Kepemimpinan Otentik
Menurut Albrecht (2006), penulis buku Social Intelligence, otentik menunjukkan seberapa jujur dan tulus seseorang pada diri sendiri dan pada orang lain. Kepemimpinan sarat dengan muatan kepercayaan (trust). Seorang pemimpin yang layak dipercaya adalah ia yang berani menjadi dirinya sendiri. Seorang pemimpin yang otentik.
Studi yang dilakukan Bill George, profesor di Harvard, menemukan bahwa kepemimpinan otentik harus dikembangkan oleh masing-masing calon berdasarkan pada kehidupannya sendiri. Hasil studi yang diterbitkannya dalam buku True North: Discover Your Authentic Leadership (Jossey-Bass) pada bulan Maret lalu menunjukkan bahwa kepemimpinan seseorang berkembang sejalan dengan peristiwa-peristiwa yang dialaminya dalam hidup. Salah satu tokoh yang dijadikan contoh oleh George adalah Daniel Vasella, pimpinan dan CEO perusahaan farmasi dunia Novartis. Masa kecil Vasella adalah masa sulit karena penyakit TBC dan radang otak yang dideritanya. Ia tinggal di sanatorium, kesepian dan dihantui oleh rasa takut oleh pemeriksaan rutin cairan sumsum tulang belakang.
Apa itu kepemimpinan otentik ? Keyakinan, optimisme, ketahanan, perilaku etis dan pikiran tentang masa depan organisasi tidak hanya membantu perusahaan Anda tetapi pengembangan karyawan. Hal ini membimbing orang-orang dengan ketulusan dan integritas.
Jadi bagaimana Anda menjadi pemimpin yang lebih otentik? Pemimpin otentik wawasan. Hal ini lebih daripada memiliki visi, yaitu tentang menjadi bijaksana. Mereka memiliki kemampuan untuk menerima informasi dari berbagai sumber dan menerapkannya untuk membantu membentuk tindakan terbaik untuk semua orang. Pemimpin otentik tidak sabar untuk mengambil tindakan dan memimpin dengan contoh. Mereka menunjuk seseorang untuk melakukan kegiatan apa yang harus dilakukan. Karyawan akan menilai pemimpin otentik oleh keyakinan bahwa mereka melihat dan penentuan pemimpin untuk menjadi sukses.
Pemimpin Otentik juga berdampak dan membawa perubahan dalam jangka panjang. Orang ingin mengikuti mereka. Ini bukan tentang judul atau peran yang diadakan, ini adalah tentang bagaimana Anda bertindak. Apakah Anda bertanggung jawab untuk membuat keputusan atau kesalahan yang mungkin Anda buat mencoba untuk membawa perubahan? Ini mungkin membutuhkan gaya modifikasi dari kepemimpinan atau berkomunikasi dengan cara yang berbeda. Jika tindakan Anda di dorong, Anda akan memiliki kepercayaan dan rasa hormat dari orang-orang di sekitar Anda.
Menjadi seorang pemimpin otentik adalah tentang menjadi jujur dengan diri sendiri. Kepemimpinan adalah proses belajar dan terus-menerus. Ini adalah tentang menjadi berani dan bahkan mungkin akan melawan kerumunan. Hal ini tidak selalu mudah untuk mengambil jalan yang benar vs jalur yang paling perlawanan dengan beberapa orang hanya mengatakan apa yang mereka pikirkan kerumunan yang ingin didengar.
Seorang pemimpin otentik mengatakan apa yang benar dan sejalan dengan visi yang jelas yang dimaksudkan untuk membantu mengembangkan orang-orang dalam bisnis itu. Visi yang inovatif dan berkomitmen untuk meninggalkan warisan kualitas, bahkan mungkin tempat yang lebih baik daripada ketika Anda menemukannya. Masa depan organisasi Anda
Apa itu pemimpin yang otentik? Lynda Grayton dalam bukunya The Shift, the Future of Work is Already Here mengatakan: kepemimpinan yang dibutuhkan saat ini dan untuk mengantisipasi masa depan adalah kepemimpinan yang transparan dan otentik. Sesuai dengan definisi kata-kata otentik, maka pemimpin yang otentik mungkin bisa diartikan secara sederhana ya… berarti benar-benar pemimpin.
Sampai di sini saya jadi teringat bahwa dalam online marketing dikenal tiga jenis media: paid, owned, dan earned. Paid adalah media yang kita bayar, contohnya pasang iklan (online advertising). Owned adalah media yang kita miliki sendiri, misalnya web/blog kita sendiri, akun media sosial (Facebook dan Twitter) kita. Adapun earned, adalah percakapan di media sosial ataupun media digital lain yang terjadi secara organik tentang sebuah merek, yang merupakan suatu reputasi yang di-earned (diraih) oleh merek tersebut melalui kerja keras dan usaha membangun merek dalam jangka panjang.
Terasa bukan media mana yang paling menantang? Di era media sosial ini, Anda tidak bisa lagi “membeli” persepsi/citra baik semudah Anda membayar iklan. Anda harus mendapatkan (earn) semua itu dengan usaha.
Sama halnya dengan mendapatkan otoritas Anda sebagai seorang pemimpin. Anda bisa saja seorang manajer atau direktur, di atas kartu nama Anda tertulis bahwa Anda adalah seorang pemimpin (owned authority). Atau mungkin Anda adalah seorang pemilik usaha yang menggaji karyawan (paid authority). Namun hanya true leader yang mendapatkan (earned) otoritas melalui pembuktian secara konstan akan siapa dirinya.
Bill George, profesor Harvard Business School, dalam satu studinya yang terkenal tentang kepemimpinan menyimpulkan: seseorang tidak perlu terlahir dengan karakteristik tertentu untuk bisa memimpin. Anda juga tidak perlu menduduki posisi teratas dalam suatu organisasi. Siapa pun bisa menjadi seorang pemimpin sejati. Perjalanan ini dimulai dari pemahaman yang baik tentang diri sendiri dan terus belajar dari pengalaman.
Pemimpin sejati selalu menyisihkan waktu untuk memeriksa kembali dan merenungkan pengalaman mereka, dengan cara ini mereka terus bertumbuh sebagai individu ataupun pemimpin. Karena pemahaman yang baik tentang diri sendiri adalah kuncinya, maka penyangkalan diri (denial) adalah musuh utama pemimpin otentik. Pemimpin otentik tidak takut, bahkan selalu meminta dan mendengarkan masukan dari bawahannya.
Bill George juga berpendapat, kepemimpinan yang otentik adalah syarat untuk pencapaian bisnis jangka panjang. Mungkin Anda bisa mendapatkan hasil jangka pendek tanpa menjadi otentik. Toh, kepemimpinan otentik adalah satu-satunya jalan untuk menciptakan hasil jangka panjang. Dalam bahasa sederhananya, berani terbuka dan transparan. Sudah tidak zamannya lagi menutup-nutupi, bersembunyi di balik posisi/jabatan. Ketika dipromosikan sebagai pemimpin, jangan mengira itu otomatis sebagai kekuasaan. Itu hanya berarti owned authority. Anda harus bekerja keras untuk mendapatkan kekuasaan sejati.
Karena itu, ketika dipromosikan sebagai seorang pemimpin, bukan berarti Anda bisa duduk santai dan menyuruh-nyuruh bawahan. Anda malah harus bekerja lebih keras, datang lebih awal, dan pulang lebih malam. Anda harus semakin rajin belajar, membaca, bergaul, memperluas wawasan, jangan sampai kalah oleh bawahan Anda.
Saat ini tidak mungkin lagi Anda bisa menyuruh bawahan Anda melakukan sesuatu, padahal bawahan Anda tidak melihat Anda kapabel dalam melakukan tugas tersebut. Selamat datang ke dunia yang serba terbuka. Ini adalah era Gen Y. Anda bukanlah pemimpin kecuali Anda berhasil memimpin Gen Y ini.
Kepemimpinan otentik berani menjadi dirinya sendiri. Dalam konteks keIndonesiaan pemimpin yang otentik harus bisa reinventing nilai-nilai kebangsaan yang diadaptasi dengan kemajuan jaman. Dalam Pilpres kali ini ada capres yang telah menunjukkan dirinya menggenggam kepemimpinan otentik yang bersandar jiwa kebangsaan gotong royong yang telah digali oleh pendiri NKRI. Gotong-royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu karya, satu gawe. Sudah lama bangsa ini dikelola oleh pemimpin otokratis yang hanya bisa memberi perintah tetapi tidak mampu memberi inspirasi dalam aspek yang luas.
Gotong-royong dalam persepsi rakyat merupakan pembantingan tulang bersama, pemerasan otak dan keringat bersama, perjuangan bantu-membantu bersama. Esensinya sebenarnya adalah cara baik genuine Indonesia atau bisa dikatakan sebagai The Indonsian Way. Namun begitu, gotong-royong bukanlah sesuatu yang given, masih memerlukan social engineering yang sesuai dengan zeitgeist. Istilah zeitgeist berasal dari bahasa Jerman yang secara harfiah berarti jiwa dari suatu waktu (time spirit).
Revolusi kemerdekaan RI pada hakekatnya adalah revolusi mental yang dipandu oleh kepemimpinan otentik yang piawai membaca dan menganalisa semangat jaman untuk melakukan perubahan secara sistemik. Dalam konteks globalisasi gelombang ketiga sekarang ini tajuk zeitgeist mencuat kembali. Sampai-sampai Google memberi makna tersendiri sebagai “the general intellectual, moral, and cultural climate of an era” (intelektual, moral dan kultur umum pada suatu era). Lebih dari itu Google juga menjadikan Zeitgeist sebagai perangkat yang mampu menyimpulkan istilah apa yang populer dalam pencarian.
Setiap periode jaman memiliki semangat atau jiwa sendiri-sendiri. Pentingnya kepemimpinan otentik yang mampu mengaktualisasikan gotong royong sesuai dengansemangat jaman sehingga menjadi The Indonesian Way yang bisa menjadi strategi pembangunan yang hebat. Realitasnya, spektrum perekonomian di negeri ini sekarang ini bisa dianalogikan bahwa berbagai sektor dan kebijakan diwarnai oleh fenomena Singa makan rumput. Yang mana Singa merupakan gambaran dari perusahaan global/multinasional yang tengah beraksi di negeri ini untuk meraup belanja negara dan belanja masyarakat hingga skala yang terkecil. Kalau Singa sudah makan rumput, lantas yang lain makan apa.
Fenomena Singa makan rumput di negeri ini terjadi diseluruh aktivitas perekonomian bangsa dan pembangunan infrastruktur. Sebagai salah satu gambaran adalah disektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Di sektor tersebut fenomena Singa makan rumput sangat kentara. Singa merupakan analog dari perusahaan multinasional yang tengah beraksi di negeri ini untuk meraup belanja TIK. Bahkan berbagai bantuan hibah tentang infrastruktur juga sering disikat habis. Sangat berlainan dengan di India yang mana sang Singa “dikarantina” dalam taman safari sehingga tidak makan rumput. Di Tiongkok sang Singa juga dibatasi oleh sekat yang kuat. Ironisnya, di negeri ini sang Singa begitu leluasa melahap rumput yang sebenarnya bukan makanannya. Inovator dan pengembang TIK di negeri ini berusaha melawan namun sering tak berdaya. Cara Singa memakan rumput sarat kolusi dan sangat sistemik melalui rekayasa skema pembiayaan proyek.
Dampak negatif fenomena Singa pemakan rumput selama ini menyebabkan independent software vendor (ISV) di Indonesia keberadaannya menjadi inferior. Padahal jumlah pengembang profesional (profesional developer) telah mencapai sekitar 90 ribu. Sedangkan total developer dunia mencapai sekitar 14 juta. Jika pemerintah mampu menciptakan ekosistem usaha TIK yang bisa mengatasi singa makan rumput, maka pertumbuhan ISV di negeri ini bisa mencapai 1000 perusahaan pertahun. Pasar TIK dunia tetap cerah, tinggal menunggu aksi dan strategi pemerintahan baru hasil Pilpres 2014 yang diharapkan mampu mengatasi fenomena singa pemakan rumput.
Indikator untuk menunjukkan kemampuan produksi software disuatu negara adalah jumlah ISV serta jumlah profesional yang bekerja sebagai developer. Kalau kita cermati negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura memiliki jumlah developer lebih sedikit, tapi mereka terhimpun dalam ISV yang jumlahnya cukup banyak. Artinya mereka bersinergi menuju pasar dengan lebih efektif. Berbeda dengan kondisi di Indonesia yang developernya kurang terbina akibat kebijakan elite yang membiarkan begitu saja Singa memakan rumput. Melawan Singa tentunya tidak mudah, dibutuhkan daya inovasi dan kemampuan memproduksi software dalam aspek kuantitas maupun kualitas. Seperti menguasai standar metodologi pengembangan, jeli melihat kebutuhan pasar, mengkondisikan produk agar bankable, dan usaha proteksi terhadap hak kekayaan intelektual. Masalah lain dari software house Indonesia adalah tentang standardisasi dan metodologi. Jika diaudit dari seluruh proses Software Development Life Cycle (SDLC) masih banyak yang bermasalah.
Pada saat ini ada Capres yang telah berhasil melawan Singa melalui inisiatif dan kegiatan inovasi yang berskala global. Sepeeti diperlihatkan oleh Capres Jokowi yang terbukti berhasil mencegah Singa makan rumput untuk beberapa sektor. Hal itulah yang membuat Jokowi pernah bersitegang dengan mantan Gubernur Jateng Bibit Waluyo terkait pembangunan mall. Konsepsi Jokowi diatas juga terlihat dengan adanya Solo Techno Park yang merupakan model ideal pengembangan inovasi daerah.
Jokowi membangun kota Solo bukan saja pada aspek fisik, tetapi juga aspek mental sumber daya birokrasinya. Tekanan aspek mental itu mengedepankan daya inovasi sebagai panglima menghadapi sengitnya persaingan global. Daya inovasi dan kepemimpinan yang bisa menginspirasi tersebut menghasilkan sederet ikon perekonomian gotong royong yang unggul di kancah global, seperti Solo City Walk yang bisa mendongkrak wisatawan setara dengan Orchard di Singapura. Begitu pula dengan revitalisasi kawasan Ngarsopuro menjadi pasar barang antik yang kini menjadi tempat favorit bagi wisatawan. Selain Itu Jokowi juga telah mencipakan acara-acara budaya yang bertaraf internasional seperti Solo Batik Carnival, Solo International Ethnic Music (SIEM) Festival, Solo International Art Performance (SIPA), dan Indonesian Channel yang merupakan pagelaran kebudayaan Indonesia oleh para pelajar dari mancanegara yang menekuni kebudayaan Indonesia di Solo.
Studi yang dilakukan Bill George, profesor di Harvard, menemukan bahwa kepemimpinan otentik harus dikembangkan oleh masing-masing calon berdasarkan pada kehidupannya sendiri. Hasil studi yang diterbitkannya dalam buku True North: Discover Your Authentic Leadership (Jossey-Bass) pada bulan Maret lalu menunjukkan bahwa kepemimpinan seseorang berkembang sejalan dengan peristiwa-peristiwa yang dialaminya dalam hidup. Salah satu tokoh yang dijadikan contoh oleh George adalah Daniel Vasella, pimpinan dan CEO perusahaan farmasi dunia Novartis. Masa kecil Vasella adalah masa sulit karena penyakit TBC dan radang otak yang dideritanya. Ia tinggal di sanatorium, kesepian dan dihantui oleh rasa takut oleh pemeriksaan rutin cairan sumsum tulang belakang.
Apa itu kepemimpinan otentik ? Keyakinan, optimisme, ketahanan, perilaku etis dan pikiran tentang masa depan organisasi tidak hanya membantu perusahaan Anda tetapi pengembangan karyawan. Hal ini membimbing orang-orang dengan ketulusan dan integritas.
Jadi bagaimana Anda menjadi pemimpin yang lebih otentik? Pemimpin otentik wawasan. Hal ini lebih daripada memiliki visi, yaitu tentang menjadi bijaksana. Mereka memiliki kemampuan untuk menerima informasi dari berbagai sumber dan menerapkannya untuk membantu membentuk tindakan terbaik untuk semua orang. Pemimpin otentik tidak sabar untuk mengambil tindakan dan memimpin dengan contoh. Mereka menunjuk seseorang untuk melakukan kegiatan apa yang harus dilakukan. Karyawan akan menilai pemimpin otentik oleh keyakinan bahwa mereka melihat dan penentuan pemimpin untuk menjadi sukses.
Pemimpin Otentik juga berdampak dan membawa perubahan dalam jangka panjang. Orang ingin mengikuti mereka. Ini bukan tentang judul atau peran yang diadakan, ini adalah tentang bagaimana Anda bertindak. Apakah Anda bertanggung jawab untuk membuat keputusan atau kesalahan yang mungkin Anda buat mencoba untuk membawa perubahan? Ini mungkin membutuhkan gaya modifikasi dari kepemimpinan atau berkomunikasi dengan cara yang berbeda. Jika tindakan Anda di dorong, Anda akan memiliki kepercayaan dan rasa hormat dari orang-orang di sekitar Anda.
Menjadi seorang pemimpin otentik adalah tentang menjadi jujur dengan diri sendiri. Kepemimpinan adalah proses belajar dan terus-menerus. Ini adalah tentang menjadi berani dan bahkan mungkin akan melawan kerumunan. Hal ini tidak selalu mudah untuk mengambil jalan yang benar vs jalur yang paling perlawanan dengan beberapa orang hanya mengatakan apa yang mereka pikirkan kerumunan yang ingin didengar.
Seorang pemimpin otentik mengatakan apa yang benar dan sejalan dengan visi yang jelas yang dimaksudkan untuk membantu mengembangkan orang-orang dalam bisnis itu. Visi yang inovatif dan berkomitmen untuk meninggalkan warisan kualitas, bahkan mungkin tempat yang lebih baik daripada ketika Anda menemukannya. Masa depan organisasi Anda
Apa itu pemimpin yang otentik? Lynda Grayton dalam bukunya The Shift, the Future of Work is Already Here mengatakan: kepemimpinan yang dibutuhkan saat ini dan untuk mengantisipasi masa depan adalah kepemimpinan yang transparan dan otentik. Sesuai dengan definisi kata-kata otentik, maka pemimpin yang otentik mungkin bisa diartikan secara sederhana ya… berarti benar-benar pemimpin.
Sampai di sini saya jadi teringat bahwa dalam online marketing dikenal tiga jenis media: paid, owned, dan earned. Paid adalah media yang kita bayar, contohnya pasang iklan (online advertising). Owned adalah media yang kita miliki sendiri, misalnya web/blog kita sendiri, akun media sosial (Facebook dan Twitter) kita. Adapun earned, adalah percakapan di media sosial ataupun media digital lain yang terjadi secara organik tentang sebuah merek, yang merupakan suatu reputasi yang di-earned (diraih) oleh merek tersebut melalui kerja keras dan usaha membangun merek dalam jangka panjang.
Terasa bukan media mana yang paling menantang? Di era media sosial ini, Anda tidak bisa lagi “membeli” persepsi/citra baik semudah Anda membayar iklan. Anda harus mendapatkan (earn) semua itu dengan usaha.
Sama halnya dengan mendapatkan otoritas Anda sebagai seorang pemimpin. Anda bisa saja seorang manajer atau direktur, di atas kartu nama Anda tertulis bahwa Anda adalah seorang pemimpin (owned authority). Atau mungkin Anda adalah seorang pemilik usaha yang menggaji karyawan (paid authority). Namun hanya true leader yang mendapatkan (earned) otoritas melalui pembuktian secara konstan akan siapa dirinya.
Bill George, profesor Harvard Business School, dalam satu studinya yang terkenal tentang kepemimpinan menyimpulkan: seseorang tidak perlu terlahir dengan karakteristik tertentu untuk bisa memimpin. Anda juga tidak perlu menduduki posisi teratas dalam suatu organisasi. Siapa pun bisa menjadi seorang pemimpin sejati. Perjalanan ini dimulai dari pemahaman yang baik tentang diri sendiri dan terus belajar dari pengalaman.
Pemimpin sejati selalu menyisihkan waktu untuk memeriksa kembali dan merenungkan pengalaman mereka, dengan cara ini mereka terus bertumbuh sebagai individu ataupun pemimpin. Karena pemahaman yang baik tentang diri sendiri adalah kuncinya, maka penyangkalan diri (denial) adalah musuh utama pemimpin otentik. Pemimpin otentik tidak takut, bahkan selalu meminta dan mendengarkan masukan dari bawahannya.
Bill George juga berpendapat, kepemimpinan yang otentik adalah syarat untuk pencapaian bisnis jangka panjang. Mungkin Anda bisa mendapatkan hasil jangka pendek tanpa menjadi otentik. Toh, kepemimpinan otentik adalah satu-satunya jalan untuk menciptakan hasil jangka panjang. Dalam bahasa sederhananya, berani terbuka dan transparan. Sudah tidak zamannya lagi menutup-nutupi, bersembunyi di balik posisi/jabatan. Ketika dipromosikan sebagai pemimpin, jangan mengira itu otomatis sebagai kekuasaan. Itu hanya berarti owned authority. Anda harus bekerja keras untuk mendapatkan kekuasaan sejati.
Karena itu, ketika dipromosikan sebagai seorang pemimpin, bukan berarti Anda bisa duduk santai dan menyuruh-nyuruh bawahan. Anda malah harus bekerja lebih keras, datang lebih awal, dan pulang lebih malam. Anda harus semakin rajin belajar, membaca, bergaul, memperluas wawasan, jangan sampai kalah oleh bawahan Anda.
Saat ini tidak mungkin lagi Anda bisa menyuruh bawahan Anda melakukan sesuatu, padahal bawahan Anda tidak melihat Anda kapabel dalam melakukan tugas tersebut. Selamat datang ke dunia yang serba terbuka. Ini adalah era Gen Y. Anda bukanlah pemimpin kecuali Anda berhasil memimpin Gen Y ini.
Kepemimpinan otentik berani menjadi dirinya sendiri. Dalam konteks keIndonesiaan pemimpin yang otentik harus bisa reinventing nilai-nilai kebangsaan yang diadaptasi dengan kemajuan jaman. Dalam Pilpres kali ini ada capres yang telah menunjukkan dirinya menggenggam kepemimpinan otentik yang bersandar jiwa kebangsaan gotong royong yang telah digali oleh pendiri NKRI. Gotong-royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu karya, satu gawe. Sudah lama bangsa ini dikelola oleh pemimpin otokratis yang hanya bisa memberi perintah tetapi tidak mampu memberi inspirasi dalam aspek yang luas.
Gotong-royong dalam persepsi rakyat merupakan pembantingan tulang bersama, pemerasan otak dan keringat bersama, perjuangan bantu-membantu bersama. Esensinya sebenarnya adalah cara baik genuine Indonesia atau bisa dikatakan sebagai The Indonsian Way. Namun begitu, gotong-royong bukanlah sesuatu yang given, masih memerlukan social engineering yang sesuai dengan zeitgeist. Istilah zeitgeist berasal dari bahasa Jerman yang secara harfiah berarti jiwa dari suatu waktu (time spirit).
Revolusi kemerdekaan RI pada hakekatnya adalah revolusi mental yang dipandu oleh kepemimpinan otentik yang piawai membaca dan menganalisa semangat jaman untuk melakukan perubahan secara sistemik. Dalam konteks globalisasi gelombang ketiga sekarang ini tajuk zeitgeist mencuat kembali. Sampai-sampai Google memberi makna tersendiri sebagai “the general intellectual, moral, and cultural climate of an era” (intelektual, moral dan kultur umum pada suatu era). Lebih dari itu Google juga menjadikan Zeitgeist sebagai perangkat yang mampu menyimpulkan istilah apa yang populer dalam pencarian.
Setiap periode jaman memiliki semangat atau jiwa sendiri-sendiri. Pentingnya kepemimpinan otentik yang mampu mengaktualisasikan gotong royong sesuai dengansemangat jaman sehingga menjadi The Indonesian Way yang bisa menjadi strategi pembangunan yang hebat. Realitasnya, spektrum perekonomian di negeri ini sekarang ini bisa dianalogikan bahwa berbagai sektor dan kebijakan diwarnai oleh fenomena Singa makan rumput. Yang mana Singa merupakan gambaran dari perusahaan global/multinasional yang tengah beraksi di negeri ini untuk meraup belanja negara dan belanja masyarakat hingga skala yang terkecil. Kalau Singa sudah makan rumput, lantas yang lain makan apa.
Fenomena Singa makan rumput di negeri ini terjadi diseluruh aktivitas perekonomian bangsa dan pembangunan infrastruktur. Sebagai salah satu gambaran adalah disektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Di sektor tersebut fenomena Singa makan rumput sangat kentara. Singa merupakan analog dari perusahaan multinasional yang tengah beraksi di negeri ini untuk meraup belanja TIK. Bahkan berbagai bantuan hibah tentang infrastruktur juga sering disikat habis. Sangat berlainan dengan di India yang mana sang Singa “dikarantina” dalam taman safari sehingga tidak makan rumput. Di Tiongkok sang Singa juga dibatasi oleh sekat yang kuat. Ironisnya, di negeri ini sang Singa begitu leluasa melahap rumput yang sebenarnya bukan makanannya. Inovator dan pengembang TIK di negeri ini berusaha melawan namun sering tak berdaya. Cara Singa memakan rumput sarat kolusi dan sangat sistemik melalui rekayasa skema pembiayaan proyek.
Dampak negatif fenomena Singa pemakan rumput selama ini menyebabkan independent software vendor (ISV) di Indonesia keberadaannya menjadi inferior. Padahal jumlah pengembang profesional (profesional developer) telah mencapai sekitar 90 ribu. Sedangkan total developer dunia mencapai sekitar 14 juta. Jika pemerintah mampu menciptakan ekosistem usaha TIK yang bisa mengatasi singa makan rumput, maka pertumbuhan ISV di negeri ini bisa mencapai 1000 perusahaan pertahun. Pasar TIK dunia tetap cerah, tinggal menunggu aksi dan strategi pemerintahan baru hasil Pilpres 2014 yang diharapkan mampu mengatasi fenomena singa pemakan rumput.
Indikator untuk menunjukkan kemampuan produksi software disuatu negara adalah jumlah ISV serta jumlah profesional yang bekerja sebagai developer. Kalau kita cermati negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura memiliki jumlah developer lebih sedikit, tapi mereka terhimpun dalam ISV yang jumlahnya cukup banyak. Artinya mereka bersinergi menuju pasar dengan lebih efektif. Berbeda dengan kondisi di Indonesia yang developernya kurang terbina akibat kebijakan elite yang membiarkan begitu saja Singa memakan rumput. Melawan Singa tentunya tidak mudah, dibutuhkan daya inovasi dan kemampuan memproduksi software dalam aspek kuantitas maupun kualitas. Seperti menguasai standar metodologi pengembangan, jeli melihat kebutuhan pasar, mengkondisikan produk agar bankable, dan usaha proteksi terhadap hak kekayaan intelektual. Masalah lain dari software house Indonesia adalah tentang standardisasi dan metodologi. Jika diaudit dari seluruh proses Software Development Life Cycle (SDLC) masih banyak yang bermasalah.
Pada saat ini ada Capres yang telah berhasil melawan Singa melalui inisiatif dan kegiatan inovasi yang berskala global. Sepeeti diperlihatkan oleh Capres Jokowi yang terbukti berhasil mencegah Singa makan rumput untuk beberapa sektor. Hal itulah yang membuat Jokowi pernah bersitegang dengan mantan Gubernur Jateng Bibit Waluyo terkait pembangunan mall. Konsepsi Jokowi diatas juga terlihat dengan adanya Solo Techno Park yang merupakan model ideal pengembangan inovasi daerah.
Jokowi membangun kota Solo bukan saja pada aspek fisik, tetapi juga aspek mental sumber daya birokrasinya. Tekanan aspek mental itu mengedepankan daya inovasi sebagai panglima menghadapi sengitnya persaingan global. Daya inovasi dan kepemimpinan yang bisa menginspirasi tersebut menghasilkan sederet ikon perekonomian gotong royong yang unggul di kancah global, seperti Solo City Walk yang bisa mendongkrak wisatawan setara dengan Orchard di Singapura. Begitu pula dengan revitalisasi kawasan Ngarsopuro menjadi pasar barang antik yang kini menjadi tempat favorit bagi wisatawan. Selain Itu Jokowi juga telah mencipakan acara-acara budaya yang bertaraf internasional seperti Solo Batik Carnival, Solo International Ethnic Music (SIEM) Festival, Solo International Art Performance (SIPA), dan Indonesian Channel yang merupakan pagelaran kebudayaan Indonesia oleh para pelajar dari mancanegara yang menekuni kebudayaan Indonesia di Solo.
Pengertian Kepemimpinan Otentik |
Langkah untuk menjadi pemimpin otentik
a. Membangun kepemimpinan
Orang – orang ingin mengikuti. Ketika Anda masuk ke dalam ruang meeting, sebagai pemimpin, orang – orang akan menunggu untuk mendengar visi Anda. Sudah tugas Anda untuk menentukan apa yang harus terjadi. Terlalu banyak pengusaha, terutama orang yang menjadi pendiri dan membangun bisnis mereka sendiri, tidak membangun peran dalam kepemimpinan.
Beberapa pemimpin ingin tim manajemen mereka datang dengan membawa strategi, memberikan alasan mengapa manajer mereka yang harus mengimplementasikannya. Tetapi perspektif seperti itu tidak akan berhasil, mengapa? Karena manajer bukanlah jabatan untuk mengatur strategi.
Pernahkah Anda melihat di ruang ganti baju ketika pelatih berbicara dengan pemain mereka? Apakah ada pertanyaan mengenai siapakah pemimpin dalam situasi tersebut? Beranilah. Kepemimpinan berarti memiliki visi, dan kemudian mengajak setiap orang untuk meraihnya bersama.
Beberapa pemimpin ingin tim manajemen mereka datang dengan membawa strategi, memberikan alasan mengapa manajer mereka yang harus mengimplementasikannya. Tetapi perspektif seperti itu tidak akan berhasil, mengapa? Karena manajer bukanlah jabatan untuk mengatur strategi.
Pernahkah Anda melihat di ruang ganti baju ketika pelatih berbicara dengan pemain mereka? Apakah ada pertanyaan mengenai siapakah pemimpin dalam situasi tersebut? Beranilah. Kepemimpinan berarti memiliki visi, dan kemudian mengajak setiap orang untuk meraihnya bersama.
b. Menjadi pelayan dari visi Anda
Prioritas utama dan kesetiaan Anda harus berada pada perusahaan. Bukan pada investor, pelanggan, atau karyawan. Semua hal tersebut hanya untuk perusahaan dan visi Anda. Sehingga, ketika Anda melakukan apapun, Anda akan membuat perusahaan bergerak ke arah yang tepat. Dan menyingkirkan rintangan yang menghalangi Anda.
Apakah Anda memiliki karyawan yang sudah lama bersama dengan Anda, tetapi meskipun perusahaan sudah berkembang, karyawan tersebut tetap tidak berkembang? Inilah saatnya untuk melepaskannya. Mempertahankan karyawan seperti ini merupakan salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan oleh pengusaha. Anda akan merugikan orang – orang yang ada disekitar mereka, termasuk karyawan itu sendiri.
Pertimbangkanlah diri Anda untuk menjadi pemimpin yang menciptakan penawaran menarik. Apakah Anda berpikir bahwa Steve Jobs akan mengijinkan orang – orang untuk tetap berada pada timnya jika mereka tidak bekerja dengan baik? Anda akan kehilangan integritas diri Anda sendiri dengan mempertahankan mereka.
Sebaliknya, berikan mereka kebebasan untuk mencari perusahaan dimana mereka dapat menambah nilai diri mereka dengan sangat baik. Sudah tugas Anda untuk merekrut karyawan terbaik dan memastikan bahwa hanya yang terbaik yang dapat berada pada anggota tim Anda.
Apakah Anda memiliki karyawan yang sudah lama bersama dengan Anda, tetapi meskipun perusahaan sudah berkembang, karyawan tersebut tetap tidak berkembang? Inilah saatnya untuk melepaskannya. Mempertahankan karyawan seperti ini merupakan salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan oleh pengusaha. Anda akan merugikan orang – orang yang ada disekitar mereka, termasuk karyawan itu sendiri.
Pertimbangkanlah diri Anda untuk menjadi pemimpin yang menciptakan penawaran menarik. Apakah Anda berpikir bahwa Steve Jobs akan mengijinkan orang – orang untuk tetap berada pada timnya jika mereka tidak bekerja dengan baik? Anda akan kehilangan integritas diri Anda sendiri dengan mempertahankan mereka.
Sebaliknya, berikan mereka kebebasan untuk mencari perusahaan dimana mereka dapat menambah nilai diri mereka dengan sangat baik. Sudah tugas Anda untuk merekrut karyawan terbaik dan memastikan bahwa hanya yang terbaik yang dapat berada pada anggota tim Anda.
c. Menjadi terbuka
Ada masa ketika saya bekerja dengan seorang CEO dari sebuah perusahaan yang memiliki pertumbuhan dengan sangat baik selama 10 tahun berturut – turut, sebelum akhirnya industri yang digelutinya mengalami guncangan. Dia sangat khawatir. Dia mengadakan meeting dengan seluruh perusahaannya di dunia, dimana dia akan memberitahukan berita buruk tersebut, untuk pertama kalinya, perusahaan yang dipimpinnya akan mengalami kerugian, kata R. Michael Anderson, founder dari The Executive JOY Institute.
Saya bertanya apakah ada orang lain yang mengetahui bahwa perusahaan sedang tidak baik, dan dia berkata tentu saja, semua kompetitor mereka juga mengalami hal yang sama. Saya kemudian bersama dengan dia menghadapi hal tersebut. Dia memberitahukan situasinya kepada seluruh perusahaannya, tetapi dia tidak terpuruk, dia malah menggunakan kabar buruk tersebut untuk memangkas biaya dan membuat perusahaan menjadi lebih efisien, sementara dia mendapatkan banyak kepercayaan dari orang – orangnya, kata Anderson.
Saya bertanya apakah ada orang lain yang mengetahui bahwa perusahaan sedang tidak baik, dan dia berkata tentu saja, semua kompetitor mereka juga mengalami hal yang sama. Saya kemudian bersama dengan dia menghadapi hal tersebut. Dia memberitahukan situasinya kepada seluruh perusahaannya, tetapi dia tidak terpuruk, dia malah menggunakan kabar buruk tersebut untuk memangkas biaya dan membuat perusahaan menjadi lebih efisien, sementara dia mendapatkan banyak kepercayaan dari orang – orangnya, kata Anderson.
d. Berkata jujur
Ketika Anda mengalami situasi yang sulit untuk diatasi, Anda akan terkejut bahwa berkata jujur akan bekerja dengan baik. Namun Anda harus memahami cara yang sehat untuk dapat menggunakannya. Katakanlah Anda memiliki tenaga penjual yang tidak bekerja maksimal. Daripada Anda mencari yang baru di belakang orang tersebut, lebih baik berikan dia sebuah kebenaran.
Ajak meeting empat mata. Katakan kepada dia bahwa ini tidak dapat terus berlangsung. Berikan kesempatan satu bulan lagi dan berikan juga kebebasan bagi orang tersebut agar dapat mencari pekerjaan yang baru, dan menyetujui bahwa dia tidak akan membawa atau membocorkan informasi yang sensitif mengenai perusahaan, dan sebagai itikad awal yang baik, tenaga penjual tersebut dapat memberikan akun atau pelanggan yang dia tangani kepada manajer penjualan atau tenaga penjual yang lain.
Hal ini akan membuat karyawan meninggalkan perusahaan dengan kesan yang positif, menyelamatkan Anda dari musuh dan memberikan waktu untuk mencari pengganti yang lebih baik. Saya menyebut tindakan ini sebagai “kejujuran netral” karena Anda tidak menyalahkan siapa pun. Anda hanya fokus pada fakta. Dan tidak ada satu orang pun yang dapat membantahnya. Jadi, jangan pernah menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang personal, dan Anda akan mendapatkan solusi yang kreatif.
Ajak meeting empat mata. Katakan kepada dia bahwa ini tidak dapat terus berlangsung. Berikan kesempatan satu bulan lagi dan berikan juga kebebasan bagi orang tersebut agar dapat mencari pekerjaan yang baru, dan menyetujui bahwa dia tidak akan membawa atau membocorkan informasi yang sensitif mengenai perusahaan, dan sebagai itikad awal yang baik, tenaga penjual tersebut dapat memberikan akun atau pelanggan yang dia tangani kepada manajer penjualan atau tenaga penjual yang lain.
Hal ini akan membuat karyawan meninggalkan perusahaan dengan kesan yang positif, menyelamatkan Anda dari musuh dan memberikan waktu untuk mencari pengganti yang lebih baik. Saya menyebut tindakan ini sebagai “kejujuran netral” karena Anda tidak menyalahkan siapa pun. Anda hanya fokus pada fakta. Dan tidak ada satu orang pun yang dapat membantahnya. Jadi, jangan pernah menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang personal, dan Anda akan mendapatkan solusi yang kreatif.
e. Memiliki rasa kepemilikan
Saya akan memberitahukan kepada Anda sebuah rahasia: Anda bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Jika perusahaan Anda tidak mencapai angka penjualan yang sudah ditentukan, bukan hanya direktur penjualan saja yang salah. Tetapi Anda juga salah. Dan hal ini bukan ditanggung berdua, tetapi 100 persen kesalahan Anda.
Jika orang – orang yang Anda pimpin tidak melihat Anda bertanggung jawab penuh, mereka juga tidak akan mau. Hal ini bukan berarti Anda harus menambah pekerjaan Anda, tetapi mengubah mindset Anda. Ketika hal itu terjadi, segera renungkan bagaimana kepemimpinan Anda dapat membuat hal tersebut terjadi, kemudian cari tahu bagaimana cara untuk mengatasinya. Orang – orang akan segera menerima pesan, bahwa ini bukan untuk mencari kambing hitam, ini tentang bagaimana mendapatkan hasil.
Jika orang – orang yang Anda pimpin tidak melihat Anda bertanggung jawab penuh, mereka juga tidak akan mau. Hal ini bukan berarti Anda harus menambah pekerjaan Anda, tetapi mengubah mindset Anda. Ketika hal itu terjadi, segera renungkan bagaimana kepemimpinan Anda dapat membuat hal tersebut terjadi, kemudian cari tahu bagaimana cara untuk mengatasinya. Orang – orang akan segera menerima pesan, bahwa ini bukan untuk mencari kambing hitam, ini tentang bagaimana mendapatkan hasil.
f. Bonus: Berikan waktu istirahat untuk diri Anda
Langkah terakhir ini merupakan self-compassion. Ingatlah hal – hal positif yang telah Anda lakukan untuk dunia. Pada pekerjaan Anda, kehidupan pribadi, dan kedermawanan Anda. Ketika sesuatu tidak sempurna, ketika Anda tidak sempurna, perlakukan diri Anda dengan baik. Ingatlah bahwa Anda merupakan pengambil resiko, seorang pencipta. Jadi, tersenyumlah ketika Anda tidak sempurna.
Manfaat yang Anda dapatkan sangatlah besar. Anda akan lebih disukai, orang – orang akan lebih mempercayai Anda, dan Anda akan berubah menjadi “pemimpin alami” yang sudah sering kita dengar. Sebenarnya Anda sudah memiliki jiwa kepemimpinan, sekarang yang perlu Anda lakukan adalah keberanian untuk hidup bersama dengan hal tersebut.
Manfaat yang Anda dapatkan sangatlah besar. Anda akan lebih disukai, orang – orang akan lebih mempercayai Anda, dan Anda akan berubah menjadi “pemimpin alami” yang sudah sering kita dengar. Sebenarnya Anda sudah memiliki jiwa kepemimpinan, sekarang yang perlu Anda lakukan adalah keberanian untuk hidup bersama dengan hal tersebut.
Simak Video dibawah supaya lebih paham