Sunday, April 19, 2015

Lapangan Cabe


Sore itu, tak seperti biasanya si Panjul mengenakan pakaian lengkap ala pemain bola. Kaos, celana, sepatu, kasut, deker ia kenakan lengkap. Tak lupa ia juga membawa bola sepak yang baru saja ia beli di pasar loak terkenal di kecamatannya. Wah, pokoknya mantap murantap dech penampilan Panjul kali ini. Kayak pemain sepak bola ternama asal negeri tetangga, Dapid Bekam! Mbuehehehe.

"Mau kemana lu njul? tumben makai pakaian renang kek gitu. Ndak salah alamat kan elu?"

Baru beberapa meter Panjul keluar dari rumahnya, terdengar suara cempreng yang sudah sangat ia hafal sedari ia masih jadi orok. Siapa lagi kalau bukan suaranya si John Dhegle. Teman karibnya yang telah lama hilang. Namun seiring dengan banyaknya dupa dan mantra-mantra yang dibacakan kambing dan kucingnya, alhasil si John Dhegle berhasil pulang ke kampungnya dengan menaiki ojek monyet. Huh!

"Kampret lu john! Ini bukan pakaian renang, tapi pakaian petugas penyedot tinja. Puas?"

Panjul langsung menjawab dengan gayanya yang bengis seperti para pantomim yang kehilangan mukanya ;)

"Gitu aja marah. Santai aja Njul!"

"Santai kambing maksud lu John?" Jawab Panjul sedikit sewot.

"Ya terserah lu njul. Santai kambing atau santai Kuta sama saja. Sama-sama berakhiran O. Hahahahaha!"

"Hmmm.... Seandainya yang bilang kek gitu adalah Cindy Crawford, maka sudah aku lempar bibirnya dengan bibirku ini. Tapi karena yang bilang kek gitu adalah elu John, maka elu akan gue lempar pakai kentut gue Terima ini, ciaattt!  Duuuut! Hahahaha."

"Sompret lu Njul!"

"Makanya, kalau ngomong sama orang ganteng kek gue, elu harus ngaca dulu di kolam ikan milik mbah Setra."

"Okey lah Njul. Ngomong-ngomong mau main bola dimana njul?"

"Di meja pingpong! Ya dilapangan sepak bola lah John. Gitu aja nanya. Makanya kalau ngilang jangan terlalu lama, jadinya lu tahu perkembangan kampung ini. Huh, dasar! Gue cabut nich John. Keburu Maghrib nanti. Oh ya, kapan-kapan gue mampir kerumah lu John. Sudah lama gue tidak ngambil celana lu. Boleh kan? Hahahaha!"

"Cah edian! okey njul, gue juga udah kangen kumpul sama lu. Besok saja lu ke rumah gue. kebetulan besok nyokap gue bikin sambel goreng lidah tuyul. Ntar gue kasih semuanya ke elu dech njul. Mbuehehe!"

"Huh, kampret!"

Singkat cerita, si Panjul akhirnya sampai juga di lapangan bola favoritnya. Namun si Panjul merasakan ada keganjilan disana. Tiba disana, bukannya lapangan penuh rumput yang ia lihat, tapi kebun cabe. Nah lho, apakah si Panjul salah jalan? Atau salah lihat? Entahlah, yang jelas gue gak salah ketik. Mbuehehe.

Tiba-tiba saja si Panjul melihat ada papan yang terbuat dari kayu yang terpampang di sebelah gawang yang masih tersisa. Sontak ia langsung mendekati papan tersebut. Ternyata di papan tersebut tertulis kata-kata yang mengusik perhatian si Panjul.

Begini tulisannya :

KARENA PENGURUS SEPAK BOLA DI KAMPUNG INI SERING BERKELAHI GARA-GARA PEREMPUAN DAN RAMBUTAN, MAKA DEMI KEGIATAN PRODUKTIF YANG DAPAT MENGUNTUNGKAN PETANI, LAPANGAN INI DITUTUP DIUBAH MENJADI KEBUN CABE. BAGI YANG KEBERATAN BISA LANGSUNG MENEMUI SAYA LEWAT EMAIL MAUPUN MEDIA TIDAK SOSIAL LAINNYA.

TERIMA KASIH

TTD

LURAH HATI

Dengan wajah kecewa, akhirnya si Panjul kembali ke rumahnya sembari menyanyikan salah satu lagunya Ona Sutra yang berjudul BOLA.

"Bolaaaa.... tungguuu.....!"


Saturday, April 18, 2015

"Permainan" Sang Mantan



Ada begitu banyak mantan di dunia ini. Mulai dari mantan petinju sampai kambing. Lho, kok kambing? Ya itu, kambing "mantan".

Hadeuh, kambing jantan kaleee :P

Nah, untuk mantan yang akan kita bahas disini adalah mantan pacar. Sebelum membaca lebih lanjut postingan ini, coba deh, kamu hitung berapa jumlah mantan pacar kamu yang masih tersisa. Eh, terkenang maksudku :)

Okey, kita mulai penghitungannya setelah semua gajah di ragunan disunat semua oleh si bapak mantri. Mbuehehehe.

Bagaimana, apakah sudah kamu hitung semua mantan pacar kamu yang masih tersisa di dunia ini. Ih, sisa. Nasi mbok :P

Okey, kita lanjutkan permainannya ;)

Dari mantan-mantan yang sudah kamu hitung itu :

1. Berapa dari mereka yang masih kasih perhatian ke kamu?

2. Berapa dari mereka yang sampai detik ini masih membencimu?

3. Berapa dari mereka yang sampai saat ini masih suka berhubungan, eh menghubungimu?

4. Berapa dari mereka yang masih mencintai kamu?

Nah, jika sudah menjawab semua pertanyaan di atas, cobalah kalian laporkan hasil dari utak atik di atas tadi pada pasangan kamu hari ini juga. Laporkan sedetil mungkin, jangan ada yang disembunyikan di balik peci kalian.

BERANI?

;)

Friday, April 17, 2015

Tuhan, dimanakah Engkau?

Tuhan.... Dimanakah Engkau ketika aku sedang bergembira?

Aku, kau, dan kegilaanku

Aku masih memandang malam. Bagaimana dengan engkau duhai perempuanku?

Adakah engkau sama denganku?

Satu demi satu bintang mulai mengasingkan diri. Sementara mataku masih tajam menatap awan buritan.

Ah, dimana kata-kataku gerangan. Sedangkan bibir ini semakin berpagutan.

Liar!

Sorak sorai kelelawar makin mengantarku pada kesunyian. Ah, ramai kan? Bukan!

Itu hanya khayalan yang bertengger dalam jagat kegilaanku.

Biar!

Tuesday, April 14, 2015

WAH, TERNYATA PENGHASILAN CLIENT SAYA ADA YANG TEMBUS SAMPAI RP. 20 JTPERBULANNYA!

Bismillah...

Postingan malam ini, saya sedikit mengoprek materi webminar yang telah saya sampaikan dulu yang masih berhubungan dengan pekerjaan "rahasia" saya. Hehehe.

Baiklah, kita mulai saja. Tapi sebelum agan-agan membaca postingan ini lebih lanjut, apa salahnya agan-agan rileks terlebih dahulu. Yang seneng ngopi, silakan nikmati kopi beserta ampas-ampasnya. Hahaha. Sedangakan yang tidak seneng ngopi, ya udah, paste saja. Mbuehehehe.

Saya katakan bahwasanya pekerjaan saya rahasia karena memang saya tidak mengekspos pekerjaan online saya secara masif, baik di media sosial maupun di media yang ndak sosial, bahkan isteri sayapun tidak tahu pekerjaan saya yang satu ini. Ngetrtinya ya kalau malam suaminya di depan laptop melulu. Hehehehe. Saya rahasiakan juga karena sebagai penjual artikel saya memiliki beban moral juga kepada para client saya. Tentu saja saya merahasiakan client-client saya yang memakai jasa penulisan saya. Ya namanaya juga ghost writer... alias Setan Nulis.... Ya ndak kelihatan kan? Hahahaha....

Ndak lucu lah kalau tiba-tiba saja saya mengatakan bahwa tulisan yang ada pada web, blog, facebook, dan twitternya  si A, si B maupun si si lainnya, adalah tulisan atau hasil karya saya. Bisa-bisa bisnis jualan artikel saya diamputasi sama pelanggan. Nah lho!

Baiklah, saya pikir Anda sudah tahu dan memahami posisi saya sebagai penjual artikel yang senantiasa berahasia-rahasiaan ;)

Eits sebelum dilanjut, sebenarnya mulai kapan mas Darsono memulai bisnis penulisan artikel ini? Hmmm... Tahun 2011 saya sudah memulainya. Dan untuk menunjang bisnis tersebut, saya juga belajar internet marketing. Bukan tanpa sebab, kebetulan saja di dunia offline saya pernah bekerja sebagai kepala divisi penjualan. Ya etung-etung mengkombinasikan dua ilmu yang berasal dari berbeda alam. Hehehe.........

Jatuh dan bangun. Seperti itu juga bisnis yang saya geluti selama ini. Tidak semua orang paham tentang dunia internet. So, jika ada client yang masih belum begitu mengerti perihal internet dan komputer, maka sebagai penjual jasa kita harus sabar menghadapinya.

Sebagai contoh, dulu ada client saya yang memasrahkan pemasaran online melalui saya sepenuhnya. Kebetulan dia tidak begitu paham mengenai dunia internet. Pokoknya setahu dia, setelah saya membuatkan web,blog dan twitter sekaligus pemasarannya, maka perusahaan jasanya harus laris manis. Waduh! 

Sebagai penulis artikel dan internet marketer, saya harus menjelaskan sedetil mungkin mengenai berbagai macam akibat dari proses penjualan secara on line, termasuk resiko kegagalannya.

Saya tidak bisa menjamin karena saya bukan Tuhan, namun saya mempunyai keyakinan bahwasanya suatu saat nanti perusahaan/perseorangan yang memasrahkan pembuatan artikel dan pemasarannya kepada saya pasti akan memperoleh hasil yang manis.

Dan kabar itu akhirnya datang juga. Kebetulan dulu saya diberi kepercayaan untuk memasarkan perusahaan jasa orang yang satu ini(maaf saya rahasiakan).

Awalnya dia merasa seperti dikecewakan. Dia selalu menginginkan agar webnya senantiasa diposisi satu, padahal usia webnya baru beberapa hari saja. Hehehe.

Alhasil hampir tiap hari dia telepon saya. Bagiamana ini mas, saya sudah bayar jutaan rupiah masa web saya tidak berada diposisi satu? (Waktu itu saya mendapat bayaran sampai 6 digit)

Sedih juga mendengarnya. Dihari berikutnya dia menelepon, saya bertanya sama dia , "Sudah ada client kan di minggu ini?"

Ia menjawab ada. Bahkan hampir dua hari sekali ada saja client yang menghubunginya via telepon.

"Lewat telepon yang mana pak? Yang ada di web atau telepon milik bapak yang lain?"

"Yang ad di web mas. Terima kasih yah!"

Saya pun tersenyum puas.

Sebelum perusahaan jasanya saya pasarkan, paling seminggu satu kali, bahkan terkadang dua minggu sekali baru ada client-nya ;)

Namun ia masih protes karena webnya masiih berada dikisaran tujuh teratas saja  :)

Minggu kemarin, salah satu sahabat bos tersebut cerita ke saya kalau penghasilan client saya yang sering complain tersebut sekarang sudah tembus Rp. 20 jutaan setiap bulannya. Hmmmm....

Saya ikut senang :)

Nah, dari cerita ini maka bisa kita simpulkan, bahwasanya bisnis itu harus ditekuni. Sabar, pantang menyerah dan selalu memperbarui ilmu adalah beberapa hal yang harus dimiliki oleh para sukses preneur. Silahkan kunjungi juga blog saya yang sebelah yang berhubungan dengan dunia bisnis dan entrepreneur. Klik saja tulisan di sebelah ini ===> Belajar Jualan
Salam sukses!

Monday, April 13, 2015

ASAL DAN NGAWUR, MASALAH BANGSA YANG TAK KUNJUNG SELESAI

Everyday is Monday. Saya buka postingan kali ini dengan kalimat tersebut biar berasa fresh selalu. Mbuehehe.

Ide postingan kali ini berasal dari sebuah pohon yang ada di depan rumah saya. Kok bisa boy? Nah, begini ceritanya..... Awas lho, ndak boleh kabur! Kalau kabur tak doain kamu jadi sopirnya montor mabur :P

Hari Ahad kemarin, saya dan keponakan saya bermain bola di depan rumah saya. Ealah, ternyata ada yang nempelin promosi dalam bentuk spanduk. Promosi itu berkenaan dengan pinjaman uang yang konon bisa langsung cair seketika itu juga. Tentu saja ada syaratnya. Lha wong "ngepet" saja harus ada yang ngejaga lampunya.Iya to? #kamu pernah kan? Hahahaha....

Sejujurnya saja saya tidak keberatan kepada siapapun itu yang bermaksud mempublikasikan perusahaan/usahanya di depan rumah saya. Yang saya sayangkan adalah, kenapa reklame itu harus dipaku di pohon milik keluargaku?

Bukannya saya maupun keluarga saya ingin "dipuja" sedemikian rupa, saya hanya menyayangkan saja. Ya sayang..... Bukankah memasang reklame seperti itu, selain tidak elok juga secara sadar dan sangat langsung sudah termasuk dikategorikan merusak pemandangan dan tumbuhan. Hayo, ribet kan jadinya?

Tidak elok karena pohon yang seharusnya sebagai peneduh dan penghias jalan kecil di depan rumah saya, malah dipaku segala kek gitu. Hadeuh...Marah besar ini saya. Kasihan pohonnya. Menangis itu ;)

Tidak elok selanjutnya adalah, bukankah setiap pemasaran membutuhkan biaya. Apa salahnya sih membikin tempat papan reklame sendiri. Toh reklamenya kecil. Bukankah hasilnya nanti juga dinikmati oleh perusahaan? Berkorbanlah sedikit. Masa kalah sama si Unyil? Mbuehehehehe...... #gak ada hubungannya coy!

Nah, kalau yang ini perlu dicatat dalam kamus harian kita. Menurut pemikiran saya, para marketer yang memasang reklame di pohon di depan rumah saya itu perlu direparasi lagi mentalnya. Wah kejam benar boy kata-katanya! Biarin aja. Ini mulut, mulut gue.... Hahaha....

Lantas, mengapa saya mengatakan kalau marketer tesebut harus direparasi  mentalnya? Ya karena mereka melakukan suatu perbuatan asal dan ngawur.

Asal karena mereka asal-asalan menempelkan reklame itu tanpa berpikir sebab akibatnya nanti.

Ngawur karena selain mereka tidak meminta izin, mereka juga telah merusak alam sekitar.

Mungkin bagi sebagian orang itu adalah persoalan sepele. Tapi bagi saya, itu bukanlah persoalan sepele bung! Itu persoalan besar!

Kenapa bisa menjadi persoalan besar? Beberapa penyebab dari tidak kunjung selesainya masalah bangsa dan negara ini ya karena masalah asal-asalan dan ngawur itu.

Saya kasih contoh, asal jadi anggota dewan, mereka rela melakukan hal ngawur apa saja. Memfitnah lah, berbohonglah, money politic lah. ASAL JADI ANGGOTA DEWAN.

Bagaimana dengan asal-asal lainnya? Saya kasih contoh nih :)

ASAL JADI PNS, ASAL JADI TENTARA, ASAL LULUS UJIAN NASIONAL, ASAL BIG BOSS SENANG, ASAL SUAMI TAK MARAH, ASAL ISTERI TENANG,ASAL PACAR TAK MUTUSIN.... D....S......B...

Kalau asal-asal tersebut disertai dengan tindakan yang benar dan sesuai peraturan (tidak ngawur), maka itu layak untuk dipertahankan. Tapi jika sebaliknya? Hmmmmm.... Tahu sendiri kan?

Ingat yah, jangan ASAL!

Ntar ada yang demo lho ;)

MBuehehehhehehe....

SALAM SUKSES!

Wednesday, April 8, 2015

Rindu#2

Kasih,

sudah sampai dimanakah engkau

Sedangkan gemuruh jiwa mengamuk perlahan

Rindu itu kini menjadi

beban

Adakah itu kau rasakan?

Featured Post

Karakteristik Meeting Room yang Sesuai untuk Meeting

Karakteristik Meeting Room - Menjamurnya bisnis startup mendorong bermunculannya perusahaan pelayanan coworking space dan private space. Be...