Thursday, December 17, 2015

NDAS (KEPALA)


DUE NDAS MUMETAN, ORA DUE NDAS KETON WAGU

(PUNYA KEPALA SERING PUSING, KAGAK PUNYA KEPALA KELIHATANNYA GEMANAAAA GITU)

Hidup ya harus dihidup-hidupi.... Syukuri apa adanya coy :)

INI DIA, 3 TIPS AMAN UNTUK BERSELINGKUH

Nah, ditengah siang bolong yang terasa sangat dingin ini, kayaknya kalau ngomongin selingkuh asyik juga tuh. *cussss



Buat kalian yang suka PHP-an, mungkin tips selingkuh aman ini sangat berguna bagi kalian. Dan buat kalian-kalian yang baru mau selingkuh, mungkin postingan ini akan sedikit membantu untuk  mencapai cita-cita songong-mu itu (selingkuh). *Plakkk!!!

Berikut tips selingkuh aman yang disinyalir bisa membangkitkan kehebohan di dunia persilatan ini. Cekidot!

  1. Ngomong ke pacar elu seperti ini, "Say, aku mau selingkuh. Maafin aku yah! Soalnya aku udah bete banget sama kamu say. Boleh dong aku cari selingkuhan. Ya buat sementara atau mungkin SEMEN-TAHUNAN. Boleh kan?"

  2. Umumin di medsos seperti blog, twitter dan facebook bahwa elu sedang selingkuh. Gunakan jenis tulisan apa saja, yang penting ukurannya segede gajah. Ingat, segede gajah!

  3. Pasang spanduk bertuliskan "AKU SAYANG KAMU WAHAI SELINGKUHANKU" Pasang di depan rumah kamu dan rumah pacar kamu. Usahakan semua makhluk melihat spanduk itu. Baik makhluk alam raya maupun makhluk ghaib sana.

Semoga postingan 3 tips aman untuk berselingkuh. Silahkan praktekan. Jika sudah dipraktekan ternyata masih tidak aman juga, ya jangan dipakai. Gampang kan? *kabuurrrrrrrrrrrrrrrrrrr!!!!!!!!

Wednesday, December 16, 2015

COKLAT CINTA

Untuk kesekian kalinya tampilan blog ini berubah. Selain theme-nya, Pojok Darsono yang tadinya menggunakan "filosofi" Pojok sederhana tentang kata-kata, mulai beberapa hari ini gue ubah menjadi COKLAT CINTA. Nah lho!



Kenapa sih harus ganti kek gitu? Coklat Cinta lagi! Apa pula itu?

Baiklah, perlahan tapi dengan tidak jelas gue terangin masalah ini. Wihihihi....

Coklat dan cinta adalah dua hal yang menurut gue sama-sama eneknya, eh enaknya. Harapan gue, semoga blog ini menjadi blog yang mengasyikkan, meng-enak-kan, menghibur serta memberikan aura-aura positif lainnya untuk siapa saja yang berkenan berkunjung di blog ini. Intinya, semoga blog ini bermanfaat untuk semua orang TERMASUK SAYA. TITIK!

Untuk postingan-postingan di blog ini, insya Allah masih sama seperti yang dulu. Ya, gue sih berharap agar blog ini senantiasa terawat. Ya maklumlah, kerjaan offline sebagai operator sekolah sekarang tambah sibuk saja. Serba online!

Disamping itu, beberapa bulan yang lalu salah satu teman kerja gue yang masih sama-sama menjadi tenaga wiyata bhakti (kayak gue ini), keluar dari sekolah ini.

Akhirnya, tugas-tugas dia sebagai tenaga kesiswaan dilimpahkan oleh sekolah kepada gue dan salah satu teman gue yang ternyata eh ternyata tidak kalah sibuknya dengan pekerjaan yang terdahulu. So, bisa dikatakan hampir separuhnya lebih, pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan kesiswaan diurus oleh gue. Hehehe...

Oh ya, alhamdulillah atas do'a-do'a sahabat semua, bisnis kaos distro gue juga semakin bagus. Bertambah pula kesibukan gue jualan kaos distro baik online maupun offline. Alhamdulillah sudah ada beberapa reseller yang ternyata penjualan mereka sungguh hebat. Wuih, sampai kelabakan gue memenuhi permintaan kaos-kaos dari mereka.

And now, seiring berjalannya waktu, pelanggan gue tidak hanya beli kaos distro gue saja, tapi mereka juga mulai pesan jaket, celana jeans, rok, dan jilbab. Alhamdulillah yaa Robb. Semoga usaha gue makin lancar.

Namun ada juga yang bikin hati gue galau. Apa itu? Ada teman gue yang mengajak gue untuk kerja di kantornya. Iming-imingnya? Apalagi kalau bukan gaji besar.

Maklumlah, gaji gue sebagai tenaga wiyata bhakti jauuuuuh di bawah standar UMR dan standar kehidupan. Mbuehehhee...

Bukannya tidak bersyukur, tapi begitulah rata-rata "bayaran" tenaga wiyata bhakti di negeri ini. Bahkan, ada yang cuman di bayar RP. 350.000,00 per bulan. Padahal dia punya keluarga yang harus dipenuhi segala macam kebutuuhan hidupnya. Nah lho!

Makanya gue harus punya "jiwa kreatif" agar gue bisa menghidupi keluarga kecil gue :)

Waduh, tadinya bicara COKLAT CINTA, malah merambah kemana-mana. Akhir kata, selamat menikmati COKLAT CINTA gue. Nyam nyam nyam nyam.......

sumber gambar : emgn.com

Wednesday, December 2, 2015

Pagi Ini

Pagi ini masih membayangkan pertemuan itu...
Pertemuan dimana sebuah kata rindu bertemu
satu.......

kau dan aku hanyalah untaian biru
Diantara sekian embun yang berada di dedaunan itu
Sadarkah kamu?

Tuesday, November 24, 2015

Sepatu Goweser dan Pabrik Kayu

Ah, ini postingan telat. Ceritanyapun telat. Karena terjadi kemarin. Hehe.

Seperti pagi-pagi sebelumnya, kemarin gue berangkat kerja dengan penuh ceria, cinta, dan abra kadabra (apa pula itu).

Sampai di suatu tempat yang bernama Patikaraja, gue lihat ada biker yang menurut gue sih keren abis. Tapi bukan wajahnya! Upz........ Ya karena wajahnya tertutup rapat pakai kondom, eh helm. Gue gak bisa ngelihat wajahnyaaaaaaaaaaa!!!!! Puas????

Yang keren dari biker itu adalah... eng ing ong.... SEPATUNYA!

Yupz, sepatu yang mengkilap dengan design yang menurut gue... keren....Beneran, keren banget! Lebih keren dari sepatu kuda yang biasa gue lihat di stadion olah raga sono.... Itu tuh, sepatu kuda yang biasa gue pake... nah lho....  *gak lucu

Ternyata, setelah gue teliti dengan ilmu pelet yang gue punya, sepatu keren tersebut adalah sepatu yang biasa digunakan oleh pecinta sepeda alias gowesers.

Mungkin gue yang katrok. Soalnya, sepatu kaya gitu aja gue kagak tahu. Ya maklumlah wong ndeso. Gue tahunya cuman pilem unyil (halah... bilang ajah bokep). Tapi jujur, ternyata buat harian, sepatu itu boleh juga. Apakah elu sudah pernah make sepatu kek gitu? Sekali-kali cobalah!

Jika belum punya, minjem aja ke tetangga sebelah. Kalau tetangga gak punya, pinjem lagi ke tetangga sebelahnya tetangga yang tidak punya tadi. Kalau tetangga sebelahnya tetangga yang tidak punya itu ternyata juga tidak punya, pinjam lah lagi ke tetangganya tetangga  tetangga sebelah yang juga tidak punya. Siapa tahu tetangga tetangganya tetangga sebelah yang tidak punya ternyata punya. Lah kalau tetangganya tetangga tetangga sebelah tidak punya bagaimana lagi? Ya pinjamlah sama tetangganya tetangga tetangga tetangga sebelah yang tidak punya itu. Lah kalau teteangganya tetangga tetangga tetangga sebelah tidak punya? ya pinjem lagi ke tetangganya tetangga tetangga tetangga tetangganya sebelah. Siapa tahu punya. Pokoknya begitu seterusnya sampai elu ketemu sama toko yang menjual perlengkapan biker sepeda.

Sudahlah, gue gak mau ngebahas masalah tetangga. Sekarang lanjut cerita berikutnya....

Sampai di Rawalo, tiba-tiba saja gue teringat sebuah pabrik kayu lapis yang baru beberapa bulan buka di sebelah SPBU Karanganyar- Jatilawang.

Jujur saja, walaupun gue tidak bekerja disana, akan tetapi gue turut berbahagia karena banyak teman-teman dan saudara gue yang kerja disana.

Beda dengan tempat tinggal yang saat ini gue tempati. Banyak pabrik dan juga gudang-gudang perusahaan multi nasional. Tentu saja, hal ini berdampak pada banyaknya tenaga kerja yang terserap di kampung gue dan kampung sekitarnya tentunya. Walaupun gaji mereka hanya pada kisaran IDR 1-2 juta, namun gue pikir untuk biaya hidup di kampung sudah terbilang lumayan bagus. Karena masih banyak barang/komoditi yang terbilang murah di kampung yang gue tinggali saat ini, termasuk juga makanan.

Beda dengan kampung asal gue. Harga-harga barang termasuk nasi rames lebih mahal dibandingkan dengan kampung yang saat ini gue tempati. Dan yang lebih memprihatinkan, banyak dari teman-teman gue yang belum mempunyai pekerjaan. Namun itu dulu.....

Setelah ada pabrik kayu lapis, alhamdulillah banyak teman-teman gue yang sekarang sudah mendapatkan pekerjaan. Di pabrik tersebut tentunya. Walaupun gue tidak tahu pasti, namun menurut "penglihatan" gue yang selama ini pulang-pergi melalui pabrik itu, banyak karyawan yang bekerja disitu. Dan akan semakin banyak tentunya, karena proses pembangunan pabrik tersebut belum selesai.

Kemarin, aku lihat asap membumbung tinggi dari pabrik kayu lapis itu. Namun asapnya tidak seperti biasa. Lebih tebal!

Dan benar saja, ternyata asap tebal tersebut bukanlah asap yang seperti biasanya. Pabrik tersebut terbakar!











Friday, November 20, 2015

Blog lain yang tak terawat

Singkat saja ah.... Soalnya gue mau pulang dari tempat kerjaan gue...

Beberapa blog yang gue buat dengan berdarah-darah dan bernanah-nanah akhirnya banyak yang terbengkelai...

Disamping gue asyik dengan usaha gue saat ini, yaitu jualan pakaian distro, kesibukan kerja di kantor juga cukup menguras waktu. Akhirnya beberapa blog yang baru dan sudah gue bangun terbengkelai begitu saja. So, beberapa postingan di blog gue yang lain gue copas ke blog ini. Karena untuk saat ini sepertinya gue sangat nyaman untuk ngeblog di wordpress ini.

Disamping karena blog ini adalah blog bersejarah dalam hidup gue, gue pikir wordpress adalah juga sarana yang cukup jitu untuk membangun bisnis online gue.

Jadinya ya isinya gado-gado kek gini. Maaf buat sobat-sobat yang merasa kurang nyaman dengan tampilan blog gue saat ini :)

Ya namanya juga usaha pak bro, bu sis...Setelah turun naik tensi, akhirnya blog ini selain gue gunakan untuk menampung segala pikiran gue berupa karya-karya yang bisa kalian lihat dan nikmati berupa cerpen, puisi,cerita konyol si Panjul, serta cerita kehidupan gue sehari-hari dalam my story, saat ini pula (sudah lama juga sih), blog ini juga gue gunakan sebagai sarana mengenalkan sekaligus media penjualan untuk pakaian distro saya... Hehehehe...

Akhirnya, selamat beraktivitas buat sobat semua.

Salam blogger Indonesia....

Nb. Jangan lupa order kaos distronya yuah... Hahahahaaa...... Pokoknya saya kasih discount setiap hari... Seriussss!!!

Night Blue

“Mas, tolong jemput ade. Sepeda motor ade dipakai oleh ibu sore tadi. Jadinya ade tak bisa pulang. Kan sudah tidak ada angkutan umum kalau malam-malam seperti ini  mas. Tolong banget ya mas!”

Begitu membaca pesan singkat di handphone yang sudah mulai buram ini, aku langsung memacu motor matic kesayanganku menuju kota kecil itu. Kota dimana terdapat ribuan cerita tentang aku dan kehidupanku. Ah, namanya juga kota kecil. Jika jarum jam sudah menunjuk ke angka lima, maka mustahil ada angkutan umum yang masih berlalu lalang. Hanya menghambur-hamburkan bensin saja. Di sore seperti itu, mana ada para calon penumpang. Sekali lagi, maklumlah kota kecil.

Selang setengah jam akhirnya aku sampai di tempat kerja wanita pujaanku itu. Kekasih? Belum! Kakak adik? Apalagi itu! Entahlah, aku bingung untuk menamai apa perihal hubungan kami berdua ini.

“Sudah makan mas?”

“Wah, kebetulan belum de! Ade sudah makan?”

Hmm, wanita manis dihadapanku ini hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Baiklah, kita makan yuk de di warung lesehan itu saja!”

Secara otomatis tanganku langsung mengarah pada salah satu warung ayam bakar yang memang sudah biasa kami singgahi. Tanpa panjang kata apalagi panjang ingatan, kami langsung makan di warung itu. Rasa dingin yang mulai bertamu dibadanku seakan hilang dimangsa kehangatan makan malam.

“De, hari sudah mulai malam. Kita harus bergegas.” Begitu selorohku ketika nasi yang ada dihadapanku mulai menghilang. Hehe.

“Iya mas. Perasaanku kok jadi tidak enak yah!”

“Sudahlah de, santai saja. Mungkin karena ade kelelahan karena kerja sampai larut malam seperti ini!”

Brakkk!

“Apa-apaan kau! Pulang selarut ini bersama dia!”



Belum sempat aku berkata-kata, pintu rumah wanita yang kujemput ini hampir saja mengenai wajahku. Pintu yang terbuat dari, ah entahlah kayu apa, ditutup dengan sangat keras oleh ibunya. Persis di depan wajahku. Sekilas, kulihat ada butiran air bening yang mengalir dipipi gadis cantik yang baru saja kujemput ini.

Tidurlah Hen!

Sehabis bertemu denganmu, entah kenapa aku selalu lupa bahwa aku pernah berjumpa denganmu. Aneh? Tidak juga! Karena itu hampir terjadi berulang-ulang.

Sama halnya dengan yang terjadi pada sore tadi, "Kak, tadi malam aku lupa mengembalikan bunga ini padamu!"

Tadi malam? Apa yang terjadi semalam? Bukankah aku tak kemana-mana? Tapi kenapa tadi sore Rara berkata seolah-olah semalam dia berjumpa denganku. Bawa bunga segala. Aku benar-benar heran dibuatnya.

"Hen, apa yang sedang kau pikirkan? Hari sudah menjelang pagi. Tapi kenapa engkau masih belum tidur juga?"

"Mak, apakah semalam aku bepergian keluar rumah? Perasaan aku hanya berbaring disini semalaman. Tolong mak jawab pertanyaanku ini! Aku benar-benar bingung dengan keadaanku saat ini."

"Kau tidak kemana-mana Hen! Hanya pikiranmu saja yang kemana-mana. Sudahlah, tidur sana! Besok, pagi-pagi sekali kita harus ke rumah sakit lagi. Istirahat sana!"

Ke rumah sakit lagi? Ah, apa-apaan pula ini. Menurutku keadaanku baik-baik saja. Seluruh tubuhku terasa sehat. Bahkan tadi pagi ketika hari masih gelap, aku bisa berlari jauh. Jauh sekali. Benar-benar jauh. Padahal aku sama sekali tak mengenakan selembar pakaianpun.

Rumah sakit? Sakit apa aku ini?

Thursday, November 19, 2015

5 Fakta Tentang Hujan

Yeah, setelah sekian lama menunggu dan menunggu, akhirnya musim hujan datang juga.



Seminggu sebelum hujan turun di kampung gue, para penduduk (ceileh penduduk) di kampung gue pada shalat istisqa di lapangan kampung yang kering kerontang kayak mendoan yang di taruh di bara api cinta... #huekkk

Betapa bahagianya warga kampung dan tentunya juga kalian semua kan? Saking bahagianya, mereka meluapkan rasa senang itu dengan berbagai cara. Ada yang bersujud sambil komat kamit (gak tahu baca apa), loncat-loncat di atas kandang, teriak-teriak kaya lagi jualan jamu gendong, berpelukan sesama jenis (jiih! ), ada juga yang cuek kayak bebek yang baru saja ketahuan berselingkuh sama majikannya (Elu tuh! ). Pokoknya, aneka ria kegembiraan diluapkan dengan berbagai cara oleh para warga. Baik yang ber KTP maupun yang hanya ber STNK saja. Halah!

Baiklah, demi memperjelas masalah hujan, berikut 5 fakta tentang hujan yang wajib kamu catat dalam toilet rumahmu.

  1. Hujan itu turun dari langit, bukan dari rok mini pacar kamu. Buka sitik... Jozzz!

  2. Air hujan dapat digunakan untuk mendinginkan hati para jomblowan dan jomblowati. Cara dan aturan pakainya bisa dilihat pada brosur di kotak obat. Pokoknya bikin.... cesssss di hati. Gak percaya? Ya udah kalau gitu. Sini gue tunjukin. Jika malming datang di musim hujan seperti ini, gue yakin, doa nya mereka para jomblower adalah.... Ya Tuhan... Turunkan hujan dengan derasnya! Agar hati gue makin adem dan nyesss dengan kesendirian ini. Bila perlu, datangkan banjir, sehingga cewek cantik di depan rumah gue tidak diapelin sama kutu kupret yang satu itu!  #jlepppp

  3. Hujan bisa menyebabkan putus cinta. Bang, datang dong ke rumah adik malam ini juga. Adik kan kangen! Apa... Abang tidak mau kesini  gara-gara hujan? Udah, kita putus aja malam ini!         #tuh kan?

  4. Hujan itu bisa bikin males mandi. Ya iya lah, ngapain mandi, wong udah kehujanan tiap hari kok. Ngirit sabun lah!  #kelakuan!

  5. Ternyata hujan juga bisa bikin pasangan kamu makin horny. Hayo ngaku? Kalau nggak ngaku ntar tak doakan tambah duit, tambah rezeki, tambah kepalanya... hiiiyyyyyy....

Nah, udah tahu kan 5 fakta tentang hujan? Lain kali kita bahas juga tentang fakta-fakta hujan yang lain. Siapa tahu ada yang mau order. Hah?

Thursday, November 12, 2015

TULISAN-TULISAN "ANEH"

Tadi pagi pas berangkat kerja, ada sesuatu yang bikin perut gue tercetuk-cetuk... #halah apa pula ini!

Yupz, sebagai manusia yang biasa lalu lalang di jalan ada saja hal-hal unik, lucu, dan menyebalkan yang terjadi di jalan. Untuk yang menyebalkan sudah gue posting tadi pagi. Jadi nggak usah dibahas pada perkuliahan kita siang ini.... #huekkkk....

Gue ditakdirkan tinggal di Banyumas (Sebelah timur California). Halah... Nah, karena gue tinggal di Banyumas, maka banyak segala sesuatunya yang berwarna Banyumas, termasuk tulisan di sepeda motor gue. DABLONGAN, begitu stiker yang ada pada slekbor belakang motor gue. Kalau kalian pengen tahu maknanya, gampang! Mandi kembang tengah malam. #jangan kau lakukan.... wkwkkwkwk

Nah, tadi pagi pas gue berangkat ada tulisan seperti ini. Oh ya, tulisan ini ada di bagian belakang sebuah truk yang biasa digunakan untuk ngangkut banci... eh, pasir.

Tulisannya seperti ini : Duh Gusti, kula mboten ngeluh... Ningen madan mikir akeh butuh. Nah, tulisan tersebut juga disertai karikatur tokoh pewayangan BAWOR yang sedang megang anunya... Kepalanya maksud gue  :P

Kalau tulisan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kurang lebih seperti ini : Wahai Tuhan, bukannya saya mengeluh, tapi saya agak mikir lagi banyak butuh/kebutuhan.

Wah, gue jadi ketawa-ketiwi sendiri kaya kuntilanak yang baru melahirkan sapi. Eh!

Katanya tidak mengeluh, tapi ternyata curahan hati itu ya memperlihatkan sedang mengeluh. Benar-benar bikin hati gue terbahak-bahak... wkwkwkwk.

Mungkin elo sering melihat aneka kalimat-kalimat atawa tulisan-tulisan aneh yang biasa nempel di kendaraan umum seperti bus dan truk. Ada yang lucu, kelihatan bego, ada juga yang nyebelin dan ngegemesin. Bikin hati kita terlonjak-lonjak. APA PULA ITU?

Berikut beberapa tulisan maupun stiker yang ada pada beberapa kendaraan.

  1. ORA SABAR, MABUR NGANAH (Tidak sabar, terbang sono)

  2. BUKAN HARTA SIMPANAN

  3. DO'A IBU

  4. TERSANJUNG

  5. FACEBOOK

  6. PESBUK

  7. MALU PULANG

  8. PERGI PAGI PULANG PAGI

  9. NYALIP, KANAN BUNG!

  10. MONALISA

  11. TUNGGULAH DAKU

  12. ANAK LANANG

  13. NGEBUT BENJUT

  14. BUKAN HARTA KORUPSI

  15. BERKAH IBU

  16. PAPA PULANG, MAMA BERGOYANG......... Anjritttttt!!!!

Nah... ada lagi gak BRO/SIS?

ORANG-ORANG "MENGGEMASKAN" DI JALANAN

Sebagai pekerja yang saban hari bolak-balik kaya baling-baling bambunya Doraemon, salah satu hal yang terkadang membikin pusiang kepala adalah ketika berada diperjalanan, baik ketika berangkat maupun pulang.


Bagaimana tidak pusiang, hampir tiap hari ada saja pengendara yang ngawur ketika berada di jalan. Mulai dari para alay yang mengganti knalpaot orisinil menjadi knalpot yang bunyinya kayak kentut gajah sampai para sopir-sopir tua yang sempet-sempetnya kasih siulan jika ada pengendara motor yang moncer kayak artis ragunan sono. Kampret!

Masih banyak lagi nih kelakuan-kelakuan yang biasa gue tonton (emangnya pilem Bokep, pake ditonton segala... huekkkk) yang mencerminkan perilaku kurang baik ketika berada di jalan.

Nih beberapa contoh kelakuan negatip yang aku rangkum dari bibir-bibir dower yang biasa ngoceh di media SOKSIAL. INGAT! DON'T TRY AT HOME... eh,  AT STREET!!!

  1. Maen hape sambil motoran. Mending hapenya bagus, hape udah kagak ada hurupnya ajah masih dipakai... Buat ngipasin ayam ajah tuh hapenya! Kamfrett!!!

  2. Tidak pakai helm (KALAU COWOK SIH SELALU PAKAI.....  *mikir yah?)

  3. Spion  dicopot. Nah ini nih yang kadang bikin tensi naik. Udah capek-capek pencet tombol lampu seign... Eh, motor yang didepan sono kagak pakai spion. Pengen rasanya gue copot kepala tuh orang. Trus, gue balikkan ke belakang biar dia bisa melihat lampu sign motor gue.... Untung saja gue orangnya alim.... wkkwkwkwkk

  4. Ngobrol bersebelahan dengan pengendara sepeda motor lain. Huh, ini sering sekali terjadi. Udah kasih lampu sign, udah diklakson, udah tak teriaki makai kata-kata JOROK, eh masih juga tuh orang pada ceritaan di jalan. Pengen rasanya gue "sambit" tuh orang makai ban motor gue yang penuh tahi ayam ini. Huft!!!

  5. Ngerebut marka seenaknya. Udah tahu kalau marka jalan gak boleh diambil, eh diambil pula sama pengendara lainnya. Biasanya sih yang makai mobil. Gue tahu lah kalau mobilnya bagus, tapi kelakuan elu tuh... kagak bagus-bagus amat. Bahkan pernah gue jatuh terserempet gara-gara marka jalan gue diambil sama mobil. Mending jatuhnya ke kasur empuk yang ada biduan cantiknya... Lah ini, gue jatuh di jalan... bukan  ciuman biduan yang gue dapetin, tapi ciuman aspal yang gue IJININ....  SETANNNNN!!!!

  6. Isi sendiri dech.... Gue pengen pipis...

Yang jelas, untuk kalian para bikers yang saban harinya berada di jalanan kayak gue, plissss dech.... jaga diri, jaga emosi (SOK BANGETTT), dan jaga hati... Ya biar selamat tentunya. Oh ya, jangan lupa taati peraturan lalu lintas. Siapa tahu ada polwan cantik yang terkesima sama perilaku bagus kamu dijalanan, terus polwan cantik itu tiba-tiba nyuruh elu jadi supirnya.... SEMPURNA!

Keep safety!

:)

Tuesday, November 10, 2015

KALI KELUK

Geger kembali terjadi di kampung Sangga. Kali ini, Tosin, berandal kampung Sangga yang terkenal memiliki ajian welut putih ditemukan tewas bersimbah darah. Mayatnya ditemukan di pinggiran kali Keluk. Mengenaskan! Mungkin begitu kalimat yang tepat untuk menggambarkan keadaan mayat si Tosin.


Bagaimana tidak mengenaskan, kepalanya hancur. Seluruh isi kepala si Tosin keluar berhamburan. Lehernya nyaris putus. Lengan sebelah kirinya hilang. Dan bukan itu saja, alat kelamin si Tosin hilang entah kemana.

Seluruh warga yang penasaran berhamburan menuju tepi kali Keluk. Kali yang membelah desa Sangga menjadi dua dukuh itu memang selalu menyimpan misteri. Dan pagi ini, ditepian kali itu, si Tosin ditemukan tewas secara mengenaskan.

"Kang, apa benar dia si Tosin?"

"Iya Ja. Dia memang  Tosin. Gelang yang ia pakai dan tentu saja tatto berbentuk huruf jawa itu tak bisa membohongi kita!"

"Hmmm.... Kira-kira, siapa yang mebunuhnya kang? Atau jangan-jangan...."

"Entahlah Ja... Aku juga bingung. Tosin memang berandal. Dia maling yang selalu lolos dalam setiap buruan. Tapi kali ini... ah, sungguh aneh. Siapa yang bisa membunuhnya? Atau jangan-jangan dia mati sendiri? Hmmmm..."

Suasana semakin ramai saja. Tiba-tiba, dari seberang kali Keluk terlihat lelaki renta menggunakan jubah hitam pekat mendekati mereka. Bukan jubah atau wajah sang lelaki tua itu yang membikin kecut warga yang sedang menyaksikan mayat si Tosin, namun, cara menyeberangi kali itu yang membikin kecut para warga kampung Sangga. Lelaki itu menaiki perahu putih. Perahu yang berjalan sendiri, tanpa bantuan apapun.

Perlahan tapi pasti, lelaki renta itu mulai mendekati kerumunan warga yang sedang mengerubuti mayat si Tosin. Tak satupun kalimat yang keluar dari mulut mereka. Suasana mendadak hening. Dan ditengah keheningan itulah, sang lelaki renta yang menaiki kapal putih itu mengangkat mayat si Tosin. Dimasukkannya mayat si Tosin kedalam perahu putihnya.

Setelah tubuh hancur si Tosin masuk ke perahu, tiba-tiba saja langit di atas desa Sangga berubah hitam. Angin berhembus kencang. Kabut putih mulai menyelimuti sekitar kali Keluk. Bersamaan itu pula, sang lelaki renta bersama perahunya hilang begitu saja. Bak ditelan bumi.

Seluruh warga hanya terperangah. Kali Keluk, kali dengan air yang jernih itu kini berubah merah. Ya, airnya merah. Dan baunya anyir. Anyir seperti darah si Tosin.

"Pergilah kalian! Pergi!"

Suara menggelegar yang muncul dengan tiba-tiba itu menyadarkan warga yang sedari tadi hanya diam. Sontak, mereka lari berhamburan meninggalkan kali Keluk. Kali dengan sejuta misteri. Sampai kini.

Saturday, November 7, 2015

MALAM DI SEBUAH JALAN

Kali ini, tak hanya puisi yg bercerita tentang dirimu....
Semalam, di jalan itu... jalan yang 18 tahun lalu pertama kita bertemu, menghidangkan kembali dirimu yang sayu....

Aku, hanya bisa memandang deretan kata yang tersusun darimu melalui android miniku...
Semalam dijalan itu...
jalan pertama kali kita bertemu...
dalam balutan seragam putih abu-abu...
Masih ingatkah kamu...

Friday, October 23, 2015

BERKUNJUNG KE KEDIAMAN SANG MAESTRO, AHMAD TOHARI

Tanggal 22 Oktober 2015 kemarin, merupakan hari bersejarah bagi bangsa ini dan saya pribadi tentunya :)



Berbincang santai bersama sang Budayawan, Kyai Ahmad Tohari... ssttt... saya yg makai batik coklat di pojok itu... manis kan? xixixixi



Bersejarah bagi bangsa ini karena tanggal 22 Oktober tersebut dijadikan sebagai HARI SANTRI. Wuih, keren :) Bersejarah bagi saya pribadi karena di tanggal tersebut (kemarin), saya berkesempatan berkunjung ke kediaman Kyai Ahmad Tohari, sang penulis "Ronggeng Dukuh Paruk."

Dua kali saya kesana dalam hari itu. Yang pertama di pagi hari sekitar jam 7-an. Begitu sampai di rumah Beliau saya melihat Beliau sedang tertidur di ruang tamu. Kebetulan pintu rumah Beliau terbuka lebar. Rumah dengan halaman yang cukup luas disertai beraneka ragam tumbuhan yang lumayan lebat menjadikan suasana di teras rumah Beliau sangat sejuk. Nyaman dan damai. Begitu kesan ketika saya menginjakan kaki saya di depan kediaman Beliau.

Sungguh suatu kesempatan yang langka. Kenapa langka? Karena belum tentu setiap orang bisa langsung bertemu dengan Beliau. Tentu saja mengingat kesibukan Beliau yang menurut saya sih padat. Hehe.

Begitu saya melihat Beliau sedang tertidur,saya mengurungkan niat untuk langsung mengulukan salam atau sekadar mengetuk kecil pintu rumah Beliau yang asri itu. Sengaja saya menemui seorang lelaki setengah baya yang sedang menyapu halaman rumah Beliau. Lelaki setengah baya yang hanya mempunyai satu tangan itu memang sedari saya turun dari sepeda motor sudah memberikan senyuman dan langsung mempersilahkan saya untuk masuk ke kediaman Romo kyai Tohari.

"Nuwun sewu pak mengganggu, kebetulan pak Tohari sedang istirahat. Tampaknya Beliau kelelahan."

"Baru kemarin siang Beliau pulang dari Jerman. Mungkin kelelahan. Ditunggu saja mas!"

Belum selesai saya bicara, lelaki yang sangat sopan tersebut sudah memberikan informasi penting kepada saya :)

Hmmm... ternyata Beliau baru pulang dari Jerman. Saya baru ingat kalau beberapa hari yang lalu memang ada kegiatan yang berhubungan dengan buku di Frankfurt Jerman. Mungkin Beliau mengikuti acara tersebut. Batin saya.

Akhirnya saya menunggu sampai Beliau bangun dengan menimati aneka ragam tanaman di halaman rumah Beliau yang asri.

Tiba-tiba saja Beliau bangun.... Belum sempat menyempurnakan duduk, Beliau menyuruh saya masuk dengan isyarat tangan dan memanggil saya tentunya...

"Sini mas masuk!"

Saya langsung mengulukan salam sembari mencium tangan Beliau...

"Ada keperluan apa mas?"

Kemudian saya langsung mengutarakan maksud kedatangan saya. Namun melihat kondisi Beliau yang nampaknya sedang kelelahan, maka saya pun hanya berbicara secukupnya dan langsung meminta nomor handphone Beliau.

"Maaf mas... saya kemarin baru pulang dari Frankfurt.... Lumayan jauh perjalanannya. Hehe..."

Sangat khas sekali suara tawa Beliau...

"Njih kyai... tadi saya diberitahu sama bapak yang sedang menyapu halaman rumah kyai...." Saya memang memanggil Beliau dengan sebutan Kyai.... Dari dulu :)

"Nanti sore saya kesini lagi kyai... ya kalau diperbolehkan..."

"Tentu saja boleh mas... Sering-seringlah kemari.... Mumpung saya masih hidup dan sehat ... Hehehehe."

"Matur nuwun kyai....."

Akhirnya sorenya saya kembali ke kediaman Beliau bersama mas Hermawan Prasojo dan isteri Beliau...

Lain waktu saya posting "hasil" dari "perbincangan" kecil kami disana...

Jum'atan dulu yuuukkk!

:)

Friday, September 4, 2015

MEMBUNUHMU

Gadis berkacamata itu masih saja menyunggingkan senyumnya. Ah, jilbabnya yang anggun mulai mengusik ketentraman hatiku.

Masih seperti kemarin... Aku hanya bisa menatapmu dari balik jeruji kamar ini.

"Siapakah engkau?"

Begitu gumamku dalam hati. Namun apalah artinya pertanyaan tanpa sebuah jawaban. Bukankah itu hanya menyakitkanku saja. Ya, sakit. Sama seperti takdirku yang meringkuk di kamar biadab ini.

"Saudara Bondan, ada yang ingin menemuimu. Silahkan bersiap-bersiap menemui tamumu itu. Oh ya, wajahnya boleh juga!" Sipir bermata sipit ini sepertinya mengejekku. Ah, sudahlah! Tak ada gunanya pula bermusuhan dengan anjing seperti dia.

"Assalaamu alaikum...."

Deg! Ternyata tamuku kali ini adalah gadis itu. Gadis berkaca mata dengan kerudung lebar yang aku curi wajahnya dari jeruji besi itu kemarin pagi.

"Maaf pak. Sedari kemarin saya mencari Bapak. Ketika kemarin saya hendak menemui Bapak, tiba-tiba isteri Bapak menyuruh saya untuk menemuinya terlebih dahulu di kantin penjara ini. Dan Beliau meminta agar hari ini saja saya menemui Anda. Oh ya pak, saya mohon maaf karena belum memperkenalkan diri saya. Nama saya Fatimah. Saya pengacara isteri Bapak. Saya hanya ingin memberitahu Bapak, isteri Bapak, Ibu Nelly, bermaksud mengajukan gugatan cerai pada Bapak. Besok adalah hari dimana Bapak dibebaskan. Saya harap Bapak bisa bekerja sama dengan baik untuk mengurus perihal perceraian Anda dengan ibu Nelly."

Damn! Gadis muda ini ternyata pengacara isteriku. Besok aku bebas dari penjara sialan ini. Tunggu saja Anthony, aku akan membunuhmu.

Kau tidak hanya menyebabkan aku masuk ke dalam penjara laknat ini. Tapi kau juga telah meninggalkan luka kelelakianku. Perselingkuhanmu dengan isteriku sungguh menyakitkanku. Kini, aku diambang perceraian. Dan membunuhmu adalah satu-satunya cara untuk membahagiakan hidupku. Bersiaplah Anthony!

LOVE STORY

30 Agustus 2015

Mencintaimu adalah kutukan terindah dalam lembaran hidupku. Mencintaimu, hanyalah mengenang luka-luka lama. Luka yang masih berjejer rapi dalam dinding kamarku.

Nun jauh disana, dilubuk hatiku yang terdalam, engkau hanyalah samudera perih yang memuakkan. Sungguh!

Apatah ada lagi sesuatu yang lebih memuakkan selain mencintaimu? Tak ada!

Sekarang..... Ketika jampi-jampi cinta itu mulai sirna, ternyata berkebalikan dengan apa yang aku harapkan.

Kau.... benar-benar mencintaiku.

Apa yang harus aku lakukan? Sedangkan ranum kebencian masih bersemayam mesra dalam ingatanku.





2006

"Maaf mas.... Aku hanya menganggapmu sebagai kakak... Maafkan aku...."



Monday, August 31, 2015

MENDADAK APLIKASI

BANGKRUT

Pagi di tempat kerja kali ini dimulai dengan percakapan mengenai aplikasi baru yang harus diisi oleh masing-masing pegawai. Aplikasi lagi aplikasi lagi.... Hmmm.... Urip kok isine gur aplikasi thok! Mbuehehe....

Sebagai orang yang bekerja di salah satu instansi pemerintah, terang saja saya mendukung kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan dunia teknologi. Apalagi jika salah satu tujuan penerapan teknologi itu untuk mempermudah berbagai hal yang pada ujungnya adalah membuat kinerja lebih efektif dan efisien.

Sayangnya, ada beberapa aplikasi yang menurut saya tidak perlu diadakan lagi. Cukup direvisi saja. Sebagai contoh dulu ada aplikasi PADAMU NEGERI. Padahal sebelumnya sudah ada DAPODIK (Data Pokok Pendidikan). Tinggal direvisi saja menurut saya DAPODIK nya. Tapi entah pertimbangan apa, web PADAMU NEGERI itu diterapkan di instansi pendidikan (Sekolah).

Sebagian besar isian di PADAMU NEGERI sudah ada di program DAPODIK. Nah, ndak efisien kan? Apalagi web yang semestinya dikerjakan oleh masing-masing individu dilimpahkan kepada operator sekolah yang notabene merupakan petugas DAPODIK. Memang sih tidak semua sekolah melimpahkan pengisian PADAMU NEGERI ke operator, namun pada intinya, pekerjaan yang menurut saya bisa dikerjakan melalui DAPODIK (Tentu saja dengan merevisi web DAPODIK nya) akhirnya dikerjakan pada dua aplikasi yang berbeda. Padahal sebagian besar datanya sama.

Memang banyak penjelasan demi penjelasan tentang dua aplikasi tersebut. Namun pada akhirnya PROGRAM PADAMU NEGERI untuk saat ini dihentikan. Salut untuk pak Menteri Anies Baswedan :)

Kembali ke masalah aplikasi yang baru. Ketika saya melihat alamat situsnya, ternyata situs-situs tersebut merupakan situs pemerintahan. Hanya saja departemennya berbeda.

Saya sih positif thinking saja untuk aplikasi-aplikasi yang baru ini. Hanya saja, seandainya... ini sih sendainya.. sekali lagi, seandainya..... Seandainya ada pengintegrasian data yang dilakukan oleh pusat, saya pikir masing-masing departemen tidak perlu membuat beragam aplikasi data yang justru bermuara pada ketidakefektifan kinerja para aparatur negaranya. Ya termasuk saya ini yang berlum ber-NIP... mbuehehehe...

Harapan saya, semoga kedepan negara kita mempunyai sistem database yang bagus. Toh sudah banyak sarjana-sarjana IT di negara ini. Siapa lagi yang akan mengurus negeri sebesar ini kalau bukan kita sendiri.

BRAVO NKRI!

Friday, August 21, 2015

SPIRITUALITAS, UNTUK APA ENGKAU KINI?

Sebagai orang Jawa, dan kebetulan saya hidup dan dibesarkan di lingkungan kejawen tentunya saya sudah terbiasa dengan kehidupan para penganut aliran kejawen ini. Satu minggu, bahkan satu tahun tidaklah cukup untuk mengkaji para penganut aliran kejawen ini. Namun secara umum, para penganut aliran ini memiliki suatu "keistimewaan" berupa kebijaksanaan hidup yang menurut saya luar biasa dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Kebetulan juga, saya memiliki keluarga yang menganut aliran kejawen ini. Jarang sekali mereka melakukan keburukan-keburukan berupa tindakan maupun kata-kata. Tentu saja penilaian ini disandarkan pada sistem nilai yang ada pada masyarakat Jawa pada umumnya.

Ora ngenyek, ora ngomeih, ora ngece, ora maling, ora madon, dan toleransi yang sangat tinggi terhadap orang lain (tepa slira) serta beberapa kebaikan lainnya mereka terapkan dalam kehidupan mereka. Kebijaksanaan hidup yang sudah tertanam dalam hati menjadikan para penganut kejawen ini menjadi pribadi-pribadi yang baik dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Mungkin karena itulah, ketika agama-agama besar masuk ke bumi nusantara ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat nusantara, termasuk wong jawa.

Karena keistimewaaan berupa kebijaksanaan-kebijaksanaan hidup inilah, para "pentholan" kejawen pada zaman dahulu mendapatkan keistimewaan.


Salah satu keistimewaan tersebut adalah berupa penghormatan kepada pentholan/tokoh-tokoh tersebut dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka tidak hanya dihormati saja, tapi juga disegani. Saran dan nasihat-nasihat mereka senantiasa diugemi, dijunjung tinggi dan dipraktekan oleh masyarakat.

Begitulah keadaan masyarakat ini pada zaman itu. Orang-orang memberikan keistimewaan berupa penghormatan kepada seseorang karena spiritualitasnya, bukan hartanya.

Baiklah, mari sejenak kita masuk kepada era masuknya agama-agama besar di nusantara.

Pada zaman Hindu, betapa para brahmana sangat dihormati, bahkan oleh sang Raja sekalipun. Mereka menjadi penasihat raja. Sehingga keputusan-keputusan yang diambil oleh sang rajapun tidak terlepas dari faktor spiritual.

Sampai pada zaman kerajaan Islampun, para ulama menjadi tokoh yang tidak bisa dinafikan keberadaannya. Mereka sangat dihormati dan diugemi.

Lalu, apa yang terjadi di zaman kita ini?
Apakah nilai spiritualitas masih digunakan oleh masyarakat/penguasa dalam menghormati/mengagungkan seseorang?

Ah, entahlah.... marilah kita bertanya pada rumput yang terbakar.....


Friday, August 7, 2015

Karena Cinta Memang Begitu


Tadi, sekilas melihat wajahmu di ruangan itu...
Dan matamu yang indah itu,
sedikit beberbenturan dengan hatiku
Bagaimana perasaanmu ketika itu?

Oh ya, kemarinpun aku berusaha mengintip wajahmu

Maafkan aku, karena cinta memang begitu

Thursday, August 6, 2015

Inlander

Sungguh, untuk kesekian kalinya aku merasa dibohongi oleh para petinggiku di Holland sana. Hmm, inlander yang ada di depanku ini adalah bukti nyata kalau petinggi-petinggi di negeriku benar-benar pembual.


"Apa yang Tuan pikirkan? Silahkan Tuan ambil nyawa saya ini. Tapi sekali lagi, jawab dulu pertanyaan saya tadi! Apakah tindakan Tuan di tanah kami ini sudah sesuai dengan ajaran Agama Tuan?"

Untuk kesekian kalinya, perkataan inlander ini benar-benar mencabik-cabik jiwaku.

Dia benar, sebagai penganut Kristen, aku memang tidak diajarkan untuk mengambil milik orang lain dengan semena-mena. Walaupun aku merasa bahwa tanah ini adalah milik kami, namun cara kami untuk mendapatkan tanah ini sungguh tak sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada pada ajaran agamaku.

Aku percaya bahwa karena kekuasaan Tuhanlah kami dapat menaklukan negeri ini. Tapi sungguh ironi. Penaklukan yang konon oleh para penguasa di negeriku sana sudah dimulai sejak lama, namun pada hakikatnya penaklukan itu hanyalah pepesan kosong belaka.

Bagaimana dikatakan sudah menaklukan, sedangkan perlawanan demi perlawanan dari inlander seperti orang ini sudah ada sejak dulu kala. Dan sekarang, manusia macam ini masih banyak di tanah perlawanan ini. Bahkan makin banyak sahaja. Hmmm...

Bagaimana mungkin juga dikatakan telah menaklukan ketika hati-hati mereka memberontak di tengah-tengah mulut mereka yang terbungkam. Ah, pembual semua para petinggi di kerajaanku sana!

Dahulu,sebelum aku ditugaskan di tanah ini, mereka bilang kalau inlander-inlander macam itu orang adalah orang-orang bodoh. Nyatanya, ketika aku menginjakkan kakiku di tanah ini, betapa banyak orang-orang yang sudah biasa membaca buku-buku tebal yang aku sendiri tak tahu buku apa waktu itu.

Mereka terbiasa membaca itu di tempat-tempat ibadah mereka. Mereka menyebut tempat itu sebagai langgar. Ada juga yang menyebutnya Mesjid. Biasanya mereka membaca buku tebal itu ketika pagi-pagi sekali dan ketika malam hari. Mereka biasa berkumpul disana. Aku lihat ada salah satu orang yang menurutku sedang memberikan pidato atau apapun itu. Dan mereka yang mendengarnya senantiasa membawa buku tebal. Kadang juga buku tipis.

Bukan di langgar atau mesjid sana aku melihat inlender-inlander itu membaca. Di suatu tempat yang disebut padepokan, aku juga sering melihat anak-anak muda yang biasa disebut dengan cantrik sedang membaca buku tebal. Kusam bukunya. Tapi yang jelas, tak sepenuhnya omongan para penguasa di negeriku sana bisa dipercaya. Mereka para inlander ternyata sudah tak asing lagi dengan tulisan.

Bahkan, mereka memiliki peninggalan-peninggalan budaya yang luar biasa menurutku. Mulai dari alat-alat yang bisa mereka gunakan untuk bercocok tanam, alat-alat dapur dan yang membuatku kagum, ada belasan bangunan yang sudah berusia ribuan tahun masih dengan gagahnya berdiri disini.

Kesimpulanku, mereka para inlander bukanlah bangsa bodoh!

Ah, sungguh sukar dipercaya. Ketika aku bertemu dengan salah satu sahabatku yang berpura-pura menjadi bagian dari mereka, muslim, begitu sebutan mereka, sahabatku yang asli orang Holland ini mengatakan kalau kebiasaan belajar sesungguhnya sudah ada sejak zaman dahulu di tanah ini. Namun para penguasa dan penulis buku di kerajaan kita menutupinya.

"Kau tahu kan kebiasaan para pejabat di kerajaan kita. Mereka inlander! Kita harus memberikan stempel khusus bagi mereka. Bodoh, melarat, bau, terbelakang, dan aneka rupa kejelekan untuk mereka agar kita sebagai penguasa dinilai lebih segalanya di atas mereka!"

"Bagaimana Tuan? Apakah yang Tuan lakukan di negeri ini, merampas tanah kami, merampas makanan-makanan kami, merampas apa saja yang tuan inginkan disini... sudah sesuai dengan ajaran agama yang Tuan anut? Jika Tuan masih belum bisa menjawab pertanyaan saya, cepat tembakan bedil itu ke kepala saya. Mungkin Tuan akan puas setelah membunuh saya. Tapi saya jamin kalau saya lebih puas dibanding Tuan. Lebih baik saya mati dengan pelor di kepala atau di dada saya dari pada saya mati sia-sia di pinggir jalan sana! Hidup mulia menjadi manusia merdeka, atau mati syahid sebagai manusia terhormat adalah kehendak hidup saya!"

Untuk kesekian kalinya aku terhenyak. Tiba-tiba aku sadar kalau aku belum menjawab pertanyaan inlander ini.

Aku hanya bisa menatap wajah lelki muda ini dengan hening. Seketika itu juga, tiba-tiba aku teringat seseorang yang usianya kurang lebih sama dengan anak muda ini. Anakku... Ya, anakku. Sedang apa dia di tanah kelahiranku sana?

Semenjak Bertemu Denganmu

Tahukah kau...

semenjak bertemu denganmu, aku hanya termangu menatap gambar diriku
Tiba-tiba aku merasa ragu untuk kembali menemuimu di balik rerumputan itu...
Satu atau bahkan dua minggu yang lalu, aku merasa rindu...
namun rasaku menenggelamkan semua itu..
haru...

rindu

Tuesday, August 4, 2015

PENGUNGSI (BANJIR DARAH DI KAMPUNG JATI)

Malam benar-benar mencekam di kampung Glagah. Penyerangan dan pembunuhan yang dilakukan oleh pasukan Belanda dan antek-antek mereka pada malam sebelumnya benar-benar membuat warga kampung trauma. Bahkan sebagian besar dari mereka sudah mulai mengungsi semenjak pagi tadi. Dengan dikawal beberapa pemuda kampung yang masih hidup, sebagian warga kampung Glagah diungsikan ke tempat yang lebih aman. Kampung Jati tujuan mereka.

Selama ini kampung Jati adalah kampung yang dianggap paling aman. Entah kekuatan apa yang melindungi kampung itu. Yang jelas, setiap laskar pejuang yang masuk ke kampung itu, dapat dipastikan aman dari tentara-tentara Belanda dan antek-anteknya yang memuakkan itu.

"Kang, sebentar lagi tugas kita selesai. Lihatlah bukit itu! Dibalik bukit itulah tujuan perjalanan kita. Kampung penyelamat, kampung Jati."

Suara pemuda yang berparas tampan dengan kumis tipis yang membentang lebar itu sedikit memecahkan suasana. Sementara yang diajak berbicara hanya mengangguk saja. Maklumlah, dia adalah lelaki bisu. Lelaki yang tidak bisa berkata-kata lagi. Lelaki dimana setahun yang lalu ditangkap oleh antek-antek Belanda.

Bengis! Begitu mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi lelaki itu ketika tertangkap setahun yang lalu. Yang menyedihkan, orang-orang yang menangkapnya adalah kaum pribumi. Kaum yang seharusnya bersama-sama melawan Belanda, bangsa kejam yang tak berperikemanusiaan. Namun anehnya, justru mereka menjadi anjing-anjing Belanda. Bajingan!

Semenjak penangkapan itu, lelaki paruh baya yang bernama Karsa itu tidak lagi bisa berkata-kata. Lidahnya dikuliti oleh anjing-anjing Belanda yang menangkapnya. Sementara matanya yang satu, dicukil oleh salah satu perwira Belanda yang menginterogasinya. Untunglah, ia bisa melarikan diri. Salah satu pejuang yang dipenjara bersamanya mendadak syahid di tengah malam. Sebelum pejuang itu menemui kesyahidannya, ia memberikan hadiah kepada Karsa berupa jimat. Kantong Macan namanya. Dengan jimat itulah, Karsa berhasil melarikan diri dari bajingan-bajingan itu.

Syahdan, sampailah mereka di kampung Jati. Mendadak, hidung para pemuda dan pengungsi dari kampung Glagah mencium bau aneh. Bau yang sudah tak asing lagi bagi mereka. Bau yang pernah ada di kampung mereka malam tadi. Darah!


Mayat-mayat bergelimpangan disana sini. Tak ada kobaran api ataupun bekas pertempuran di kampung Jati. Namun penghuninya, ah bagaimana dengan penghuninya? Tak satupun dari mereka yang hidup. Semua mati mengenaskan. Usus-usus mereka keluar. Kepala mereka hancur. Semua mayat sama. Sama seperti itu. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Kang. Apa yang akan kita lakukan disini?"

Mata para pengungsi itu saling bertabrakan. Tak ada isak, tak ada tangis. Hanya sapuan angin yang menghempas hati mereka yang mulai rapuh. Perlahan... tapi pasti. Dan tiba-tiba, suara gagak terdengar dari langit yang mulai menghitam. Kelam.......

KASIH TAK SAMPAI

Masih menatap sedikit guratan awan di langit sana
Sekilas, tampak membentuk seperti gambar wajahmu

ah kamu......
sudah berapa lama singgah di beranda hatiku?

Saturday, August 1, 2015

HARAP DISENTOR!

Entah sudah yang keberapa kalinya ketika aku masuk ke WC itu ada saja kotoran yang belum disentor alias disiram. Perasaan, itu bukanlah WC umum, melainkan WC yang dikhususkan untuk manusia-manusia dengan tingkat pendidikan yang terbilang tinggi di negeri ini. Hihihiy....

Habis pakai disentor yah!

Bukannya lagi ngumpat-ngumpat nih, cuman heran saja. Apa sih susahnya nyentor kotoran sendiri? Apalagi airnya melimpah. Dan gayungnya juga belum lenyap kok :) Serius! Gayungnya masih ada. Ada gambar kartun yang lucu-lucu pula. Pokoknya manis dech gayungnya ;)

Sekali lagi, entah yang keberapa kalinya aku menyentor kotoran orang lain. Ndak apa-apa kok. Sungguh! Apalagi sakit hati.... Gak sama sekali. #koprol sambil minum kopi

Jujur saja, saya itu orang yang sangat risih ketika ada kotoran yang belum disentor di WC. Ada memang beberapa temanku yang ndak jadi masuk gara-gara masih ada kotoran yang tersisa. Jangan ditanya bau apa tidak. Apalagi pertanyaannya multiple choice. Please dech jangan....... Jawabannya cuman satu kok. WANGI! Mbuehehehe.....

Oh ya, ngomong-ngomong kalau kalian habis buang hajat, disentor yah! Kasihan pak penghulu.  #Jaka Sembung naik bebek... Gak nyambung Jek!

Nah, bagi kamu yang sering nemuin WC atau toilet yang seperti itu, berikut tips atau cara yang musti kamu lakukan dalam rangka menjaga kebersihan WC.

1. Sentor dengan segera. Ingat, jangan disentor pakai air liur kamu :P

2. Hubungi petugas yang bertanggung jawab dengan kebersihan WC itu. Ingat, petugasnya! Jangan kamu hubungi mantan kamu. Apalagi gebetan kamu. Ntar kamu dikira penjaga WC. #Jlebz jlebz jlebz

Minta tolong kepada petugas yang bertanggung jawab itu untuk membersihkan dengan segera. Setelah selesai, kasih tip pada petugas tersebut berupa nyanyian-nyanyian anak-anak.

3. Photo WC tersebut. Masukkan via medsos. Angkat dan viralkan masalah tersebut di medsos biar ramai. #lebay lebay lebayyyyy

Intinya, jika kamu nemuin WC kotor seperti itu, JANGAN DIHINDARI. Hadapi dengan gentleman/gentlegirl. Kenapa? Ya itung-itung untuk melatih jiwa kita dalam menghadapi kenyataan hidup. Kelihatannya mungkin sepele, tapi percayalah, tak ada hal yang sepele di dunia ini. Emangnya Tuhan menciptakan segala kondisi di dunia ini dengan main-main? Nggak bingit lah yaw! Hehehe.

Nb.

KEBERSIHAN PANGKAL KESEHATAN

KEBERSIHAN SEBAGIAN DARI IMAN

Tuesday, July 28, 2015

Sedikit Bertanya

Sedikit bertanya padamu,
"Adakah semerbak cinta menghantuimu?"

Sedikit bertanya padamu,
"Apakah semerbak cintaku memabukkanmu?"

Sedikit bertanya padamu,
"Apakah segumpal rindu masih menganga dalam hatimu?"

Sedikit bertanya padamu,
"Apakah kebencianmu masih bersemayam dalam sukmamu?"

Sedikit bertanya padamu.........

Ah, maafkan aku

sedikit-sedikit bertanya padamu

karena cintaku,

memang sedikit untukmu

Saturday, July 25, 2015

Adakah Sisa THR di hatimu? eh, kantongmu?

Akhirnya bisa nongol lagi disini... Maklum, sepersekian detik saya menghilang dari jagat persilatan dunianya si maya karena saking sibuknya saya di dunianya si nyata ;)

Oh ya, ngomong-ngomong walaupun sangat telat, saya beserta keluarga kecil saya mengucapkan happy idul fitri, mohon maaf lahir dan batin. Dimaapin ya?  ;)

Bicara soal lebaran alias idul fitri, maka pembicaraan kita kali ini juga tidak akan lepas dengan yang namanya baju baru, sepatu baru, celana baru, sendal baru, isteri baru..#eh!

Disamping itu, ada juga yang namanya ketupat lebaran, opor, soto, roti, dan sirup. Apa lagi coba? Mbuehehe.

Entah siapa yang mengajari hal-hal tersebut di atas. Perasaan guru-guru saya waktu sekolah, dan dosen-dosen saya juga tidak mengajari harus beli sesuatu yang serba baru di hari raya idul fitri.

Tapi ternyata, ketika saya masih kecil dan imut (sekarang juga sama, cuman tambah ganteng) orang tua saya senantiasa membelikan baju baru untuk menyambut hari raya :)

Jadi orang tua dong yang ngajarin? Entahlah.... Nyatanya, walaupun saya dibelikan baju baru, ternyata kedua orang tua saya tidak selalu memakai baju baru di hari raya. Bukannya sombong nih, bukan berarti ayah saya tidak mampu untuk membeli baju baru, membeli sepeda motor saja yang waktu itu jarang yang punya, eh ternyata ayahku mampu beli lho. Namun, karena Beliau enggan belajar naik sepeda motor, akhirnya sepeda motor itu menjadi cerita yang lumayan pahit. Motornya dijual oleh......... ah, ndak boleh buka-buka rahasia ;)

Yupz, pakaian baru, makanan nikmat, dan angpao adalah hal-hal yang sulit dihindarkan di hari raya ini. Sudah menjadi tradisi. Sekali lagi, entah siapa yang mengajari. Jangan-jangan kamu! HAYOO NGAKU! hehehe...

Bukannya saya menolak atau tidak menyetujui hal-hal seperti disebutkan di atas, justru sebagai muslim saya bangga. Kenapa? Saya pikir tidak ada salahnya kita membeli pakaian baru, asesoris baru, membeli roti dan beberapa makanan dan minuman lezat. Ada hikmah di dalamnya. Ya hikmah.

Dengan pakaian baru, maka diharapkan semangat kita terutama iman kita terbarukan. Bukankah kita sudah melatih diri kita untuk menjadi manusia bertakwa selama Ramadhan?

Dengan makanan dan minuman yang belum tentu setiap hari kita maupun tetangga kita menikmatinya, maka dengan menyediakan makanan dan minuman tersebut, secara otomatis kita telah memberikan kebahagiaan dan kehormatan pada keluarga dan tamu-tamu yang datang ke rumah kita. Iya nggak sih? Iya in aja dech...   :)

Oh ya berkaitan dengan angpao, bukankah itu juga termasuk bahagian dari sedekah? Wuihh.. top markotop dech dengan adanya Idul fitri ini.

Oh ya, ngomong-ngomong, adakah sisa THR di hatimu? eh kantongmu? Mbuehehehe....

THR

Sunday, July 12, 2015

KOMEDI PAGI

Tak seperti biasanya, jam tiga pagi kurang beberapa menit dan sepersekian detik gue harus bangun. Wah tumben pakai kata gue? Ya iyalah, ini kan musim mudik... Biasanya banyak kata gue dan elo yang tiba-tiba muncul di perkampungan "gue"  ;)
Al Kindi and me...

Lha itu, kok makai kata tak seperti biasanya, emangnya elo biasa bangun jam berapa sih kang? Hehehe... Biasanya ya jam segituan gue udah bangun. Gue makai kata tak seperti biasanya karena pagi itu gue sahurnya sendirian. Kenapa? *(sambil ter-Komar-Komar....) Karena isteri gue lagi cuti puasa, biasalah perempuan. Mbuehehe.......
Baiklah langsung ke TKP.....
Bagitu bangun langsung gue meluncur ke dapur mungil rumah kami. Langsung saja gue buka wadah nasi yang dulunya adalah kado pernikahan dari teman-teman kami :)... Dan... Alangkah terseok-seoknya hati gue. Ketika gue buka, ternyata ZOOONK! Ndak ada nasi mas bro! Walah.... Baru keingetan kalau malamnya isteri gue bilang kalau belum menanak nasi. Karena lagi agak sakit juga, akhirnya isteri gue minta tolong supaya malam itu juga gue harus menanak nasi. Wah, karena malamnya gue juga lumayan capek, maka gue putuskan untuk menanak nasi di pagi hari nanti saja menjelang sahur.
Wuihhh.... saking lelapnya kayaknya nih gue pas tidur, akhirnya gue bangun agak sedikit terlambat. Karena niatnya, gue mau menanak nasin jam dua pagi. Ah, sudah tua juga kelesss... Begitu bangun pagi, gue lupa kalau gue belum menanak nasi..... Hasilnya ya itu... ZOONK... Kagak ada nasi mas broh! Weka weka weka...............
Setelah menanak nasi di rice cooker, gue langsung menuju kamar mandi untuk berwudlu. Oh ya, di rumah mungil kami, air bersumber dari sumur bor. Karena sumur bornya lumayan dalem, kamipun menggunakan jet pam guna keperluan sehari-hari yang berhubungan dengan air. Tak terkecuali wudlu. Selesai berwudlu, ketika gue lagi di garasi rumah, tiba-tiba saja pet... MATI LAMPU.
Waduh, baru keingetan kalau daya listrik di rumah kami tidak kuat jika digunakan bersamaan untuk menanak nasi dan jetpam. Belum lemari es yang menyala 24 jam nonstop. Ditambah beberapa lampu yang senantiasa menyala di malam hari. Hadeuhhh... Sikring terputus. Pagi-pagi buta seperti ini, mana ada warung atau toko yang buka di kampung ini?
Akhirnya gue akalin tuh sikring.... Nyari-nyari kabel yang pas untuk ngegantiin serabut kabel pada sikring yang putus. Bingung yah? Gak usah bingung.... Wong gue biasa ngakalin sikring sewaktu muda dulu...  *sekarang udah tuaaaa.... hahaha...
Setelah mencari kesana kesini, akhirnya, gue nemuin kabel buat ngakalin tuh sikring. Dengan bersusah payah gue berhasil memasang salah satu serabut kabel itu pada sikring. And... saatnya beraksi...
Gue pasang tuh sikring dan ... JEGLEG........... Ternyata lampu masih mati. Gagal Bro! Hadeuuhh.........
Ya mau bagaimana lagi, akhirnya makan sahur berubah menu. Tanpa nasi! Untunglah ada bingkisan parcel lebaran dari tempat kerja gue. Nah, ada roti.... Lumayanlah untuk sahur. Roti plus teh manis :)
Untungnya lagi, gue punya lampu darurat... itu tuh, lampu yang pakai baterai. Dengan ditemani lampu itu, gue makan sahur, eh minum dan nyenack sahur... hahaha.... Kegembiraanpun bertambah manakala anak gue, Al Kindi yang baru berusia 10 bulan terbangun dan ikutan sahur..... Jadi dech dua orang ganteng rebutan roti parcel.... Maklumlah, si Al Kindi lagi seneng-senengnya sama si roti........Hahahahaaa..........
Apakah "kegembiraan" itu sudah selesai sampai disitu. Tidak saudara-saudara!
Menjelang jam enam pagi, dua keponakan kami datang ke rumah. Tanpa babibu apalagi babi babi, isteri gue langsung nyuruh kedua keponakan gue buat beli sikring. Kebetulan, ya lagi-lagi kebetulan, dua keponakan kami tadi lagi senang-senangnya naik sepeda motor. Soalnya baru beberapa minggu mereka baru bisa mengendarai sepeda motor. Jadinya ya itu... kerjaan mereka di liburan kali ini ya muter-muter kayak baling-baling bambunya si Doraemon :P
Setelah mereka membeli sikring, langsung saja gue tancepin tuh sikring. Dan.... lagi-lagi listrik masih mati. Ugh, listrik pulsa lagi... Mbingungin juga nich. Akhirnya gue minta tolong ke tetangga gue yang sedikit paham tentang instalasi listrik.
Dengan membawa peralatan tempur seadanya :)  tetangga gue tersebut langsung utak dan atik. Oper sini oper sana...  *sepakbola mbok :P
Hasilnya sama... Listrik masih modiar... alias mati binti MEDODONG!
Dia nyaranin agar gue menghubungi PLN. Langsung gue berniat menelpon pak PLN... Eh, baru inget kalau hape gue mati sedari semalam dan belum di charge......... hadeuh....
Tanpa banyak pertimbangan, apalagi pagi itu gue harus berangkat kerja, akhirnya gue langsung ke kantor PLN yang jaraknya lumayan dekat :) Kurang lebih 7 menitan akhirnya sampai juga gue ke kantor PLN.
Setelah menceritakan permasalahan listrik kepada petugas jaga, akhirnya gue pulang ke rumah. Kata si petugas sih sekitar jam setengah delapanan atau jam delapanan petugas akan datang ke rumah gue... Gue tunggu sampai jam tengah delapan, masih belum juga nongol tuh petugas. Akhirnya gue dan isteri gue berangkat kerja sembari menitipkan informasi pada tantenya isteriku yang biasa ngejagain si Al Kindi kalau pagi ini petugas dari PLN mau datang ke rumah untuk mengecek listrik yang padam sedari pagi.
Hmmmm..... Pagi itu gue terlambat di tempat kerja gue. Padahal hari itu gue ada jadwal sebagai pemateri pesantren kilat di tempat kerja. Teknik Dakwah, begitu gue baca materi jadwal yang ada di meja gue yang harus gue isi.......
Benar-benar komedi pagi :)

Monday, June 29, 2015

PERCAYALAH, TUHAN ITU TIDAK ADA


Untuk pertama kalinya aku bertemu dengan wajah itu. Wajah yang selama ini tertutupi hanya dengan sebuah nama. Manusia Biasa. Begitu nama akun blog miliknya yang dengan setia hampir setiap postingannya aku baca.

Sungguh tak ada sesuatu yang istimewa yang muncul dari dirinya. Begitu kesan pertama kali ketika aku bertatap muka dengannya. Hanya satu ciri yang menonjol, badannya besar. Ah, untuk ukuran orang asia, dia terlalu besar. Rambutnya yang gondrong dan mulai terlihat memutih semakin menambah kekhasan dirinya.

"Bagaimana anak muda, apakah engkau masih percaya dengan adanya Tuhan?"

Suaranya menggelegar. Mungkin dari sudut gedung ini yang letaknya sekitar dua puluh meteran dari keberadaan kami, suara itu masih bisa terdengar dengan jelas.

Aku hanya tersenyum mendengar pertanyaan itu. Lantas ia pun kembali berbicara dengan kata-kata yang sudah sangat familiar di mataku. Ya, dimataku. Karena kata-kata yang ia ucapkan itu senantiasa muncul di home blog miliknya. Ha ha ha.

"Percayalah, Tuhan itu tidak ada."

Kemudian ia melanjutkan kembali kata-katanya. "Ia hanyalah ilusi yang hadir pada otak dan perasaanmu saja. Percayalah!"

Sebatang rokok mild ini belum habis ketika ia pergi begitu saja. Tanpa kata-kata selanjutnya, tanpa basa basi berikutnya.

Ah, mungkin Tuhan memang tak ada. Atau..... jika ada yang menganggap-Nya ada, mungkin ia hanya sedang bergurau saja. Bukankah masih banyak kezaliman yang dikerjakan oleh manusia-manusia yang konon beragama?

Ahai tiba-tiba hape ku bergetar Ada SMS rupa-rupanya. JIKA TUHAN ITU ADA, MAKA AKUPUN PERCAYA KALAU SETAN JUGA ADA.

Thursday, June 18, 2015

NGUPIL

Kau tahu, betapa kebesaran itu terkadang menjadikan seseorang berlaku sombong. Mulai dari kebesaran baju, sampai kebesaran celana.... Mbuehehe...

Mungkin mereka perlu belajar pada jari kelingking. Lihatlah, walaupun ibu jari lebih besar, tapi si kelingking paling sering digunakan oleh kamu... iya kamuuuu  (#terdodit dodit...) untuk melakukan suatu aktivitas besar dan maha penting dalam hidup. Apa itu?

NGUPIL!!!

Bagaimana rasanya jika kamu menggunakan ibu jari untuk mengupil? Nggak asyik kan? Mbuehehehe........

Begitulah hidup. Besar maupun kecil sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi, ketika engkau merasa besar atau sedang besar, janganlah kau jadikan kebesaranmu itu menjadi kecongkakan, apalagi kesombongan.... Stay cool man :)

Happy Ramadhan.

Wednesday, May 27, 2015

Antara Kau, Aku dan Beras

Marilah kita membeli beras di trotoar-trotoar itu

selagi murah

selagi lumrah

Marilah kita membeli beras di trotoar-trotoar itu

selagi ada

selagi bisa

Marilah kita membeli beras di trotoar-trotoar itu

selagi asyik

selagi plastik

Terakhir, marilah kita menjual harga diri ini

selagi sepi

selagi ada pembeli

sejenak, lupakanlah berdikari

Karena berdikari

hanyalah milik para pemimpi

Kau

Aku

Kita

Hanyalah cerminan semata

Selamat datang dusta

BAIT MALAM

Malam kembali menancapkan kaki-kakinya

Sementara itu....

rembulan muda pun mulai menggoda dengan sedikit senyumnya

Ah dia,

Kenapa tak muncul dari balik jendela

Kau

Kau tahu, ada sedikit rindu yang membebani pikiranku...
kau?
Entahlah...

Sekarang, aku hanya bisa menatap angsa-angsa itu dari kejauhan

Angsa-angsa yang biasa kita beri makan setiap sorenya

kala itu


kelu

Tuesday, May 26, 2015

PADA SUATU MALAM DI HUTAN SUATU PULAU

"Syarif, terserah kau sekarang! Yang jelas, aku bukanlah lelaki pengecut yang menembak seseorang tanpa senjata. Aku adalah lelaki yang memiliki harga diri. Dan perjuangankupun ini adalah dalam rangka menegakkan harga diri kami selaku muslim yang selama ini teraniaya. Syarif, aku memang saudaramu. Dan tidak sepantasnyalah kita saling berhadapan seperti ini. Tapi inilah jalan hidupku. Aku tak mungkin mengikutimu, pun sebaliknya. Syarif, aku berharap, diakhirat nanti kita berbagi kebahagiaan bersama. Sama seperti dua puluh tahun yang lalu. Masih ingatkah kau Syarif?"

Aku hanya terpaku mendengar perkataan sahabat baikku itu. Dua puluh tahun yang lalu..... Dua puluh tahun yang terasa singkat bagi kami. Aku masih ingat kala terakhir bertemu dengan sahabatku ini. Pagi itu, dengan dihantarkan kedua orang tuaku, aku berpamitan pada guru kami tercinta, almarhum romo kyai Muslim. Di kediaman Beliaulah terakhir aku bertemu dengan Rusmin, sahabatku itu. Baru dua minggu ia menjadi khodam di kediaman romo kyai Muslim. Aku masih ingat kata-kata perpisahan yang aku ucapkan kepadanya.

"Rus, aku berharap suatu saat nanti kita bertemu dalam suasana yang menggembirakan."

Ia hanya mengangguk sembari memelukku erat. Kulihat ada air bening mengalir dalam matanya yang sendu itu. Dekapannya semakin mengguncang. Tak terasa tangis kamipun berhamburan laksana embun pagi yang membunuh sunyi.

Delapan tahun bersama di pesantren. Delapan tahun dalam bilik yang sama. Suka duka kami rasakan. Dan saat ini kami harus berpisah.

"Syarif! Cepat tembak kepalaku! Aku ingin syahid Syarif! Aku ingin Syahid! Cepat tembak kepalaku Syarif!!!"

Tiba-tiba aku terhenyak demi mendengar kata-kata sahabatku yang perkasa ini.

Kini, kami berhadapan lagi. Dia yang kukenal sebagai Abu Rozak, Imam Pasukan Mujahidin di pulau ini, ternyata adalah Rusmin.

Rusmin, sahabatku terkasih. Sahabat yang dulu merawatku ketika aku terkena busur panah ketika kami latihan dulu di pesantren. Sahabat yang pernah membelaku mati-matian ketika lurah pondok pesantrenku menuduhku sebagai pencuri pakaian di tempat kami nyantri. Sahabat yang pernah..... Ah, Rusmin...... apa yang harus aku lakukan padamu!

DORRR!!!

Tiba-tiba tubuhku terhuyung lemas. Serasa berat sekali kepalaku.... Dan tiba-tiba rasa dingin mulai menghampiriku. Ah, entah dari mana peluru ini bisa menembus dadaku.

"Syarif!  Syarif!......"

Thursday, May 21, 2015

STATUS BERHADIAH DI FACEBOOK SAYA

Tralalalala..... Akhirnya bisa kembali menulis di blog manis ini.

Lumayan lama juga tidak nengok blog ini. Kesibukan dan kejutan-kejutan datang dengan tiba-tiba dalam hidup saya. Ceilehhh.... Kejutan? Iya kejutan :)

Mulai dari isteri saya yang ternyata hamil lagi (Padahal anak pertamaku, Muhammad Al Kindi baru berusia 8 bulan ), kakek saya yang sakit dan harus dioperasi di RSUD Margono Purwokerto, dan diberi kenikmatan berupa sedikit sakit pada hidung dan tenggorokan :)

Selain itu, pekerjaan yang menumpuk sungguh membuat diri ini laksana kuda. Dicambuk dan di dera... LEBAYYYYY!

Padahal, di minggu-minggu ini saya sedang mempersiapkan toko online saya. Alhasil, rencana launching yang sekiranya akan saya lakukan pada tanggal 20 Mei kemarin, akhirnya gagal dan saya hanya sekedar mengenalkan. Maklumlah, saya sudah berjanji via fesbuk untuk memberikan kejutan berupa bonus/hadiah kepada sahabat-sahabat saya di fesbuk yang bersedia menjawab pertanyaan saya di fesbuk.

Berikut copasan saya yang berisi tentang hadiah tersebut.

STATUS BERHADIAH!

BAGI YANG MAU HADIAH DAN BINGKISAN ISTIMEWA DARI SAYA, SILAHKAN BACA POSTINGAN INI SAMPAI POOOL!
INI SERIUS.... BAGI YANG TIDAK MAU, WAH.... BAKALAN MENYESAL.... MAAAF YA :)
====================================================
Sebenarnya saya sedang menunggu "tagihan janji" dari sobat2 semua.
Lha kok bisa?
Ya tentu saja bisa.
Bukankah saya pernah MEMPOSTING perihal tgl. 20 MEI?
*silakan dioprek2 lagi dinding fb saya! :)

Bukankah pada postingan tersebut saya menyarankan kepada Anda untuk pasang ALARM karena akan ada sesuatu yg istimewa????
Bukankah saya juga berjanji akan memberikan bonus?
*Wah alhamdulillah kalau lupa.... hahahhaa..

Tapi janji adalah janji. Dan sebagai muslim, tentu saja saya hrs memegang erat janji saya tersebut.
Wah, kok muter2 banget ini? Mau kemanakah arah pembicaraan KITA INI SOB ?
Baiklah. SILAHKAN DISIMAK ====>
-------------------------------------------------------------------------------
Setiap orang pasti menginginkan perubahan. Tentu saja perubahan tersebut adalah perubahan yang mengarah pada perbaikan. Nah, lalu apa hubungannya tgl. 20 Mei dengan saya?

Ultah? TIDAK!
Hari jadi pernikahan? BUKAN!

Lalu apa?
Nah, tentu kalian sudah tahu kan kalau tgl. 20 Mei tersebut adalah HARI KEBANGKITAN NASIONAL.
Nah, sengaja tgl. 20 Mei ini saya gunakan sebagai hari ISTIMEWA.
Kenapa?
Baiklah, mari kita lanjutkan......

Kembali kita bicara soal perubahan....
Momentum kebangkitan nasional adalah momentum yg istimewa. Darinya kita belajar ttg "perjuangan" anak2 bangsa menuju kemerdekaan. Mungkin masih jauh dari hal itu pada masanya itu... Namun, embrio kebangkitan yang muncul ini adalah salah satu inspirasi bagi saya.

Nah, karena Inspirasi tersebut, sengaja tanggal 20 Mei ini saya gunakan untuk mengenalkan (belum launching lho), salah satu usaha online saya kepada sahabat2 semua....
Tadinya akan saya gunakan untuk launching, namun karena kendala teknis, maka launching tersebut saya undur alias saya TUNDA.
GA JADI ADA BONUS DONG?

Tenang..........................

Salah satu usaha online saya ini memang belum dilaunching hari ini. Namun, momen kebangkitan nasional ini tdk boleh hilang begitu saja. Oleh karena itu, hari ini saya putuskan untuk mengenalkan toko online saya kepada sobat semua :)
Dan ada hadiah alias bonus untuk itu :)

BELUM LAUNCHING SAJA SUDAH BONUS...
BERARTI NANTI, KALAU LAUNCHING BAKALAN ADA BONUS LAGI DONG MAS?
Tenang.... santai saja...
Makanya PELOTOTIN terus fesbuk saya yah.... ting ;)

Oh ya, toko online ini masih dlm proses pembuatan.... dan sengaja toko online ini saya bikin via wordpress. KENAPA?
Tunggu saja nanti jika sudah jadi... Saya jamin, ada perbedaan dengan toko online lain....
Hehehehe.... POKOKNYA MANTABZ DECH!

Dan sesuai dengan pesan dari guru kami ( coach Dewa dan Oom Jaya Yea), bahwa berdagang itu adalah menolong orang lain serta harus memberikan manfaat, maka filosofi usaha toko online sayapun tdk jauh dari peryataan Beliau berdua smile emotikon
Berikut adalah URL toko online saya :
http://tokoonlinepurwokerto.com/wp/

Sekarang langsung menuju ke BONUS!
Hehehe.... maaf ya muter2 kaya baling2 bambunya DORAEMON..

Menurut kalian, apa sih produk yang cocok untuk saya jual di toko online saya?
=========================================================

"Komentator" pertama dan komentator PALING ISTIMEWA (berdasarkan penilaian saya tentunya) akan saya beri bingkisan istimewa berupa produk yang dijual di toko saya DAN naskah CALON BUKU saya smile emotikon
Buku MOTIVASI yg dikemas secara komedi smile emotikon
semuanya GRATISSSSS........

Silahkan berkomentar smile emotikon
oh ya, komentar tidak boleh berbau SARA yah? smile emotikon

Pemenangnya akan saya umumkan lewat fb ini tentunya...
Kapan?
Besok .... makanya... pantengin terus ya fb saya... yakin, kalian pasti ndak nyesel apalagi nyesek... hehehe....
Keputusan saya tdk bisa diganggu gugat!
Hehehehe......
==================================================

Selamat "berburu" hadiah....
Keep spirit for preneurship!

----------------------------------------------

Nah, bagi sahabat-sahabat blogger yang mau ikut kuis tersebut, silahkan add fesbuk saya dan silahkan berkomentar sesuai dengan apa yang saya tanyakan di status fesbuk saya tersebut. Hadiah cantik menanti.

Berikut link fesbuk saya : https://www.facebook.com/dacho.darsono

Selamat berkuis ria :)

Tuesday, May 12, 2015

Gerimis



Malam berdiri tegak menjunjung langit

Keangkuhannya ...... membelah congkak di hatiku

Tiba-tiba gerimis membuyarkan semua itu

Ah, kamu.....

Kau tahu......

Kau tahu.... dalam gelap ini aku masih mengingat wajahmu

Kau tahu... dalam sunyi ini aku masih mengenang janjimu

Kau tahu... dalam sakit ini aku masih menulis namamu

Kau tahu... dalam cinta ini, aku tak lagi dapat membencimu

walau.... aku sudah tak lagi menginginkanmu...

Kejam!

WAHAI PAK PRESIDEN, ANGKAT KEPALA ANDA!

Wacana reshuffle kabinet kerja Presiden Jokowi makin santer. Mulai dari pengamat sampai tokoh partai politikpun ikut nimbrung mewacanakan kocok ulang menteri-menteri di kabinet presiden Jokowi. Sungguh ramai.... Dan... menggelitik tentunya.

Kenapa menggelitik? Karena kakiku baru saja digigit nyamuk.... Nyeri-nyeri sedap.... Mbuehehehe...

Saya tidak tahu bagaimana keadaan hati Presiden saat ini. Yang jelas, wacana kocok ulang kabinet kerja pastilah mendapatkan perlakuan istimewa dalam benak sang Presiden :)

Sebagai rakyat, saya hanya berharap, andaikata kocok ulang itu benar-benar terjadi, semoga bukan karena perebutan kekuasaan semata. Tapi karena kebutuhan rakyat Indonesia. Ya, kebutuhan.

Kami butuh kenyamanan. Kami butuh ketenangan. Kami butuh kemakmuran. Kami butuh keadilan. Kami butuh segala sesuatu yang menjadikan kami hidup tata tentram kerta raharja.

Kami tidak ingin dibegal. Kami tidak ingin mendengar berita korupsi. Kami tidak ingin membaca berita NARKOBA. Kami tidak ingin kesusahan membayar biaya pendidikan, rumah sakit, pajak-pajak jalan, pajak-pajak kendaraan, dan pajak-pajak lainnya yang terkadang bayaran kami hilang entah kemana.

Wahai pak Presiden..... Anda bukanlah pegawai partai! Anda adalah ayah bagi kami, anak-anak bangsa ini. Saya ingin Anda menegakkan kepala Anda.

Sistem pemerintahan kita adalah presidensial. Bukan Sialnyapresiden.... Hak mengganti menteri adalah murni kekuasaan Anda.

Jangan takut pada partai! Jangan takut pada orang perorang... tokoh pertokoh... Angkat kepala Anda....

Saya berdo'a.... Semoga Anda diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menakhkodai kapal besar Indonesia.... Penuhi janji-janji Anda. Semoga Tuhan memudahkan....

MEMBUNUH SEPAKBOLA, MEMBUNUH BANYAK NYAWA

Gonjang ganjing pembekuan PSSI oleh Menpora masih menjadi bahan perbincangan hangat oleh berbagai kalangan. Maklumlah, PSSI adalah induk olah raga yang sangat digandrungi di republik ini. SEPAK BOLA coy!

Bahkan ketika tulisan ini dimuat, permasalahan gonjang ganjing tersebut sedang dibahas di salah satu stasiun tivi swasta terkenal di negeri ini. Benar-benar hot diskusi yang entah sampai kapan berakhirnya.

Saya benar-benar heran atas perlakuan mereka-mereka yang katanya mencintai sepakbola. Tapi apa yang terjadi saudara-saudara? Dengan pembekuan PSSI, maka bersiap-siaplah menyaksikan kehancuran sepakbola di negeri ini. Kenapa? Karena dengan pembekuan tersebut, FIFA akan urun tangan dengan cara "membekukan" sepak bola kita. Waduh... parah kiyeh!

Jika FIFA benar-benar melakukan hal itu, sungguh tragis nian nasib insan sepakbola Indonesia. Ingat broh, sepakbola adalah industri. Ada ribuan orang yang menggantungkan hidupnya dari dunia olah kaki ini. Mulai dari para pemain, pelatih, wasit, pedagang asongan yang biasa jualan di stadion, dan beberapa nyawa lagi yang menggantungkan penghasilannya dari dunia sepakbola. Ingat juga yah mas broh, mereka punya keluarga. Silahkan kalkulasikan, berapa orang yang hidupnya akan menderita gara-gara "kematian" sepakbola Indonesia yang dibunuh ini. Siapa yang bertanggung jawab? #hayo angkat tangan!

Semoga ada solusi............BAL2

PROSTITUSI ARTIS INDONESIA, BENARKAH?

Sebenarnya saya tidak begitu tertarik untuk membahas prostitusi online yang konon dilakukan oleh artis Indonesia yang berinisial AA. Kenapa? Karena ini bukan kali pertamanya saya mendengar prostitusi yang dihubungkan dengan para pelaku di dunia entertainment di Indonesia. Sudah beberapa kali saya mendengar masalah tersebut.

Walaupun kebenarannya, tentu saja saya tidak tahu secara pasti. Namun dari beberapa media yang menurut saya bisa dipercaya, bisa jadi prostitusi yang melibatkan artis itu benar-benar terjadi. #usap2 dada :(

Dan di zaman serba canggih seperti  ini, modus operandi yang digunakanpun mengikuti zaman. On line bos! Via media sosial bisa. Bahkan ampuh! Wah wah wah.... Gemana ndak keren? #Don't try at home!

Media sosial yang beraneka wujudnya itu sungguh ibarat pisau yang bermata dua. Ia bisa digunakan untuk kebaikan, tapi juga bisa digunakan untuk keburukan/kejahatan. Tergantung pada si pemegang :)

Nah, prostitusi yang melibatkan artis yang baru saja dibongkar oleh pihak kepolisian kali ini memang lumayan mencengangkan. Bagaimana tidak mencengangkan... Tarif para pelaku prostitusi alias para pelacur itu bernilai sampai ratusan juta rupiah sekali kencan. #cuman nglirik kayaknya you musti bayar Lima jutah yah bro? Mbuehehehe....

Sungguh angka yang fantastis. Saya jadi ingat ketika membaca salah satu koran yang membahas  prostitusi di Paris sono....Wuihhh.... Mahal juga broh!  Tapi eh tapi.... Ternyata, harga kencan artis Indonesia yang berprofesi sebagai pelacur itu bisa melebihi orang-orang Eropa sana. Weh!  #geleng2 celana.... eh kepala

Sungguh apa yang dilakukan oleh oknum artis tersebut, selain merugikan diri sendiri, pun dapat merugikan orang lain. Dalam hal ini adalah untuk mereka-mereka yang berprofesi sebagai artis.

Apalagi saat ini banyak ditayangkan di televisi-televisi perihal pundi-pundi kekayaan yang dimiliki oleh para artis yang notabene justru sering jarang nongol di media. Tas, sepatu, cincin dan mobil yang harganya sangat fantastis "dipamerkan" di acara televisi tersebut. Jujur saja saya tidak keberatan dengan acara-acara yang memamerkan kekayan para artis itu. Hanya saja, ada suatu pengalaman yang membuat saya jadi berpikir keras gara-gara tontonan itu.

Begini ceritanya....

Pada suatu sore saya menonton acara di slaah satu televisi swasta. Acara infotainment...

Nah, pada acara infotainment tersebut dipertontonkan harta-harta kekayaan yang bernilai milyaran rupiah dari beberapa artis yang diundang pada acara televisi itu. Eh, tiba-tiba saja ada penonton yang bilang kek gini....

"Halah, paling-paling dia jualan tubuh untuk mendapatkan harta-harta itu. Bagaimana tidak, lah mereka kan bukan artis yang terkenal. Dari mana mereka mendapatkan barang-barang mewah itu. Iya kan mas?"  

Begitu dia berujar sembari bertanya kepada saya.

Ah, saya bingung mau jawab apa.... Yang jelas, saya malah jadi pusing tujuh belas keliling gara-gara kalimat yang diucapkan orang itu. Kenapa pusing? Ya itu dia... Dari mana ya mereka mendapatkan kekayan yang fantastis itu. Bukankah mereka bukan artis yang terkenal. Bahkan saya pribadi baru tahu artis-artis itu ketika tontonan itu berlangsung. Maaf, bukan beprasangka buruk...... Saya cuman mikir kok :)  Makanya saya jadi pusing......    :P

Nah, lebih pusing lagi ketika saya menonton acara televisi yang membahas muahalnya harga kencan pelacur yang konon berprofesi sebagai artis tersebut. Kenapa lebih pusing? Bukankah dia sudah bekerja sebagai artis? Kok mau-maunya jadi pelacur kek gitu? Apa bayaran artis kurang tinggi? Atau..... Ingin mencari kekayaan dengan cara cepat,singkat dan enak? Walah.....  #salto

Saya kurang paham atas maksud dan tujuan si artis yang menjadi pelacur itu. Saya cuman berharap, semoga tidak ada lagi artis-artis yang berprofesi sebagai pelacur.... Ndak enak kan dikata-katain pelacur seperti ini.....

Makanya, jangan jadi PELACUR miss... Jadi PRAMURIA saja... kayaknya lebih maknyos!  Mbuehehehe......

Oh bahasa.... Ternyata engkau dapat mempercantik suasana.....

Friday, May 8, 2015

AKU BERHARAP TAK ADA HUJAN DI SORE INI

bunga desa

Aku berharap tak ada hujan di sore ini. Karena pucuk-pucuk benci ini akan aku biarkan membumbung tinggi sampai ke langit sana... Sungguh, aku berharap tak ada hujan di sore ini. Karena hanya dia yang akan menjungkalkanku pada dekap-dekap kepedihan yang semakin menghitam... Lebam...

Aku berharap tak ada hujan sore ini. Karena pucuk-pucuk rindu mulai hadir membelah waktu. Bosan! Sungguh bosan dengan kata yang satu itu. Rindu? Ya rindu... Karena dialah yang menjadikanku berayun ayu pada titik-titik kebencian...

Aku berharap tak ada hujan di sore ini... Bagaimana dengan kamu?

Apa Kabar Waktu?

Apa kabar waktu?

Terima kasih masih menyempatkan bersua denganku.

Sekian lama aku bercumbu denganmu, kuharap engkau tahu betapa manisnya aku.

Kemarin dan sekarang hanyalah kamu.

Pun demikian besok....

Aku berharap masih bersanding denganmu ditemani langit-langit rumah yang mulai membiru.

Apa kabar waktu? Aku bersyukur masih melihat wajahmu.

Tatih-tatih langkahku masih tegap mengarah ke jiwamu.

Oh rasa....

Begitu warna langit teramat indah ketika bercanda denganmu.

Apa kabar waktu?

Semoga sisa-sisa rindu ini berakhir dengan manis di pojok sungai itu.

Sungai yang didalamnya mengalir air-air putih.

Ditemani bidadari-bidadari yang masih perawan itu.

Oh... apa kabar waktu?

Marilah kita bercinta disela rindu itu.... Syahdu....

Wednesday, May 6, 2015

SAMPAH-SAMPAH DI SAWAH

Kemarin, pagi-pagi sekali, aku harus bergegas mengantar isteriku ke salah satu universitas ternama di Purwokerto untuk mengikuti seminar. Kalau ndak salah, seminar yang diikuti oleh isteriku adalah seminar perpajakan. Maklumlah, isteriku itu kan bergelut di dunia akuntansi. So, dengan penuh semangat ia mengikuti seminar tersebut. Apalagi di seminar itu ia bertemu dengan sahabat-sahabatnya waktu kuliah dulu. Ramai, kata isteriku.

Okey, aku ndak akan membincangkan keseruan "reunian" isteriku dengan beberapa sahabatnya waktu kuliah dulu, aku hanya ingin mengatakan pada manusia-manusia yang biasa lalu lalang di sekitar areal persawahan di universitas tersebut. Oh ya, areal persawahan tersebut berada di sebelah tenggara universitas tersebut. Aku hanya ingin mengatakan, "Please jangan buang sampah di sawah!" Gitu aja :)

Entah apa yang ada dipikiran mereka-mereka yang membuang sampah di areal persawahan tersebut. Kok bisa-bisanya membuang sampah di sawah. Padahal di sebelah barat sawah-sawah tersebut masih ada lahan kosong. Bahkan ada tempat pembakaran sampah. Huh, menyedihkan!

Selain "mengotori" sawah, sampah-sampah tersebut sungguh mengganggu pemandangan, terutama pemandangan mataku ini ;)

Pertanyaanku, sampai kapan sawah tersebut akan terkotori oleh tangan-tangan manusia yang notabene juga makan nasi. Ya, nasi. Bukankah sebagian besar nasi yang kita makan sehari-hari adalah nasi yang berasal dari gabah di sawah?

Sudahlah, aku akhiri saja cerita sampah-sampah di sawah itu seraya berharap semoga ada kepedulian dari warga sekitar, terutama para mahasiswa yang biasa melewati areal persawahan tersebut. Bukankah mahasiswa adalah salah satu corong perubahan? Hehehe.

Untuk saya pribadi, cukuplah mengambil sedikit sampah tersebut. Kenapa sedikit? Karena hari sudah siang dan aku harus bergegas menuju ke tempat kerjaku yang jaraknya 40-an kilometer dari sawah tersebut ;)

Untuk pemerintah daerah bagaimana? Ya silahkan bekerja sebagaimana mestinya. Bukankah Banyumas baru saja melaunching Better Banyumas pada hari jadinya kemarin?   :)

Saturday, May 2, 2015

BACK TO THE BOOK


Sebelumnya walaupun terlambat, saya ucapkan selamat Hari Buruh untuk kita semua (saya kan termasuk buruh). Dan khusus hari ini, saya ucapkan selamat  Hari Pendidikan Nasional untuk seluruh warga bangsa di Indonesia Raya tercinta ini. Semoga setiap anak bangsa, tanpa terkecuali, dapat mencicipi pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi. Amiin.  #optimis

Berkenaan dengan hari pendidikan nasional ini, saya akan menulis hal yang masih berkaitan dengan pendidikan. Apa itu? budaya membaca.

Tulisan ini terinspirasi ketika pagi tadi saya melihat informasi di salah satu televisi swasta di negeri ini. Dalam berita tersebut dikatakan bahwa menurut UNESCO, minat baca di negeri ini termasuk rendah. Berdasarkan penelitian UNESCO, konon dari 1.000 orang hanya 1 orang saja yang terbiasa dengan budaya membaca. Nah lho... Memprihatinkan. Masih kalah dengan tetangga sebelah, yaitu Thailand dan Malaysia apa lagi Jepang. Konon katanya, minat baca di jepang sudah mencapai angka 85%. Keren kan?

Lalu, bagaimana yah dengan saya sendiri? Hohohoho....

Seingat saya, sebelum saya duduk di bangku Sekolah Dasar, saya sudah bisa membaca. :) Dan ketika saya SD, saya suka membaca berbagai buku dongeng dan majalah yang ada di perpustakaan maupun di rumah sendiri. Kebetulan, ayah dan nenek saya sering mengumpulkan buku yang saya sendiri tidak tahu entah dari mana buku-buku itu ;)

Menginjak SMP, kebetulan sekali sekolahku mewajibkan murid-murid untuk berlangganan salah satu majalah pendidikan. Jangan salah, di majalah tersebut juga berisi berbagai hal yang berhubungan dengan dunia anak muda seperti musik, artis, puisi. cerpen, dan cerbung. Kebetulan juga perpustakaan di sekolahku bukunya bagus-bagus. So, seringkali aku membayar denda ke perpustakaan karena saking banyaknya buku-buku yang telat aku kembalikan ke perpustakaan. Hehehe....

Menginjak SMA, aku masih sering lho ke perpustakaan. Namun intensitasnya tidak seperti sewaktu masih di SMP dulu. Hehehe... Sudah mulai berkeliaran di dunia luar soalnya. Hahahaha....

Semasa kuliah yah sama lah.... Jarang ke perpustakaan, Tapi.... beli buku sendiri! :)

Nah, yang hebat itu sewaktu jadi pengangguran. Walaupun nggak nganggur-nganggur amat, tapi aku berlangganan salah satu majalah lho. Dan kebetulan punya beberapa teman yang punya buku-buku bagus. Akhirnya, sering minjem sini minjem sana dech :)

Ketika bekerja, hampir setiap bulan aku sisihkan uang gajianku untuk membeli buku. Sebagian besar buku-buku yang aku beli adalh buku-buku tentang motivasi, religi, cerpen, dan komputer. Kebiasaan membeli buku itu berangsur hilang ketika aku menikah. Maklumlah, sudah punya tanggungan dan gajianku sungguh tak seberapa ;)

Tapi untunglah, isteriku berlangganan majalah. So, kebiasaan membaca masih bisa terjaga. Dan kebetulan sekali sekarang di perpustakaan tempatku bekerja bukunya bagus-bagus banget dan koleksinya lumayan banyak. Bahkan buku-buku terbarupun ada disana. Walau hanya beberapa. Alhasil, tiap ada waktu senggang, aku nyuri-nyuri waktu ke perpustakaan untuk membaca buku dan pinjam buku tentunya :) Sekarang lagi menyelesaikan Rumah Kaca-nya oom Pram :)

Oh senangnya bisa kembali bergelut dengan buku. Impianku, dapat membuat perpustakaan pribadi di rumahku. Ya kalau dihitung-hitung sekarang ada sekitar 90 atau seratusan buku dan majalah yang aku punya :)

Bagaimana dengan Anda?

Thursday, April 30, 2015

CINDERELLA DAN SEPATU KACA(U)


Tak seperti biasanya, sehabis kondangan isteriku ngajak belanja di salah satu supermarket terkenal di Purwokerto. Tak seperti biasanya, karena kebiasaan kami setelah kondangan ya langsung pulang ke rumah, ndak ada acara-acaraan lagi. He he he. Apalagi waktu itu turun hujan.... Hmmmm, sesuatu banget :)

Alhasil, dengan pakain "formil" kondangan kamipun berbelanja di supermarket tersebut. Aneh juga sih, baru kali ini kami mengenakan baju kondangan ke supermarket. Gemana gitu....... :)

Sebagai lelaki yang sudah menikah, percayalah, bahwasanya menemani isteri ke supermarket adalah kebahagiaan tersendiri. Lupakan sejenak tentang dompet yang mungkin terkuras. Lupakan sejenak tentang troli- troli berat yang harus didorong. Lupakan juga kebosanan ketika isteri milih itu milih ini dengan lamanya. Kenapa? Karena banyak SPG cantik-cantik disana.... Hahahahahahhahaaa.......   #MODUS

Sebenarnya saya bingung juga, baru kali ini isteriku maksa-maksa bingit untuk belanja. Mau beli apakah gerangan? Eng ing ong.... Ternyata sepatu :)

Ya .... cuman beli sepatu. Dan sudah menjadi kebiasaan, disamping sebagai suami, aku memang sudah ditunjuk secara resmi tanpa SK oleh isteriku untuk menjadi penasihat ulung dibidang pakaian dan berbagai macam asesoris yang biasa diapakai isteriku. Oleh karena itulah, aku harus ikut menentukan sepatu mana yang akan dibeli oleh isteriku ;)

Akhirnya, mataku tertuju pada sepasang sepatu warna hijau yang cukup unik. Wah, sesuai nih. Batinku. Langsung saja aku "seret" isteriku (hahahaha bahasanya....) untuk melihat sekaligus mencoba sepatu hijau itu.... and, seperti yang sudah aku kira, hijau adalah warna favorit isteriku, begitu melihat warnanya saja dia langsung senyam senyum kaya apa gitu... hahaha... Dan ukurannyapun cocok markocok. Dan harganya? Wuihhhh.... ternyata sesuai isi dompet dan isi ATM seluruh pengunjung warteg di kampungku. Hahahaa.... Akhirnya, jadilah isteriku membeli sepatu itu.

Ketika mau ke kasir, eit.... Tiba-tiba saja isteriku nyeletuk sembari memandang sepatu coklatku yang basah karena kehujanan tadi.

"Abi....  Sepatu abi kok ketawa-ketawa seperti itu!"

Langsung saja aku lihat sepatuku yang kebetulan sepatu favoritku... Oh My God, ternyata sepatuku memang tertawa alias rusak pada bagian depan. Upz, mengelupas!

Weleh, ternyata bukan hanya sepatu Cinderellaku yang mulai rusak, ternyata sepatuku juga mulai kacau.... Hahaha....

Tuesday, April 28, 2015

Siapa saja berhak untuk galau, termasuk elo dan gue

Okey mas bro dan mbak sist, kali ini kita akan membicarakan masalah galau. Hmmm, kayaknya asyik nich, sore-sore ngebahas galau sambil ngopi or minum teh hijau. Sueger......

Tahukah kalian, bahwasanya salah satu kehebatan dari si galau ini, ia tak pandang siapa. Kok bisa? Ya tentu saja bisa. Karena galau tak punya mata. Kalau dia punya mata, kayaknya dia bakalan milih manusia-manusia yang kuat saja. Lho kok bisa? Ya biar si galau lekas pergi. Kalau nyemplung ame manusia  lemah, wah bisa berabad-abad baru bisa  keluar tuh dari tubuh itu. Lebay!

Laiknya cinta dan banci, eh benci. Galau ini pun dapat tumbuh dan berkembang pada siapa saja. Wah kaya klinik saja ya, tumbuh dan berkembang. Mbuehehhe....

Anak-anak, ABG, anak yang bener-bener sudah gede, orang tua, orang waras, orang gila (wkwkwk), tukang becak, pegawai negeri, karyawan, pengusaha, pengamen, presiden, yang kurus, yang gemuk, yang lurus, yang bengkok, yang bulet, yang bodoh, yang pinter kerap ia kunjungi.

Pokoknya galau itu ibarat pengelana. Langit sebagai atap rumahnya dan bumi sebagai lantainya. Hidupnya menyusuri jalan. Sisa orang yang aku makan. #malah nyanyi.

Ngawur! Emangnya pernah survey mas bro? Kok berani nulis kek gitu? Ya karena semuanya manusia mas bro. Pastinya ya pernah galau. Hehehe.

Siapa sih yang tak pernah galau? Bahkan konon, para pemuka Agama atau para rohaniawan merupakan manusia-manusia yang mempunyai tingkat kegalauan paling tinggi.

Apalagi di zaman seperti ini. Zaman dimana yang salah bisa menjadi benar, dan yang benar bisa disulap menjadi salah.

Merekalah para rohaniawan yang paling galau kalau sudah seperti ini. Kok tahu? Ya tahu lah. Karena gue pernah berbincang-bincang dengan beberapa diantara mereka. Sungguh mereka memiliki tingkat kegalauan yang teramat tinggi dimana ketika manusia-manusia sudah mulai berani melawan Tuhannya.

Galau memang identik dengan sifat kemanusiaan. Manusia yang tidak pernah galau justeru dipertanyakan kemanusiaannya. Hanya saja, galau yang seperti apa yang dimaksud?

Jika kita galau karena adanya ketidakbenaran dalam hidup, maka galau seperti itu adalah galau yang diperbolehkan, bahkan wajib. Gemana nih maksudnya? Kenapa wajib?

Tentu saja wajib. Coba elo jawab pertanyaan berikut ini. Apakah elo tidak galau ketika banyak ketidakbenaran semakin merajai di sekelilingmu?

Fitnah, korupsi, kolusi dan aneka kejahatan lainnya yang berada dilingkungan sekitarmu.

Tidak galau bang! Wah wah wah.... Buahaya itu.

Jika ada galau yang sifatnya wajib, lalu ada gak sih galau yang sifatnya kagak wajib? Sunah gitu? Wehehehe...

Tentu saja ada! Untuk lebih lanjutnya, kita ikuti dulu dech pesan-pesan berikut ini!

Eng ing ong...

Ada ada saja bang darsono ini. Pakai iklan segala. Emangnya acara kawinan apa? Hikz.

Contoh galau yang tidak wajib itu misalnya, galau karena putus cinta. Wah, jlep banget nih bang. Masa putus cinta tidak galau? Kelainan ini!

Tunggu sebentar yah. Jika elo merasa bahwa elo itu cewek or cowok yang perkasa, harusnya ketika elo putus dengan pacar elo maka elo akan bilang, “Gue rapopo.” Jangan sampai elo bilang, “Sakitnya tuh disini.” Sembari memegang upil kamu. Eh!

Jika elo putus dengan pacar, seperti yang sudah biasa kita baca dan kita dengar, maka kalimat yang semestinya keluar dari hati elo adalah ucapan terima kasih.

Terima kasih atas petunjuk yang diberikan oleh Tuhan. Petunjuk bahwasanya mantan lo itu bukanlah orang yang terbaik untuk mendampingi hidup lo. Dengan putus, maka Tuhan telah memberikan petunjuk kepada elo guna nyari pasangan yang lebih baik lagi. Gitu...

Makanya jika elo putus cinta, harusnya elo jangan galau, tapi ... menangislah! #wehlah

Wah kok jadi panjang lebar kayak rumus persegi panjang yah?

Intinya, siapa saja bisa dan berhak dihinggapi perasaan galau ini. Karena galau adalah salah satu sifat yang bernilai universal bagi makhluk-Nya. Wuihhh bahasanya....

So, sudahkah kalian galau di hari ini?

Hehehe....

Featured Post

Karakteristik Meeting Room yang Sesuai untuk Meeting

Karakteristik Meeting Room - Menjamurnya bisnis startup mendorong bermunculannya perusahaan pelayanan coworking space dan private space. Be...