Sunday, September 8, 2013

UZUR TAPI MANJUR

Wah kangen rasanya saya menulis di blog ini. Alhamdulillah kesampaian juga untuk kembali menuliskan sesuatu yang semoga bermanfaat untuk sobat blogger semua. Pada mulanya saya ingin menulis pada awal Ramadhan tahun ini. Tapi saya diberi hadiah spesial oleh Allah SWT berupa operasi usus buntu pada hari ke-5 Ramadhan lalu. Kebetulan (mungkin kata ini lebih enak, he he) usus buntu saya sudah pecah. Alhasil operasi yang saya lakukan seperti operasi caesar, dan harus rest total sampai kondisi saya membaik sebagaimana semula. Disamping itu saya disarankan untuk tidak mengangkat barang/sesuatu yang tergolong berat agar kondisi usus yang habis dioperasi tidak berakibat fatal bagi tubuh saya.

Karena kondisi kesehatan itulah, pulang dan berangkat kerja saya putuskan untuk naik angkutan umum. Tiga kali naik angkutan, angkutan pedesaan (maklum wong ndeso), Bus, dan angkutan desa lagi alias trayek. Sebenarnya itu bukan pengalaman baru buat saya, lah wong dari SMA sampai saya kuliah sudah terbiasa naik angkutan umum seperti itu. Hanya sedikit agak kikuk tentu saja. Karena sudah hampir tujuh tahunan saya jadi anak bikers alias anak motor. He he.

Ada pengalaman menarik tentunya ketika saya naik angkutan umum kembali. Mulai dari bus yang sama yang saya naiki sedari SMA, sopir dan kernek yang masih sama setia sedari saya SMA juga, dan tentu saja fenomena berdesak-desakkan. Masih seperti dulu ? Tentu saja tidak ! Bukankah kendaraannya sudah mulai uzur ? He he.

Saya jadi punya ide, bagaimana kalau fenomena tersebut di atas dimasukkan ke dalam Museum Rekor Indonesia ? Ya, rekor. Rekor bus uzur yang manjur. Manjur ? Ya, karena walaupun kendaraan-kendaraan yang saya naiki sudah tergolong tua (bayangkan, saya SMA nya tahun 1998 ) tapi masih manjur untuk mengais kocek-kocek rupiah. Hebat kan ?

Monday, April 1, 2013

Mengapa Malu Pakai "Baju" Indonesia ?

Wah lama juga saya tidak memposting di blog tercinta ini. Pekerjaan dan "impian" yang membuat saya belum bisa memposting di blog ini. Pekerjan, ya pekerjaan, maklumlah sebagai petugas pendataan Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Sekolah, menjelang pergantian Tahun Pelajaran Baru harus sesegera mungkin meng up date data-data yang ada. hehee... Dan "impian", saya sebut impian karena sudah lama sekali mimpi-mimpi saya ini ingin segera terealisasi dalam kehidupan nyata. Wahh cetar banged kayaknya... hehee.

Salah satunya adalah membuat Novel, alhamdulillah  hari ini mulai ditulis... heheee...

Selain pekerjaan dan impian, ada juga beberapa tulisan yang belum saya selesaikan (bagi yang merasa, mohon maaf yahhh... hihihihi).

Sengaja saya tulis judul : Mengapa Malu Pakai "Baju" Indonesia ?, karena keprihatinan saya kepada anak-anak muda di Negeri ini yang seakan-akan "lupa" dan "malu" pada budaya sendiri. Sebagai contoh, betapa anak-anak muda negeri ini justeru sangat menggemari tarian Gangnam Style dibandingkan dengan tarian-tarian tradisonal Indonesia yang justeru menurut saya kaya akan variasi gerakan dan filosofinya.. ceileehhhh... filosofi... hihihi.

Coba kita bayangkan, satu jenis tari yang bernama GANGNAM STYLE ternyata mampu "melupakan" ratusan atau bahkan mungkin ribuan tari tradisional yang ada di Indonesia. Pertanyaannya, mengapa itu bisa terjadi ? Saya tidak berhak dan tidak pantas menjudge apa yang dilakukan anak-anak muda yang gemar GANGNAM. Saya hanya ingin berbagi pendapat, itu saja.

Reminder ? entahlah. Yang jelas, dari dulu kita adalah bangsa yang mudah menerima kebudayaan dari luar. Lihatlah betapa mudah Budaya Hindu, Buddha, dan Islam menjamur di tanah ini. Tentu saja karena ada faktor toleransi dan keterbukaan dari nenek moyang kita. Tapi bukan berarti nenek moyang bangsa kita menerima begitu saja kebudayaan-kebudayaan yang datang dari luar. terbukti masih ada upacara-upacara tradisonal kuno dan penginggalan benda-benda kuno sebelum peradaban Hindhu datang, masih ada sampai sekarang. Ini berarti bahwa bangsa ini adalah bangsa yang menerima hal-hal baru, tanpa meninggalkan hal-hal atau kebiasaan lama yang masih dianggap pantas untuk tetap dijaga dan dilestarikan.

Kembali ke Gangnam, jika Korea mampu menghipnotis kita, kenapa kita yang memiliki keanekaragaman tarian yang lebih banyak dari mereka  tidak bisa menghipnotis mereka ? :)

Bagi yang optimis pasti mengatakan "BISA" !!! Toh kita dikenal sebagai bangsa yang terbuka dan ramah. Dengan sifat bangsa yang demikian, pastilah kita bisa mensejajarkan tarian-tarian tradisonal kita dengan tarian Gangnam. Dan yang lebih penting, adalah penanaman moral, bahwa bangsa kita bukanlah bangsa pengekor, tapi bangsa yang punya identitas.

Saya tidak tahu apakah ini adalah "hasil" dari "penjajahan" yang lama. Sehingga kita menjadi bangsa yang seperti ini ? Ahh... mungkin saya dan anak-anak muda bangsa ini yang kurang memahami tentang bangsa ini. Dan tulisan-tulisan di buku Sejarahpun mungkin harus ada yang diubah. Bahwa kita bukanlah bangsa yang dijajah, tetapi kita adalah bangsa "KSATRIA". Ksatria yang berjuang melawan orang-orang jahat yang mencoba merebut kemakmuran dan kejayaan negeri ini.

Selamat sore Indonesia :)











Thursday, February 21, 2013

Catatan Lorong Hati ( Teruntuk Anak Indonesia )

Lelaki tua itu masih memegangi lembaran kertas yang ada ditangannya. Sungguh, ia pantas dipanggil "kakek", daripada dipanggil "bapak". Perlahan.... keluarlah butiran - butiran air bening dari matanya.... Tangannya yang keriput masih saja bergetar memegang lembaran kertas itu.... yaaa....  kertas.... yang disitu tercantum  angka yang menunjukkan nama seorang perempuan...

Perempuan yang tak asing baginya, perempuan yang senantiasa menghiburnya dikala ia sedih... Perempuan yang senantiasa memberikan senyuman dikala ia susah....

Masih segar betul dalam ingatanya, ketika musim hujan kemarin... Waktu itu hujan turun dengan derasnya. Badannya yang renta mulai merasakan rasa aneh, rasa yang sudah biasa ia rasakan.... Aneh ?? Yaa karena ia menganggap aneh pada dirinya sendiri... " Kenapa orang setua aku bisa terjatuh sakit, padahal aku harus menanggung isteriku, anak-anakku... Bukankah Tuhan tahu itu ??? Tuhan benar-benar aneh.. Kenapa ia memberikanku sakit ???"

Terkadang ia merasa Tuhan tidak adi, namun ia bukanlah lelaki seperti itu... Ia adalah lelaki yang tahu betul tentang hakikat kehambaan... Sedangkan keluhannya, adalah bukti bahwa ia adalah manusia sebenarnya....

Angin berdesir sangat kuat... Tubuhnya mulai menggigil... Namun ia berusaha menutupi itu ditengah kesunyian jiwanya.... Sang isteri yang sedari tadi berdiri didepan pintu mulai beranjak dari tempatnya. " Ndhuk...ndhuk... semoga Gusti Pengeran menjagamu dari hujan angin yang besar ini.".

Belum lama sang isteri menutup pintu, terdengar suara ketukan pintu disertai salam yang cukup parau....

"Akhirnya kau pulang juga ndhuk..... "


Sembari batuk, si anak mencium tangan ibunya yang keriput itu... ia pun beranjak menemui sang ayah yang sedari tadi melihatnya dengan penuh kerinduan.....

Dengan manja dan keceriaan, si anak memeluk ayahnya..... " Bapak, Gusti Allah selalu menyayangi kita... jangan pernah takut kehilangan apapun dan siapapun." Lantas dengan penuh kasih sayang, sang bapak mencium kening anaknya.... Badannya yang menggigil perlahan sirna diterjang aroma kebahagiaan tatkala mendengar puterinya bercerita tentang cita-citanya..................

 "Pak, gemana... Yanti diterima kan di sekolah ini ???" Teriakan yang tiba - tiba  itu membangunkan kesadaran si lelaki tua.

Diberikannya lembaran kertas yang sedari tadi dipegangnya, lembaran kertas yang mulai basah terkena siraman air matanya... Lembaran kertas yang membuatnya bahagia sekaligus berduka.... Bagaimana ia tidak bahagia ??? puterinya diterima... dan yang membuatnya berduka adalah lembaran berikutnya.... Lembaran yang berisi sederetan biaya....

 "Pak..... Bapak jangan berduka ya ??? Yanti akan bekerja... Bukankah Allah mencintai hamba-Nya yang bekerja ???".

Tangispun pecah.... Menyambar siapa saja yang berada disekitarnya....

Perlahan, mentari yang sedari tadi tersenyum, mulai meredupkan sunggingnya.... Namun bibir senja memapah kedua manusia itu pulang kerumah.... mencoba meraih hari yang kian terbebani....

Tuesday, February 19, 2013

wONG gEMBLUNG ( CRAZY PEOPLE )

Lelaki itu bernama Kasuko... Tubuhnya tegap, kekar... Tidak lebih tinggi dari orang yang berperawakan tinggi, tidak lebih pendek dari orang yang berperawakan pendek... Kulitnya sawo matang, tapi jika dilihat sekilas, cenderung menuju ke warna hitam... Rambutnya kusam, sekusam harapannya yang kian padam... Giginya putih kekuning-kuningan... Hidungnya mancung seperti halnya Petruk, tokoh punakawan dalam cerita wayang... Hanya saja, yang ia bawa bukan pethel... Tapi bilah panjang yang mulai mengering... dan seutas tali rafia yang menjungkal dari balik saku celananya....

Suaranya keras menggelegar... Sesekali, ingus keluar dari hidungnya yang masam...
Pekerjaannya adalah menghitung setiap jengkal tanah yang ia lalui....
Bersiul adalah kegemarannya....
Namun yang paling aku sukai dari dia adalah ketika ia bergumam.... Tak jelas tapi aku suka...
Orang-orang memanggil dia si gila....
Tapi aku pikir, dia bukan orang gila.... Masih kuingat jelas ketika dia menghiba pada tetangga sebelah untuk meminta makan siang.... Tapi dilempar sendal jepit...
Dia malah tertawa....
Aku pikir dia beruntung, coba bayangkan.... Dia hanya dilempari sendal jepit gara-gara dia minta makanan.... BUKANKAH SOPAN, KETIKA SESEORANG MENGINGINKAN SESUATU LALU DIA MEMINTA ????
Walaupun dia gemblung alias GILA !!!!


Lihatlah di zaman sekarang !!!
banyak orang yang katanya "waras", malah mengambil sesuatu tanpa permisi .....
( malas mau bilang pungli, korupsi, dsb.... BOSEN )

Aku jadi malu.... Jangan-jangan aku termasuk didalamnya....
walahhh..... walahhhhh.......

TESTIMONI PAGI

Pagi melepuh ...
membunuh sisa - sisa malam yang masih bergantung pada dahan rembulan kusam...
Kicau burung tak terdengar merdu.... Hening....
Sementara awan masih meronta dijejali cerita - cerita perawan yang diculik ganasnya menjangan...

 Ugh, secangkir harap kuhirup erat membujur pekat.... Siapa tahu pagi ini aku berjumpa dengan sederetan malaikat yang memberi salam hangat pada jiwaku yang pekat.....
Eitt.... Seraut wajah menyunggingkan senyum diatas lamunanku yang kaku.... Aku tidak tahu, mengapa ia selalu memburu setiap helaan nafasku....
Takdir, ya takdir menjadikanku bertemu dengannya... Dan takdir pula yang menjatuhkanku pada setiap kisah - kisahnya yang syahdu....
Kali ini ia bercerita tentang kekokohan karang.....
bla....bla......bla......bla..... bla......

 Aku tidak tahu apakah aku sedang mendengarkannya, menyimaknya, atau bahkan tak memperdulikaannya....
Karena sedari tadi aku sedang memandangi foto diri yang kian lama tercuri...


Ahhh... sudahlah.....
Karena cinta ini bukan milik siapa....
Dan kaupun tahu apa jawabannya....



Jatilawang, 07 November 2011.

TAMU SPESIAL

Kedatangan seorang tamu spesial....

Ia masih punya satu garis keturunan denganku.... Usianya 30-an,mendekati 40, kisaran 6 atau 7 an lebih tua di atasku. Sekilas, tak ada yang terlihat "istimewa", bahkan sangat biasa....
Ia punya seorang isteri dan 3 orang anak. Setiap pagi ia bangun sebelum kumandang adzan shubuh menggema di pelosok kampungnya.... Sholat di rumah, lalu ia pergi ke Masjid. Terkadang ia menjadi muadzin dan imam di masjid kampungnya.... Sekembalinya dari masjid, ia membantu isterinya, mencuci peralatan masak.... Dan terkadang, disela kesibukan isterinya yang juga bekerja, tak canggung ia mencuci popok dan pakaian seisi rumah.... hihihihi....
Pagi harinya ia berangkat berangkat kerja... Sholat Dhuha, hampir menjadi menu makanannya setiap hari... Apakah di rumah, ataupun di masjid2/musholla disela perjalanannya..... Pulangnya sore, bahkan lebih sering ia pulang di malam hari....


"Wis wengi kyeh son, aku rep bali." ( Sudah malam nih son, aku mau pulang).
Katanya sewaktu ia bertamu.
"Arep turu yah mas ??? hahahhaa... apa wis detelpon bojone kon bali ???"
( Mau tidur yah mas, apa sudah ditelpon sama isteri supaya pulang ???)
sergahku....

"Arep ngaji koh." ( Mau ngaji ).

Kontan saja aku tertawa.....
Yaaa begitulah, setiap pekan ia mengikuti pengajian....

Eits, lalu bagaimana dengan keluarganya ???
Hohoho... jangan salah, pekerjaannya tidak menuntut ia untuk selalu berangkat. Apalagi sekarang, ia hanya mengecek pekerjaan teman2nya.. Yaaa bisa dibilang atasan gitu... hanya saja wilayah kerjanya sangat luas, Eks Karesidenan Banyumas, Tegal, Pemalang, Purworejo, Kebumen, Wonosobo....
So, selalu ada waktu senggang buat bercengkrama dengan keluarganya....

Masing - masing orang punya cerita tersendiri tentang hidup dan kehidupannya....
Ini ceritaku tentang saudaraku, sahabatku, dan juga guru ngajiku ( Waktu Ia SMA dan kuliah, bahkan sampai sekarang menurutku).

Hmmmm.... Apa sih yg istimewa dari cerita ini ???
BUkan ceritanya sob, tapi sewaktu ia menikah ... hehehe....
Ia menikah ketika ia dlm keadaan sakit, belum punya pekerjaan, dan uang tabungannya sewaktu ia bekerja telah habis untuk membiayai pengobatan dirinya.
Dan yang lebih "tragis" adalah 3 hari sebelum puteri pertamanya lahir, ayahandanya kecelakaan dan tewas.....
Ia bangkit dari keterpurukan itu....

Bukankah Allah SWT tidak akan menguji hamba-Nya dengan ujian yg tidak bisa ditanggung oleh hamba-Nya ???
Dan keyakinan inilah yg berhasil membangkitkan "keterpurukannya".

Selamat pagi buat kalian semua,
Tetap semangat ....
:)

Monday, February 18, 2013

ENGGANE INYONG

Enggane inyong dadi Pak RT,

Duit kas tek bagi senajan langka jaminane

Kon ora padha ngutang maring rentenire



Enggane inyong dadi Pak Bau,

Warga-warga padha tek latih gawe tahu

Kon ora padha rubungan dopokan sing wagu-wagu



Enggane inyong dadi pak lurah,

Warga desa tek warahi nandur wit mirah

Sekang duit desa sing mambrah-mambrah

kon wargane lega ora patia gerah



Enggane inyong dadi Pak Camat,

Desa-desa rutin tek tiliki

Kon masyarakate katon padha kerumat



Enggane inyong dadi Pak Bupati,

dalan-dalan tek alusi

kon gampang deliwati



Enggane inyong dadi Pak Gubernur,

Kabeh warga tak gawe makmur jibar jibur

senajan inyong teles kejebur-jebur



Enggane inyong dadi Pak Presiden

Rakyat tek dadekna kaya raden

Ora usah maring kuburan, ora usah aweh sajen...







Dacho Darsono

Ndesa Gentawangi, Kecamatan Jatilawang, Kab. Banyumas

thn. 2003.

( Dimuat di majalah basa banyumasan ANCAS Nomer 28///Taun3 Juli 2012 ).

Featured Post

Karakteristik Meeting Room yang Sesuai untuk Meeting

Karakteristik Meeting Room - Menjamurnya bisnis startup mendorong bermunculannya perusahaan pelayanan coworking space dan private space. Be...