Friday, November 20, 2015

Blog lain yang tak terawat

Singkat saja ah.... Soalnya gue mau pulang dari tempat kerjaan gue...

Beberapa blog yang gue buat dengan berdarah-darah dan bernanah-nanah akhirnya banyak yang terbengkelai...

Disamping gue asyik dengan usaha gue saat ini, yaitu jualan pakaian distro, kesibukan kerja di kantor juga cukup menguras waktu. Akhirnya beberapa blog yang baru dan sudah gue bangun terbengkelai begitu saja. So, beberapa postingan di blog gue yang lain gue copas ke blog ini. Karena untuk saat ini sepertinya gue sangat nyaman untuk ngeblog di wordpress ini.

Disamping karena blog ini adalah blog bersejarah dalam hidup gue, gue pikir wordpress adalah juga sarana yang cukup jitu untuk membangun bisnis online gue.

Jadinya ya isinya gado-gado kek gini. Maaf buat sobat-sobat yang merasa kurang nyaman dengan tampilan blog gue saat ini :)

Ya namanya juga usaha pak bro, bu sis...Setelah turun naik tensi, akhirnya blog ini selain gue gunakan untuk menampung segala pikiran gue berupa karya-karya yang bisa kalian lihat dan nikmati berupa cerpen, puisi,cerita konyol si Panjul, serta cerita kehidupan gue sehari-hari dalam my story, saat ini pula (sudah lama juga sih), blog ini juga gue gunakan sebagai sarana mengenalkan sekaligus media penjualan untuk pakaian distro saya... Hehehehe...

Akhirnya, selamat beraktivitas buat sobat semua.

Salam blogger Indonesia....

Nb. Jangan lupa order kaos distronya yuah... Hahahahaaa...... Pokoknya saya kasih discount setiap hari... Seriussss!!!

Night Blue

“Mas, tolong jemput ade. Sepeda motor ade dipakai oleh ibu sore tadi. Jadinya ade tak bisa pulang. Kan sudah tidak ada angkutan umum kalau malam-malam seperti ini  mas. Tolong banget ya mas!”

Begitu membaca pesan singkat di handphone yang sudah mulai buram ini, aku langsung memacu motor matic kesayanganku menuju kota kecil itu. Kota dimana terdapat ribuan cerita tentang aku dan kehidupanku. Ah, namanya juga kota kecil. Jika jarum jam sudah menunjuk ke angka lima, maka mustahil ada angkutan umum yang masih berlalu lalang. Hanya menghambur-hamburkan bensin saja. Di sore seperti itu, mana ada para calon penumpang. Sekali lagi, maklumlah kota kecil.

Selang setengah jam akhirnya aku sampai di tempat kerja wanita pujaanku itu. Kekasih? Belum! Kakak adik? Apalagi itu! Entahlah, aku bingung untuk menamai apa perihal hubungan kami berdua ini.

“Sudah makan mas?”

“Wah, kebetulan belum de! Ade sudah makan?”

Hmm, wanita manis dihadapanku ini hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Baiklah, kita makan yuk de di warung lesehan itu saja!”

Secara otomatis tanganku langsung mengarah pada salah satu warung ayam bakar yang memang sudah biasa kami singgahi. Tanpa panjang kata apalagi panjang ingatan, kami langsung makan di warung itu. Rasa dingin yang mulai bertamu dibadanku seakan hilang dimangsa kehangatan makan malam.

“De, hari sudah mulai malam. Kita harus bergegas.” Begitu selorohku ketika nasi yang ada dihadapanku mulai menghilang. Hehe.

“Iya mas. Perasaanku kok jadi tidak enak yah!”

“Sudahlah de, santai saja. Mungkin karena ade kelelahan karena kerja sampai larut malam seperti ini!”

Brakkk!

“Apa-apaan kau! Pulang selarut ini bersama dia!”



Belum sempat aku berkata-kata, pintu rumah wanita yang kujemput ini hampir saja mengenai wajahku. Pintu yang terbuat dari, ah entahlah kayu apa, ditutup dengan sangat keras oleh ibunya. Persis di depan wajahku. Sekilas, kulihat ada butiran air bening yang mengalir dipipi gadis cantik yang baru saja kujemput ini.

Tidurlah Hen!

Sehabis bertemu denganmu, entah kenapa aku selalu lupa bahwa aku pernah berjumpa denganmu. Aneh? Tidak juga! Karena itu hampir terjadi berulang-ulang.

Sama halnya dengan yang terjadi pada sore tadi, "Kak, tadi malam aku lupa mengembalikan bunga ini padamu!"

Tadi malam? Apa yang terjadi semalam? Bukankah aku tak kemana-mana? Tapi kenapa tadi sore Rara berkata seolah-olah semalam dia berjumpa denganku. Bawa bunga segala. Aku benar-benar heran dibuatnya.

"Hen, apa yang sedang kau pikirkan? Hari sudah menjelang pagi. Tapi kenapa engkau masih belum tidur juga?"

"Mak, apakah semalam aku bepergian keluar rumah? Perasaan aku hanya berbaring disini semalaman. Tolong mak jawab pertanyaanku ini! Aku benar-benar bingung dengan keadaanku saat ini."

"Kau tidak kemana-mana Hen! Hanya pikiranmu saja yang kemana-mana. Sudahlah, tidur sana! Besok, pagi-pagi sekali kita harus ke rumah sakit lagi. Istirahat sana!"

Ke rumah sakit lagi? Ah, apa-apaan pula ini. Menurutku keadaanku baik-baik saja. Seluruh tubuhku terasa sehat. Bahkan tadi pagi ketika hari masih gelap, aku bisa berlari jauh. Jauh sekali. Benar-benar jauh. Padahal aku sama sekali tak mengenakan selembar pakaianpun.

Rumah sakit? Sakit apa aku ini?

Thursday, November 19, 2015

5 Fakta Tentang Hujan

Yeah, setelah sekian lama menunggu dan menunggu, akhirnya musim hujan datang juga.



Seminggu sebelum hujan turun di kampung gue, para penduduk (ceileh penduduk) di kampung gue pada shalat istisqa di lapangan kampung yang kering kerontang kayak mendoan yang di taruh di bara api cinta... #huekkk

Betapa bahagianya warga kampung dan tentunya juga kalian semua kan? Saking bahagianya, mereka meluapkan rasa senang itu dengan berbagai cara. Ada yang bersujud sambil komat kamit (gak tahu baca apa), loncat-loncat di atas kandang, teriak-teriak kaya lagi jualan jamu gendong, berpelukan sesama jenis (jiih! ), ada juga yang cuek kayak bebek yang baru saja ketahuan berselingkuh sama majikannya (Elu tuh! ). Pokoknya, aneka ria kegembiraan diluapkan dengan berbagai cara oleh para warga. Baik yang ber KTP maupun yang hanya ber STNK saja. Halah!

Baiklah, demi memperjelas masalah hujan, berikut 5 fakta tentang hujan yang wajib kamu catat dalam toilet rumahmu.

  1. Hujan itu turun dari langit, bukan dari rok mini pacar kamu. Buka sitik... Jozzz!

  2. Air hujan dapat digunakan untuk mendinginkan hati para jomblowan dan jomblowati. Cara dan aturan pakainya bisa dilihat pada brosur di kotak obat. Pokoknya bikin.... cesssss di hati. Gak percaya? Ya udah kalau gitu. Sini gue tunjukin. Jika malming datang di musim hujan seperti ini, gue yakin, doa nya mereka para jomblower adalah.... Ya Tuhan... Turunkan hujan dengan derasnya! Agar hati gue makin adem dan nyesss dengan kesendirian ini. Bila perlu, datangkan banjir, sehingga cewek cantik di depan rumah gue tidak diapelin sama kutu kupret yang satu itu!  #jlepppp

  3. Hujan bisa menyebabkan putus cinta. Bang, datang dong ke rumah adik malam ini juga. Adik kan kangen! Apa... Abang tidak mau kesini  gara-gara hujan? Udah, kita putus aja malam ini!         #tuh kan?

  4. Hujan itu bisa bikin males mandi. Ya iya lah, ngapain mandi, wong udah kehujanan tiap hari kok. Ngirit sabun lah!  #kelakuan!

  5. Ternyata hujan juga bisa bikin pasangan kamu makin horny. Hayo ngaku? Kalau nggak ngaku ntar tak doakan tambah duit, tambah rezeki, tambah kepalanya... hiiiyyyyyy....

Nah, udah tahu kan 5 fakta tentang hujan? Lain kali kita bahas juga tentang fakta-fakta hujan yang lain. Siapa tahu ada yang mau order. Hah?

Thursday, November 12, 2015

TULISAN-TULISAN "ANEH"

Tadi pagi pas berangkat kerja, ada sesuatu yang bikin perut gue tercetuk-cetuk... #halah apa pula ini!

Yupz, sebagai manusia yang biasa lalu lalang di jalan ada saja hal-hal unik, lucu, dan menyebalkan yang terjadi di jalan. Untuk yang menyebalkan sudah gue posting tadi pagi. Jadi nggak usah dibahas pada perkuliahan kita siang ini.... #huekkkk....

Gue ditakdirkan tinggal di Banyumas (Sebelah timur California). Halah... Nah, karena gue tinggal di Banyumas, maka banyak segala sesuatunya yang berwarna Banyumas, termasuk tulisan di sepeda motor gue. DABLONGAN, begitu stiker yang ada pada slekbor belakang motor gue. Kalau kalian pengen tahu maknanya, gampang! Mandi kembang tengah malam. #jangan kau lakukan.... wkwkkwkwk

Nah, tadi pagi pas gue berangkat ada tulisan seperti ini. Oh ya, tulisan ini ada di bagian belakang sebuah truk yang biasa digunakan untuk ngangkut banci... eh, pasir.

Tulisannya seperti ini : Duh Gusti, kula mboten ngeluh... Ningen madan mikir akeh butuh. Nah, tulisan tersebut juga disertai karikatur tokoh pewayangan BAWOR yang sedang megang anunya... Kepalanya maksud gue  :P

Kalau tulisan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kurang lebih seperti ini : Wahai Tuhan, bukannya saya mengeluh, tapi saya agak mikir lagi banyak butuh/kebutuhan.

Wah, gue jadi ketawa-ketiwi sendiri kaya kuntilanak yang baru melahirkan sapi. Eh!

Katanya tidak mengeluh, tapi ternyata curahan hati itu ya memperlihatkan sedang mengeluh. Benar-benar bikin hati gue terbahak-bahak... wkwkwkwk.

Mungkin elo sering melihat aneka kalimat-kalimat atawa tulisan-tulisan aneh yang biasa nempel di kendaraan umum seperti bus dan truk. Ada yang lucu, kelihatan bego, ada juga yang nyebelin dan ngegemesin. Bikin hati kita terlonjak-lonjak. APA PULA ITU?

Berikut beberapa tulisan maupun stiker yang ada pada beberapa kendaraan.

  1. ORA SABAR, MABUR NGANAH (Tidak sabar, terbang sono)

  2. BUKAN HARTA SIMPANAN

  3. DO'A IBU

  4. TERSANJUNG

  5. FACEBOOK

  6. PESBUK

  7. MALU PULANG

  8. PERGI PAGI PULANG PAGI

  9. NYALIP, KANAN BUNG!

  10. MONALISA

  11. TUNGGULAH DAKU

  12. ANAK LANANG

  13. NGEBUT BENJUT

  14. BUKAN HARTA KORUPSI

  15. BERKAH IBU

  16. PAPA PULANG, MAMA BERGOYANG......... Anjritttttt!!!!

Nah... ada lagi gak BRO/SIS?

ORANG-ORANG "MENGGEMASKAN" DI JALANAN

Sebagai pekerja yang saban hari bolak-balik kaya baling-baling bambunya Doraemon, salah satu hal yang terkadang membikin pusiang kepala adalah ketika berada diperjalanan, baik ketika berangkat maupun pulang.


Bagaimana tidak pusiang, hampir tiap hari ada saja pengendara yang ngawur ketika berada di jalan. Mulai dari para alay yang mengganti knalpaot orisinil menjadi knalpot yang bunyinya kayak kentut gajah sampai para sopir-sopir tua yang sempet-sempetnya kasih siulan jika ada pengendara motor yang moncer kayak artis ragunan sono. Kampret!

Masih banyak lagi nih kelakuan-kelakuan yang biasa gue tonton (emangnya pilem Bokep, pake ditonton segala... huekkkk) yang mencerminkan perilaku kurang baik ketika berada di jalan.

Nih beberapa contoh kelakuan negatip yang aku rangkum dari bibir-bibir dower yang biasa ngoceh di media SOKSIAL. INGAT! DON'T TRY AT HOME... eh,  AT STREET!!!

  1. Maen hape sambil motoran. Mending hapenya bagus, hape udah kagak ada hurupnya ajah masih dipakai... Buat ngipasin ayam ajah tuh hapenya! Kamfrett!!!

  2. Tidak pakai helm (KALAU COWOK SIH SELALU PAKAI.....  *mikir yah?)

  3. Spion  dicopot. Nah ini nih yang kadang bikin tensi naik. Udah capek-capek pencet tombol lampu seign... Eh, motor yang didepan sono kagak pakai spion. Pengen rasanya gue copot kepala tuh orang. Trus, gue balikkan ke belakang biar dia bisa melihat lampu sign motor gue.... Untung saja gue orangnya alim.... wkkwkwkwkk

  4. Ngobrol bersebelahan dengan pengendara sepeda motor lain. Huh, ini sering sekali terjadi. Udah kasih lampu sign, udah diklakson, udah tak teriaki makai kata-kata JOROK, eh masih juga tuh orang pada ceritaan di jalan. Pengen rasanya gue "sambit" tuh orang makai ban motor gue yang penuh tahi ayam ini. Huft!!!

  5. Ngerebut marka seenaknya. Udah tahu kalau marka jalan gak boleh diambil, eh diambil pula sama pengendara lainnya. Biasanya sih yang makai mobil. Gue tahu lah kalau mobilnya bagus, tapi kelakuan elu tuh... kagak bagus-bagus amat. Bahkan pernah gue jatuh terserempet gara-gara marka jalan gue diambil sama mobil. Mending jatuhnya ke kasur empuk yang ada biduan cantiknya... Lah ini, gue jatuh di jalan... bukan  ciuman biduan yang gue dapetin, tapi ciuman aspal yang gue IJININ....  SETANNNNN!!!!

  6. Isi sendiri dech.... Gue pengen pipis...

Yang jelas, untuk kalian para bikers yang saban harinya berada di jalanan kayak gue, plissss dech.... jaga diri, jaga emosi (SOK BANGETTT), dan jaga hati... Ya biar selamat tentunya. Oh ya, jangan lupa taati peraturan lalu lintas. Siapa tahu ada polwan cantik yang terkesima sama perilaku bagus kamu dijalanan, terus polwan cantik itu tiba-tiba nyuruh elu jadi supirnya.... SEMPURNA!

Keep safety!

:)

Tuesday, November 10, 2015

KALI KELUK

Geger kembali terjadi di kampung Sangga. Kali ini, Tosin, berandal kampung Sangga yang terkenal memiliki ajian welut putih ditemukan tewas bersimbah darah. Mayatnya ditemukan di pinggiran kali Keluk. Mengenaskan! Mungkin begitu kalimat yang tepat untuk menggambarkan keadaan mayat si Tosin.


Bagaimana tidak mengenaskan, kepalanya hancur. Seluruh isi kepala si Tosin keluar berhamburan. Lehernya nyaris putus. Lengan sebelah kirinya hilang. Dan bukan itu saja, alat kelamin si Tosin hilang entah kemana.

Seluruh warga yang penasaran berhamburan menuju tepi kali Keluk. Kali yang membelah desa Sangga menjadi dua dukuh itu memang selalu menyimpan misteri. Dan pagi ini, ditepian kali itu, si Tosin ditemukan tewas secara mengenaskan.

"Kang, apa benar dia si Tosin?"

"Iya Ja. Dia memang  Tosin. Gelang yang ia pakai dan tentu saja tatto berbentuk huruf jawa itu tak bisa membohongi kita!"

"Hmmm.... Kira-kira, siapa yang mebunuhnya kang? Atau jangan-jangan...."

"Entahlah Ja... Aku juga bingung. Tosin memang berandal. Dia maling yang selalu lolos dalam setiap buruan. Tapi kali ini... ah, sungguh aneh. Siapa yang bisa membunuhnya? Atau jangan-jangan dia mati sendiri? Hmmmm..."

Suasana semakin ramai saja. Tiba-tiba, dari seberang kali Keluk terlihat lelaki renta menggunakan jubah hitam pekat mendekati mereka. Bukan jubah atau wajah sang lelaki tua itu yang membikin kecut warga yang sedang menyaksikan mayat si Tosin, namun, cara menyeberangi kali itu yang membikin kecut para warga kampung Sangga. Lelaki itu menaiki perahu putih. Perahu yang berjalan sendiri, tanpa bantuan apapun.

Perlahan tapi pasti, lelaki renta itu mulai mendekati kerumunan warga yang sedang mengerubuti mayat si Tosin. Tak satupun kalimat yang keluar dari mulut mereka. Suasana mendadak hening. Dan ditengah keheningan itulah, sang lelaki renta yang menaiki kapal putih itu mengangkat mayat si Tosin. Dimasukkannya mayat si Tosin kedalam perahu putihnya.

Setelah tubuh hancur si Tosin masuk ke perahu, tiba-tiba saja langit di atas desa Sangga berubah hitam. Angin berhembus kencang. Kabut putih mulai menyelimuti sekitar kali Keluk. Bersamaan itu pula, sang lelaki renta bersama perahunya hilang begitu saja. Bak ditelan bumi.

Seluruh warga hanya terperangah. Kali Keluk, kali dengan air yang jernih itu kini berubah merah. Ya, airnya merah. Dan baunya anyir. Anyir seperti darah si Tosin.

"Pergilah kalian! Pergi!"

Suara menggelegar yang muncul dengan tiba-tiba itu menyadarkan warga yang sedari tadi hanya diam. Sontak, mereka lari berhamburan meninggalkan kali Keluk. Kali dengan sejuta misteri. Sampai kini.

Saturday, November 7, 2015

MALAM DI SEBUAH JALAN

Kali ini, tak hanya puisi yg bercerita tentang dirimu....
Semalam, di jalan itu... jalan yang 18 tahun lalu pertama kita bertemu, menghidangkan kembali dirimu yang sayu....

Aku, hanya bisa memandang deretan kata yang tersusun darimu melalui android miniku...
Semalam dijalan itu...
jalan pertama kali kita bertemu...
dalam balutan seragam putih abu-abu...
Masih ingatkah kamu...

Friday, October 23, 2015

BERKUNJUNG KE KEDIAMAN SANG MAESTRO, AHMAD TOHARI

Tanggal 22 Oktober 2015 kemarin, merupakan hari bersejarah bagi bangsa ini dan saya pribadi tentunya :)



Berbincang santai bersama sang Budayawan, Kyai Ahmad Tohari... ssttt... saya yg makai batik coklat di pojok itu... manis kan? xixixixi



Bersejarah bagi bangsa ini karena tanggal 22 Oktober tersebut dijadikan sebagai HARI SANTRI. Wuih, keren :) Bersejarah bagi saya pribadi karena di tanggal tersebut (kemarin), saya berkesempatan berkunjung ke kediaman Kyai Ahmad Tohari, sang penulis "Ronggeng Dukuh Paruk."

Dua kali saya kesana dalam hari itu. Yang pertama di pagi hari sekitar jam 7-an. Begitu sampai di rumah Beliau saya melihat Beliau sedang tertidur di ruang tamu. Kebetulan pintu rumah Beliau terbuka lebar. Rumah dengan halaman yang cukup luas disertai beraneka ragam tumbuhan yang lumayan lebat menjadikan suasana di teras rumah Beliau sangat sejuk. Nyaman dan damai. Begitu kesan ketika saya menginjakan kaki saya di depan kediaman Beliau.

Sungguh suatu kesempatan yang langka. Kenapa langka? Karena belum tentu setiap orang bisa langsung bertemu dengan Beliau. Tentu saja mengingat kesibukan Beliau yang menurut saya sih padat. Hehe.

Begitu saya melihat Beliau sedang tertidur,saya mengurungkan niat untuk langsung mengulukan salam atau sekadar mengetuk kecil pintu rumah Beliau yang asri itu. Sengaja saya menemui seorang lelaki setengah baya yang sedang menyapu halaman rumah Beliau. Lelaki setengah baya yang hanya mempunyai satu tangan itu memang sedari saya turun dari sepeda motor sudah memberikan senyuman dan langsung mempersilahkan saya untuk masuk ke kediaman Romo kyai Tohari.

"Nuwun sewu pak mengganggu, kebetulan pak Tohari sedang istirahat. Tampaknya Beliau kelelahan."

"Baru kemarin siang Beliau pulang dari Jerman. Mungkin kelelahan. Ditunggu saja mas!"

Belum selesai saya bicara, lelaki yang sangat sopan tersebut sudah memberikan informasi penting kepada saya :)

Hmmm... ternyata Beliau baru pulang dari Jerman. Saya baru ingat kalau beberapa hari yang lalu memang ada kegiatan yang berhubungan dengan buku di Frankfurt Jerman. Mungkin Beliau mengikuti acara tersebut. Batin saya.

Akhirnya saya menunggu sampai Beliau bangun dengan menimati aneka ragam tanaman di halaman rumah Beliau yang asri.

Tiba-tiba saja Beliau bangun.... Belum sempat menyempurnakan duduk, Beliau menyuruh saya masuk dengan isyarat tangan dan memanggil saya tentunya...

"Sini mas masuk!"

Saya langsung mengulukan salam sembari mencium tangan Beliau...

"Ada keperluan apa mas?"

Kemudian saya langsung mengutarakan maksud kedatangan saya. Namun melihat kondisi Beliau yang nampaknya sedang kelelahan, maka saya pun hanya berbicara secukupnya dan langsung meminta nomor handphone Beliau.

"Maaf mas... saya kemarin baru pulang dari Frankfurt.... Lumayan jauh perjalanannya. Hehe..."

Sangat khas sekali suara tawa Beliau...

"Njih kyai... tadi saya diberitahu sama bapak yang sedang menyapu halaman rumah kyai...." Saya memang memanggil Beliau dengan sebutan Kyai.... Dari dulu :)

"Nanti sore saya kesini lagi kyai... ya kalau diperbolehkan..."

"Tentu saja boleh mas... Sering-seringlah kemari.... Mumpung saya masih hidup dan sehat ... Hehehehe."

"Matur nuwun kyai....."

Akhirnya sorenya saya kembali ke kediaman Beliau bersama mas Hermawan Prasojo dan isteri Beliau...

Lain waktu saya posting "hasil" dari "perbincangan" kecil kami disana...

Jum'atan dulu yuuukkk!

:)

Friday, September 4, 2015

MEMBUNUHMU

Gadis berkacamata itu masih saja menyunggingkan senyumnya. Ah, jilbabnya yang anggun mulai mengusik ketentraman hatiku.

Masih seperti kemarin... Aku hanya bisa menatapmu dari balik jeruji kamar ini.

"Siapakah engkau?"

Begitu gumamku dalam hati. Namun apalah artinya pertanyaan tanpa sebuah jawaban. Bukankah itu hanya menyakitkanku saja. Ya, sakit. Sama seperti takdirku yang meringkuk di kamar biadab ini.

"Saudara Bondan, ada yang ingin menemuimu. Silahkan bersiap-bersiap menemui tamumu itu. Oh ya, wajahnya boleh juga!" Sipir bermata sipit ini sepertinya mengejekku. Ah, sudahlah! Tak ada gunanya pula bermusuhan dengan anjing seperti dia.

"Assalaamu alaikum...."

Deg! Ternyata tamuku kali ini adalah gadis itu. Gadis berkaca mata dengan kerudung lebar yang aku curi wajahnya dari jeruji besi itu kemarin pagi.

"Maaf pak. Sedari kemarin saya mencari Bapak. Ketika kemarin saya hendak menemui Bapak, tiba-tiba isteri Bapak menyuruh saya untuk menemuinya terlebih dahulu di kantin penjara ini. Dan Beliau meminta agar hari ini saja saya menemui Anda. Oh ya pak, saya mohon maaf karena belum memperkenalkan diri saya. Nama saya Fatimah. Saya pengacara isteri Bapak. Saya hanya ingin memberitahu Bapak, isteri Bapak, Ibu Nelly, bermaksud mengajukan gugatan cerai pada Bapak. Besok adalah hari dimana Bapak dibebaskan. Saya harap Bapak bisa bekerja sama dengan baik untuk mengurus perihal perceraian Anda dengan ibu Nelly."

Damn! Gadis muda ini ternyata pengacara isteriku. Besok aku bebas dari penjara sialan ini. Tunggu saja Anthony, aku akan membunuhmu.

Kau tidak hanya menyebabkan aku masuk ke dalam penjara laknat ini. Tapi kau juga telah meninggalkan luka kelelakianku. Perselingkuhanmu dengan isteriku sungguh menyakitkanku. Kini, aku diambang perceraian. Dan membunuhmu adalah satu-satunya cara untuk membahagiakan hidupku. Bersiaplah Anthony!

LOVE STORY

30 Agustus 2015

Mencintaimu adalah kutukan terindah dalam lembaran hidupku. Mencintaimu, hanyalah mengenang luka-luka lama. Luka yang masih berjejer rapi dalam dinding kamarku.

Nun jauh disana, dilubuk hatiku yang terdalam, engkau hanyalah samudera perih yang memuakkan. Sungguh!

Apatah ada lagi sesuatu yang lebih memuakkan selain mencintaimu? Tak ada!

Sekarang..... Ketika jampi-jampi cinta itu mulai sirna, ternyata berkebalikan dengan apa yang aku harapkan.

Kau.... benar-benar mencintaiku.

Apa yang harus aku lakukan? Sedangkan ranum kebencian masih bersemayam mesra dalam ingatanku.





2006

"Maaf mas.... Aku hanya menganggapmu sebagai kakak... Maafkan aku...."



Featured Post

Karakteristik Meeting Room yang Sesuai untuk Meeting

Karakteristik Meeting Room - Menjamurnya bisnis startup mendorong bermunculannya perusahaan pelayanan coworking space dan private space. Be...