Ruang ICU
“Kak, aku mencintai suamiku.”
Suara itu masih terdengar jelas di telingaku. Suara itu lembut, selembut wajah wanita yang mengucapkannya padaku. Tapi matanya tak bisa membohongi kegundahan hatinya. Ada luka yang sedang menari–nari di jiwanya. Aku melihatnya.Ya aku melihatnya dibalik rona matanya yang menitikkan air bening yang sampai ke pipinya itu.
****************************
10 Tahun yang lalu
“Satu dua satu dua satu dua, berhenti grak !”
“Haduh, maaf !”
“Heh kamu ! Hallo ! Kupingnya masih terpasang kan ?”
“I..iii ya kak saya.”
“Ambil posisi push up ! Cepat !.
“Siap kak. Kerjakan !”
“Ada apa nih Ron ?”
“Ini Zal, tadi kan aba–abanya berhenti, eh ni anak malah nylonong aja seenaknya. Tak kasih hadiah tuh. Biar nyaho sekalian. Ngapain lihat – lihat. push up 10 kali lagi !”
“i..ii ya kak !”
“Wah, bisa langsing tuh anak. Sudah Ron jangan banyak–banyak. Kasihan juga.”
“Wah, kalau sang ketua OSIS yang nyuruh, sebagai anak buah yang baik, pasti aku nurut nih. hehee. Eh, Kamu gak naksir kan Zal sama tuh cewek. Soalnya aku perhatikan, cantik juga tuh cewek. Kaya Kate Winslet. Hihiiii.”
“Apaan sih Ron. Aku gak suka ajah ada acara ploncoan kayak gini. Aku rasa gak akan bikin adik–adik kelas ini simpati sama kita. Malahan bisa jadi dendam. Lagi pula kan Pak Harjo waktu rapat OSIS kemaren kan bilang kalau jangan mengedepankan hukuman fisik. Hukuman itu memang perlu untuk kedisiplinan, tapi jangan mengutamakan hukuman seperti ini. Kita ini kan pelajar. Kaum intelektual katanya. Jadi harus mengedepankan empati, bukan emosi.”
“Waahh panjang betul ceramahmu Zal, kaya pak Kamto.”
“Siapa tuh pak Kamto ?”
“Orang gila di kompleks rumahku. Ha ha.”
“Sialan kamu Ron !.”
Tumben nih kantin sekolah sepi. Biasanya jam segini anak–anak lagi pada ngumpul sambil menikmati bakso sama sebotol coca cola. Ugh, sialan. Kenapa tadi Aku ga ngajak si Roni. Sialan juga tuh anak, sudah dua hari ini ngerjain Aku. Kemarin kirim salam buat Hera, katanya dari Aku. Padahal dia sendiri yang naksir Hera. Dasar aneh. Hari ini, sepatu Aku diumpetin di lacinya Raymond. Untung dia tidak marah. Soalnya sudah hampir tiga bulan sepatuku tidak kena air alias tidak dicuci. Hiks.
“Assalaamu ‘alaikum.”
“Wa ‘alaikumussalaam.”
Upz, ada bidadari berjilbab di depanku. Rasanya seperti....
“Kok ngalamun kak, perkenalkan, nama saya Azizah. Azizah Kania Dewi.”
Langsung saja Aku mengulurkan tangan untuk menyalaminya, tentu saja dengan maksud memperkenalkan diri.
“Eits, maaf ya kak, kita bukan muhrim. Jadi tangan Azizah begini ajah yah kak?”
Ah muhrim. Apa pula itu?. Terlihat kedua tangannya dalam posisi seperti menyembah, tapi di depan dadanya.
“Azizah cuman mau ngucapin terima kasih sama kakak. Soalnya waktu kegiatan sore kemarin kakak nulungin Azizah.”
“Maksudnya ???”
“Azizah jadi gak push up banyak. Hi hi.”
Baru Aku ingat, nih cewek yang disuruh push up sama Roni.
“Ya sama – sama. Aku cuman tidak suka ada acara ploncoan kayak gitu.”
“Oh ya kak, sebagai tanda terima kasih, Azizah kasih sesuatu buat kakak Faizal. Terima ya kak. Ini hasil karya Azizah lho.”
“Apaan nih ?”
“Boneka lucu dari kain perca.”
“Hah, boneka ?” Bengong dah Aku.
“Sekali lagi, makasih ya kak.” Langsung dia pergi tanpa basa basi.
Waduh aku belum memperkenalkan namaku. “Namaku Faizal ! Panggil saja kak Izal.” Teriakku keras.
“Saya tahu kak.” Sahutnya lebih keras sambil melemparkan senyum kepadaku.
Selepas peristiwa itu hubungan kami tambah akrab saja. Apalagi ternyata rumah Azizah satu kompleks denganku. Ternyata dia anak pindahan dari Sumatera. Hampir tiap hari naik angkot bersama. Satu hal yang membuat aku kagum dengan gadis berjilbab ini adalah sopan santunnya. Setiap bertemu siapa saja di sekolah. Apakah itu guru, teman, penjaga sekolah, bahkan mang Ucup yang punya kantin, ia selalu mengucapkan salam. Ucapannya halus, tersirat ketulusan dan kebahagiaan dalam salamnya. Hanya saja ada ciri khas yang menjadi pergunjingan teman – temannya di SMA ini, yaitu ia tidak mau bersalaman dengan teman cowoknya. Mencium tanganpun ia lakukan hanya kepada Ibu–ibu guru. Kepada Bapak Guru ? No !.
Teman – temannya menganggap kalau ia adalah cewek aneh dan terlalu fanatik terhadap agamanya. Entahlah, mungkin ini sekolah umum, bukan madrasah. Kata Diaz, teman cewek Azizah, Azizah itu dari SD sampai SMP sekolahnya di Pesantren. Pesantren modern katanya. Modern ? ahhh menurut Aku dia tidak modern. Tapi kolot.
“Hei Zal, gemana nih kegiatan Rohisnya ?”
“Emang kenapa non ? nyantai aja lagi. Ingat kan iklan ini, B\bikin hidup lebih hidup.”
“Jangan bercanda kamu Zal, Ini serius!. Soalnya rencana pengajian untuk rohis nanti sore terancam gagal !”
“Apa ? Kenapa Lel ?”
Leli nama cewek ini. Dia sekretaris di OSIS. Wajahnya imut, badannya proporsional kayak Tamara Geraldine, tapi galaknya minta ampun. Lebih galak dari mpok Nori !.
“Gini Zal, Akhmad sakit mendadak.”
“Gila tuh anak ! Kenapa harus sakit mendadak sih. Harusnya kalau mau sakit bilang kek dari kemaren. Sialan !”
“Hallo, emangnya sakitnya kayak Jailangkung apa. Musti diundang segala. Gemana nih Zal ?”
“Mana Roni ???”
“Tuh!”
“Hei Ron, sini !” Kampret tuh anak, ternyata lagi nggodain Rina. Cewek paling aduhai di sekolah ini.
“Ada apa Bos ?”
“ Si Akhmad sakit, padahal nanti sore kan ada kegiatan pengajian rohis di sekolah ini. Gemana nih ? Dia kan koordinator sekaligus pengisi tausiahnya. Gemana nih Ron ?”
Hmm. kami sama–sama terdiam.
“Begini.” Suara kami hampir berbarengan.
“Gemana Ron ?”
“Kamu dulu dech Zal !”
“Okey. Bagaimana kalau koordinatornya langsung Aku handle, trus yang ngisi kultum. Dia !”
Tangan ini langsung refleks pada cewek berjilbab yang lagi membaca buku di bawah pohon akasia di depan kelas paling timur sana.
“Dia ?”
“Iya Lel. Kenapa ?”
“Cewek aneh itu ?” Celoteh Leli.
“Iya. Azizah !”
“Gila kamu Zal. Kamu mau dia ngisi pengajian di sekolah ini? Gak salah kamu Zal ?”
“Aku rasa tidak.”
“Kamu yakin Zal ?”
Si Leli tampaknya masih penasaran dengan keputusanku.
“Kenapa tidak ? “ jawabku enteng.
Kamipun saling berpandangan.
“ Begini, selama ini kan kita menganggap dia itu sebagai cewek aneh, naahh, nanti sore kita adain sesi tanya jawab biar anak–anak bertanya tentang berbagai hal yang menjadi rumor dia selama ini. Ya, rumor tentang keanehan yang dipraktekkanya selama ini. Bagaimana?”
“Kamu mau menjatuhkan dia Zal ? Kamu mau mempermalukan dia Zal ?”
“No ! Bukan begitu Ron. Bukankah dengan cara seperti itu kita bisa mengetahui tentang segala sesuatu yang nyleneh – nyleneh itu? Hal-hal yang dipraktekannya selama ini. Seperti tidak mau berjabat tangan dengan anak lelaki dan Bapak-bapak guru kita ?”
Hmmm. Kali ini mereka diam.
“Rapat selesai !”
“Okey Bos. Setuju !”
“Kamu Lel ??”
“Gemana ya ? Setuju saja deh bos.”
Sorenya terjadilah apa yang kami rencanakan. Setelah bersusah payah membujuk Azizah, akhirnya goal juga bujukanku. Azizah akan mengisi pengajian di sore ini. Hanya saja ia mempunyai syarat, waktu pengajian dia meminta para cewek di barisan depan, sedangkan anak–anak cowok dibelakang dengan ditutup menggunakan tirai. Untung musholla sekolahan mendukung hal tersebut. Kalau tidak, bisa berabe nih acara. Tapi Aku masih bisa melihat wajahnya, ya, Aku kan kordinatornya, jadi terserah aku mau berada dimana. Aku pilih diluar, disamping jendela musholla. Jadi dengan leluasa Aku bisa memandang wajahnya.
Pengajian Rohis berjalan sukses. Kami masih terdiam memikirkan untaian kalimat-kalimat yang terucap dari bibir Azizah itu, dan tentunya sederetan jawaban dari pertanyaan anak – anak bahkan guru–guru yang bertanya seputar pengetahun Agama Islam dan cara bergaulnya selama ini. Ahh, aku merasa bodoh dibuatnya. Jujur baru kali ini aku mendapat siraman rohani yang menurutku bagus banget buat kehidupanku saat ini. Ditambah keteduhan dan ketenangannya dalam membawakan materi dan menjawab berbagai pertanyaan yang menyeruak. Dia benar-benar memukulku kali ini.
Ahhh, malam selarut ini Aku masih teringat wajahnya. Oh my God. Ada apa ini ?.
Semenjak pengajian itu, aku dan Roni jadi sering pulang lebih sore. Untuk apa ? untuk sholat Ashar terlebih dahulu. Kalau dhuhur memang sering kami lakukan. Maklumlah Aku ketua OSIS masa waktu dhuhur aku tidak ke musholla sekolah. Malu aku. Kalau Ashar aku jarang. Apalagi si Roni, tidak pernah katanya. Untung bulan ini mulai les jadi pulangnya sore, jam setengah empat sore tepatnya. Jadi cukup mendukung. Dan entah kenapa pula tiba- tiba hidupku merasa tentram. Dan ketika melihat Azizah, entah kenapa hati ini bergetar keras. Ahh Azizah, kau merubah hidupku.
**********************
7 tahun yang lalu
“Kamu hebat Faizal. Cumlaude, selamat yah !”.
“Terima kasih Lel. Kamu juga hebat. Kerja atau merit nih Lel ?”
“Aku mau ke London Zal. Bokapku ternyata sudah ngedaftarin aku buat ngambil S2 disana. Pisah dong Zal. “
Sambil Aku kerdipkan mata, aku bilang kepadanya, “ Life must go on.”
Leli pun tersenyum. Yiahhh, sedari TK kami selalu bersama. SD, SMP, SMA, bahkan kuliahpun kami di Fakultas dan Universitas yang sama. Hari ini adalah wisuda kami, pertemuan yang mungkin juga menjadi pertemuan terakhir kami. Soalnya keluarga Leli juga pindah ke Kalimantan. Ayahnya pensiun dan ingin hidup damai di kampung halamannya di Martapura sana. Ahhh, selamat yah Lel, Maafin Aku selama ini, Aku sering nyusahin kamu. Ternyata menangis juga batinku kehilangan sahabat terbaik, sahabat seperjuangan, sahabat dalam suka dan duka. Ah, selamat jalan ya Lel. Batinku sedih.
**********************
Ruang ICU
“Dok bagaimana keadaan suami saya ? Apakah dia baik–baik saja. Bagaimana luka di dadanya ?”
“Sabar bu, kami sudah mengusahakan yang terbaik buat suami ibu. Berdo’a ya bu. Saya yakin Allah akan memberikan yang terbaik untuk ustadz Faizal.”
Badan ini serasa dingin. Kepala ini sakit luar biasa seperti ada ribuan paku yang menancap di otakku. Oh, benar – benar sakit. Tubuhku mulai menggigil, mataku perlahan tapi pasti mulai tak melihat apa–apa lagi. Yang kulihat hanyalah kegelapan, nafasku mulai sesak, dadaku begitu perih. Perih yang tak terhingga. Tanganku sudah tidak bisa kugerakkan. Ya Allah. Ampuni hamba. Engkaulah Dzat Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, ampuni hamba Yaa Robb.
“Abah, maafin umi.” Suara itu, ya suara itu adalah suara Leli isteriku. Terdengar suaranya lirih dan kurasakan ada air menetes di keningku. Ah, ini air mata isteriku. Maafkan aku isteriku. Maafkan aku. Aku bukan suami yang baik untuk mu. Aku memang suamimu, tapi wajah Azizah senantiasa menyelimuti hari-hariku. Maafkan aku isteriku. Maafkan aku. Tak kuasa air matakupun menetes dipipiku.
“Selamat sore bu. Saya Bripda Anggoro. Kami sudah menangkap Inspektur Roni. Dia yang menembak Ustadz Faizal. Saya mohon ibu bersabar dan bersedia ke kantor kami saat ini juga. Kata pelaku, dia mengenal ibu dan juga Ustadz Faizal.”
Ah, maafkan aku juga Ron. Aku tidak melakukan apa–apa kepada isterimu. Aku tidak melakukan apa–apa terhadap Azizah. Dia mempunyai penyakit kanker otak, dia menyembunyikan penyakitnya selama ini. Sebagaimana aku menyembunyikan perasaan cintaku kepadanya sampai saat ini, sampai detik ini.
Kami tidak sengaja bertemu di lobby hotel itu, dia kaget begitu juga aku. Tiba–tiba dia pingsan, lalu kugotong dia ke kamarku, itu kulakukan karena aku panik. Ketika mulai siuman ia berkata lirih ditelingaku kalau dia terkena kanker otak. Dan dia bercerita kepadaku bahwa suaminya adalah kau Ron. Dia mengatakan kalau dia sangat mencintaimu, walau aku tak percaya itu. Ah, tak seharusnya aku melakukan itu, tak sepantasnya aku membawa isterimu masuk ke kamarku. Karena ada embel–embel ustadz di depan namaku saat ini. Tapi aku panik Ron.
Tapi kau juga ceroboh, sama seperti waktu SMA dulu.. Kenapa kau langsung menembak dadaku ini? Kenapa kau tidak bertanya terlebih dahulu kepadaku perihal apa yang telah terjadi diantara kami. Ah, kau benar – benar bodoh Ron !.
Asyhadu ala ilaa ha illallah. Wa asyhadu ana Muhammadurrasulullah.....
“Maafkan kami bu, kami sudah berusaha. Ternyata Allah sangat mencintai Ustadz Faizal. Beliau telah dipanggil kepangkuan cinta-Nya bu. Sabar ya bu.”
“Abaah !”
Thursday, September 25, 2014
Belajar jujur yuuk....
“Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana.” Hayo masih ingat tidak dengan kalimat itu ? Bagi kalian yang hidup di zaman ’90 an dan hobi banget dengan dunia Pramuka, pasti sering membaca, minimal melihat kalimat seperti itu. Yupz, kalimat tersebut ada dalam buku saku pramuka (coba dech cek kalau masih ada bukunya. Buku bersejarah tuch gan... hikz). Ternyata eh ternyata dizaman serba canggih dan ruwet saat ini, menerapkan kejujuran terkadang serba salah, bahkan makan ati, begitu kata mpok Ati, eh salah... Kataku dhing. Mungkin agan-agan juga ngalamin hal seperti itu. Entah itu di rumah, di kantor, di sekolah, atau bahkan di lingkungan agan sendiri. Hmmmm...
Saya nulis ini bukan berarti saya orang yang selalu jujur, saya nulis ini karena tiba-tiba saja saya teringat dengan almarhum ayah saya yang wafat pada Ramadhan 1 tahun kemarin. Nah lo.. kok BISA ? Yaaa... Karena Beliau adalah orang yang pertama kali mengajarkan kejujuran, bukan dari kata-kata saja, tapi dari tindakan Beliau. Itulah alasan saya menulis ini, saya kangen Beliau ;)
Suatu malam, ketika Beliau masih hidup tentunya. Oh ya sebelum saya lanjutkan tulisan ini, dengan bangga dan tanpa malu saya beritahukan kepada agan-agan bahwa pekerjaan ayah saya adalah kernet, kadang-kadang menjadi kondektur (setelah berhenti, usaha sendiri membuat dan menjual batu bata). Saya lanjutkan cerita ini. Malam itu kami sekeluarga berkumpul, saya, ayah, ibu, nenek, kakek, adik-adik saya dan beberapa tetangga yang notabene masih saudara sedang bersantai. Ayah saya bilang bahwa ada salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang yang bekerja di Perusahaan Oto (PO) Bus adalah menyembunyikan uang bayaran penumpang di sepatu atau dilipatan celana. Ini dilakukan tentu saja agar tidak disetorkan ke pemilik bus. Dengan demikian penghasilan oknum tersebut menjadi “berganda”. Satu dari bayaran hasil setoran, dan yang satunya lagi dari uang yang disembunyikan tadi. Tiba-tiba ada yang nyeletuk, “Kok kamu tidak melakukan itu ? Lumayan kan hasilnya”. Tanyanya ke ayahku. Lantas ayahku bilang, “Untuk apa aku melakukannya. Duit sepira-pira ya kurang ( sebanyak-banyaknya uang, tetap saja Kurang). Lagi pula aku bekerja untuk menghidupi keluargaku. Aku moh (tidak mau) melakukannya. Karena ini dimakan oleh isteri dan anak-anakku.”
HEBAT !!! Batinku waktu itu. Dan memang betul, sepengetahuanku sampai aku selesai kuliah, bahkan sampai Beliau berhenti bekerja, Beliau memang tidak pernah melakukan tindakan tidak terpuji seperti itu. Bahkan saking jujurnya, aku tidak diterima di salah satu sekolah negeri di Purwokerto. Hah, kok bisa ? ya, setamat SMP Beliau menyuruhku untuk mendaftar sendiri, bukan berarti Beliau tidak bertanggungjawab. Beliau berkata agar aku bisa mandiri. Apalagi nilai EBTANAS ku lumayan tinggi, 45 bro ! berarti rata-rata 7,5. Lumayan kan ? Lalu Beliau bilang, “Aku tidak akan titip pada salah satu orang di sekolah itu. Jika memang nilaimu bisa diterima, maka kamu diterima no. Jika tidak, ya sudah, aku tidak mau memakai model titipan.” Yang dimaksud titip adalah memasukanku ke sekolah itu dengan perantaraan orang dalam di sekolah tersebut. Bahasa kerennya ya KOLUSI or NEPOTISME... hehe. Akhirnya, tidak diterima. Padahal ada yang nilainya di bawah nilaiku bisa diterima. Kenapa ? karena titip. Sialan !
Dari peristiwa tidak diterima di sekolah itu, saya jadi belajar tentang banyak hal. Dari situlah juga, jujur, saya jadi benci dengan dunia pendidikan dan tetek bengek yang menyangkut dengan itu di negeri ini. (tentu saja berhubungan dengan hal yang gak bener). Emang banyak yang gak bener dalam dunia pendidikan di negeri ini ? Eng ing ooong....
Ternyata tidak mudah kan berbuat jujur ? Walaupun kita tahu, apa resiko bagi orang-orang yang tidak jujur. Semoga Tuhan melahirkan pejuang-pejuang kejujuran di negeri ini.
Thankyou pa....
Teruntuk almarhum ayahandaku tercinta : Ayahanda Darmo Suwito Darsim bin Kartareja :
TERIMA KASIH PA TELAH MENGAJARKANKU KEJUJURAN. MOHON MAAF ANAKMU INI BELUM MAMPU MENERAPKANNYA SECARA SEMPURNA. SEMOGA ALLAH SWT MEMBERIKAN AMPUNAN DAN DIMASUKAN KE SURGA INDAHNYA. AMIIN.....
Catatan kecil ini saya tulis di Wlahar Wetan pada 23 Mei 2013
Pas malem Jumat.
Ooh my street ....
Jalan raya ibarat areal pertempuran sengit, banyak korban berjatuhan. Wah begitu mengerikankah jalanan di negeri ini ? Hmmm, hiperbola ? Mungkin ya, mungkin juga tidak. Nah lho.
Sebagai biker, ceileh, keren banget tuh bahasanya. Saya ulangi, sebagai biker, yang namanya melihat kecelakaan, hampir tiap bulan, bahkan terkadang setiap minggu saya melihatnya. Ya, maklumlah saban hari saya naik si Janggo (nama motor Mega Proku tercinta, sorry sebut merk, siapa tahu dapat honor dari pabrikannya, ha ha ha) dengan jarak kurang lebih 90 kilo meter pulang pergi. Daerah yang kulewati terbilang berbahaya. Mungkin mas bro dan mbak bro yang pernah lewat atau mengenal daerah Pageralang ( Wilayah sekitar kota Banyumas lama ke selatan ) cukup memahaminya. Entah berapa kali terjadi kecelakaan disitu. Suatu pagi, saya melihat kecelakaan bus yang menghantam salah satu tebing. (Fotonya saya unggah di Facebook ). Kebanyakan penumpang yang waktu itu adalah anak-anak sekolah, banyak diantara mereka yang terluka. Yang miris, ada beberapa pelajar perempuan yang terlempar ke parit yang dalamnya kurang lebih dua sampai tiga meteran. Untunglah tidak ada korban jiwa.
Pernah suatu pagi juga, saya melihat truk yang membawa sepeda motor-se[eda motor baru dari pabrikan terkenal mengalami kecelakaan. Hmmm.
Yang tak kalah mengerikannya, ada bus, masih di daerah Pageralang, masuk jurang yang dalamnya sekitar 10 meteran. Wah, benar-benar pemandangan yang tak mengenakan tentunya.
Itu baru di daerah Pageralang, belum di daerah yang juga cukup berbahaya. Menurutku sih yang berbahaya di daerah Pageralang adalah banyaknya tikungan, turunan dan tanjakan yang cukup berbahaya. Disamping itu, ada beberapa jurang dan tebing disekitar tikungan, turunan, ataupun tanjakan. Kalau jalannya sih okey punya bro. Mulus, kaya apa yah ? Pokoknya asyik deh jalannya.
Lalu bagaimana yah dengan jalan-jalan yang berlubang ? Wong yang mulus saja sering terjadi kecelakaan. Yang jelas ngeselin, bahasa Banyumasnya maregi. Bagaimana tidak maregi, wong saya sama adikku pernah atret alias mumbul alias terlontar ke atas alias njempalit alias njamping, trus motornya nyium aspal. Mendhing kalau motornya gak ada penumpangnya, wong ada penumpangnya. He he he.
Eh, kata temenku, entah bergurau atau tidak, jalan yang halus mulus di negeri ini adalah kategori jalan yang jelek di Amrik sono. Wkwkwk.
Hayo pak dan bu pejabat, jalannya dimulusin dong! Perasaan, kita kan bayar pajak. Apa pajaknya dikantongin oom yang itu yah ? He he he.
Sebagai biker, ceileh, keren banget tuh bahasanya. Saya ulangi, sebagai biker, yang namanya melihat kecelakaan, hampir tiap bulan, bahkan terkadang setiap minggu saya melihatnya. Ya, maklumlah saban hari saya naik si Janggo (nama motor Mega Proku tercinta, sorry sebut merk, siapa tahu dapat honor dari pabrikannya, ha ha ha) dengan jarak kurang lebih 90 kilo meter pulang pergi. Daerah yang kulewati terbilang berbahaya. Mungkin mas bro dan mbak bro yang pernah lewat atau mengenal daerah Pageralang ( Wilayah sekitar kota Banyumas lama ke selatan ) cukup memahaminya. Entah berapa kali terjadi kecelakaan disitu. Suatu pagi, saya melihat kecelakaan bus yang menghantam salah satu tebing. (Fotonya saya unggah di Facebook ). Kebanyakan penumpang yang waktu itu adalah anak-anak sekolah, banyak diantara mereka yang terluka. Yang miris, ada beberapa pelajar perempuan yang terlempar ke parit yang dalamnya kurang lebih dua sampai tiga meteran. Untunglah tidak ada korban jiwa.
Pernah suatu pagi juga, saya melihat truk yang membawa sepeda motor-se[eda motor baru dari pabrikan terkenal mengalami kecelakaan. Hmmm.
Yang tak kalah mengerikannya, ada bus, masih di daerah Pageralang, masuk jurang yang dalamnya sekitar 10 meteran. Wah, benar-benar pemandangan yang tak mengenakan tentunya.
Itu baru di daerah Pageralang, belum di daerah yang juga cukup berbahaya. Menurutku sih yang berbahaya di daerah Pageralang adalah banyaknya tikungan, turunan dan tanjakan yang cukup berbahaya. Disamping itu, ada beberapa jurang dan tebing disekitar tikungan, turunan, ataupun tanjakan. Kalau jalannya sih okey punya bro. Mulus, kaya apa yah ? Pokoknya asyik deh jalannya.
Lalu bagaimana yah dengan jalan-jalan yang berlubang ? Wong yang mulus saja sering terjadi kecelakaan. Yang jelas ngeselin, bahasa Banyumasnya maregi. Bagaimana tidak maregi, wong saya sama adikku pernah atret alias mumbul alias terlontar ke atas alias njempalit alias njamping, trus motornya nyium aspal. Mendhing kalau motornya gak ada penumpangnya, wong ada penumpangnya. He he he.
Eh, kata temenku, entah bergurau atau tidak, jalan yang halus mulus di negeri ini adalah kategori jalan yang jelek di Amrik sono. Wkwkwk.
Hayo pak dan bu pejabat, jalannya dimulusin dong! Perasaan, kita kan bayar pajak. Apa pajaknya dikantongin oom yang itu yah ? He he he.
Tuesday, September 23, 2014
English in Galau......
Burung pipit masih bernyanyi di pohon mirah belakang rumah si Panjul. Suaranya melengking indah. Masih di tempat yang sama, si Panjul sedang menyirami beberapa tanaman cabe yang ia tanam beberapa minggu yang lalu. Tak henti-hentinya ia bersiul menyaingi nyanyian indah si pipit indah ningrum, eh... burungnya pipit... ealahhh... burung pipit maksudnya. Siulannya tak kalah merdu. Kadang terdengar.... kadang, tidak terdengar sama sekali. Mblebek, begitu orang Banyumas bilang.
"Njul.... tolong nyokap dong !"
Tiba-tiba terdengar suara wanita dari dalam rumah. Oh, ternyata nyokapnya si Panjul.
"Sebentar mam, nanggung nih. Masih ada beberapa tanaman cabe yang belum Panjul siram !"
"Cepetan ! ini kan sudah siang.... Berasnya abis. Tolong ke warungnya yu Jum. Beli beras sana !"
"Okey mami.... I'm coming...." Balas Panjul dengan nada yang aneh.... #kaya yang lagi baca.... hikz
"Gaya banget kamu njul... pake coming comingan segala.... Wong bahasa Inggris waktu kamu sekolah dulu cuma dapat 6 kok di raport.... Gaya banget !"
Kata nyokap Panjul sembari memegang dandang (Alat untuk menanak nasi. Bentuknya seperti pelor senapan angin, besar... ya cukup buat nampung cewek/cowok yang kamu PHP in... wehehehe).
"Enam itu besar lho mam...."
"Iya besar. Kalau diukir di gunung Slamet sana !"
"Wah mami... Nyindir bingit deh ah...."
"Ocre... Kalau kamu pintar, coba jawab pertanyaan nyokap kamu yang kece ini .... #kali ini megang ember. Apa bahasa Inggrisnya melihat matahari ? Coba jawab ! Kalau gak bisa jawab kamu tak hukum ngelilingin ember ini sebanyak 10 kali... #hadehhh......
"Itu sih gampang mamiku chayank.... Melihat itu, see.... matahari, Sun.... jadinya, kalau melihat matahari ya, see the sun.... Iya kan mam ?"
"Salah !" Kata nyokapnya Panjul.
"Yang bener ajah mam. Panjul dah mbuka gugel trenslet nih" #salto.....
"Melihat itu, see... matahari, sun.... jadi, kalau melihat matahari........ seeeeeeeeeee Lauuuu.............." #silau kelesss.....
Panjul : "???????!!!!!!!!!gGJIGF86693JFSBKLNF11111111111LFKG000000000000"
#GARUK-GARUK BOKONG
:p
ilustrated by : dreamstime.com
Monday, September 22, 2014
SUDAHLAH.........
Masih bercakap denganmu dari balik tirai
menjemukan
Tapi bagaimana lagi
Dari situlah aku dapat melihat
keindahan matamu yang sesungguhnya
Kelak, ketika tirai itu dibawa ke reruntuhan malam
Aku harap, masih ada sedikit sisa cahaya
yang bisa kau bagi dengan dunia
Sisa cahaya ....
dari matamu yang melengkuh indah itu
Ah, sudahlah
Kita tinggalkan saja cerita itu
Karena siang masih saja bergumam
Sudahlah .........
menjemukan
Tapi bagaimana lagi
Dari situlah aku dapat melihat
keindahan matamu yang sesungguhnya
Kelak, ketika tirai itu dibawa ke reruntuhan malam
Aku harap, masih ada sedikit sisa cahaya
yang bisa kau bagi dengan dunia
Sisa cahaya ....
dari matamu yang melengkuh indah itu
Ah, sudahlah
Kita tinggalkan saja cerita itu
Karena siang masih saja bergumam
Sudahlah .........
Welcome to the world my son :)
Empat tahun, yups empat tahun bukanlah waktu yang sebentar. Setelah menunggu dengan (insya Allah), sabar dan ikhtiar, alhamdulillah akhirnya Tuhan memberikan kado yang super special teruntuk saya dan isteri saya. Yupz, seorang anak :)
Pada minggu yang lalu, tepatnya Selasa, 16 September 2014 saya mengantar isteri untuk USG. Setelah proses USG selesai, kami menemui dokter. Upz, tanpa dinyana, ternyata isteri saya langsung disuruh opname hari itu juga karena Rabunya (17 September), isteri saya harus di operasi caesar. Hah ???????????
Kaget, senang, dan rasa tak percaya bercampur menjadi satu. Karena perkiraan lahir anak kami adalah tgl. 07 Oktober 2014. Hmmm.... Eng ing oong....
Singkat cerita, akhirnya isteri saya opname di RS Siaga Medika Banyumas. Dan pagi harinya jam 07.00 WIB isteri saya, dengan terburu-buru langsung dibawa ke ruang operasi. Kenapa ? Nah inilah yang akan saya bagi buat teman-teman semua. Siapa tahu, kelak dikemudian hari berguna, khususnya bagi pasangan suami isteri yang baru akan memiliki anak.
Baiklah, sebelumnya saya ceritakan dulu keadaan kehamilan isteri saya. Setelah di USG, diketahui bahwa anak kami dalam posisi sungsang (kepala berada dim posisi atas). Mengingat berat bayi diperkirakan telah mencapai 3 kg, maka diputuskanlah hari itu juga isteri saya untuk opname dan keesokan harinya akan dilakukan tindakan operasi guna mengeluarkan anak saya. Sebenarnya ada beberapa bayi yang lahir dengan normal, walaupun dalam keadaan sungsang. Namun, beberapa hari sebelumnya ada tetangga kami yang meninggal ketika sedang melahirkan. Posisi bayinya sungsang. Tinggal kepala si bayi yang belum keluar, tapi ibu muda itu tidak kuat dan akhirnya meninggal dunia. Innalillaahi wa inna ilaihi rooji'uun.
Karena peristiwa itu, jujur saja saya dan isteri cukup takut. Akhirnya kami memutuskan untuk melakukan operasi sesuai dengan saran dokter agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kami inginkan.
Hari pertama di rumah sakit, kami lewatkan malam berdua di ruangan khusus. Rabu pagi, 17 September 2014 akhirnya tiba juga. Hari yang sudah lama saya tunggu-tunggu. Hari dimana saya ingin melihat wajah anak pertama kami.
Ketika saya sedang makan pagi di kantin rumah sakit, waktu itu menunjukkan jam 07.oo WIB ( isteri saya saat itu bersama dengan kakak ipar saya ) tiba-tiba saja dengan terburu-buru langsung di bawa ke ruang operasi. Bahkan dokter yang belum datang ditelepon oleh salah satu perawat agar secepatnya menuju rumah sakit. Karena, ternyata...... air ketuban isteri saya keluar ketika buang air besar.
ceritanya, pagi itu isteri saya bolak balik ke WC. Saya selalu menuntun dan menemaninya. Nah, waktu buang air yang terakhir, isteri saya merasakan ada sesuatu yang keluar dengan cepatnya. Isteri saya sangat pucat sembari memegangi perutnya. Ia merasakan kalau anak yang di perutnya berputar-putar. Saya berusaha untuk menenangkan isteri saya.
Ternyata, yang keluar adalah air ketuban.... terima kasih ya Allah, anak kami tidak ikut keluar waktu air ketuban isteri saya keluar di WC.........
Saya dan isteri saya tidak tahu kalau yang keluar adalah air ketuban. Ketika saya sarapan, kakak ipar saya dengan tergopoh-gopoh menemui saya di kantin. Spontan saya langsung menuju ke depan ruang operasi isteri saya.
Setelah buang air yang terakhir, berdasarkan cerita isteri saya, ternyata si jabang bayi mau keluar. Dan perawat mengatakan kalau air ketuban isteri saya sudah pecah. Ada bercak merah, darah. Dan isteri saya merasakan anaknya mau keluar. Dengan cepat, maaf bagian..... isteri saya disumbat entah dengan apa, agar anak saya tidak langsung keluar.
Dengan terburu-buru isteri saya di bawa ke ruang operasi. Dokter yang mau melakukan operasi langsung ditelepon.
Dan sekitar jam 07.15 WIB akhirnya, lahirlah anak saya yang pertama. Laki-laki :)
Dari kejadian tersebut ada banyak hal yang bisa saya ambil hikmahnya.
Pertama, Lakukan semua saran dokter demi keselamatan ibu dan anak.
Kedua, Ketika isteri hamil tua, sebisa mungkin kalau mau buang air besar jangan langsung di WC atawa toilet. Lebih baik menyiapkan alat khusus untuk BAB. Ini untuk menghindari jika air ketuban keluar...
Nah, yang ketiga, Belajarlah tentang apa itu air ketuban. Kalau perlu, ketika sedang bersiap-siap melahirkan, mintalah ibu atau wanita yang berpengalaman dan tahu tentang seluk beluk kehamilan, bisa kakak ataupun saudara perempuan lainnya, untuk ikut mengawasi dan menunggui ibu yang sedang hamil.
Sekian semoga bermanfaat.....
Salam bahagia untuk teman-teman semua.... and.... WELCOME MY SON :)

Semoga menjadi anak yang beriman, bertaqwa, shalih, berilmu, menjunjung tinggi kalimat Allah SWT dimuka bumi, berguna bagi agama, masyarakat, bangsa, dan keluarga...
Amiin.....
Pada minggu yang lalu, tepatnya Selasa, 16 September 2014 saya mengantar isteri untuk USG. Setelah proses USG selesai, kami menemui dokter. Upz, tanpa dinyana, ternyata isteri saya langsung disuruh opname hari itu juga karena Rabunya (17 September), isteri saya harus di operasi caesar. Hah ???????????
Kaget, senang, dan rasa tak percaya bercampur menjadi satu. Karena perkiraan lahir anak kami adalah tgl. 07 Oktober 2014. Hmmm.... Eng ing oong....
Singkat cerita, akhirnya isteri saya opname di RS Siaga Medika Banyumas. Dan pagi harinya jam 07.00 WIB isteri saya, dengan terburu-buru langsung dibawa ke ruang operasi. Kenapa ? Nah inilah yang akan saya bagi buat teman-teman semua. Siapa tahu, kelak dikemudian hari berguna, khususnya bagi pasangan suami isteri yang baru akan memiliki anak.
Baiklah, sebelumnya saya ceritakan dulu keadaan kehamilan isteri saya. Setelah di USG, diketahui bahwa anak kami dalam posisi sungsang (kepala berada dim posisi atas). Mengingat berat bayi diperkirakan telah mencapai 3 kg, maka diputuskanlah hari itu juga isteri saya untuk opname dan keesokan harinya akan dilakukan tindakan operasi guna mengeluarkan anak saya. Sebenarnya ada beberapa bayi yang lahir dengan normal, walaupun dalam keadaan sungsang. Namun, beberapa hari sebelumnya ada tetangga kami yang meninggal ketika sedang melahirkan. Posisi bayinya sungsang. Tinggal kepala si bayi yang belum keluar, tapi ibu muda itu tidak kuat dan akhirnya meninggal dunia. Innalillaahi wa inna ilaihi rooji'uun.
Karena peristiwa itu, jujur saja saya dan isteri cukup takut. Akhirnya kami memutuskan untuk melakukan operasi sesuai dengan saran dokter agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kami inginkan.
Hari pertama di rumah sakit, kami lewatkan malam berdua di ruangan khusus. Rabu pagi, 17 September 2014 akhirnya tiba juga. Hari yang sudah lama saya tunggu-tunggu. Hari dimana saya ingin melihat wajah anak pertama kami.
Ketika saya sedang makan pagi di kantin rumah sakit, waktu itu menunjukkan jam 07.oo WIB ( isteri saya saat itu bersama dengan kakak ipar saya ) tiba-tiba saja dengan terburu-buru langsung di bawa ke ruang operasi. Bahkan dokter yang belum datang ditelepon oleh salah satu perawat agar secepatnya menuju rumah sakit. Karena, ternyata...... air ketuban isteri saya keluar ketika buang air besar.
ceritanya, pagi itu isteri saya bolak balik ke WC. Saya selalu menuntun dan menemaninya. Nah, waktu buang air yang terakhir, isteri saya merasakan ada sesuatu yang keluar dengan cepatnya. Isteri saya sangat pucat sembari memegangi perutnya. Ia merasakan kalau anak yang di perutnya berputar-putar. Saya berusaha untuk menenangkan isteri saya.
Ternyata, yang keluar adalah air ketuban.... terima kasih ya Allah, anak kami tidak ikut keluar waktu air ketuban isteri saya keluar di WC.........
Saya dan isteri saya tidak tahu kalau yang keluar adalah air ketuban. Ketika saya sarapan, kakak ipar saya dengan tergopoh-gopoh menemui saya di kantin. Spontan saya langsung menuju ke depan ruang operasi isteri saya.
Setelah buang air yang terakhir, berdasarkan cerita isteri saya, ternyata si jabang bayi mau keluar. Dan perawat mengatakan kalau air ketuban isteri saya sudah pecah. Ada bercak merah, darah. Dan isteri saya merasakan anaknya mau keluar. Dengan cepat, maaf bagian..... isteri saya disumbat entah dengan apa, agar anak saya tidak langsung keluar.
Dengan terburu-buru isteri saya di bawa ke ruang operasi. Dokter yang mau melakukan operasi langsung ditelepon.
Dan sekitar jam 07.15 WIB akhirnya, lahirlah anak saya yang pertama. Laki-laki :)
Dari kejadian tersebut ada banyak hal yang bisa saya ambil hikmahnya.
Pertama, Lakukan semua saran dokter demi keselamatan ibu dan anak.
Kedua, Ketika isteri hamil tua, sebisa mungkin kalau mau buang air besar jangan langsung di WC atawa toilet. Lebih baik menyiapkan alat khusus untuk BAB. Ini untuk menghindari jika air ketuban keluar...
Nah, yang ketiga, Belajarlah tentang apa itu air ketuban. Kalau perlu, ketika sedang bersiap-siap melahirkan, mintalah ibu atau wanita yang berpengalaman dan tahu tentang seluk beluk kehamilan, bisa kakak ataupun saudara perempuan lainnya, untuk ikut mengawasi dan menunggui ibu yang sedang hamil.
Sekian semoga bermanfaat.....
Salam bahagia untuk teman-teman semua.... and.... WELCOME MY SON :)
Semoga menjadi anak yang beriman, bertaqwa, shalih, berilmu, menjunjung tinggi kalimat Allah SWT dimuka bumi, berguna bagi agama, masyarakat, bangsa, dan keluarga...
Amiin.....
Saturday, September 13, 2014
Jembatan Comal Putus.... #apa ? dia yg putus lalu gue yang harussengsara gitu ?
Seperti biasa, setiap pagi bergelut dengan jalanan. Untung saja jalanan tidak melawan, kalau melawan.... Aku TONJOK dia ! #pisang kaleee.
Namun dalam beberapa bulan ini ada sesuatu yang berbeda di jalanan yang biasa aku lalui. Apa itu ?
Cewek cantik ? Bukan !
Cowok cantik ? Iiihhh.... amit-amit !
Kambing lepas ? Bukan !
Kolor lepas ? Idiiih maluuuu !
Jalan berlubang ? Ihhh... udah biasa kaleee. #sambil megang ember
So, apa sih yang berbeda ?
Okey... Sembari menunggu jawabannya kita ikuti dulu pesan-pesan berikut ini ! Cekidot.... #eng ing ooong
Ini dia yang berbeda dari biasanya : Banyak truk besar berseliweran. Nah lho, bukannya itu biasa ada di jalan ? Iya sih, tapi yang ini spesial. Ya gara-gara jembatan Comal yang putus itu. Hah putus ? #dia yang putus, trus gue yang susah gitu ?
Yupz, di jalan yang biasa aku lalui memang truk-truk besar setiap hari ada. Tapi ketika jembatan Comal putus, maka ini menjadi sesuatu yang luar biasa. Keluarbiasaan itu bukan hanya dari segi jumlah kendaraannya yang sangat buanyak, tapi juga ukuran truk-truk yang buesar-buesar. Kendaraan-kendaraan besar yang bisa lewat pantura, sekarang melalui jalur tengah dan selatan. Alhasil, jalanan yang biasa aku lalui makin ramai dan sempat terjadi beberapa kecelakaan yang melibatkan truk-truk besar itu. Belum lama ini ada siswa salah satu SMP di kecamatanku yang tewas mengenaskan karena terlindas truk besar yang biasa melintasi di pantura itu. Dan ada juga yang tangannya harus diamputasi. Ya karena terlindas truk besar juga. Hmmmm....
Aku sih tidak menyalahkan truk-truk besar itu. Ya namanya juga kecelakaan. Siapa sih yang menginginkannya ? Tidak ada kan ? Disinilah diperlukan kehati-hatian dan kepatuhan tata tertib bagi masing-masing pengendara di jalanan. #sok bijak, padahal telat bayar pajak... wkwkwkwkk...
Wah, jadi ngalor ngidul gak karuan. Yang jelas perjalanan dari rumahku ke tempat kerja makin lamaaaaaaaaaaa dan makin bikin pusiaaaaang ! #pegang mikrophone
Semoga perbaikan jembatan Comal segera selesai agar sedikit "kesengsaraanku" juga segera selesai.
Wkwkwkwkwkwkk....
Namun dalam beberapa bulan ini ada sesuatu yang berbeda di jalanan yang biasa aku lalui. Apa itu ?
Cewek cantik ? Bukan !
Cowok cantik ? Iiihhh.... amit-amit !
Kambing lepas ? Bukan !
Kolor lepas ? Idiiih maluuuu !
Jalan berlubang ? Ihhh... udah biasa kaleee. #sambil megang ember
So, apa sih yang berbeda ?
Okey... Sembari menunggu jawabannya kita ikuti dulu pesan-pesan berikut ini ! Cekidot.... #eng ing ooong
Ini dia yang berbeda dari biasanya : Banyak truk besar berseliweran. Nah lho, bukannya itu biasa ada di jalan ? Iya sih, tapi yang ini spesial. Ya gara-gara jembatan Comal yang putus itu. Hah putus ? #dia yang putus, trus gue yang susah gitu ?
Yupz, di jalan yang biasa aku lalui memang truk-truk besar setiap hari ada. Tapi ketika jembatan Comal putus, maka ini menjadi sesuatu yang luar biasa. Keluarbiasaan itu bukan hanya dari segi jumlah kendaraannya yang sangat buanyak, tapi juga ukuran truk-truk yang buesar-buesar. Kendaraan-kendaraan besar yang bisa lewat pantura, sekarang melalui jalur tengah dan selatan. Alhasil, jalanan yang biasa aku lalui makin ramai dan sempat terjadi beberapa kecelakaan yang melibatkan truk-truk besar itu. Belum lama ini ada siswa salah satu SMP di kecamatanku yang tewas mengenaskan karena terlindas truk besar yang biasa melintasi di pantura itu. Dan ada juga yang tangannya harus diamputasi. Ya karena terlindas truk besar juga. Hmmmm....
Aku sih tidak menyalahkan truk-truk besar itu. Ya namanya juga kecelakaan. Siapa sih yang menginginkannya ? Tidak ada kan ? Disinilah diperlukan kehati-hatian dan kepatuhan tata tertib bagi masing-masing pengendara di jalanan. #sok bijak, padahal telat bayar pajak... wkwkwkwkk...
Wah, jadi ngalor ngidul gak karuan. Yang jelas perjalanan dari rumahku ke tempat kerja makin lamaaaaaaaaaaa dan makin bikin pusiaaaaang ! #pegang mikrophone
Semoga perbaikan jembatan Comal segera selesai agar sedikit "kesengsaraanku" juga segera selesai.
Wkwkwkwkwkwkk....
Subscribe to:
Posts (Atom)
Featured Post
Karakteristik Meeting Room yang Sesuai untuk Meeting
Karakteristik Meeting Room - Menjamurnya bisnis startup mendorong bermunculannya perusahaan pelayanan coworking space dan private space. Be...

-
Cinta bukanlah dagangan yang dijajakan di pinggir-pinggir trotoar jalan. Tapi bukan berarti ia tak ada di trotoar-trotoar itu. Ia senantiasa...
-
Sebelumnya penulis telah membahas seberapa penting alexa rank untuk sebuah blog atau website. Dan sekarang kita akan membahas bagaimana cara...
-
Bagi anda yang sedang mengembangkan bisnis dalam skala mikro kecil dan menengah di bidang retail, pengadaan barang ataupun penjualan barang ...