Tuesday, May 12, 2015

Gerimis



Malam berdiri tegak menjunjung langit

Keangkuhannya ...... membelah congkak di hatiku

Tiba-tiba gerimis membuyarkan semua itu

Ah, kamu.....

Kau tahu......

Kau tahu.... dalam gelap ini aku masih mengingat wajahmu

Kau tahu... dalam sunyi ini aku masih mengenang janjimu

Kau tahu... dalam sakit ini aku masih menulis namamu

Kau tahu... dalam cinta ini, aku tak lagi dapat membencimu

walau.... aku sudah tak lagi menginginkanmu...

Kejam!

WAHAI PAK PRESIDEN, ANGKAT KEPALA ANDA!

Wacana reshuffle kabinet kerja Presiden Jokowi makin santer. Mulai dari pengamat sampai tokoh partai politikpun ikut nimbrung mewacanakan kocok ulang menteri-menteri di kabinet presiden Jokowi. Sungguh ramai.... Dan... menggelitik tentunya.

Kenapa menggelitik? Karena kakiku baru saja digigit nyamuk.... Nyeri-nyeri sedap.... Mbuehehehe...

Saya tidak tahu bagaimana keadaan hati Presiden saat ini. Yang jelas, wacana kocok ulang kabinet kerja pastilah mendapatkan perlakuan istimewa dalam benak sang Presiden :)

Sebagai rakyat, saya hanya berharap, andaikata kocok ulang itu benar-benar terjadi, semoga bukan karena perebutan kekuasaan semata. Tapi karena kebutuhan rakyat Indonesia. Ya, kebutuhan.

Kami butuh kenyamanan. Kami butuh ketenangan. Kami butuh kemakmuran. Kami butuh keadilan. Kami butuh segala sesuatu yang menjadikan kami hidup tata tentram kerta raharja.

Kami tidak ingin dibegal. Kami tidak ingin mendengar berita korupsi. Kami tidak ingin membaca berita NARKOBA. Kami tidak ingin kesusahan membayar biaya pendidikan, rumah sakit, pajak-pajak jalan, pajak-pajak kendaraan, dan pajak-pajak lainnya yang terkadang bayaran kami hilang entah kemana.

Wahai pak Presiden..... Anda bukanlah pegawai partai! Anda adalah ayah bagi kami, anak-anak bangsa ini. Saya ingin Anda menegakkan kepala Anda.

Sistem pemerintahan kita adalah presidensial. Bukan Sialnyapresiden.... Hak mengganti menteri adalah murni kekuasaan Anda.

Jangan takut pada partai! Jangan takut pada orang perorang... tokoh pertokoh... Angkat kepala Anda....

Saya berdo'a.... Semoga Anda diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menakhkodai kapal besar Indonesia.... Penuhi janji-janji Anda. Semoga Tuhan memudahkan....

MEMBUNUH SEPAKBOLA, MEMBUNUH BANYAK NYAWA

Gonjang ganjing pembekuan PSSI oleh Menpora masih menjadi bahan perbincangan hangat oleh berbagai kalangan. Maklumlah, PSSI adalah induk olah raga yang sangat digandrungi di republik ini. SEPAK BOLA coy!

Bahkan ketika tulisan ini dimuat, permasalahan gonjang ganjing tersebut sedang dibahas di salah satu stasiun tivi swasta terkenal di negeri ini. Benar-benar hot diskusi yang entah sampai kapan berakhirnya.

Saya benar-benar heran atas perlakuan mereka-mereka yang katanya mencintai sepakbola. Tapi apa yang terjadi saudara-saudara? Dengan pembekuan PSSI, maka bersiap-siaplah menyaksikan kehancuran sepakbola di negeri ini. Kenapa? Karena dengan pembekuan tersebut, FIFA akan urun tangan dengan cara "membekukan" sepak bola kita. Waduh... parah kiyeh!

Jika FIFA benar-benar melakukan hal itu, sungguh tragis nian nasib insan sepakbola Indonesia. Ingat broh, sepakbola adalah industri. Ada ribuan orang yang menggantungkan hidupnya dari dunia olah kaki ini. Mulai dari para pemain, pelatih, wasit, pedagang asongan yang biasa jualan di stadion, dan beberapa nyawa lagi yang menggantungkan penghasilannya dari dunia sepakbola. Ingat juga yah mas broh, mereka punya keluarga. Silahkan kalkulasikan, berapa orang yang hidupnya akan menderita gara-gara "kematian" sepakbola Indonesia yang dibunuh ini. Siapa yang bertanggung jawab? #hayo angkat tangan!

Semoga ada solusi............BAL2

PROSTITUSI ARTIS INDONESIA, BENARKAH?

Sebenarnya saya tidak begitu tertarik untuk membahas prostitusi online yang konon dilakukan oleh artis Indonesia yang berinisial AA. Kenapa? Karena ini bukan kali pertamanya saya mendengar prostitusi yang dihubungkan dengan para pelaku di dunia entertainment di Indonesia. Sudah beberapa kali saya mendengar masalah tersebut.

Walaupun kebenarannya, tentu saja saya tidak tahu secara pasti. Namun dari beberapa media yang menurut saya bisa dipercaya, bisa jadi prostitusi yang melibatkan artis itu benar-benar terjadi. #usap2 dada :(

Dan di zaman serba canggih seperti  ini, modus operandi yang digunakanpun mengikuti zaman. On line bos! Via media sosial bisa. Bahkan ampuh! Wah wah wah.... Gemana ndak keren? #Don't try at home!

Media sosial yang beraneka wujudnya itu sungguh ibarat pisau yang bermata dua. Ia bisa digunakan untuk kebaikan, tapi juga bisa digunakan untuk keburukan/kejahatan. Tergantung pada si pemegang :)

Nah, prostitusi yang melibatkan artis yang baru saja dibongkar oleh pihak kepolisian kali ini memang lumayan mencengangkan. Bagaimana tidak mencengangkan... Tarif para pelaku prostitusi alias para pelacur itu bernilai sampai ratusan juta rupiah sekali kencan. #cuman nglirik kayaknya you musti bayar Lima jutah yah bro? Mbuehehehe....

Sungguh angka yang fantastis. Saya jadi ingat ketika membaca salah satu koran yang membahas  prostitusi di Paris sono....Wuihhh.... Mahal juga broh!  Tapi eh tapi.... Ternyata, harga kencan artis Indonesia yang berprofesi sebagai pelacur itu bisa melebihi orang-orang Eropa sana. Weh!  #geleng2 celana.... eh kepala

Sungguh apa yang dilakukan oleh oknum artis tersebut, selain merugikan diri sendiri, pun dapat merugikan orang lain. Dalam hal ini adalah untuk mereka-mereka yang berprofesi sebagai artis.

Apalagi saat ini banyak ditayangkan di televisi-televisi perihal pundi-pundi kekayaan yang dimiliki oleh para artis yang notabene justru sering jarang nongol di media. Tas, sepatu, cincin dan mobil yang harganya sangat fantastis "dipamerkan" di acara televisi tersebut. Jujur saja saya tidak keberatan dengan acara-acara yang memamerkan kekayan para artis itu. Hanya saja, ada suatu pengalaman yang membuat saya jadi berpikir keras gara-gara tontonan itu.

Begini ceritanya....

Pada suatu sore saya menonton acara di slaah satu televisi swasta. Acara infotainment...

Nah, pada acara infotainment tersebut dipertontonkan harta-harta kekayaan yang bernilai milyaran rupiah dari beberapa artis yang diundang pada acara televisi itu. Eh, tiba-tiba saja ada penonton yang bilang kek gini....

"Halah, paling-paling dia jualan tubuh untuk mendapatkan harta-harta itu. Bagaimana tidak, lah mereka kan bukan artis yang terkenal. Dari mana mereka mendapatkan barang-barang mewah itu. Iya kan mas?"  

Begitu dia berujar sembari bertanya kepada saya.

Ah, saya bingung mau jawab apa.... Yang jelas, saya malah jadi pusing tujuh belas keliling gara-gara kalimat yang diucapkan orang itu. Kenapa pusing? Ya itu dia... Dari mana ya mereka mendapatkan kekayan yang fantastis itu. Bukankah mereka bukan artis yang terkenal. Bahkan saya pribadi baru tahu artis-artis itu ketika tontonan itu berlangsung. Maaf, bukan beprasangka buruk...... Saya cuman mikir kok :)  Makanya saya jadi pusing......    :P

Nah, lebih pusing lagi ketika saya menonton acara televisi yang membahas muahalnya harga kencan pelacur yang konon berprofesi sebagai artis tersebut. Kenapa lebih pusing? Bukankah dia sudah bekerja sebagai artis? Kok mau-maunya jadi pelacur kek gitu? Apa bayaran artis kurang tinggi? Atau..... Ingin mencari kekayaan dengan cara cepat,singkat dan enak? Walah.....  #salto

Saya kurang paham atas maksud dan tujuan si artis yang menjadi pelacur itu. Saya cuman berharap, semoga tidak ada lagi artis-artis yang berprofesi sebagai pelacur.... Ndak enak kan dikata-katain pelacur seperti ini.....

Makanya, jangan jadi PELACUR miss... Jadi PRAMURIA saja... kayaknya lebih maknyos!  Mbuehehehe......

Oh bahasa.... Ternyata engkau dapat mempercantik suasana.....

Friday, May 8, 2015

AKU BERHARAP TAK ADA HUJAN DI SORE INI

bunga desa

Aku berharap tak ada hujan di sore ini. Karena pucuk-pucuk benci ini akan aku biarkan membumbung tinggi sampai ke langit sana... Sungguh, aku berharap tak ada hujan di sore ini. Karena hanya dia yang akan menjungkalkanku pada dekap-dekap kepedihan yang semakin menghitam... Lebam...

Aku berharap tak ada hujan sore ini. Karena pucuk-pucuk rindu mulai hadir membelah waktu. Bosan! Sungguh bosan dengan kata yang satu itu. Rindu? Ya rindu... Karena dialah yang menjadikanku berayun ayu pada titik-titik kebencian...

Aku berharap tak ada hujan di sore ini... Bagaimana dengan kamu?

Apa Kabar Waktu?

Apa kabar waktu?

Terima kasih masih menyempatkan bersua denganku.

Sekian lama aku bercumbu denganmu, kuharap engkau tahu betapa manisnya aku.

Kemarin dan sekarang hanyalah kamu.

Pun demikian besok....

Aku berharap masih bersanding denganmu ditemani langit-langit rumah yang mulai membiru.

Apa kabar waktu? Aku bersyukur masih melihat wajahmu.

Tatih-tatih langkahku masih tegap mengarah ke jiwamu.

Oh rasa....

Begitu warna langit teramat indah ketika bercanda denganmu.

Apa kabar waktu?

Semoga sisa-sisa rindu ini berakhir dengan manis di pojok sungai itu.

Sungai yang didalamnya mengalir air-air putih.

Ditemani bidadari-bidadari yang masih perawan itu.

Oh... apa kabar waktu?

Marilah kita bercinta disela rindu itu.... Syahdu....

Featured Post

Karakteristik Meeting Room yang Sesuai untuk Meeting

Karakteristik Meeting Room - Menjamurnya bisnis startup mendorong bermunculannya perusahaan pelayanan coworking space dan private space. Be...