahasiakan juga karena sebagai penjual artikel saya memiliki beban moral juga kepada para client saya. Tentu saja saya merahasiakan client-client saya yang memakai jasa penulisan saya. Ya namanaya juga ghost writer... alias Setan Nulis.... Ya ndak kelihatan kan? Hahahaha....
Ndak lucu lah kalau tiba-tiba saja saya mengatakan bahwa tulisan yang ada pada web, blog, facebook, dan twitternya si A, si B maupun si si lainnya, adalah tulisan atau hasil karya saya. Bisa-bisa bisnis jualan artikel saya diamputasi sama pelanggan. Nah lho!
Baiklah, saya pikir Anda sudah tahu dan memahami posisi saya sebagai penjual artikel yang senantiasa berahasia-rahasiaan ;)
Eits sebelum dilanjut, sebenarnya mulai kapan mas Darsono memulai bisnis penulisan artikel ini? Hmmm... Tahun 2011 saya sudah memulainya. Dan untuk menunjang bisnis tersebut, saya juga belajar internet marketing. Bukan tanpa sebab, kebetulan saja di dunia offline saya pernah bekerja sebagai kepala divisi penjualan. Ya etung-etung mengkombinasikan dua ilmu yang berasal dari berbeda alam. Hehehe.........
Jatuh dan bangun. Seperti itu juga bisnis yang saya geluti selama ini. Tidak semua orang paham tentang dunia internet. So, jika ada client yang masih belum begitu mengerti perihal internet dan komputer, maka sebagai penjual jasa kita harus sabar menghadapinya.
Sebagai contoh, dulu ada client saya yang memasrahkan pemasaran online melalui saya sepenuhnya. Kebetulan dia tidak begitu paham mengenai dunia internet. Pokoknya setahu dia, setelah saya membuatkan web,blog dan twitter sekaligus pemasarannya, maka perusahaan jasanya harus laris manis. Waduh!
Sebagai penulis artikel dan internet marketer, saya harus menjelaskan sedetil mungkin mengenai berbagai macam akibat dari proses penjualan secara on line, termasuk resiko kegagalannya.
Saya tidak bisa menjamin karena saya bukan Tuhan, namun saya mempunyai keyakinan bahwasanya suatu saat nanti perusahaan/perseorangan yang memasrahkan pembuatan artikel dan pemasarannya kepada saya pasti akan memperoleh hasil yang manis.
Dan kabar itu akhirnya datang juga. Kebetulan dulu saya diberi kepercayaan untuk memasarkan perusahaan jasa orang yang satu ini(maaf saya rahasiakan).
Awalnya dia merasa seperti dikecewakan. Dia selalu menginginkan agar webnya senantiasa diposisi satu, padahal usia webnya baru beberapa hari saja. Hehehe.
Alhasil hampir tiap hari dia telepon saya. Bagiamana ini mas, saya sudah bayar jutaan rupiah masa web saya tidak berada diposisi satu? (Waktu itu saya mendapat bayaran sampai 6 digit)
Sedih juga mendengarnya. Dihari berikutnya dia menelepon, saya bertanya sama dia , "Sudah ada client kan di minggu ini?"
Ia menjawab ada. Bahkan hampir dua hari sekali ada saja client yang menghubunginya via telepon.
"Lewat telepon yang mana pak? Yang ada di web atau telepon milik bapak yang lain?"
"Yang ad di web mas. Terima kasih yah!"
Saya pun tersenyum puas.
Sebelum perusahaan jasanya saya pasarkan, paling seminggu satu kali, bahkan terkadang dua minggu sekali baru ada client-nya ;)
Namun ia masih protes karena webnya masiih berada dikisaran tujuh teratas saja :)
Minggu kemarin, salah satu sahabat bos tersebut cerita ke saya kalau penghasilan client saya yang sering complain tersebut sekarang sudah tembus Rp. 20 jutaan setiap bulannya. Hmmmm....
Saya ikut senang :)
Nah, dari cerita ini maka bisa kita simpulkan, bahwasanya bisnis itu harus ditekuni. Sabar, pantang menyerah dan selalu memperbarui ilmu adalah beberapa hal yang harus dimiliki oleh para sukses preneur. Silahkan kunjungi juga blog saya yang sebelah yang berhubungan dengan dunia bisnis dan entrepreneur. Klik saja tulisan di sebelah ini ===> Belajar Jualan
Salam sukses!
Postingan malam ini, saya sedikit mengoprek materi webminar yang telah saya sampaikan dulu yang masih berhubungan dengan pekerjaan "rahasia" saya. Hehehe.
Baiklah, kita mulai saja. Tapi sebelum agan-agan membaca postingan ini lebih lanjut, apa salahnya agan-agan rileks terlebih dahulu. Yang seneng ngopi, silakan nikmati kopi beserta ampas-ampasnya. Hahaha. Sedangakan yang tidak seneng ngopi, ya udah, paste saja. Mbuehehehe.
Saya katakan bahwasanya pekerjaan saya rahasia karena memang saya tidak mengekspos pekerjaan online saya secara masif, baik di media sosial maupun di media yang ndak sosial, bahkan isteri sayapun tidak tahu pekerjaan saya yang satu ini. Ngetrtinya ya kalau malam suaminya di depan laptop melulu. Hehehehe. Saya rahasiakan juga karena sebagai penjual artikel saya memiliki beban moral juga kepada para client saya. Tentu saja saya merahasiakan client-client saya yang memakai jasa penulisan saya. Ya namanaya juga ghost writer... alias Setan Nulis.... Ya ndak kelihatan kan? Hahahaha....
Ndak lucu lah kalau tiba-tiba saja saya mengatakan bahwa tulisan yang ada pada web, blog, facebook, dan twitternya si A, si B maupun si si lainnya, adalah tulisan atau hasil karya saya. Bisa-bisa bisnis jualan artikel saya diamputasi sama pelanggan. Nah lho!
Baiklah, saya pikir Anda sudah tahu dan memahami posisi saya sebagai penjual artikel yang senantiasa berahasia-rahasiaan ;)
Eits sebelum dilanjut, sebenarnya mulai kapan mas Darsono memulai bisnis penulisan artikel ini? Hmmm... Tahun 2011 saya sudah memulainya. Dan untuk menunjang bisnis tersebut, saya juga belajar internet marketing. Bukan tanpa sebab, kebetulan saja di dunia offline saya pernah bekerja sebagai kepala divisi penjualan. Ya etung-etung mengkombinasikan dua ilmu yang berasal dari berbeda alam. Hehehe.........
Jatuh dan bangun. Seperti itu juga bisnis yang saya geluti selama ini. Tidak semua orang paham tentang dunia internet. So, jika ada client yang masih belum begitu mengerti perihal internet dan komputer, maka sebagai penjual jasa kita harus sabar menghadapinya.
Sebagai contoh, dulu ada client saya yang memasrahkan pemasaran online melalui saya sepenuhnya. Kebetulan dia tidak begitu paham mengenai dunia internet. Pokoknya setahu dia, setelah saya membuatkan web,blog dan twitter sekaligus pemasarannya, maka perusahaan jasanya harus laris manis. Waduh!
Sebagai penulis artikel dan internet marketer, saya harus menjelaskan sedetil mungkin mengenai berbagai macam akibat dari proses penjualan secara on line, termasuk resiko kegagalannya.
Saya tidak bisa menjamin karena saya bukan Tuhan, namun saya mempunyai keyakinan bahwasanya suatu saat nanti perusahaan/perseorangan yang memasrahkan pembuatan artikel dan pemasarannya kepada saya pasti akan memperoleh hasil yang manis.
Dan kabar itu akhirnya datang juga. Kebetulan dulu saya diberi kepercayaan untuk memasarkan perusahaan jasa orang yang satu ini(maaf saya rahasiakan).
Awalnya dia merasa seperti dikecewakan. Dia selalu menginginkan agar webnya senantiasa diposisi satu, padahal usia webnya baru beberapa hari saja. Hehehe.
Alhasil hampir tiap hari dia telepon saya. Bagiamana ini mas, saya sudah bayar jutaan rupiah masa web saya tidak berada diposisi satu? (Waktu itu saya mendapat bayaran sampai 6 digit)
Sedih juga mendengarnya. Dihari berikutnya dia menelepon, saya bertanya sama dia , "Sudah ada client kan di minggu ini?"
Ia menjawab ada. Bahkan hampir dua hari sekali ada saja client yang menghubunginya via telepon.
"Lewat telepon yang mana pak? Yang ada di web atau telepon milik bapak yang lain?"
"Yang ad di web mas. Terima kasih yah!"
Saya pun tersenyum puas.
Sebelum perusahaan jasanya saya pasarkan, paling seminggu satu kali, bahkan terkadang dua minggu sekali baru ada client-nya ;)
Namun ia masih protes karena webnya masiih berada dikisaran tujuh teratas saja :)
Minggu kemarin, salah satu sahabat bos tersebut cerita ke saya kalau penghasilan client saya yang sering complain tersebut sekarang sudah tembus Rp. 20 jutaan setiap bulannya. Hmmmm....
Saya ikut senang :)
Nah, dari cerita ini maka bisa kita simpulkan, bahwasanya bisnis itu harus ditekuni. Sabar, pantang menyerah dan selalu memperbarui ilmu adalah beberapa hal yang harus dimiliki oleh para sukses preneur. Silahkan kunjungi juga blog saya yang sebelah yang berhubungan dengan dunia bisnis dan entrepreneur. Klik saja tulisan di sebelah ini ===> Belajar Jualan
Salam sukses!
Monday, April 13, 2015
ASAL DAN NGAWUR, MASALAH BANGSA YANG TAK KUNJUNG SELESAI
Everyday is Monday. Saya buka postingan kali ini dengan kalimat tersebut biar berasa fresh selalu. Mbuehehe.
Ide postingan kali ini berasal dari sebuah pohon yang ada di depan rumah saya. Kok bisa boy? Nah, begini ceritanya..... Awas lho, ndak boleh kabur! Kalau kabur tak doain kamu jadi sopirnya montor mabur :P
Hari Ahad kemarin, saya dan keponakan saya bermain bola di depan rumah saya. Ealah, ternyata ada yang nempelin promosi dalam bentuk spanduk. Promosi itu berkenaan dengan pinjaman uang yang konon bisa langsung cair seketika itu juga. Tentu saja ada syaratnya. Lha wong "ngepet" saja harus ada yang ngejaga lampunya.Iya to? #kamu pernah kan? Hahahaha....
Sejujurnya saja saya tidak keberatan kepada siapapun itu yang bermaksud mempublikasikan perusahaan/usahanya di depan rumah saya. Yang saya sayangkan adalah, kenapa reklame itu harus dipaku di pohon milik keluargaku?
Bukannya saya maupun keluarga saya ingin "dipuja" sedemikian rupa, saya hanya menyayangkan saja. Ya sayang..... Bukankah memasang reklame seperti itu, selain tidak elok juga secara sadar dan sangat langsung sudah termasuk dikategorikan merusak pemandangan dan tumbuhan. Hayo, ribet kan jadinya?
Tidak elok karena pohon yang seharusnya sebagai peneduh dan penghias jalan kecil di depan rumah saya, malah dipaku segala kek gitu. Hadeuh...Marah besar ini saya. Kasihan pohonnya. Menangis itu ;)
Tidak elok selanjutnya adalah, bukankah setiap pemasaran membutuhkan biaya. Apa salahnya sih membikin tempat papan reklame sendiri. Toh reklamenya kecil. Bukankah hasilnya nanti juga dinikmati oleh perusahaan? Berkorbanlah sedikit. Masa kalah sama si Unyil? Mbuehehehehe...... #gak ada hubungannya coy!
Nah, kalau yang ini perlu dicatat dalam kamus harian kita. Menurut pemikiran saya, para marketer yang memasang reklame di pohon di depan rumah saya itu perlu direparasi lagi mentalnya. Wah kejam benar boy kata-katanya! Biarin aja. Ini mulut, mulut gue.... Hahaha....
Lantas, mengapa saya mengatakan kalau marketer tesebut harus direparasi mentalnya? Ya karena mereka melakukan suatu perbuatan asal dan ngawur.
Asal karena mereka asal-asalan menempelkan reklame itu tanpa berpikir sebab akibatnya nanti.
Ngawur karena selain mereka tidak meminta izin, mereka juga telah merusak alam sekitar.
Mungkin bagi sebagian orang itu adalah persoalan sepele. Tapi bagi saya, itu bukanlah persoalan sepele bung! Itu persoalan besar!
Kenapa bisa menjadi persoalan besar? Beberapa penyebab dari tidak kunjung selesainya masalah bangsa dan negara ini ya karena masalah asal-asalan dan ngawur itu.
Saya kasih contoh, asal jadi anggota dewan, mereka rela melakukan hal ngawur apa saja. Memfitnah lah, berbohonglah, money politic lah. ASAL JADI ANGGOTA DEWAN.
Bagaimana dengan asal-asal lainnya? Saya kasih contoh nih :)
ASAL JADI PNS, ASAL JADI TENTARA, ASAL LULUS UJIAN NASIONAL, ASAL BIG BOSS SENANG, ASAL SUAMI TAK MARAH, ASAL ISTERI TENANG,ASAL PACAR TAK MUTUSIN.... D....S......B...
Kalau asal-asal tersebut disertai dengan tindakan yang benar dan sesuai peraturan (tidak ngawur), maka itu layak untuk dipertahankan. Tapi jika sebaliknya? Hmmmmm.... Tahu sendiri kan?
Ingat yah, jangan ASAL!
Ntar ada yang demo lho ;)
MBuehehehhehehe....
SALAM SUKSES!
Ide postingan kali ini berasal dari sebuah pohon yang ada di depan rumah saya. Kok bisa boy? Nah, begini ceritanya..... Awas lho, ndak boleh kabur! Kalau kabur tak doain kamu jadi sopirnya montor mabur :P
Hari Ahad kemarin, saya dan keponakan saya bermain bola di depan rumah saya. Ealah, ternyata ada yang nempelin promosi dalam bentuk spanduk. Promosi itu berkenaan dengan pinjaman uang yang konon bisa langsung cair seketika itu juga. Tentu saja ada syaratnya. Lha wong "ngepet" saja harus ada yang ngejaga lampunya.Iya to? #kamu pernah kan? Hahahaha....
Sejujurnya saja saya tidak keberatan kepada siapapun itu yang bermaksud mempublikasikan perusahaan/usahanya di depan rumah saya. Yang saya sayangkan adalah, kenapa reklame itu harus dipaku di pohon milik keluargaku?
Bukannya saya maupun keluarga saya ingin "dipuja" sedemikian rupa, saya hanya menyayangkan saja. Ya sayang..... Bukankah memasang reklame seperti itu, selain tidak elok juga secara sadar dan sangat langsung sudah termasuk dikategorikan merusak pemandangan dan tumbuhan. Hayo, ribet kan jadinya?
Tidak elok karena pohon yang seharusnya sebagai peneduh dan penghias jalan kecil di depan rumah saya, malah dipaku segala kek gitu. Hadeuh...Marah besar ini saya. Kasihan pohonnya. Menangis itu ;)
Tidak elok selanjutnya adalah, bukankah setiap pemasaran membutuhkan biaya. Apa salahnya sih membikin tempat papan reklame sendiri. Toh reklamenya kecil. Bukankah hasilnya nanti juga dinikmati oleh perusahaan? Berkorbanlah sedikit. Masa kalah sama si Unyil? Mbuehehehehe...... #gak ada hubungannya coy!
Nah, kalau yang ini perlu dicatat dalam kamus harian kita. Menurut pemikiran saya, para marketer yang memasang reklame di pohon di depan rumah saya itu perlu direparasi lagi mentalnya. Wah kejam benar boy kata-katanya! Biarin aja. Ini mulut, mulut gue.... Hahaha....
Lantas, mengapa saya mengatakan kalau marketer tesebut harus direparasi mentalnya? Ya karena mereka melakukan suatu perbuatan asal dan ngawur.
Asal karena mereka asal-asalan menempelkan reklame itu tanpa berpikir sebab akibatnya nanti.
Ngawur karena selain mereka tidak meminta izin, mereka juga telah merusak alam sekitar.
Mungkin bagi sebagian orang itu adalah persoalan sepele. Tapi bagi saya, itu bukanlah persoalan sepele bung! Itu persoalan besar!
Kenapa bisa menjadi persoalan besar? Beberapa penyebab dari tidak kunjung selesainya masalah bangsa dan negara ini ya karena masalah asal-asalan dan ngawur itu.
Saya kasih contoh, asal jadi anggota dewan, mereka rela melakukan hal ngawur apa saja. Memfitnah lah, berbohonglah, money politic lah. ASAL JADI ANGGOTA DEWAN.
Bagaimana dengan asal-asal lainnya? Saya kasih contoh nih :)
ASAL JADI PNS, ASAL JADI TENTARA, ASAL LULUS UJIAN NASIONAL, ASAL BIG BOSS SENANG, ASAL SUAMI TAK MARAH, ASAL ISTERI TENANG,ASAL PACAR TAK MUTUSIN.... D....S......B...
Kalau asal-asal tersebut disertai dengan tindakan yang benar dan sesuai peraturan (tidak ngawur), maka itu layak untuk dipertahankan. Tapi jika sebaliknya? Hmmmmm.... Tahu sendiri kan?
Ingat yah, jangan ASAL!
Ntar ada yang demo lho ;)
MBuehehehhehehe....
SALAM SUKSES!
Wednesday, April 8, 2015
Tuesday, April 7, 2015
Seperti halnya kemarin
Seperti halnya kemarin,
malam ini aku masih menunggu janjimu
Janji adalah pelepasan jiwa
Ia tersandar pada kukusan waktu
Adakah kau tahu itu?
Seperti halnya kemarin,
Malam ini aku masih menghitung sisa-sisa rindu yang semakin menghujung
dalam pekatnya nafas
dalam bekunya swarga
Seperti halnya kemarin,
Rangkaian-rangkaian ucap masih kusimpan rapi dalam almari hati
Sakitkah ini?
malam ini aku masih menunggu janjimu
Janji adalah pelepasan jiwa
Ia tersandar pada kukusan waktu
Adakah kau tahu itu?
Seperti halnya kemarin,
Malam ini aku masih menghitung sisa-sisa rindu yang semakin menghujung
dalam pekatnya nafas
dalam bekunya swarga
Seperti halnya kemarin,
Rangkaian-rangkaian ucap masih kusimpan rapi dalam almari hati
Sakitkah ini?
Subscribe to:
Posts (Atom)
Featured Post
Karakteristik Meeting Room yang Sesuai untuk Meeting
Karakteristik Meeting Room - Menjamurnya bisnis startup mendorong bermunculannya perusahaan pelayanan coworking space dan private space. Be...

-
Cinta bukanlah dagangan yang dijajakan di pinggir-pinggir trotoar jalan. Tapi bukan berarti ia tak ada di trotoar-trotoar itu. Ia senantiasa...
-
Sebelumnya penulis telah membahas seberapa penting alexa rank untuk sebuah blog atau website. Dan sekarang kita akan membahas bagaimana cara...
-
Bagi anda yang sedang mengembangkan bisnis dalam skala mikro kecil dan menengah di bidang retail, pengadaan barang ataupun penjualan barang ...