Thursday, September 25, 2014

Belajar jujur yuuk....

“Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana.” Hayo masih ingat tidak dengan kalimat itu ? Bagi kalian yang hidup di zaman ’90 an dan hobi banget dengan dunia Pramuka, pasti sering membaca, minimal melihat kalimat seperti itu. Yupz, kalimat tersebut ada dalam buku saku pramuka (coba dech cek kalau masih ada bukunya. Buku bersejarah tuch gan... hikz). Ternyata eh ternyata dizaman serba canggih dan ruwet saat ini, menerapkan kejujuran terkadang serba salah, bahkan makan ati, begitu kata mpok Ati, eh salah... Kataku dhing. Mungkin agan-agan juga ngalamin hal seperti itu. Entah itu di rumah, di kantor, di sekolah, atau bahkan di lingkungan agan sendiri. Hmmmm...

Saya nulis ini bukan berarti saya orang yang selalu jujur, saya nulis ini karena tiba-tiba saja saya teringat dengan almarhum ayah saya yang wafat pada Ramadhan 1 tahun kemarin. Nah lo.. kok BISA ? Yaaa... Karena Beliau adalah orang yang pertama kali mengajarkan kejujuran, bukan dari kata-kata saja, tapi dari tindakan Beliau. Itulah alasan saya menulis ini, saya kangen Beliau ;)

Suatu malam, ketika Beliau masih hidup tentunya. Oh ya sebelum saya lanjutkan tulisan ini, dengan bangga dan tanpa malu saya beritahukan kepada agan-agan bahwa pekerjaan ayah saya adalah kernet, kadang-kadang menjadi kondektur (setelah berhenti, usaha sendiri membuat dan menjual batu bata). Saya lanjutkan cerita ini. Malam itu kami sekeluarga berkumpul, saya, ayah, ibu, nenek, kakek, adik-adik saya dan beberapa tetangga yang notabene masih saudara sedang bersantai. Ayah saya bilang bahwa ada salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang yang bekerja di Perusahaan Oto (PO) Bus adalah menyembunyikan uang bayaran penumpang di sepatu atau dilipatan celana. Ini dilakukan tentu saja agar tidak disetorkan ke pemilik bus. Dengan demikian penghasilan oknum tersebut menjadi “berganda”. Satu dari bayaran hasil setoran, dan yang satunya lagi dari uang yang disembunyikan tadi. Tiba-tiba ada yang nyeletuk, “Kok kamu tidak melakukan itu  ? Lumayan kan hasilnya”. Tanyanya ke ayahku. Lantas ayahku bilang, “Untuk apa aku melakukannya. Duit sepira-pira ya kurang ( sebanyak-banyaknya uang, tetap saja Kurang). Lagi pula aku bekerja untuk menghidupi keluargaku. Aku moh (tidak mau) melakukannya. Karena ini dimakan oleh isteri dan anak-anakku.”

HEBAT !!! Batinku waktu itu. Dan memang betul, sepengetahuanku sampai aku selesai kuliah, bahkan sampai Beliau berhenti bekerja, Beliau memang tidak pernah melakukan tindakan tidak terpuji seperti itu. Bahkan saking jujurnya, aku tidak diterima di salah satu sekolah negeri di Purwokerto. Hah, kok bisa ? ya, setamat SMP Beliau menyuruhku untuk mendaftar sendiri, bukan berarti Beliau tidak bertanggungjawab. Beliau berkata agar aku bisa mandiri. Apalagi nilai EBTANAS ku lumayan tinggi, 45 bro ! berarti rata-rata 7,5. Lumayan kan ? Lalu Beliau bilang, “Aku tidak akan titip pada salah satu orang di sekolah itu. Jika memang nilaimu bisa diterima, maka kamu diterima no. Jika tidak, ya sudah, aku tidak mau memakai model titipan.” Yang dimaksud titip adalah memasukanku ke sekolah itu dengan perantaraan orang dalam di sekolah tersebut. Bahasa kerennya ya KOLUSI or NEPOTISME... hehe. Akhirnya, tidak diterima. Padahal ada yang nilainya di bawah nilaiku bisa diterima. Kenapa ? karena titip. Sialan !

Dari peristiwa tidak diterima di sekolah itu, saya jadi belajar tentang banyak hal. Dari situlah juga, jujur, saya jadi benci dengan dunia pendidikan dan tetek bengek yang menyangkut dengan itu di negeri ini. (tentu saja berhubungan dengan hal yang gak bener). Emang banyak yang gak bener dalam dunia pendidikan di negeri ini ? Eng ing ooong....

Ternyata tidak mudah kan berbuat jujur ? Walaupun kita tahu, apa resiko bagi orang-orang yang tidak jujur. Semoga Tuhan melahirkan pejuang-pejuang kejujuran di negeri ini.



Thankyou pa....

Teruntuk almarhum ayahandaku tercinta : Ayahanda  Darmo Suwito Darsim bin Kartareja :

TERIMA KASIH PA TELAH MENGAJARKANKU KEJUJURAN. MOHON MAAF ANAKMU INI BELUM MAMPU MENERAPKANNYA SECARA SEMPURNA. SEMOGA ALLAH SWT MEMBERIKAN AMPUNAN DAN DIMASUKAN KE SURGA INDAHNYA. AMIIN.....



Catatan kecil ini saya tulis di Wlahar Wetan pada 23 Mei 2013

Pas malem Jumat.

Ooh my street ....

Jalan raya ibarat areal pertempuran sengit, banyak korban berjatuhan. Wah begitu mengerikankah jalanan di negeri ini ? Hmmm, hiperbola ? Mungkin ya, mungkin juga tidak. Nah lho.

Sebagai biker, ceileh, keren banget tuh bahasanya. Saya ulangi, sebagai biker, yang namanya melihat kecelakaan, hampir tiap bulan, bahkan terkadang setiap minggu saya melihatnya. Ya, maklumlah saban hari saya naik si Janggo (nama motor Mega Proku tercinta, sorry sebut merk, siapa tahu dapat honor dari pabrikannya, ha ha ha) dengan jarak kurang lebih 90 kilo meter pulang pergi. Daerah yang kulewati terbilang berbahaya. Mungkin mas bro dan mbak bro yang pernah lewat atau mengenal daerah Pageralang ( Wilayah sekitar kota Banyumas lama ke selatan ) cukup memahaminya. Entah berapa kali terjadi kecelakaan disitu. Suatu pagi, saya melihat kecelakaan bus yang menghantam salah satu tebing. (Fotonya saya unggah di Facebook ). Kebanyakan penumpang yang waktu itu adalah anak-anak sekolah, banyak diantara mereka yang terluka. Yang miris, ada beberapa pelajar perempuan  yang terlempar ke parit yang dalamnya kurang lebih dua sampai tiga meteran. Untunglah tidak ada korban jiwa.

Pernah suatu pagi juga, saya melihat truk yang membawa sepeda motor-se[eda motor baru dari pabrikan terkenal  mengalami kecelakaan. Hmmm.

Yang tak kalah mengerikannya, ada bus, masih di daerah Pageralang, masuk jurang yang dalamnya sekitar 10 meteran. Wah, benar-benar pemandangan yang tak mengenakan tentunya.

Itu baru di daerah Pageralang, belum di daerah yang juga cukup berbahaya. Menurutku sih yang berbahaya di daerah Pageralang adalah banyaknya tikungan, turunan dan tanjakan yang cukup berbahaya. Disamping itu, ada beberapa jurang  dan tebing disekitar tikungan, turunan, ataupun tanjakan. Kalau jalannya sih okey punya bro. Mulus, kaya apa yah ? Pokoknya asyik deh jalannya.

Lalu bagaimana yah dengan jalan-jalan yang berlubang ? Wong yang mulus saja sering terjadi kecelakaan. Yang jelas ngeselin, bahasa Banyumasnya maregi. Bagaimana tidak maregi, wong saya sama adikku pernah atret alias mumbul alias terlontar ke atas alias njempalit alias njamping, trus motornya nyium aspal. Mendhing kalau motornya gak ada penumpangnya, wong ada penumpangnya. He he he.

Eh, kata temenku, entah bergurau atau tidak, jalan yang halus mulus di negeri ini adalah kategori jalan yang jelek di Amrik sono. Wkwkwk.

Hayo pak dan bu pejabat, jalannya dimulusin dong! Perasaan, kita kan bayar pajak. Apa pajaknya dikantongin oom yang itu yah ? He he he.

Tuesday, September 23, 2014

English in Galau......



Burung pipit masih bernyanyi di pohon mirah belakang rumah si Panjul. Suaranya melengking indah. Masih di tempat yang sama, si Panjul sedang menyirami beberapa tanaman cabe yang ia tanam beberapa minggu yang lalu. Tak henti-hentinya ia bersiul menyaingi nyanyian indah si pipit indah ningrum, eh... burungnya pipit...  ealahhh...  burung pipit maksudnya. Siulannya tak kalah merdu. Kadang terdengar.... kadang, tidak terdengar sama sekali. Mblebek, begitu orang Banyumas bilang.

"Njul.... tolong nyokap dong !"

Tiba-tiba terdengar suara wanita dari dalam rumah. Oh, ternyata nyokapnya si Panjul.

"Sebentar mam, nanggung nih. Masih ada beberapa tanaman cabe yang belum Panjul siram !"

"Cepetan ! ini kan sudah siang.... Berasnya abis. Tolong ke warungnya yu Jum. Beli beras sana !"

"Okey mami.... I'm coming...." Balas Panjul dengan nada yang aneh.... #kaya yang lagi baca.... hikz

"Gaya banget kamu njul... pake coming comingan segala.... Wong bahasa Inggris waktu kamu sekolah dulu cuma dapat 6 kok di raport.... Gaya banget !"

Kata nyokap Panjul sembari memegang dandang (Alat untuk menanak nasi. Bentuknya seperti pelor senapan angin, besar... ya cukup buat nampung cewek/cowok yang kamu PHP in... wehehehe).

"Enam itu besar lho mam...."

"Iya besar. Kalau diukir di gunung Slamet sana !"

"Wah mami... Nyindir bingit deh ah...."

"Ocre... Kalau kamu pintar, coba jawab pertanyaan nyokap kamu yang kece ini ....  #kali ini megang ember.   Apa bahasa Inggrisnya melihat matahari ? Coba jawab ! Kalau gak bisa jawab kamu tak hukum ngelilingin ember ini sebanyak 10 kali...  #hadehhh......

"Itu sih gampang mamiku chayank....   Melihat itu, see.... matahari, Sun.... jadinya, kalau melihat matahari ya, see the sun....  Iya kan mam ?"

"Salah !" Kata nyokapnya Panjul.

"Yang bener ajah mam. Panjul dah mbuka gugel trenslet nih"  #salto.....

"Melihat itu, see... matahari, sun.... jadi, kalau melihat matahari........ seeeeeeeeeee Lauuuu.............."   #silau kelesss.....

Panjul : "???????!!!!!!!!!gGJIGF86693JFSBKLNF11111111111LFKG000000000000"

#GARUK-GARUK BOKONG

:p



ilustrated by : dreamstime.com

Monday, September 22, 2014

SUDAHLAH.........

Masih bercakap denganmu dari balik tirai

menjemukan

Tapi bagaimana lagi

Dari situlah aku dapat melihat

keindahan matamu yang sesungguhnya



Kelak, ketika tirai itu dibawa ke reruntuhan malam

Aku harap, masih ada sedikit sisa cahaya

yang bisa kau bagi dengan dunia

Sisa cahaya ....

dari matamu yang melengkuh indah itu



Ah, sudahlah

Kita tinggalkan saja cerita itu

Karena siang masih saja bergumam

Sudahlah .........







Welcome to the world my son :)

Empat tahun, yups empat tahun bukanlah waktu yang sebentar. Setelah menunggu dengan (insya Allah), sabar dan ikhtiar, alhamdulillah akhirnya Tuhan memberikan kado yang super special teruntuk saya dan isteri saya. Yupz, seorang anak :)

Pada minggu yang lalu, tepatnya Selasa, 16 September 2014 saya mengantar isteri untuk USG. Setelah proses USG selesai, kami menemui dokter. Upz, tanpa dinyana, ternyata isteri saya langsung disuruh opname hari itu juga karena Rabunya (17 September), isteri saya harus di operasi caesar. Hah ???????????

Kaget, senang, dan rasa tak percaya bercampur menjadi satu. Karena perkiraan lahir anak kami adalah tgl. 07 Oktober 2014. Hmmm.... Eng ing oong....

Singkat cerita, akhirnya isteri saya opname di RS Siaga Medika Banyumas. Dan pagi harinya jam 07.00 WIB isteri saya, dengan terburu-buru langsung dibawa ke ruang operasi. Kenapa ? Nah inilah yang akan saya bagi buat teman-teman semua. Siapa tahu, kelak dikemudian hari berguna, khususnya bagi pasangan suami isteri yang baru akan memiliki anak.

Baiklah, sebelumnya saya ceritakan dulu keadaan kehamilan isteri saya. Setelah di USG, diketahui bahwa anak kami dalam posisi sungsang (kepala berada dim posisi atas). Mengingat berat bayi diperkirakan telah mencapai 3 kg, maka diputuskanlah hari itu juga isteri saya untuk opname dan keesokan harinya akan dilakukan tindakan operasi guna mengeluarkan anak saya. Sebenarnya ada beberapa bayi yang lahir dengan normal, walaupun dalam keadaan sungsang. Namun, beberapa hari sebelumnya ada tetangga kami yang meninggal ketika sedang melahirkan. Posisi bayinya sungsang. Tinggal kepala si bayi yang belum keluar, tapi ibu muda itu tidak kuat dan akhirnya meninggal dunia. Innalillaahi wa inna ilaihi rooji'uun.

Karena peristiwa itu, jujur saja saya dan isteri cukup takut. Akhirnya kami memutuskan untuk melakukan operasi sesuai dengan saran dokter agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kami inginkan.

Hari pertama di rumah sakit, kami lewatkan malam berdua di ruangan khusus. Rabu pagi, 17 September 2014 akhirnya tiba juga. Hari yang sudah lama saya tunggu-tunggu. Hari dimana saya ingin melihat wajah anak pertama kami.

Ketika saya sedang makan pagi di kantin rumah sakit, waktu itu menunjukkan jam 07.oo WIB  ( isteri saya saat itu bersama dengan kakak ipar saya ) tiba-tiba saja dengan terburu-buru langsung di bawa ke ruang operasi. Bahkan dokter yang belum datang ditelepon oleh salah satu perawat agar secepatnya menuju rumah sakit. Karena, ternyata...... air ketuban isteri saya keluar ketika buang air besar.

ceritanya, pagi itu isteri saya bolak balik ke WC. Saya selalu menuntun dan menemaninya. Nah, waktu buang air yang terakhir, isteri saya merasakan ada sesuatu yang keluar dengan cepatnya. Isteri saya sangat pucat sembari memegangi perutnya. Ia merasakan kalau anak yang di perutnya berputar-putar. Saya berusaha untuk menenangkan isteri saya.

Ternyata, yang keluar adalah air ketuban.... terima kasih ya Allah, anak kami tidak ikut keluar waktu air ketuban isteri saya keluar di WC.........

Saya dan isteri saya tidak tahu kalau yang keluar adalah air ketuban. Ketika saya sarapan, kakak ipar saya dengan tergopoh-gopoh menemui saya di kantin. Spontan saya langsung menuju ke depan ruang operasi isteri saya.

Setelah buang air yang terakhir, berdasarkan cerita isteri saya, ternyata si jabang bayi mau keluar. Dan perawat mengatakan kalau air ketuban isteri saya sudah pecah. Ada bercak merah, darah. Dan isteri saya merasakan anaknya mau keluar. Dengan cepat, maaf bagian..... isteri saya disumbat entah dengan apa, agar anak saya tidak langsung keluar.

Dengan terburu-buru isteri saya di bawa ke ruang operasi. Dokter yang mau melakukan operasi langsung ditelepon.

Dan sekitar jam 07.15 WIB akhirnya, lahirlah anak saya yang pertama. Laki-laki  :)

Dari kejadian tersebut ada banyak hal yang bisa saya ambil hikmahnya.

Pertama, Lakukan semua saran dokter demi keselamatan ibu dan anak.

Kedua, Ketika isteri hamil tua, sebisa mungkin kalau mau buang air besar jangan langsung di WC atawa toilet. Lebih baik menyiapkan alat khusus untuk BAB. Ini untuk menghindari jika air ketuban keluar...

Nah, yang ketiga, Belajarlah tentang apa itu air ketuban. Kalau perlu, ketika sedang bersiap-siap melahirkan, mintalah ibu atau wanita yang berpengalaman dan tahu tentang seluk beluk kehamilan, bisa kakak ataupun saudara perempuan lainnya, untuk ikut mengawasi dan menunggui ibu yang sedang hamil.

Sekian semoga bermanfaat.....

Salam bahagia untuk teman-teman semua.... and.... WELCOME MY SON :)

my son

















Semoga menjadi anak yang beriman, bertaqwa, shalih, berilmu, menjunjung tinggi kalimat Allah SWT dimuka bumi, berguna bagi agama, masyarakat, bangsa, dan keluarga...

Amiin.....

Saturday, September 13, 2014

Jembatan Comal Putus.... #apa ? dia yg putus lalu gue yang harussengsara gitu ?

Seperti biasa, setiap pagi bergelut dengan jalanan. Untung saja jalanan tidak melawan, kalau melawan....  Aku TONJOK dia ! #pisang kaleee.

Namun dalam beberapa bulan ini ada sesuatu yang berbeda di jalanan yang biasa aku lalui. Apa itu ?

Cewek cantik ? Bukan !

Cowok cantik ? Iiihhh.... amit-amit !

Kambing lepas ? Bukan !

Kolor lepas ? Idiiih maluuuu !

Jalan berlubang ? Ihhh... udah biasa kaleee.  #sambil megang ember

So, apa sih  yang berbeda ?

Okey... Sembari menunggu jawabannya kita ikuti dulu pesan-pesan berikut ini ! Cekidot....  #eng ing ooong

Ini dia yang berbeda dari biasanya : Banyak truk besar berseliweran. Nah lho, bukannya itu biasa ada di jalan ? Iya sih, tapi yang ini spesial. Ya gara-gara jembatan Comal yang putus itu. Hah putus ? #dia yang putus, trus gue yang susah gitu ?

Yupz, di jalan yang biasa aku lalui memang truk-truk besar setiap hari ada. Tapi ketika jembatan Comal putus, maka ini menjadi sesuatu yang luar biasa. Keluarbiasaan itu bukan hanya dari segi jumlah kendaraannya yang sangat buanyak, tapi juga ukuran truk-truk yang buesar-buesar. Kendaraan-kendaraan besar yang bisa lewat pantura, sekarang melalui jalur tengah dan selatan. Alhasil, jalanan yang biasa aku lalui makin ramai dan sempat terjadi beberapa kecelakaan yang melibatkan truk-truk besar itu. Belum lama ini ada siswa salah satu SMP di kecamatanku yang tewas mengenaskan karena terlindas truk besar yang biasa melintasi di pantura itu. Dan ada juga yang tangannya harus diamputasi. Ya karena terlindas truk besar juga. Hmmmm....

Aku sih tidak menyalahkan truk-truk besar itu.  Ya namanya juga kecelakaan. Siapa sih yang menginginkannya ? Tidak ada kan ? Disinilah diperlukan kehati-hatian dan kepatuhan tata tertib bagi masing-masing pengendara di jalanan. #sok bijak, padahal telat bayar pajak... wkwkwkwkk...

Wah, jadi ngalor ngidul gak karuan. Yang jelas perjalanan dari rumahku ke tempat kerja makin lamaaaaaaaaaaa dan makin bikin pusiaaaaang ! #pegang mikrophone

Semoga perbaikan jembatan Comal segera selesai agar sedikit "kesengsaraanku" juga segera selesai.

Wkwkwkwkwkwkk....

Monday, September 8, 2014

BBM oh BBM

Pagi ini si Panjul Baidewe kembali beraksi. Dengan sepatu mlisning dan gaya rambut barunya yang semok, ia nongkrong di salah satu POM BENSIN terkenal di kampungnya. Ya dimana lagi kalau bukan di warungnya yu Jum. Kebetulan yu Jum jualan bensin dan solar. Anak-anak muda di dusun si Panjul biasa menyebut warung yu Jum dengan banyak istilah. Ada yang nyebut dengan istilah POM BENSIN, warjok (warung pojok), mabes, cafe gaul, kantor cinta (maklum biasa ada pasangan yang hanya pacaran di pojok warung, tanpa membeli apapun, walau hanya sekedar beli orson sekalipun... wkwkwk), ada juga yang menyebutnya sebagai kantor rektorat. wuihhh... Pokoknya julukannya gemuk abis. yaa seperti yang jualan. Bulet mas broh :)

Sebagai tongkrongan favorit, warung yu Jum menyediakan berbagai makanan yang lagi digandrungi sama anak-anak gaul. Misalnya : rengginang, sempeleok, leper, pilus, dan themlek. Minuman yang dijualpun beraneka rasa, mulai dari rasa yang manis, sampai rasaku pada rasamu yang tak pernah hilang... cie cie ciee...

Seperti biasa, sebagai ketua Gank ICCAS ( Ikatan Cowok Cewek Cacat Asmara ), si Panjul langsung menyambar koran. Maklumlah sebagai komunitas gaul, si Panjul harus senantiasa baca koran, walaupun koran minggu lalu. Bahkan kadang-kadang koran bulan lalu. Maklumlah koran yang di baca si Panjul di warungnya yu Jum adalah koran bekas bungkus tempe. Weelaahhh...

"Wah, berita bagus nih yu..." Si Panjul memulai percakapan dengan teman dekat wanitanya, yaa siapa lagi kalau bukan yu Jum. Wanita setengah baya yang masih tampak kecantikannya seperti MaKdonna. Eh !

"Berita apa njul ?" tanya yu Jum.

"Harga BBM naik yu ! Ini kan berita gembira. Secara otomatis pendapatan di warung yu Jum, khususnya dari penjualan bensin akan bertambah. Bagus kan yu ?"

"Bagus bathukmu ! Kamu ini sok tahu bingit kaya wartawan yang nulis berita tanpa datang ke rumahnya mbah dukun bayi. Jika harga BBM naik, otomatis harga-harga lainnya ya naik. Mulai dari harga beras, gula, sayur mayur sampai harga celana kolorpun ikut naik plun. Gak ngaruh kelessssssss !"

"Wuih, gaul juga yu Jum ini... Pakai bahasa ale ale, coba yu Jum pakai bahasa sprite atau fanta ? wuihhh.... #minuman kali.

Bawa celana kolor segala. Buat ipi in ? " Seloroh Panjul dengan gaya yang tentunya, lebih "tragis" lagi.

"Buat makan kamu njul ! Coba kalau kamu gak pakai kolor ? bisa mati mendadak aku ngelihat gergaji kamu !  Eh, njul kira-kira kamu punya solusi ndak untuk ngatasin kenaikan BBM ini ? Kamu kan cerdas, pintar, dan penyayang binatang. Coba njul, kasih masukan !"

"Gampang kok yu. Kalau BBM naik, ya SMS aja !" Jawab Panjul sambil berlalu meninggalkan warung yu Jum.

"Oalah.... CAH EDAN !"

Featured Post

Karakteristik Meeting Room yang Sesuai untuk Meeting

Karakteristik Meeting Room - Menjamurnya bisnis startup mendorong bermunculannya perusahaan pelayanan coworking space dan private space. Be...