Monday, October 23, 2017

SELAMAT BEKERJA PAK PRESIDEN!

Tak terasa, tiga tahun sudah seorang pria asal Solo, seorang pria yang terkenal dengan kesederhanaan dan gebrakan-gebrakan yang tergolong baru dan berani itu kini memimpin negara besar, Indonesia.

Sebagai pemimpin, tentulah pak Joko Widodo atau pak Jokowi mempunyai sisi positif dan negatif.

Dan saya pikir itu wajar. Karena Beliau bukanlah malaikat. Bahkan malaikatpun memiliki kelemahan... Ndak punya nafsu kang! Mbuehehe.

Jujur saja, tulisan ini bukanlah bentuk dukungan maupun umpatan bagi Beliau. Tulisan ini lahir dari diri pribadi saya selaku anak bangsa yang sangat merasa memiliki nusantara ini.

Dan bagaimana penilaian Anda terhadap saya pun itu tidak akan saya permasalahkan. Karena setiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda. Ya nggak sih?

Baiklah, kembali ke topik hidayat... eh, topik tulisan ini.

Selama kurang lebih tiga tahun ini, saya melihat sudah banyak perkembangan khususnya yang berupa fisik. Bisa dikatakan dominan bahkan.

Bukan hanya kota-kota besar saja, di kampung-kampung pun pembangunan fisik ini berjalan dengan sumringah.

Bahkan di pedalaman macam Kalimantan, ini berdasarkan cerita saudara saya, disana sedang gencar-gencarnya dibangun berbagai infrastruktur yang terbilang wow :)

Saya sih setuju-setuju saja, bahkan sangat setuju jika pemerintah membangun infrastruktur dengan begitu megahnya.

Kenapa?
Negara kita adalah negara kepulauan. Dengan infrastruktur yang keren, maka negara ini, cepat atau lambat akan berubah menjadi negara yang besar, bahkan maju.

Singapore saja bisa semakmur itu kok? Darimana lagi kalau bukan karena infrastruktur, salah satunya adalah pelabuhan, yang terbilang okey :)

Kemajuan pembangunan di desa pun berjalan dengan gagahnya.

Ini tidak terlepas dari pelaksanaan Undang-Undang Desa tentunya.

Undang-undang yang digagas semenjak zaman presiden SBY ini terbilang mulai sukses dalam pelaksanaannya. 

Memang sih, tadi siang saya membaca salah satu berita di media massa yang konon katanya beberapa kepala Desa ditangkap karena kasus korupsi. Yaaa begitulah...

Pembangunan fisik dengan berbagai infrastruktur apalah itu namanya, saya dukung... Tetapi yang penting adalah bagaimana terlebih dahulu membangun mental, khususnya para pemimpin dan pemegang kebijakan di seluruh negara ini.

Kenapa mereka? Ya karena merekalah yang memegang kendali, mau diapakan dan mau dibuat apa ini negeri kan tergantung mereka.

Bahkan kalau boleh saya sarankan, anggaran untuk pendidikan mental ini cukuplah dengan contoh akhlak yang baik dari para penguasa dan para ulama tentunya.

Saya pikir, kita terlalu "duit oriented".

Apakah segala sesuatu yang berhubungan dengan anggaran harus selalu berbentuk duit?

Lalu apa gunanya PANCASILA?

Bukankah jelas bahwa Pancasila itu bukanlah paham yang berorientasi pada harta?

Mengapa founding father bangsa ini menggunakan Paham Pancasila, BUKAN LIBERAL MISALNYA? ATAU KOMUNIS?

Setiap orang bebas menafsirkannya kan?

Dan bagi saya, Pancasila bukanlah dasar semata. Ia adalah falsafah. 

Sejak SD saya sudah diterangkan apa itu Pancasila sebagai DASAR NEGARA, apa itu PANCASILA sebagai FALSAFAH BANGSA?

Sudahlah... Saya bukan profesor yang ahli dalam bidang Pancasila.

Saya hanya merasa kalau ada sesuatu yang pincang pada bangsa ini.

Ketika dana yang melimpah (Saya kurang paham itu murni hasil dari negara atau hutang), tapi disisi lain, pemegang kebijakan untuk dana yang tidak sedikit itu justru pada ramai-ramai korupsi.

Saya benar-benar heran...

Bukankah mereka juga memiliki anak cucu?

Atau... Jangan-jangan mereka melakukan korupsi untuk ngempani anak isteri beserta turunanya? hahaha... Entahlah...

Saya harap, di tiga tahun pemerintahan pak Jokowi ini, KORUPSI bisa diturunkan. kesejahteraan rakyat bisa ditingkatkan.

Dan harapan besar saya adalah pendidikan mental (akhlak) mendapat perhatian yang lebih serius lagi.

Masa depan ada di tangan kita...

Selamat bekerja pak Presiden :)



Wednesday, August 2, 2017

E-BOOK GOOGLE ADSENSE


Diterima menjadi publisher Google Adsense itu ada enaknya ada tidaknya.

Tapi jujur saja, enaknya lebih banyak daripada tidak enaknya. Itu yg gue Rasain sob 😉


Bagaimana tidak enak, lha wong kita tinggal blogging, trus criiing criiing di rekening.

Maknyusss cyin...... Tapi...... Tidak semua orang bisa diterima menjadi publisher GA.

Gue sendiri berjuang selama hampir 7 tahun lebih utk bisa diterima mjd publisher GA... 
SERIUS!!!! 

Bolak balik bikin blog...


Beli domain Dan hosting berkali kali (jangan tanya habisnya berapa juta).



Beli Buku Dan e-book ampe kempes tuh dompet.... Hihihiy... Tiap malem posting hingga pagi (tidurnya kurang pisan gaesss)... Dan Masih banyak lagi cerita "asyik" lainnya.


Sungguh perjuangan yg tidak mudah... Sampai akhirnya, setelah mengadakan eksperimen beberapa kali, gue nemuin tuh cara sederhana agar diterima mjd PUBLISHER GOOGLE ADSENSE 😉


Kata guru saya, berbagilah ilmu walau itu hanya beberapa kata.


Akhirnya gue putuskan untuk membuat e-book seputar Google Adsense.... E-book ini merupakan pengalaman gue sendiri.

Yups, pengalaman diterima mjd publisher Google Adsense. 

Gue kasih tips jitu agar elu pada diterima mjd publisher Google Adsense.

Harapan gue, kalian tidak perlu berdarah darah kayak gue buat diterima menjadi publisher Google Adsense.... Sakit bro.... Hihihiy.... Semoga akhir Augustus nanti, e-book ini udah bisa "dinikmatin" kalian semua gaesss..... Tunggu ajah yah gaesss....... Keep spirit!

Oh ya, selain e-book google Adsense, gue juga bikin e-book kumpulan cerpen gue yang bakal bikin elu pade ketawa terpingkal-pingkal.

Salah satu novelis di Banyumas ini bahkan pernah menawari gue untuk bisa dipublikasikan di salah satu perusahaan publishing yang pernah menerbitkan novel beliau.

Tadinya gue berpikiran iya.

Tapis setelahnya jiwa idealis gue hilang ditelan kodok. Wkwkwkwk.

Gue putuskan untuk dijadiin e-book saja.

Alasannya? Selain murah, saya juga belum kepengin terkenal kaya Neymar. Wkwkwkwk.

Salam lucu!

Wednesday, July 12, 2017

HASIL PANEN MENURUN, INI REAKSI PARA PETANI DI KAMPUNGKU

HASIL PANEN MENURUN, INI REAKSI PARA PETANI DI KAMPUNGKU-Pojok Darsono. Mungkin ini yang dinamakan sudah jatuh tertimpa janda tangga. 

Yupz, setelah sekian lama menunggu, akhirnya musim panen tibalah juga. Seperti yang sudah-sudah, panen raya kali ini disambut gembira oleh petani di kampungku.

Bagaimana tidak gembira, lha wong panen kali ini bertepatan dengan momen-momen istimewa. Apa sajakah itu?

Pertama, Lebaran alias hari raya Idul Fitri
Kedua, Musim pendaftaran sekolah dan kuliah anak-anak
Ketiga, Naiknya Tarif dasar ituan.... Apa itu? Hlah... Ndak usah dibahas. 




HASIL PANEN MENURUN, INI REAKSI PARA PETANI DI KAMPUNGKU
Hanya saja panen kali ini sedikit menyisakan sedih buat para petani. Bagaimana tidak, hasil panen kali ini terbilang kurang sukses.

Hama wereng dan tikus menyerang di beberapa sawah di kampungku dan sekitarnya. Alhasil, panen raya yang ditunggupun hasilnya ala kadarnya.

Saya yang biasanya mendapatkan 10 hingga 12 kandi (karung), kali ini hanya dapat 6 kandi. Bahkan ada tetangga yang hanya dapat satu kandi alias merugi.

Bagaimana tidak rugi, biaya tanam dan perawatan terbilang tinggi. Pupuk, tenaga, dan waktu merupakan biaya yang tidak sedikit. Semua kudu ditanggung oleh panggarap sawah. Baik petani itu sendiri maupun penyewa sawah.

Sungguh diluar dugaan tentunya. Mirisnya lagi, dulu ada gropokan tikus yang diadakan oleh pemerintah desa. Konon satu tikus dihargai seribu rupiah. Tapi sayangnya banyak warga yang tidak ikut. Entahlah... Padahal dulu sekali sewaktu saya masih kecil, tidak dibayarpun saya dan teman-teman sangat senang berburu tikus. Dari pagi sampai siang. Bahkan kadang sampai sore.

HASIL PANEN MENURUN, INI REAKSI PARA PETANI DI KAMPUNGKU
Lalu apa reaksi para petani setelah panennya gagal? Saya tidak merekam semua kata hati mereka. Hanya saja, sebagai orang yang memiliki nalar, saya yakin mereka para petani lumayan kecewa dengan hasil panen tersebut.

Ditengah kebutuhan yang begitu banyak, ternyata hasil panen tidak sebagus yang mereka kira.

Bukannya tidak bersyukur, namun apa salahnya mengeluh? Bukankah itu wajar saja?

Namun tidak semua petani merasa kecewa berat. Ada yang kecewa sedikit sembari berkata. "ya kepriwe maning. Kaya kuwe-a paringane Pengeran Kudu bersyukur." (Ya bagaimana lagi... Walaupun seperti itu, toh itu adalah pemberian Sang Pencipta/Tuhan. Harus tetap bersyukur).

Kalimat itu adalah kalimat yang menyejukan bagi saya. Di tengah banyaknya umpatan, ternyata masih ada teman saya yang mampu mengatasi kondisi tersebut. Bukan hanya dengan kata-kata, akan tetapi perbuatan. Dialah salah satu santri dari seorang kyai besar yang ada di daerah Wonosobo sana. 

Begitulah salah satu perbedaan antara santri dengan masyarakat biasa seperti saya. Mereka punya daya juang dan kearifan hidup dalam menjalani berbagai cobaan.

Sunday, July 2, 2017

CHARITY DI ARUS MUDIK DAN ARUS BALIK LEBARAN

Bismillah...
Akhirnya bisa kembali posting di blog tercinta ini.

Sebelumnya saya haturkan selamat hari raya Idul Fitri 1438 H, mohon maaf lahir batin. Telat ndak apa apa kan? Hehehe.

Momen lebaran emang momen yang istimewa. Keistimewaan tersebut berupa aneka kegiatan yang hampir pasti terjadi selama bulan syawal. Apa saja itu? Wah banyak banget... Mulai dari pulang kampung/mudik, jajanan khas lebaran dan hajatan tentunya. Baik pernikahan maupun sunatan. Hehehe... Saya jamin, jika Anda berada di pulau Jawa, maka sekarang adalah musim kondangan. Hehehe.

Selain itu, salah satu kegiatan istimewa yang biasa terjadi di bulan syawal atau lebaran adalah reunian. Cieeee...

Bisa reuni akbar maupun reuni kecil-kecilan. 

Tak terkecuali saya, kebetulan saya ditunjuk sebagai humas reuni akbar SMP. Hmmmm, benernya sih udah males ngurus kek gituan. ASELI!

Tapi bagaimana lagi, saya terpaksa ikut terjun bebas karena saya adalah HUMAS ikatan alumni SMP saya. So, saya musti ikut ini :)

Tadinya banyak yang ngedaftar ikut. Tapi entah kenapa, tiba-tiba di tengah jalan mereka mundur selangkah demi dua langkah.

Bukan berarti mereka tidak mengadakan reuni sama sekali, bukan! Tapi mereka mengadakan reuni sendiri-sendiri.

Untunglah masih ada beberapa angkatan yang mau ikut berpartisipasi dalam reuni akbar. Alhasil, reuni akbar tersebut berjalan dengan kurang sukses ;)

Yang datang sedikit, tapi makanan sama snacknya bejibun... Hahahaha...

Sebenarnya reuni akbar yang kami selenggarakan tidak sebatas reuni saja alias silaturahmi thok!

Tapi ada kegiatan charity buat warga sekitar sekolah. Tapi bagaimana lagi, nasi sudah berubah menjadi ayam. Biarpun begitu, reuni tetap berjalan dan charity alhamdulillah bisa berjalan lancar.

Lucu juga sih. Lucunya itu karena charity yang kita adakan adalah bagi-bagi snack dan makanan gratis. Cocoknya sih pas ramadhan kemarin, tapi kami adakan setelah ramadhan.

Pas juga sih menurut kami. Karena charity yang kami adakan bertepatan dengan momen arus mudik dan arus balik. Ada yang baru mudik, ada yang sudah pada balik. Hahaha...

Berikut penampakan kegiatannya :)









Semoga tahun depan bisa mengadakan lagi...

Salam IASDA...







Wednesday, June 21, 2017

Nak..... (Teruntuk anak lelakiku, Al)

Nak, tahukah kau... hidup ayahmu tak seindah yg ayah bayangkan...
Tapi ingat-ingat ini nak, janganlah engkau berhenti dari sesuatu yang bernama "harapan".
Mungkin ayahmu lemah dan lelah.... Tapi engkau nak... Janganlah menjadi lelaki yg lemah dan lelah dalam menghadapi segala macam cobaan....
Kelak jika ayah tiada, berdirilah engkau sebagai lelaki sejati. Lelaki yg tidak hanya melindungi dirimu saja...Tapi juga melindungi seluruh orang yang ayah cintai.
Nak, jika kelak engkau merindukan ayahmu, sebutlah aku dalam doa-doa kecilmu. Ayah akan hadir bersama jiwamu...
Memelukmu... dan mengecup setiap kesedihan yg ada padamu...
Nak, ingatlah ayahmu dalam sudut-sudut keindahanmu.
Ingatlah ayahmu dalam sudut-sudut kegembiraanmu...
Buanglah jauh-jauh segala hitam ayahmu..
Buanglah jauh-jauh segala lemah ayahmu...
Buanglah jauh-jauh segala pedih ayahmu...
Tetaplah engkau tegar dalam balutan ayat-ayat Tuhan...
Karena disanalah engkau akan temui kebahagiaan...
Nak, tertawalah bersama jiwaku
tersenyumlah bersama kalbuku
Ayah akan senantiasa bersamamu
selamanya........



Tuesday, January 3, 2017

LUPAKAN SEJENAK TENTANG RESOLUSI

Selamat siang menjelang lapar wahai sahabat-sahabat semua. Akhirnya, kalender bertuliskan 2016 di warung oom Dirsun berganti juga. Yes, 2017. Harapanku, semoga kalendernya bergambar gadis cantik yang memegang tulisan dengan kata-kata seperti ini, YUUK IKUTI BISNIS HEBOH DI TAHUN 2017 INI. Mbuehehe...

Saya yakin banyak diantara pemirsa semua yang latah ikut-ikutan ngomongin resolusi. Hayooo ngaku?

Yupz, entah siapa yang memulai perihal resolusi ini, yang jelas, untuk tahun ini saya juga ikut-ikutan bikin resolusi yang cetar membahana, gegap gempita, dan penuh dengan tantangan yang pasti bisa saya lalui. Sombong!  ;)

Apa itu resolusinya?

Resolusi saya diantaranya adalah meningkatkan penghasilan alias pundi-pundi rupiah dan dollar. Hahaha... Segitu ajah?

Ya ada lagi sih. Tapi mengingat pada tahun yang lalu banyak resolusi yang belum tercapai, maka untuk resolusi kali ini belum saya bagi semua kepada sahabat blogger yang lagi baca tulisan ini. Saya mual, eh... malu ;)

Untuk mengingatkan sejenak, dulu saya pernah punya resolusi (tahun 2016), diantaranya melanjutkan kuliah lagi, bukin toko online, dan buat buku. Hasilnya?

Untuk kuliah, alhamdulillah sudah kuliah lagi sayanya. Hehehe...

Untuk toko online, sementara saya pakai web cloningan alias webnya milik perusahaan yang saya ikuti program resellernya alias saya belum punya toko online. Baru punya halaman Facebook sebagai salah satu tempat jualan online saya.

Nah, sedangkan untuk buku, sama sekali belum nulis lagi alias TIDAK TERCAPAI di tahun 2016. Huhuhuhu....

Resolusi memang hal yang tak tabu. Dengan target-target inilah, banyak teman saya yang saat ini sudah berhasil menjadi orang-orang yang menurut saya sukses. Nah lho.

Sedangkan saya? Ah, masih banyak yang perlu dibenahi.

Dan menurut saya, kegagalan-kegagalan resolusi saya di tahun lalu adalah bukan karena siapa-siapa, tapi karena saya yang sangat kurang maksimal, bahkan kadang muncul mentalblock yang bikin saya tertohok.

Saran untuk diri saya pribadi... Hai Darsono, lupakan sejenak tentang resolusi. Hilangkan mentalblock yang kadang muncul pada diri kamu.

Lupakan resolusi! Secanggih apapun sistemnya, secanggih apapun alatnya, kalau mentalblock masih tersisa, ada harapan semu yang bakalan mengikutimu.

:)

Salam sukses.









Tuesday, November 29, 2016

BUZZER

Selamat malem sob :)

Bagaimana kabar kalian di malam yang gerimis ini? Menderita? Ah..sudahlah... Hidup di dunia ini hanya sekali.Selebihnya, kita akan hidup di dunia keabadian. So, bersedih boleh, tapi jangan terlalu lama. Nanti rugi sendiri. Hehehe.

Ramai. Mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan di televisi-televisi, koran-koran dan di media-media sosial lainnya.

Ramai yang bukan tanpa sebab tentu saja. Kalau boleh saya pilah nih, keramaian yang teramat ramai itu diantaranya adalah PILKADA DKI dan AKSI DAMAI 212.

Lihatlah di trending topik twitter, hampir setiap hari trending topiknya tak jauh-jauh dari itu. Di televisi apalagi. Bahkan di hari ini saja , ada salah satu televisi swasta nasional yang secara beruntun, dari pagi sampai sore menyiarkan berita yang itu-itu saja. Membosankan :)

Tapi namanya juga televisi swasta... Selain beritanya harus yang ramai-ramai, berita yang ditayangkan juga harus layak dan bisa dijual. Kalau tidak, mau dapat iklan dari mana? Mbuehehe...

Yang menarik lagi, hampir disetiap peristiwa-peristiwa yang ramai itu ada celah pekerjaan yang dapat menghasilkan duit banyak. Coba tebak? Pekerjaan apakah itu?

BUZZER!

Yupz, buzzer...  Kalian tahu kan pekerjaan yang satu ini? Pokoknya, enak ndak enak, suka ndak suka, buzzer adalah sosok yang hampir dikatakan senantiasa harus diadakan. Terpaksanya sekali, harus diada-adakan.

Yupz, buzzer dan pemodal yang membayarnya ibarat dua sisi mata uang. Saling terhubung dan saling menguntungkan.

Beberapa malam yang lalu, ada salah seorang buzzer yang diundang oleh salah satu televisi swasta nasional. Konon, bayarannya mencapai puluhan juta rupiah... WOW!

Bisa saja mereka mendapatkan lebih dari itu. Wong yang namanya buzzer itu ibarat intelejen yang kelihatan, tapi ndak juga kelihatan. Wah, maksudnya apa? Yaaa gituuu dech ;)

Munculnya hatter dan loverer yang secara tiba-tiba akhir-akhir ini juga tak lepas dari peran para buzzer. Jadi, biar bagaimanapun juga, sebenci-bencinya kita terhadap hatter, toh mereka manusia juga. Butuh makan dan butuh uang... Jangan dibenci yah? Mbuehehe...

Nah, untuk mengakhiri postingan ini... Biarpun dimana-mana lagi kelihatannya ramai, toh di kampungku sini adem ayem tentrem marem :)

Memang pemandangan yang ramai itu terlihat di televisi, namun bagi kami yang orang kampung, keramaian itu masih kalah ramai dengan menonton pertandingan AFF secara beramai-ramai di warung sederhana sebelah rumahku. Biar cuman kacang sama segelas kopi, toh masih ada sisi keceriaan di hati kami. Keep calm gaes....  Hahaha...

Wassalam...


Featured Post

Karakteristik Meeting Room yang Sesuai untuk Meeting

Karakteristik Meeting Room - Menjamurnya bisnis startup mendorong bermunculannya perusahaan pelayanan coworking space dan private space. Be...